Beranda blog Halaman 2529

PTPN I Langsa “Kibuli” Rekanan Pembayaran BBM

0

mimbarumum.co.id – PT Widya Karya Sejahtera memenangkan gugatan wanprestasi terhadap PT Perkebunan Nusantara I yang bermarkas di Jalan Kebun Baru, Kota Langsa.

Gugatan tersebut dalam perkara perbuatan ingkar janji atas pembelian bahan bakar solar, yang pembayarannya telah jatuh tempo, akan tetapi belum dilunasi oleh PTPN I sampai dengan saat ini.

Diketahui penggugat  menagih hutang terhadap tergugat atas kekurangan pembayaran yang telah jatuh tempo sebesar Rp1.903.722.000.

PT Widya Karya didampingi kuasa hukumnya Christina Nurmaya Dewi, SH MH dan David Panggabean SH MH dari Law Office Dr. Januari Siregar, SH M.Hum & Associates menyampaikan, bahwa gugatan terhadap PTPN I telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Langsa dengan Register Perkara No. 9/Pdt.G/2018/PN. Lgs

“Majelis hakim PN Langsa telah mengabulkan gugatan penggugat dan menghukum tergugat untuk segera melaksanakan pembayaran  hutang kepada penggugat sebesar Rp. 1.903.722.000, beserta bunga sebesar 6 persen dari jumlah hutang tersebut setiap tahun sampai dibayar lunas” ungkap Christina dan David Panggabean selaku kuasa hukum penggugat, Senin (18/3/2019) di Medan.

“Sebelum kami melakukan upaya hukum gugatan melalui PN Langsa, dengan itikad baik kami telah memberi bebagai kemudahan cara pelunasan hutang tergugat. Tapi itikad baik tersebut tidak diindahkan oleh tergugat”  tambah Linda Katrherine melengkapi keterangan David Panggabean.

Di akhir perbincangan, Linda Kathrine selaku Direktur PT. Widya Karya Sejahtera didampingi kuasa hukumnya menyampaikan bahawasannya perusahaannya juga sangat membutuhkan modal besar untuk menjalankan usahanya.

Sehingga Linda berharap agar PTPN I segera melakukan pelunasan hutang tersebut, dengan itikad baik kepada perusahaannya.

“Kami juga perlu modal untuk usaha. Jadi kami minta agar rekanan kami ini segera melunaskan sisa huutangnya,” tutup dia. (dd)

Aliansi Umat Islam Bersatu Minta Pelaku Dihukum Mati

0

mimbarumum.co.id – Ribuan massa Aliansi Umat Islam Bersatu minta agar pelaku penembakan puluhan jamaah didalam mesjid Al Noor, Kota Christchruch, New Zealand agar dihukum seberat-beratnya. Bila perlu Tarrant Brenton cs dihukum mati.

Besok, ribuan massa dari berbagai elemen umat Islam menggelar unjuk rasa di Konsulat Jenderal Australia Jalan RA Kartini. Unjuk rasa ini sebagai bentuk solidaritas umat Islam di Medan.

“Kami minta pada pemerintah New Zealand agar menghormati para umat muslim yang berdomisili disana. Kami khawatir tindakan terorisme di New Zealand baru-baru ini terjadi lagi di negara lainnya,” ujar Ketua DPW Liga Muslim Indonesia Sumatera Utara Rahmad Gustin, Senin (18/3/2019) pada wartawan.

Gustin juga meminta pada pemerintah New Zealand agar Tarrant Brenton si pelaku pembunuhan 50 jamaah di dalam mesjid Al Noor di hukum mati.

“Pemerintah New Zealand sudah sepatutnya memberi hukuman mati pada Tarrant Brenton. Ini sudah tindakan biadab. Unjuk rasa kita besok akan turun kekuatan penuh,” ungkap Gustin lagi.

