mimbarumum.co.id – Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto menegaskan jangan melakukan balapan liar di jalanan. Keselamatan dan pengendara lain di jalan bisa terancam kecelakaan.
Daripada Balap Liar di Jalan, Mending Adu Bakat Disini Aja..
Tapsel Andalkan Kopi Sipirok
mimbarumum.co.id – Hajatan tahunan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) kali ini dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan untuk memperkenalkan Kopi Sipirok.
“Pemkab Tapsel menampilkan beberapa produk unggulan Usaha mikro kecil dan menengah yang salah satu produk unggulannya adalah Kopi Sipirok,” kata Wakil Bupati Tapsel, Aswin Efendi Siregar saat meninjau stand, Jum’at (8/3/19) malam.
Dia menyebutkan, kopi asal Sipirok itu telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sehingga komodita andalan itu mampu bersaing dengan kopi lainnya.
“Yang pasti, label Kopi Sipirok akan lebih dikenal dan tidak dapat ditiru oleh pihak lain,” ucapnya.
Selain menampilkan kooditas Kopi Sipirok, stand Kabupaten Tapsel di arena PRSU itu juga menampilkan beberapa produk kerajinan seperti kain tenun, pandai besi dan beberapa produk unggulan lainnya.
Sebelumnya, Gubsu Edy Rahmayadi telah membuka resmi pelaksanaan PRSU ke 48 di Kompleks Tapian Daya, Jalan Jendral Gatot Subroto, Medan pada Jum’at malam.
Hadir pada acara itu, Wakil Gubernur Sumatera Utara, H. Musa Rajekshah, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Sekdaprov Sumut Sabrina, Wakil Ketua TP PKK Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah, sejumlah pejabat dan undangan lainnya.
Pada kesempatan itu Gubsu meminta penyelenggara agar memaksimalkan gelaran ini sehingga mampu tempat tujuan rekreasi keluarga yang menyenangkan.
“Tempat ini harus terawat, harus dibuat tempat yang menyenangkan rakyat, saya rasa bisa. Bupati dan walikota ayo kita pikirkan bersama,” ucap Gubernur Edy.
Mengusung tema PRSU Now, pelaksanaan acara itu diisi dengan sejumlah penampilan atraksi budaya Sumatera Utara. Selain tetap menampilkan artis-artis ibukota.
Selain itu, penyelenggara juga mengadakan stand Kampung Kopi, dimana di dalamnya ada kegiatan talkshow coffe, edukasi kopi, workshop dan lainnya.
Pada kesempatan itu juga ada acara seremonial penanaman 1.000 pohon untuk penghijauan.
Ada juga food Island yang diisi oleh berbagai stand UMKM. Juga ada aksi sosial penanaman 1000 pohon dan festival holy yang diadakan oleh konsulat Jenderal India. (zal)
Wanita Ini Mungkin Tak Bermaksud Bunuh Diri
mimbarumum.co.id – Yariba Laia (21) mungkin tidak bermaksud bunuh diri tetapi aksi nekatnya menelan obat diduga untuk menggugurkan kandungan di perutnya, justru menghabisi nyawanya sendiri.
Tak hanya dirinya, bayi berumur 7 bulan tak berdosa yang adadi dalam kandungannya turut meninggal dunia. Wanita itu meregang nyawa di rumah majikannya Jalan Hasanuddin, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sabtu (9/3/2019).
Cerita tragis ini bermula saat Silvia (majikan) memanggil korban ke kamarnya. Seperti biasa korban yang bekerja sebagai asisten rumah tangga itu setiap hari bangun pukul 06.00 WIB. Namun pada hari kejadian itu Yariba Laila tak kunjung ke luar dari kamarnya sehingga majikannya berupaya membangunkan asistennya itu.
Silvia agak terkejut ketika melihat ada darah keluar dari celah pintu kamar korban. Silvia pun sempat bertanya mengapa ada darah. Korban menjawab itu adalah darah menstruasi. Tapi korban malah tak membuka pintu kamarnya.
Lalu muncul niat Yopi (suami Silvia) untuk mendobrak pintu kamar korban. Namun korban segea berkata dari dalam kamar itu bahwa ia sedang tidak memakai pakaian. Akhirnya Yopi mengurungkan niatnya mendobrak pintu kamar tersebut.
Tak lama kemudian, korban membuka pintu kamar. Saat itu kondisi korban sangat lemas. Melihat korban lemas, Silvia memberika susu. Selanjutnya asistennya itu mengaku kondisi badannya sudah mulai agak membaik
Korban minta izin pada majikannya untuk istirahat sejenak. Sang majikan pun tak ambil pusing dan mengurus keluarganya.
