Beranda blog Halaman 2290

Suami Terpaksa Menggarong Demi Tebus Biaya Bersalin Istri di Rumah Sakit

mimbarumum.co.id – Seorang suami bernama Rama Badhi terpaksa menggarong alias mencuri demi menebus biaya bersalin isterinya di rumah sakit.

Tapi akibat perbuatannya itu warga Jalan Brigjen Katamso, Gang Indra, Kecamatan Medan Maimun kini mendekam di sel tahanan Satu Reskrim Polrestabes Medan.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto didampingi Panit Pidum Ipda Dolly yang dikonfirmasi wartawan, Jumat (13/12/2019) mengatakan penangkapan terhadap tersangka berdasarkan laporan korbannya, Jufti Ansari Siregar (38) warga Jalan Rumah Sumbul Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota yang tertuang di Nomor LP/108/K/XII/2019/SU/ Polrestabes Medan/Sek Medan Kota.

Baca Juga : Bayi Dijual Demi Biaya Persalinan, Istri Polisikan Suami

“Dalam laporannya, Sabtu (30/11) sekira pukul 19.30 WIB, korban dan keluarga pergi berkunjung ke rumah mertuanya. Sedangkan rumah dalam keadaan kosong dan seluruh pintu serta jendela terkunci rapat,” ujar Eko.

Esok siang sambung Kompol Eko, korban dan keluarga pulang ke rumahnya dan mendapati pintu depan dalam keadaan terganjal. Korban yang curiga langsung mendobrak pintu hingga terbuka, lalu masuk ke dalam menemukan kain gorden terikat di asbes/plafon. Selain itu perabotan di rumah dalam keadaan berantakan.

“Saat pengecekan, sejumlah barang diantaranya 2 televisi, 1 kamera, 1 jam tangan, 1 laptop dan lainnya raib. Selanjutnya korban melaporkannya ke Polsek Medan Kota. Tim Pegasus Unit Pidum Sat Reskrim lantas mengambil alih kasus tersebut,” terangnya.

Lanjut Eko, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan serta cek TKP. Alhasil, Tim Pegasus mengungkap identitas pelaku pencurian tersebut. Kamis sekitar pukul 23.30 WIB, petugas mendapat informasi bahwa tersangka sedang berada di rumahnya. Petugas bergerak cepat ke lokasi dan membekuk tersangka.

“Saat diinterogasi, tersangka mengaku sudah menjual laptop dan jam tangan hasil curian kepada R dan B (DPO). Selanjutnya tersangka berikut barang bukti kaos warna hitam, celana pendek dan uang Rp 30 ribu hasil kejahatan diboyong ke Mako guna pemeriksaan intensif dan pengembangan,” sebut Eko.

Masih dijelaskan Eko, dari hasil pemeriksaan tersangka mengaku melakukan aksi kejahatannya seorang diri.

“Modus tersangka saat beraksi yakni dengan cara membongkar pintu belakang rumah dengan menggunakan tang. Selanjutnya naik ke atas asbes dan kemudian turun dengan menggunakan kain gorden, lalu menggasak barang-barang milik korban,” pungkasnya.

Sementara itu tersangka yang diwawancarai wartawan mengaku nekat mencuri agar bisa menebus anaknya yang baru dilahirkan istrinya di rumah sakit.

“Kebetulan saat itu aku melintas di lokasi, dan mendapati rumah dalam keadaan kosong. Jadi timbul niatku mencuri. Kebetulan istriku sesar, dan aku kekurangan uang karena biayanya Rp 8 juta. Terpaksa aku mencuri agar bisa menebus anakku,” sebut tersangka mengakhiri. (dd)

Antri Koleksi UT Starwars dari UNIQLO

0

mimbarumum.co.idMenyambut film terbaru dari Star Wars: The Rise of Skywalker, para penggemar film perang bintang kolosal tersebut rela mengantri untuk mendapatkan koleksiterbaru UT Star Wars dari UNIQLO.

“Koleksi UT yang terinspirasi dari petualangan luar angkasa film Star Wars ini tersedia di seluruh toko UNIQLO Indonesia sejak Senin, (9/12/19),”  sebut seorang eksekutif  UNIQLO dalam siaran persnya yang diterima mimbarumum.co.id, Jum’at (13/12/19).

UNIQLO adalah merek pakaian milik fast Retailing Co, Ltd., sebuah perusahaan ritel global terkemuka dari Jepang  yang mendesain, memproduksi dan menjual pakaian di bawah delapan merek: GU, Theory, Helmut Lang, PLST (Plus T), Comptoir des Cotonniers, Princesse tam.tam and J Brand.