Sementara itu, Koordiantor Lapangan Angga Fahmi menambahkan ribuan massa nanti akan berkumpul di Mesjid Agung. Lalu massa beranjak secara long march ke Konsulat Jenderal Australia Jalan RA Kartini.

“Massa yang akan turun besok diperkirakan 2000 massa dari berbagai elemen atau ormas umat Islam dan para tokoh-tokoh ulama,” tutup Angga. (dd)

Pesan Anggota Dewan Saat Jembatan Timbang Dioperasionalkan Lagi

0

mimbarumum.co.id – Petugas jembatan timbang harus miliki komitmen tidak melakukan pungli (pungutuan liar) terhadap truk-truk yang melebihi tonase, demi menjaga keselamatan dan kerusakan jalan.

“ASN yang bertugas mengelola harus miliki komitmen bebas Pungli dan menjalankan aturan yang dibuat, agar truk-truk yang melintas di jalan sesuai dengan tonasenya,” ujar anggota Komisi D DPRD Sumut Drs Baskami Ginting, Senin di Medan terkait dioperasionalkannya kembali jembatan timbang di daerah

Menurut Baskami, Pemerintah harus membuat surat edaran terkait peraturan ke semua angkutan barang, seperti truk-truk agar mengangkut barang sesuai aturan dan tidak melebihi muatan, karena tidak rahasia umum kalau truk-truk yang melebihi tonase dikenakan pungli oleh petugas Jembatan Timbang.

Apalagi, lanjut mantan pimpinan Komisi D DPRD Sumut ini, jembatan timbang selama ini vakum pengoperasionalannya (sejak jembatan timbang diambil alih pemerintah pusat Kementerian perhubungan), banyak infrastruktur jalan di Sumut, baik jalan nasional maupun jalan provinsi rusak, akibat truk yang melebihi tonase.

“Tidak berfungsinya jembatan timbang selama ini, truk-truk melebihi tonase bebas melintasi jalan-jalan berdampak pada rusaknya jalan-jalan di Sumut, karena tidak adanya pengawasan,” katanya.

Selain merusak jalan, lanjutnya, truk yang melebihi muatan juga bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, bahkan sering terdengar truk terbalik diduga akibat kendaraan yang melebihi kapasitas.

“Jika truk pengangkut muatan melebihi tonase terjadi kecelakaan, kemacetan juga akan terjadi. Hal ini tentu sangat merugikan masyarakat dari segi ekonomi,” ujarnya lagi.

Dengan beroperasinya jembatan timbang di Sumut, katanya lagi, setiap kendaraan angkutan barang harus masuk ke jembatan timbang guna diperiksa kapasitas atau jumlah barang yang diangkut tidak melebihi dari ketentuan. Jika barang yang dibawa melebihi dari 100 persen harus diturunkan.

Untuk itu, Ketua FPDI Perjuangan DPRD Sumut ini minta Pemerintah segera mensosialisasikan aturan tentang Jembatan Timbang yang operasionalnya mulai diuji coba di Sumut kepada pengusaha angkutan, logistik dan supir truk agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.

“Melalui sosialisasi peraturan itu, juga harus ada komitmen dari petugas jembatan timbang yang mengelola Jembatan benar-benar menjalankan peraturan yang dibuat pemerintah dan menindak tegas bagi yang melanggar aturan, sehingga tindakan yang dilakukan lebih jelas dan bisa memberikan efek jera,”tegasnya.(mal)

Dewan Dukung Pemko Perbaiki Jalan di Medan

0

mimbarumum.co.id – Komisi D DPRD Medan mendukung rencana Pemko Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk memperbaiki 100 KM kualitas jalan di Kota Medan pada tahun 2019 ini.

Hanya saja, perbaikan tersebut harus merata dan dikerjakan terhadap jalan yang benar-benar layak mendapat perbaikan.