Beberapa jam istirahat, korban keluar kamar dan Silvia melihat ia hanya mengenakan handuk sebagai penutup tubuh. Sang majikan baik hati itu pun membuatkan telur setengah matang untuk korban.
Saat mengantar telur ke kamar korban, Silvia tercengang melihat asistennya itu tergeletak dalam kamar dan darah berceceran.
Silvia bergegas memanggil ambulan membawa korban ke RS Materna. Yopi juga menghubungi petugas Polsek Medan Baru dikarena mereka tak berani mengangkat korban ke dalam ambulan.
Sesampai di rumah sakit, tim medis menyatakan korban sudah meninggal dunia termasuk anak yang ada dalam kandungannya itu.
Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing membenarkan ada seorang asisten rumah tangga meninggal berikut anak dalam kandungannya.
“Barang bukti kita temukan 3 papan obat merek S yang diduga untuk mengugurkan bayinya. Menurut medis korban meninggal karena kehilangan banyak darah. Bayi juga dinyatakan meninggal dalam kandungan korban,” tutur Martuasah.
Saat ini jenazah korban sudah dipulangkan ke keluarganya untuk disemayamkan. (dd)
Sumut Menaruh Harapan pada Wushu
mimbarumum.co.id – Atlet Wushu Sumatera Utara masih menjadi salah satu harapan besar bagi propinsi ini untuk unjuk gigi pada ajang olahraga tingkat nasional.
Jhon Ismadi Lubis, Ketua Umum KONI Sumut mengatakan itu saat membuka secara resmi kejuaraan daerah (Kejurda) Wushu Sanda Sumut tahun 2019 di Aula Sekolah Cinta Budaya, Medan Sabtu (9/3/19).
“Setiap PON, wushu selalu memberikan emas bagi Sumut. Bahkan, pada PON 2016 di Jawa Barat, wushu Sumut tampil sebagai juara umum, dengan raihan sembilan emas,” ucapnya.
Dari jumlah perolehan emas itu, katanya sebanyak sembilan medali disumbang oleh nomor Sanda.
Hadir pada acara itu, Tokoh wushu Sumut Master Supandi Kusuma dan Wakil Ketua KONI Sumut, Prof Agung Sunarno dan sejumlah tokoh olahraga Sumatera Utara lainnya.
Jhon Lubis mengatakan dari delapan atlet sanda yang dikirim, semuanya meraih medali. Ini menunjukkan wushu merupakan harapan terbesar Sumut di masa mendatang.
“Nah, atlet senior yang bertanding di kejurda ini akan menjadi tumpuan di PON 2020 nanti. Sedangkan junior menjadi harapan di PON 2024,” jelasnya.
Ditambahkan, Sumut telah menjadi barometer wushu di Indonesia. Ini semua tidak lepas dari peranan Master Supandi Kusuma. Saat ini, enam atlet wushu asal Sumut dipanggil menjalani pelatnas menghadapi SEA Games 2019.
“Jangan mau kalah dari abang-abang kalian. Buktikan di kejurnas nanti bahwa Sumut memang barometer wushu di Indonesia,” tegasnya.
Ketua Pengprov WI Sumut Darsen Song menambahkan, kejurda ini bertujuan untuk menjaring atlet potensial. Even ini merupakan seleksi menghadapai Kejurnas Pra PON di Bangka Belitung, Juni mendatang.
“Sedangkan untuk junior dipersiapkan menghadapi PON 2024 saat Sumut menjadi tuan rumah,” ungkapnya.
Darsen mengaku bangga, karena peserta kejurda kali ini cukup membludak. Hampir semua kelas diikuti semua daerah.
“Ini merupakan hasil kerja keras kepengurusan sebelumnya di bawah kepemimpinan Master Supandi Kusuma. Kami hanya meneruskan,” sebutnya.
Untuk itu, Darsen meminta kepada kabupaten/kota untuk lebih serius membina atlet, sehingga wushu tetap menjadi primadona bagi Sumut.
Dia juga meminta kesedian Master Supandi Kusuma untuk terus mendukung kepengurusan sekarang ini. “Kami mengharapkan dukungan Master Supandi Kusuma, sehingga wushu Sumut terus berkibar,” harapnya.
