Jumat, Juli 5, 2024

Toge Panyabungan Tetap Idola di Bulan Ramadhan

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Toge yang dimaksud di sini, tentunya bukan toge sejenis sayuran yang terbuat dari kacang kedelai atau kacang hijau berkecambah yang biasanya ada di pasar-pasar tradisional.

Istilah toge ini adalah untuk menyebut jenis jajanan khas masyarakat Mandailing. Diyakini, makanan (sebagian menyebut sebagai minuman) ini aslinya berasal dari Panyabungan, yakni sebuah kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera utara. Itu pula makanya ia disebut Toge Panyabungan.

Uniknya, jajanan khas ini baru ramai dijajakan pada saat bulan Ramadhan, meski pada hari-hari biasa pun tetap ada yang menjualnya. Namun dipastikan, tidak banyak pedagang yang menyediakan menu ini.

Anda penasaran sejenis apakah makanan atau minuman ini? Daripada pusing menebak-nebak, ayo segera meluncur ke Masjid Perjuangan ’45 di Jalan Prof. HM. Yamin, SH atau yang lebih dikenal dengan Jalan Serdang, Medan.

Atik (45) dan Faisal (50) adalah pasangan suami istri yang nyaris tidak pernah absen setiap datang bulan Ramadhan selalu membuka lapak jualan Toge Panyabungan di depan masjid tersebut, tepatnya di sisi jalan yang padat itu. Maka tak heran, jika Anda melintas di sana, khususnya saat sore hari selalu padat lalulintas bahkan terkadang macat.

Tapi siapa sangka, ternyata mereka adalah generasi ketiga penjual Toge Panyabungan di kawasan itu. Nenek buyut mereka ternyata sudah terlebih dahulu merintis dan menekuni usaha tersebut, khususnya saat bulan Ramadhan.

Toge Panyabungan sebenarnya sejenis es campur atau es cendol, yakni berbahan dasar santan dan gula merah. Itu makanya jenis makanan/minuman ini sangat tepat disantap saat bulan Ramadhan, tepatnya saat berbuka.

Selain karena ada sunnah berbuka dengan yang manis-manis, jajanan ini juga diyakini berguna untuk mengembalikan kebugaran tubuh yang sempat melemah saat seharian tidak mendapat asupan makanan dan minuman.

Jadi sudah tahukan mengapa Toge Panyabungan ini ramai didagangkan pada saat bulan-bulan Ramadhan?

Kembali tentang apa sih Toge Panyabungan itu. Tadi sudah disebutkan bahwa persamaannya dengan es campur atas es cendol adalah sama-sama menggunakan santan, gula merah dan cendol.

Sedangkan perbedaannya adalah pada Toge Panyabungan ada tambahan ketan (pulut) putih, tape pulut hitam, tape pulut putih, candil dan lupis. Dan yang pasti tidak ada tambahan sayuran toge (tauge) ya…

Rasanya pasti manis dan tentu mengenyangkan. Itu juga makanya ada yang menyebut Toge Panyabungan itu termasuk makanan karena mampu mengenyangkan, namun pada sisi laij juga mampu menghilangkan dahaga sehingga ia juga disebut sebagai minuman.

“Alhamdulillah. Biasanya hanya dapat Rp150 rinu perhari. Tapi Ramadhan tahun ini kami bisa dapat Rp350 ribu perhari,” aku Faisal saat dihubungi mimbarumum.co.id, Selasa (7/5/19) sore.

Ayah empat orang anak itu membandingkan pendapatannya antara Ramadhan tahun ini dengan Ramadhan tahun sebelumnya.

Pendapatannya yang lumayan besar itu bisa diperolehnya hanya dengan berjualan beberapa jam saja. Faisal memulai membuka dagangannya pukul 14.00 WIB dan menutup usahanya itu pukul 16.00 WIB atau beberapa menit sebelum waktunya berbuka puasa.

Pantauan mimbarumum.co.id sejumlah orang antri untuk mendapatkan makanan khas tersebut. Bahkan ada beberapa pembeli yang “kecele” karena penganan yang diburunya itu sudah habis.

Faisal dan Atik menjual makanan khas Mandailing itu dengan harga Rp12.000 perbungkus. Banyangkan, dengan harga semurah itu, kita sudah bisa merasakan dua manfaat sekaligus, yakni hilang lapar dan hilang dahaga. Maka tak heran juga jika makanan/minuman ini tetap menjadi idola di bulan Ramadhan.

Jika Anda penasaran, bergegaslah ke Masjid Perjuangan ’45 Jalan Serdang Medan, sebelum kehabisan. Disana, kita juga bisa mendapati pedagang Toge Panyabungan lainnya di ‘pasar kaget’ tersebut. (Yf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kepala BPMP Sumut Apresiasi Festival Kurikulum Merdeka 2024 Berjalan Sukses

mimbarumum.co.id - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (BPMP Sumut) sebagai UPT Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi...

Baca Artikel lainya