“Jalan-jalan di Kota Medan, khususnya jalan tikus masih banyak yang rusak. Seandainya 100 KM jalan yang diperbaiki itu tepat sasaran, diyakini tidak ada jalan yang ditemukan rusak di Kota Medan,” kata Ketua Komisi D DPRD Medan, Abdul Rani kepada wartawan menyikapi pernyataan Kadis PU Kota Medan, Isya Ansari, Minggu kemarin.

Dia berharap, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan dapat memprioritaskan perbaikan terhadap jalan yang menjadi laporan masyarakat saat reses anggota DPRD Medan. Pasalnya, keluhan tersebut hampir rutin disampaikan saat reses anggota DPRD Medan.

Ketua Komisi D DPRD Medan, Abdul Rani. (Mimbar/Ist)

“Saya merasakan ketika melaksanakan reses, masyarakat menunjukan jalan-jalan yang rusak. Seperti di Jalan Cempaka, itu kan masih inti kota Medan. Dan jalan rusak tidak layak ditemukan di kota terbesar ketiga Indonesia ini. Apalagi kita sempat dijuluki Medan Sejuta Lobang,” imbuhnya seraya berharap hasil reses dapat ditampung Dinas PU
Kota Medan.

Politisi Fraksi PPP DPRD Medan itu berharap, dengan kepemimpinan Kepala Dinas (Kadis) baru, dapat menjadi semangat baru bagi Dinas PU Kota Medan untuk menjadikan Medan menjadi Rumah Kita.

“Kita akan awasi dan lakukan evaluasi triwulan pertama. Harapan kita, beliau dapat mengerjakan dengan baik hasil Musrembang Kota Medan dan laporan hasil reses. Beliau harus mampu turun ke lapangan dan tidak hanya mengarang-ngarang perbaikan jalan rusak,” tekannya sembari meminta perbaikan tidak dilakukan terhadap jalan yang masih layak digunakan.

Sebelumnya, Kadis PU Kota Medan, Isya Ansari menyebutkan, pihaknya akan fokus melakukan peningkatan kualitas jalan dan drainase pada tahun 2019. Sekitar 100 KM jalan yang akan diperbaiki baik dengan sistem aspal hoat mix maupun aspal beton.

Katanya, perbaikan infratruktur yang dilakukan Dinas PU terbagi dua. Pertama berdasarkan hasil musrembang dan kedua berdasarkan rencana kerja (Renja). Musrembang atau usulan masyarakat di daerah pinggiran, dan renja meliputi perbaikan infrastruktur di inti kota.(ml)

Ini Keterangan PLN Terkait Kambuhnya ‘Byar Pet’ di Medan

0

mimbarumum.co.id – Pemadaman listrik bergilir (byar pet) kembali terjadi di wilayah Sumatera Utara termasuk di Kota Medan. Pemadaman itu ternyata tak hanya melanda pemukiman warga tetapi juga meluas hingga ke Kawasan Industri Medan (KIM).

Menyikapi keluhan warga dan pelaku industri atas kebijakan pemadaman bergilir itu, Anggota DPD RI Parlindungan Purba meninjau langsung Gardu Hubung KIM 2, di Kawasan Mabar, Kota Medan, Sumatera Utara.

Pada saat peninjauan itu, senator asal Sumatera Utara itu mendapat penjelasan bahwa pemadaman terjadi karena adanya kerusakan pada pembangkit PLTP Sarulla.

“Kami mohon maaf apabila ada layanan yang belum full. Ini karena kondisi gangguan faktor alam yaitu pembangkit di Sarulla sekitar 5 Maret 2019, sehingga keluar dari sistem full, keluar 3 x 110 MW,” kata Aulia Mahdi dari Unit Pelaksana Distribusi PLN UIW Sumut, Minggu (17/3/2019).

Senator asal Sumut, Parlindungan Purba saat meninjau Gardu Hubung Kim 2, Mabar. (Mimbar/Mahbubah)

Aulia menjelaskan, tidak adanya pasokan dari pembangkit tersebut membuat distribusi listrik mengalami kekurangan hingga 330 MW. Upaya perbaikan langsung dilakukan dan secara bertahap pembangkit tersebut mulai berhasil memasok listrik mulai 10 Maret 2019 lalu namun masih dengan kapasitas sekitar 110 MW.