Sementara itu Ketua Panpel Harianto menjelaskan, kejurda itu diikuti 176 atlet dari 12 kabupaten/kota. Adapun daerah yang ambil bagian, yakni Asahan, Karo, Medan, Tanjungbalai, Langkat, Simalungun, Deliserdang, Humbang Hasundutan, Pematangsiantar, Toba Samosir, Samosir dan Tapanuli Utara.
Kejurda ini mempertandingkan tiga kategori, yakni pra junior, junior dan senior. Even tersebut berlangsung di Aula Sekolah Cinta Budaya berakhir Minggu (10/3) besok.(mal)
Rumah Ponisi Nyaris Ludes Gegara Anak
mimbarumum.co.id – Satu unit rumah di Jalan Pendidikan I Gang Amat Saudi, Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang nyaris ludes terbakar pada Sabtu (9/3/2019) siang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun, pemilik rumah, Ponisi (46) mengalami kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Keterangan yang dihimpun di kepolisian, peristiwa kebakaran tersebut diketahui warga sekira pukul 11.30 WIB. Melihat kobaran api dan asap tebal, warga langsung berusaha memadamkan api dengan menggunakan air seadanya.
Sementara warga yang lain menghubungi pihak pemadam kebakaran dan Polsek Percut Sei Tuan. Kobaran api berhasil dipadamkan usai tiga unit mobil damkar dikerahkan ke lokasi kebakaran.
“Hasil pemeriksaan di lokasi, titik api diduga berasal dari salah satu kamar di rumah korban,” kata Panit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Ipda Supriadi kepada wartawan.
Dijelaskannya, menurut keterangan saksi-saki di lokasi, sekira pukul 10.45 WIB, anak pemilik rumah, Malia Cantika (11) bermain api di kamar berdekatan dengan spring bed.
Di kamar itu, Malia diketahui ada membakar kertas. Lalu, ia keluar kamar dan melanjutkan bermain api di luar rumah.
“Diduga saat Malia meninggalkan kamar, api masih menyala lalu menyambar ke spring bed, dan api langsung membesar. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, tapi korban ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp.30 juta,” ungkap Supriadi.(An)
Ini Penyebab Preman Kafe Tewas Ditikam
mimbarumum.co.id – Mulyadi alias Adi (28) tewas bersimbah darah di depan rumahnya di Jalan Bersama, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Sabtu (9/3/2019).
Preman kafe ini tewas dikeroyok sekelompok pemuda. Pengeroyokan bermula ketika Mulyadi alias Adi meninju salah satu pengunjung kafe, tepatnya di Kafe Pelakor yang tak jauh dari rumahnya.
Menurut warga, Mulyadi kerap mengganggu pengunjung kafe tersebut. Bahkan Mulyadi pun tak segan-segan berbuat kasar pada tamu kafe itu.
Nah, salah satu tamu di Kafe Pelakor tersebut menjadi sasaran Mulyadi. Tamu yang belum diketahui identitasnya itu (pelaku) merasa tak senang atas perbuatannya saat berada di Kafe Pelakor.
Tamu itu pun memanggil sejumlah rekannya dan mendatangi rumah Mulyadi. Tamu (pelaku) tadi juga melempari rumahnya. Begitu Mulyadi keluar dari rumah, para pelaku mengeroyoknya bahkan salah satu pelaku menancapkan pisau ke dada Mulyadi. Seketika, Mulyadi tergeletak dan darah mengucur dari dadanya.
“Jadi korban datang buat rusuh di kafe itu. Dia sering merusuh dan minta rokok sama tamu kafe. Ada tamu kafe yang dipukul si Mulyadi ini. Balas dendamlah si tamu dan datangi rumahnya sambil bawa kawan-kawannya,” ujar Heri (43) yang juga salah satu penjaga kafe di kawasan TKP.
Kata Heri lagi, ia sempat meredakan keributan di kafe itu. Namun tamu itu rupanya mendatangi rumah Mulyadi.
“Disitulah terjadi penikaman. Mulyadi sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat tapi nyawanya enggak tertolong lagi,” tutur Heri.
Sementara Kapolsek Percut Seituan Kompol Faidil Zikri belum memberikan keterangan resminya apakah para pelaku sudah tertangkap atau belum. (dd)
One Stop Services di 62 Tahun BCA
mimbarumum.co.id – Atrium Medan Focal Point pada hari ini (Sabtu, 9/3/19) penuh sesak pengunjung. Tak hanya itu, sejumlah mobil berbagai merek terlihat berjajar. Begitu juga maket sejumlah perumahan dipajang.