Perusahaan itu membukukan nilai penjualan global sekitar 2.2905 Triliun Yen untuk tahun fiskal 2019 yang berakhir pada 31 Agustus 2019 (US $21.53 miliar, dihitung dengan kurs pada akhir August 2019 rate of $1 = 106,4 yen).

Baca Juga : Suku Mentawai Kian Terkikis Akibat Moderenisasi

Fast Retailing, paparnya merupakan salah satu perusahaan ritel pakaian terbesar di dunia, dan UNIQLO merupakan peritel spesialis utama di Jepang.

UNIQLO terus membuka toko berskala besar di beberapa kota dan lokasi penting di dunia, sebagai bagian dari upaya untuk memper kuat statusnya sebagai sebuah brand global.

Saat ini UNIQLO memiliki hampir 2,200 toko di 24 pasar dunia termasuk Jepang. Dalam urutan alfabet, pasar lainnya yaitu Australia, Belgia, Kanada, Cina, Denmark, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Indonesia, Italia, Malaysia, Belanda, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Taiwan, Thailand, Inggris and Amerika. Selain itu Grameen UNIQLO, suatu model bisnis sosial yang didirikan di Bangladesh pada bulan September 2010, sekarang beroperasi di Dhaka.

Baca Juga : ‘Cinta Luar Biasa’ Jadi Pencarian Paling Populer Google Indonesia.

Terlihat di toko UNIQLO yang berlokasi di Jakarta dan Bandung, para penggemar Star Wars sangat antusias mengenakan atribut sambil memilih koleksi yang baru saja di luncurkan tersebut seperti t-shirt dan sweater hoodie. Setelah lebih dari 40 tahun film Star Wars memikat hati penggemarnya, kisah Skywalker akhirnya diakhiri dengan dirilisnya Star Wars: The Rise of Skywalker.  (rel/rin)

 

 

BPBD Sosialisasikan Resiko dan menghadapi Bencana pada Mahasiswa

0

mimbarumum.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melakukan Sosialisasi dan Simulasi Pengenalan Gejala, Resiko dan Menghadapi Bencana di STIKES Mitra Husada Medan pada Jumat (13/12/2019).

Pembukaan sosialisasi itu dilaksanakan oleh Kepala BPBD Kota Medan H. Arjuna Sembiring, S. Sos, M. SP, di Stikes Mitra Husada Medan, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.

Baca Juga : Terima Kasih BPBD Tapsel

“Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada para Peserta di STIkes Mitra Husada Medan dalam melakukan tindakan saat terjadi bencana sehingga mereka tidak panik dan dapat melakukan sesuai dengan yang telah disosialisasikan sebelumnya. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan para mahasiswa/i nantinya dapat mengetahui bagaimana tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” ungkap Arjuna.

Adapun peserta sosialisasi ini berjumlah 200 peserta yang merupakan Staff dan mahasiswa STIKES Mitra Husada Medan. Turut serta dalam kegiatan ini Kabid Rehabilitasi dan Konstruksi, Kasi Rehabilitasi, Ketua STIKES Mitra Husada, Kaprodi D3 Kebidanan STIKES Mitra Husada, Kaprodi Pendidikan Kebidanan Program Profesi STIKES Mitra Husada, Kaprodi D3 Keperawatan STIKES Mitra Husada beserta jajaran TRC-PB BPBD Kota Medan. (ml)

Kaca Mobil Dipecahkan, Uang Reses Anggota DPRD Sumut Rp80 Juta Raib

mimbarumum.co.id – Aksi perampokan dengan modus pecah kaca mobil terjadi di parkir dalam atau tepat di pintu masuk gedung sekretariat DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (13/12/2019). Nasib nahas tersebut dialami seorang staf DPRD Sumut bernama Hamdan.

Mobil berjenis sedan dengan plat nomor polisi BK 312 U dirusak perampok, dengan cara memecahkan kaca samping depan sisi kiri kendaraannya. Akibatnya uang senilai Rp80 juta uang diletakkannya dalam bagian jok belakang mobil langsung dibawa perampok.

Aksi Pencurian Uang Pemprov Sumut Rp1,6 Miliar Ternyata Terekam CCTV

Informasi diperoleh di lokasi kejadian, kejadian diperkirakan berlangsung singkat. Hamdan diketahui datang ke gedung dewan usai Jumat dan memarkirkan kendaraan di depan gedung sekretariat, tidak jauh dari pos pengamanan atau satpam.