“Dan 3 hari lalu dari sisanya sudah masuk sekitar 30 MW lagi jadi masih ada kekurangannya sekitar 200 MW. Kondisi itulah yang kita rasakan sehingga ada padam emergency yang kita lakukan,” ujarnya.

Padam Emergency ini menurut Aulia dirasakan oleh seluruh pelanggan baik pelanggan Tegangan Tinggi (TT) 150 KV, pelanggan Tegangan Menengah (TM) 20 KV hingga pelanggan umum. Seluruhnya dilakukan pemadaman bergilir dengan cara dirotasi setiap 30 menit pada saat beban puncak.

“Kita sudah menerapkan untuk pelanggan umum 30 menit kita rotasi. Jadi hanya terjadi pada beban puncak saja pukul 7 malam sampai pukul 8 malam saja kita tidak pilih kasih,” sebutnya.

Hari ini kata Aulia, pasokan daya dari pembangkit sudah normal dimana PLN sudah memiliki daya mampu pasokan sebesar 2.079 MW pada saat beban puncak yang membutuhkan sekitar 1980 MW. Dengan demikian PLN masih memiliki cadangan sekitar 90 MW.

“Kita juga masih memiliki Research Shutdown sekitar 31 MW. Semoga malam ini tidak ada lagi pemadaman apabila tidak ada kejadian khusus, intinya kita ingin semua terpuaskan semua pelanggan kita berikan yang terbaik” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota DPD RI Parlindungan Purba mengatakan ia sangat berharap agar pihak PLN tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Sebagai perwakilan dari masyarakat ia mengaku langsung menerima banyak pengaduan atas pemadaman yang kembali terjadi beberapa hari terakhir.

“Maka dari itu sekarang sudah ada penjelasan, dan kita sudah mengetahui penyebabnya. Kami dari DPD RI sangat berharap PLN selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Karena listrik ini menjadi urat nadi perekonomian,” ujarnya.

Untuk memastikan adanya perbaikan, Parlindungan Purba merencanakan akan kembali melakukan peninjauan di geotermal Sarulla pada Selasa besok.

Parlindungan Purba mengaku tidak berprediksi apapun hanya saja ia berkeinginan geotermal cepat beroperasi. Ia juga meminta agar di kawasan KIM jangan lagi mati listrik karena kawasan tersebut dinilainnya kawasan penggerak perekonomian. (Ml)

Masjid Al Amin Penuh Sesak Jamaah Isra’ Mikraj

0

mimbarumum.co.id – Seribuan lebih muslim dan muslimah yang berasal dari Kota Medan dan sekitarnya memadati Masjid Al Amin, Jalan Prof. HM. Yamin Medan, Minggu (17/3/19).

Mereka berbondong untuk mengikuti acara tablig Akbar sekaitan momentum peringatan Isra’ Mikraj Nabi Muhammad Saw yang digagas Majelis Taqarrub Ilallah (MTI) Kota Medan.

Tampil sebagai penceramah dalam acara itu, Al Ustadz Azwar Hadi Lubis, Al Ustadz Tommy Abdullah, Al ustadz Abu Fajar (Imam FPi Sumut) dan Al ustadz Yahya Zakaria serta Al Ustadz Fatih Al Malawi.

“Apakah boleh percaya Alqur’a separohnya saja? Tentu tidak. Atau percaya 99,9999 sampai panjang kali angka sembilannya? Tentu juga tidak boleh,” kata Ustadz Azwar Hadi Lubis, saat menyampaikan tausyiahnya.

Ustadz muda itu mengatakan, seorang muslim wajib memercayai kitab suci itu seratus persen, tidak boleh hanya sebagian-sebagian saja.