Hari itu adalah saat dimana PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) memberikan apresiasi kepada para nasabahnya yang telah memberikan kepercayaan selama 62 tahun dalam pengelolaan jasa keuangan.
“Kami ingin memberikan nilai tambah dalam rangka mengapresiasi loyalitas nasabah,” kata Kepala Kantor Wilayah V BCA, Lukman saat membuka BCA Expo Medan bertajuk one stop service.
Eksekutif bank swasta nasional terbesar di Indonesia itu didampingi Deputi Direktur Bank Indonesia Yura, Deputi Direktur KKB Steven Lo dan Deputi Direktur CMC BCA Finance, Carolina Lukito.
Kegiatan itu, katanya dilaksanakan setelah mencermati customer journey (interaksi) antara BCA dengan nasabah selama 62 tahun BCA berdiri.
“Kepercayaan kepada BCA sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia mendorong kami untuk menyediakan berbagai kebutuhan nasabah, seperti hunian idaman dan kendaraan bermotor dengan promo fantastis,” ucapnya.
Pagelaran BCA Expo 2019, selain memberikan kemudahan kepada nasabah dan pengunjung melakukan pembukaan rekening bank, program asuransi, sekuritas juga menawarkan cicilan kredit dengan bunga spesial berbagai produk.
“Ada sekitar 10 merek mobil terkemuka, 5 dealer motor, dan lebih kurang 6 kompleks perumahan dapat dimiliki dengan bunga spesial,” ucapnya.
BCA menawarkan bunga untuk kredit kendaraan mulai dari 3,50 persen dan untuk kepemilikan rumah ada bunga spesial KPR BCA Fix 1 tahun dengan suku bunga 5.62 persen eff.
Selain pameran mobil dan properti rumah, BCA Expo 2019 ini juga menggelar acara games dan quiz untuk memeriahkan acaar sekaligus memberikan nilai tambah bagi nasabah setia BCA yang mengunjungi pameran.
“Kami berkeyakinan bahwa kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor memiliki potensi yang besar untuk bertumbuh dalam jangka panjang,” kata Lukman.
Dia menambahkan, tren masyarakat utamanya generasi milenial saat ini telah memeiliki kesasadaran untuk mulai menabung atau mencicil rumah atau apartemen sehingga pihaknya memberikan fasilitas tersebut. (rin)
Makian Menyesak di Ruang PN Medan
mimbarumum.co.id – Usai pembacaan vonis terhadap dua terdakwa kasus korupsi paket pekerjaan Engineering, Procurement and Construction (EPC) pembangunan IPA Martubung, ruang sidang PN Medan disesaki caci maki keluarga terdakwa.
Humas Pengadilan Negeri Medan, Erintuah Damanik, S.H, M.H pun turun langsung untuk menenangkan keluarga terdakwa dan penasehat hukumnya yang dianggap membuat kericuhan hingga di luar ruang persidangan bahkan mencoba mengejar hakim yang memutus perkara.
Keluarga terdakwa Flora Simbolon staff keuangan PT Kso Promits Lj tidak terima dengan putusan majelis hakim yang menghukum 8 tahun penjara dan denda Rp 200 Juta subsidair tiga bulan kurungan serta diwajibkan membayar uang pengganti (UP) Rp 7,4 Miliar. Jika tidak dibayarkan maka ditambah tiga tahun kurungan.
Sidang pembacaan vonis kasus yang ditengarai menyebabkan kerugian negara sebesar Rp.18,1 Miliar dari totol pagu anggaran sebesar Rp58,7 Miliar tahun anggaran 2014 itu digelar di ruang cakra PN Medan dengan Ketua Majelis Hakim Sapril Batubara.
Terpisah, dalam perkara yang sama, PPK Proyek Pembangunan EPC IPA Martubung, Suhairi divonis majelis hakim selama 9 tahun penjara denda Rp 200 Juta subsidair 3 bulan kurungan, dinyatakan terbukti bersalah dalam pengerjaan proyek tersebut.
Vonis majelis hakim lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dar Kejari Belawan yang sebelumnya menuntut terdakwa, Suhairi dan Flora Simbolon masing-masing selama 12 tahun penjara dalam persidangan terpisah.(Jep)
DPD RI Cari Masukan Soal PBB
mimbarumum.co.id – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meminta masukan sejumlah stakeholder di Provinsi Sumatera Utara terkait perubahan undang-undang tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Tujuan kunker ini untuk membangun persepsi bersama tentang DIM atas pelaksanaan UU No.12/1994 tentang Perubahan Atas UU No.12/1985 tentang PBB,” kata Wakil Ketua DPD RI, Darmayanti, Jum’at (8/3/19) sore.
