Kamis, April 25, 2024

Samosir Krisis Air Minum

Baca Juga

Samosir, (Mimbar) – Musim kemarau berkepanjangan yang melanda kawasan Kabupaten Samosir telah berdampak pada sulitnya masyarakat untuk mendapatkan air layak minum. Lahan pertanian pun mengalami kekeringan.

Warga, khususnya yang bertempat tinggal di kawasan perbukitan harus menempuh jarak yang tidak dekat untuk mendapatkan air.

“Untuk kebutuhan air minum saja, kita para warga di sini harus menempuh jarak yang relatif jauh ke Danau Toba. Belum lagi penduduk di daerah perbukitan Salaon, Onanrunggu dan Nainggolan,” kata Timbul Sitanggang (53) penduduk Desa Pargugul Kecamatan Pangururan,
Rabu (13/10).

Timbul menyebut, bencana kekeringan yang melanda daerah itu sudah berlangsung sejak bulan April lalu. Jikapun pernah terun hujan, hanya berlangsung beberapa hari dan belum berdampak signifikan terhadap kondisi air di daerah itu.

“Kalau aktifitas bertani, total berhenti karena tanaman yang ada sebelumnya sudah mati akibat kekeringan. Kalau kemarau sampai November, kita khawatir musim tanam padi terancam,” ucapnya sedih.

Pria yang juga sehari-hari berprofesi sebagai petani itu mengaku sudah pasrah dengan kondisi yang sedang mereka hadapi. Dia hanya berdo’a kepada Tuhan agar hujan segera turun di kawasan tersebut.

Asisten Pemerintahan Setdakab Samosir, Mangihut Sinaga menjelaskan, pemerintah daerah telah mengoperasikan 6 (enam) unit mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih ke beberapa lokasi yang dideteksi sulit mendapatkan air minum.

“Sampai hari ini, sudah empat Kecamatan yang sudah dilayani yakni Pangururan, Simanindo, Palipi dan Onanrunggu,” ucapnya. (RN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ruko Mewah Tanpa Plang PBG di Jalan Jemadi Telah SP2

mimbarumum.co.id - Diduga bangunan rumah toko (ruko) mewah tiga pintu hampir rampung dikerjakan bebas berdiri tanpa plang Izin Mendirikan...

Baca Artikel lainya