Pada bagian lain, Ustadz Azwar juga mengupas tentang fenomena kerusakan sosial yang melanda negeri ini. Secara khusus, dia memaparkan tentang perilaku umat yang jauh dari akhlak Islam.

Dia mencontohkan sejumlah peristiwa di Medan dan sekitarnya, antara lain tentang pelajar yang diperkosa, ada tindakan main hakim sendiri yang membuat orang tewas, dan maraknya pergaulan bebas hingga kasus aborsi yang tak hanya membunuh janinnya tetapi juga membunuh pelakunya.

Sementara penceramah berikutnya, Ustadz Tommy Abdullah dalam tausyiahnya menyebutkan tentang pentingnya syariat Islam dalam pengaturan kehidupan manusia.

Ia juga menyinggung tentang kasus pembunuhan massal yang dialami kaum muslim di Selandia Baru. Ustadz itu merasa sangat prihatin dengan tragedi yang dialami saudara sesama muslim di negara itu.

Ustadz Tommy membandingkan, pada masa Rasulullah SAW saat ada seorang Jahudi menyibakkan pakaian seorang muslimah sehingga menyebabkan betisnya tersingkap, pada saat itu Rasulullah langsung melakukan penyerangan dan pengusiran terhadap Jahudi tersebut.

Ustadz lainnya, Abu Fajar dari Front Pembela Islam (FPI) Sumut mengatakan kerusakan sosial yang terjadi di negeri ini disebabkan karena banyak dari kalangan umat dan pemimpin yang belum meneladani Rasulullah secara total.

“Kerusakan kita juga karena ulama dan pemimpin belum meneladani Rasulullah. Mereka belum menjadikan dunia sebagai ladang mendapatkan pahala untuk bekal akhirat,” paparnya.

Acara tabliq akbar yang mengambil tema “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah” itu juga menyoroti tentang larangan berbicara politik di dalam masjid.

“Melarang bicara politik di dalam masjid itu sama dengan yang dilakukan para penjajah terhadap para ulama yang memperjuangkan kemerdekaan negeri ini,” kata Ustad Yahya Zakaria, saat tampil sebagai pembicara berikutnya.

Sementara itu, Ustadz Fatih Almalawi memaparkan tentang kepemimpinan Rasulullah SAW yang mampu memberikan kemaslahatan tidak hanya bagi umat islam tetapi juga bagi seluruh umat beragama lainnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Tablig Akbar, Rahmat Tager dalam sambutannya memaparkan tentang keutamaan bulan Rajab bagi umat Islam. Menurutnyam banyak sejarah peradaban Islam bermula pada bulan haram ini.

Berdasar pantauan, masjid yang tergolong berukuran luas itu tak mampu menampung luapan jamaah. Meski panitia telah memanfaatkan ruangan lantai 2 masjid itu, namun masih banyak peserta yang terpaksa berdiri di sekitar halaman masjid tersebut.

Panitia juga terlihat sibuk menata parkir kendaraan yang menyesak di badan jalan sekitar masjid. Sementara petugas lainnya mengatur lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan.

Sejumlah peserta juga terlihat melakukan swafoto di lokasi yang dipersiapkan khusus pihak panitia. (rin)

Lebih Tiga Ribu Siswa RA Ikut Manasik Haji

mimbarumum.co.id – Tiga ribuan siswa dan siswi Raudhatul Athfal (SA) se-Kota Padangsidempuan mengikuti kegiatan acara manasik haji akbar di Lapangan Alaman Bolak, Sabtu (16/3/2019).

“Manasik haji sangat penting guna mengedukasi, mengenalkan, dan mempraktekkan ritual ibadah haji kepada anak-anak,” kata Wakil Walikota Padangsidimpuan Arwin Siregar, saat memberian sambutan.