Darmayanti yang juga selaku pimpinan rombongan kunker Komite IV hadir di Medan bersama Wakil Ketua Komite IV DPD RI, Siska Marleni dan sejumlah anggota Komite IV lainnya.
Mereka disambut Gubsu Edy Rahmayadi yang diwakili Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprovsu, Zonny Waldi di Ruang Lumban F Tobing, Lantai 8 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan.
Hadir juga, Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Sumut, Sarmadan Hasibuan, pejabat mewakili Kakanwil Pelayanan Pajak Sumut, mewakili para bupati/wali kota se Sumut, perwakilan BUMN/BUMD, HIPMI dan kalangan akademisi.
Wakil Ketua Komite IV DPD RI, Siska Marleni dalam kesempatan itu mengatakan bahwa sejak dahulu PBB sudah menjadi salah satu sumber penerimaan daerah.
PBB adalah pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan bangunan, berdasarkan UU No.12/1985 tentang PBB sebagaimana telah diubah dengan UU No.12/1994.
“PBB ini terdiri dari lima sektor yaitu perdesaan, perkotaan, perkebunan, perhutanan dan pertambangan,” paparnya.
Sementara itu, kata dia, diberlakukannya UU No.28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PBB sektor perdesaan dan perkotaan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), oleh pemerintah pusat kepada pemda beralih menjadi pajak daerah.
Menurutnya pelimpahan kewenangan pemungutan PBB-P2 merupakan amanat UU No.28/2009 yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan No.213/PMK.07/2010 dan Mendagri No.58/2010 tentang Tahapan Persiapan Pengalihan PBB Perdesaan dan Perkotaan Sebagai Pajak Daerah, telah memberikan peluang kepada daerah, kabupaten/kota untuk memperluas bisnis pajak bagi daerah karena
memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Dengan desentralisasi pengalihan, pengelolaan dan pemungutan atas PBB akan menunjukkan dampak positif terhadap PAD, juga merupakan momentum bagi pemda untuk memperkuat taxing power dan mengakselerasi kemandirian keuangan, sehingga dapat lebih meningkatkan kapasitas fiskal atau kemampuan untuk membiayai pembangunan daerah,” katanya.
Namun tidak dapat dipungkiri, sambung dia, dalam pengaturan dan penerapan PBB masih menimbulkan ragam persoalan yang dapat dijadikan isu hukum dan bahan evaluasi.
“Seperti halnya kebijakan pelimpahan PBB sektor perkebunan, perhutanan dan pertambangan (PBB P3) menjadi pajak daerah, penerapan kebijakan tarif PBB yang proporsional, redefinisi dan klasifikasi PBB, dan pembentukan pola pengelolaan PBB sesuai dengan kriteria keseimbangan fiskal nasional, kesetaraan antardaerah imobilitas, netralitas, potensi yang memadai dan visibilitas,” paparnya.
Keempat kondisi tersebut, katanya merupakan refleksi atas keinginan masyarakat untuk mengubah materi muatan UU PBB agar memenuhi maksud dan tujuan dibentuknya UU PBB.
“Hasil dari kunker ini akan menjadi bahan masukan bagi kami dalam penyusunan RUU tentang Perubahan Atas UU No.12/1994 tentang PBB,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan BPPRD Sumut, Sarmadan Hasibuan menyampaikan dalam rangka penyusunan DIM ini agar PBB P3 bisa menjadi PAD Pemprovsu dalam rangka membangun daerahnya.
“Kenapa? Karena dengan luas panjang jalan provinsi 3.048 km, implikasinya akibat aktivitas perkebunan, perhutanan dan pertambangan di Sumut,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, dengan kondisi jalan itu maka tidak heran kalau orang yang berkunjung ke Sumut mulai dari Aceh-Sumut akan ‘terbangunkan’ karena tidak terpeliharanya jalan.
“Stigma terbangunkan juga sering diucapkan orang yang masuk dari Riau dan Sumbar. Sementara ironinya, tanggung jawab kerusakan jalan itu selalu dibebankan kepada pemerintah provinsi,” bebernya.
Sarmadan mengatakan, pemerintah provinsi telah lama menyuarakan hal itu, terlebih melihat luas lahan perkebunan di Sumut yang tercatat sekitar 1,4 juta hektare, provinsi penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar ke-2 setelah Riau.
“Namun akibat perkebunan, jalan di Sumut sangat rusak. Sementara perbaikan jalan jadi kewenangan pemerintah provinsi,” ujarnya.
Saat ini, sebut dia, Pemprovsu menargetkan PAD 2019 sebesar Rp 6,087 triliun. Sementara dana perimbangan Sumut pada 2019 sebesar Rp 7,05 triliun. PAD dari PT Perkebunan, ucapnya, pada 2018 hanya mencapai Rp 6,5 miliar.
Padahal luas perkebunan yang dimiliki PT Perkebunan 14 ribu hektare. Untuk itulah pihaknya terus memperjuangkan pajak di tiga sektor itu. Karena, PAD yang dihasilkan dari PBB P3 itu tidaklah cukup untuk memperbaiki jalan yang rusak di Sumut. (zul)
Bocah Penjual Cilok Pengen Jadi Tentara Itu Dibawa ke Polres
mimbarumum.co.id – Siswa kelas V SD yang sehari-hari menjual makanan cilok seusai jam sekolah itu dibawa ke Markas Polisi Resort (Mapolres) Kota Padangsidempuan.
Bocah polos yang berharap bisa membantu kedua orang tuanya mencari nafkah itu langsung di bawa menghadap Kapolres, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hilman Wijaya. Ia dijemput saat masih mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.
“Pergunakan sebaik mungkin untuk membeli perlengkapan Sekolahmu ya Nak,” ucap Kapolres menyerahkan sebuah amplop kepada Mulia Rizki Hasibuan, Jum’at (8/3/19) di ruang kerjanya.
Perwira itu tersanjung dengan kegigihan bocah berusia 11 tahun itu yang rela berjualan cilok untuk memenuhi biaya sekolah dan membantu ekonomi keluarganya.
“Sehat selalu dan terus berjuang. Wujudkan cita-cita mu setinggi-tingginya, Terus belajar, jangan pernah menyerah,” kata Kapolres sembari mengelus kepala bocah yang bercita-cita menjadi tentara itu.
AKBP Hilman Wijaya merasa terpanggil memberi santunan sekaligus mengapresiasi anaka laki-laki yang masih berusia bocah itum setelah membaca berita di portal berita www.mimbarumum.co.id.
Kapolres semakin tersanjung ketika mengetahui bahwa motivasi anak itu untuk berjualan cilok justru karena rasa sayangnya kepada kedua orangtuanya.
Mulia Rizki Hasibuan tak rela jika kedua orangtuanya yang juga berjualan keliling makanan cilok itu kelelahan atau kesusahan karena bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sekolah dirinya dan keempat saudaranya yang lain.
“Saya tidak pernah malu karena saya sayang sama ayah dan ibu. Saya tidak mau mereka terlalu capek,” ucap anak itu ketika pertama kali mimbar umum mewawancarainya di tempat dia ngetem dagangannya.
Kapolres dalam kesempatan itu juga mendoakan agar apapun yang menjadi keinginan Rizki Hasibuan dapat segera diraih.
“Semoga, tercapai dan tetap terus berjuang jangan lelah untuk, apa yang kamu raih dan jadilah anak yang baik dan sholeh. Selalu patuh kepada orangtua dan sayang keduanya,” ucapnya memberi dorongan semangat.
Bocah itu yang masih lengkap dengan seragam sekolahnya hanya tertegun dengan perhatian besar yang diberikan Kapolres Padangsidempuan.
“Terimakasih Pak. Mudah-mudahan saya tidak mau menggeluh dengan keadaan saya dan tetap semangat untuk yang saya inginkan menjadi TNI AD, saya akan berjuang demi cita -cita saya,” kata Rizki polos.
Pada kesempatan lain, guru sekolah sekaligus wali kelas Rizki Hasibuan kepada mimbar umum mengatakan bahwa siswa didiknya itu termasuk anak yang berprestasi.
“Dia pernah juara II di kelas V ini,” ucap Nikma, guru pada sekolah dasar (SD) Negeri 200104, Padangsidempuan sembari menyebutkan siswanya itu sosok anak yang baik dan rajin.
Nikma mengaku bangga dengan anak didiknya itum namun pada sisi lain ia merasa prihatin dan sedih karena anak seusianya sudah harus turut mencari penghasilan untuk membiayai sekolahnya sendiri.
Dia semaki miris tatkala mengetahui Rizki berjualan hingga larut malam. (zal)