Pejabat itu sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan yang sangat berdampak positif bagi anak-anak karena hal itu akan termemori di benak anak-anak itu dalam waktu yang cukup lama.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Panitia Manasik Haji Akbar RA Se-Kota Padangsidimpuan, Hj. Komariah Harahap, S.Pd menjelaskan jumlah peserta manasik haji ini itu sebanyak 3.560 orang yang berasal dari 46 Raudhatul Athfal (RA) Se-Kota Padangsidimpuan.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua TP- PKK Kota Padangsidempuan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padangsidempuan, Ikatan Guru Raudhatul Athfal Kota Padangsidimpuan serta sejumah guru serta wali siswa.(zal)

Kini, Ada ‘Saturday Culture’ di Tuktuk Siadong

0

mimbarumum.co.id – Pemerintah Kabupaten Samosir mengagendakan kegiatan rutin pagelaran seni budaya yang menampilkan atraksi kearifan lokal. Kegiatan itu merupakan kolaborasi dengan komunitas muda-mudi Tuktuk Siadong.

“Pagelaran seni budaya dengan menampilkan atraksi kearifan lokal ternyata mampu memikat hati wisatawan,” kata Kadis Pariwisata Kabupaten Samosir, Ombang Siboro kepada wartawan, Minggu (17/3/2019) di Pangururan, Samosir.

Ia mengatakan itu, saat melakukan soft lauching Pesta Budaya ‘Saturday Culture’, Sabtu (16/3/19) di Gedung Kesenian, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pariwisata telah menggelar acara ‘Saturday Culture’ itu di Pantai Indah Situngkir yang berlangsung Sabtu malam hingga usai pukul 23.00 WIB.

Kegiatan tersebut ternyata berhasil memikat dan mendobrak kunjungan wisatawan. Mengingat itu, maka pemerintah daerah menjadikan pagelaran tersebut sebagai agenda rutin pariwisata Samosir.

Ombang mengatakan, selanjutnya pagelaran ‘Saturday Culture’ itu akan dilaksanakan setiap Sabtu malam di objek wisata Tuktuk Siadong. “Secara resmi akan dilaunching Bupati Samosir Rapidin Simbolon pada tanggal 4 April 2019,” jelas Ombang.

Dijelaskan Ombang, panggung seni budaya ‘Saturday Culture’ di Tuktuk Siadong akan diisi kalangan milenial Samosir.

Langkah yang dilakukan itu, katanya juga sebagai upaya untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Samosir sekaligus mengukuhkan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.

Kadis optimis, ‘Saturday Culture’ di objek wisata Tuktuk Siadong itu tidak hanya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, namun juga akan menjadi ajang pelestarian dan pengembangan seni budaya lokal.

Acara itu juga diyakininya akan menambah daya tarik wisata sekaligus menghibur wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.

Manfaat lainnya, akan menumbuhkembangkan solidaritas dan kebersamaan para pelaku pariwisata di Tuktuk Siadong.

“Jadi pihak Pemkab Samosir tetap melakukan edukasi kepada masyarakat pelaku wisata dan kalangan muda di daerah ini. Untuk bersama sama berupaya membangun, terutama mendobrak tingkat kunjungan wisatawan,”
pungkas Ombang. (RN)

Alaman Bolak Dipadati Manusia

0

mimbarumum.co.id – Ribuan orang yang didominasi kaum milenial (muda) dan emak-emak (ibu rumah tangga), Minggu (17/3/19) memadati Lapangan Alaman Bolak Kota Padangsidempuan.

Mereka berkumpul semenjak pukul 06.00 WIB untuk mengikuti kegiatan jalan santai dan senam aerobik yang diselenggarakan Relawan 02 pendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Gus Irawan selaku penyelenggara kegiatan itu mengaku terkejut dengan melubernya peserta. Ia tak menyangka kegiatan yang dilaksanakannya itu mendapat perhatian luas masyarakat Kota Padangsidempuan.

“Ini merupakan relawan yang ingin adanya perubahan. Antusiasnya sangat luar biasa dan di luar dugaan,“ kata politisi Partai Gerindra itu kepada mimbarumum.co.id di sela pelaksanaan acara tersebut.

Gus menyebutkan para peserta yang terdiri dari kaum bapak-bapak dan emak-emak serta anak-anak muda (milenial) itu sangat bergembira bisa telibat dalam acara yang selesai pada pukul 11.00 WIb itu.

“Alhamdulillah diterima masyarakat dan mereka senang ada kegiatan positif seperti ini,” ucap mantan Direktur Utama PT. Bank Sumut itu.

Sementara Rahmat Lubis, mewakili kaum milenial Kota Padangsidimpuan mengaku sangat senang dengan pelaksanaan acara yang digagas relawan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Senang bang. Ini merupakan kegiatan positif. Selain menjaga kesehatan ada juga hiburannya,” kata anak muda itu. (zal)

Pabrik Es Mangkrak, Nelayan Pun ‘Mulai Kepanasan’

0

mimbarumum.co.id – Meski bangunan pabrik es di Desa Sawo, Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara sudah selesai dibangun sejak empat tahun silam, namun hingga kini pabrik itu tak kunjung beroperasi.

Hal itu terungkap saat para nelayan di daerah tersebut membutuhkan es batu untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Mereka kecewa karena ternyata pabrik es milik pemerintah daerah itu tidak sedikitpun memproduksi es batu.

Padahal, pembangunan pabrik yang dilakukan sejak tahun 2010 hingga 2013 itu menghabiskan anggran kurang lebih Rp2,5 miliar. Pabrik es berkapasitas 2 ton per hari itu berada di pinggir pantai kampung nelayan Sawo yang sangat membutuhkan es batangan.

Namun beberapa nelayan, sebagaimana ditemui mimbarUmum.co.id, pada beberapa waktu lalu itu menyatakan kekecewaannya. Mereka terpaksa membeli es batu ukuran satu kilogram yang mudah cair dan lebih mahal dibandingkan es balok/batangan.

“Biayanya besar tapi hasilnya tidak ada. Sepertinya tidak ada upaya pemerintah untuk memperbaiki kalau memang rusak. Hanya menghabiskan anggaran saja,” kata seorang petani.

Kru mimbarUmum.co.id yang mendatangi lokasi pabrik es itu menyaksikan kondisi bangunan yang sudah tidak terawat, seperti bangunan tak bertuan.

“Berpagar setinggi dua meter, berada di belakang rumah penduduk dengan akses jalan selebar kurang lebih 5 meter,” paparnya.

Wartawan sempat terkejut saat akan berupaya masuk ke dalam pabrik es itu justru dihadang seorang remaja perempuan yang ditaksir berusia 12 tahunan.

“Jangan masuk, tidak boleh masuk,” ujar anak itu sembari menghalangi wartawan mimbarumum.co.id yang akan masuk. Awak media ini hanya berkesempatan memfoto pintu gerbang pabrik es tersebut.

Anak gadis tersebut menyebutkan, siapa pun yang akan masuk ke pabrik es yang terlantar itu harus terlebih dahulu meminta izin kepada seseorang yang disebut-sebut bernama Ama Diki.

Ketika ditelusuri ternyata nama Ama Diki adalah pejabat Kepala Desa Sawo. Selanjutnya wartawanpun mencoba mendatangi rumah Kades itu, namun pintu rumahnya terkunci rapat. Begitu juga sekretaris desa yang rumahnya berhadapan dengan Ama Diki juga tidak berada di rumah.

“Pembangunan pabrk es itu disinyalir syarat KKN sehingga merugikan keuangan negara. Bahkan diduga sekalipun tidak berproduksi, biaya operasional pabrik es itu membebani APBD Kabupaten Nias Utara” ucapnya.

Sementara, ketika hendak di konfirmasi kepada Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Nias Utara Sabar Jaya Telaumbanua di kantornya di Lotu, yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat.

Salah seorang staf honorer di tempat tersebut menyebutkan kalau kepala dinas sedang berkunjung ke Kecamatan Afulu. (sam)