Usai memarkirkan mobilnya, Hamdan masuk dan naik ke dalam ruangannya di lantai dua sekretariat untuk makan siang. Tidak berapa lama dia menyantap makannya bersama rekannya di ruangannya, Hamdan ditelpon oleh petugas pengamanan.

Petugas pengamanan mengabarkan kepada dia bahwa kaca mobil depannya pecah. Mendapat kabar tersebut, sontak Hamdan langsung turun melihat kaca mobilnya
pecah dan uang senilai Rp80 juta yang diletakkan di jok belakang hilang.

Hamdan diketahui baru saja pulang dari Kantor Bank Sumut, menarik uang reses anggota DPRDSU dari Fraksi PDI-P, Kiki Handoko Sembiring. Hamdan merupakan staf reses Kiki Handoko yang akan melaksanakan reses ke kabupaten Deliserdang esoknya.

Melihat kejadian tersebut, Hamdan dan petugas pengamanan gedung dewan langsung melaporkan perampokan itu ke Polsek Medan Baru. Hingga berita ini dikirim ke meja redaksi, petugas kepolisian turun ke lokasi dan minta keterangan sejumlah saksi serta rekaman CCTV. (mal)

Tim Dosen UMN Al Washliyah Mengadakan Workshop Media

0

mimbarumum.co.id – Dosen Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menggelar workshop media pembelajaran interaktif.

Pelaksanaan pengabdian masyarakat yang berlangsung merupakan salah satu bentuk Tridharma Perguruan Tinggi yang disampaikan di SD Swasta Islam Uli Arga, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang.

Hal ini dikemukakan oleh Ketua Tim PKM UMN Al Washliyah Drs. Hidayat, M.Ed untuk menumbuh kembangkan keaktifan siswa dalam belajar melibatkan dosen pengampu program studi PGSD, Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Matematika.

Baca Juga : PKM Dosen UMN Al Washliyah Kembangankan Sikap Guru di Era Revolusi 4.0

“Kegiatan dilakukan dalam bentuk workshop dan simulasi media pembelajaran interaktif. Misalnya magic triangle (segitiga ajaib) media ini adalah satu dari sekian banyak media yg mengajak siswa aktif belajar menjumlahkan 3 bilangan atau lebih. Media ini bertujuan agar siswa bersemangat untuk belajar berhitung,” kata Hidayat pada mimbarumum.co.id, Jumat (13/12/2019).

Hidayat mengungkapkan, tantangan dari magic triangle akan memberikan motivasi yang kuat bagi siswa dan jika sudah selesai dengan triangle 3, bisa dilanjutkan dengan triangle 4 dan seterusnya.

Sementara itu Dra. Sukmawarti, M.Pd. dari PGSD menyajikan iconic model big album sebagai media pembelajaran yg mendukung terjadinya proses saintifik.

“Dengan media ini, guru dapat memicu keterlibatan siswa melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Siswa dapat berinteraksi dengan materi pembelajaran dan berkolaborasi dengan siswa lain nya,” tuturnya.

Senada, Siti Khayroiyah, S.Pd., M.Pd menyebutkan, untuk memperlancar operasi hitung dan membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Ia memperkenalkan teknik kotak-kotak cerdas (kokodas).

“Konsep kokodas ini berfungsi untuk mengakomodir 3 gaya belajar siswa yaitu, memvisualisasi operasi hiring, mengestetikakan (menggerakkan) dan audio. Dengan kokodas ini di harapkan minat belajar siswa meningkat dan menghilangkan pendapat bahwa belajar matematika sulit serta membosankan,” ungkap Siti.

Selain kokodas, media pembelajaran lain juga dipaparkan oleh Dwi Novita Sari, S.Pd.I,.M.Pd. Beliau mengenalkan catur matematika (camat) media ini dapat membantu memahami konsep perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan.

“Camat berfungsi untuk mengaktifkan anak dalam 3 kemampuan yakni, kemampuan kognitif untuk menghitung operasi KULIBATA dengan melihat angka yang disediakan, psikomotor dengan memasangkan angka yang ada dan membuat deretan angka seperti permainan catur biasa dan afektif dimana siswa disini dituntun untuk bersikap sportif, bertanggungjawab dan saling menghargai,” sebutnya.

Beragam metode pembelajaran disampaikan dosen UMN Al Washliyah Medan agar terbentuknya siswa yang memiliki karakter. Tidak hanya pembelajaran berbasis media, ternyata dongeng juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika yang diperkenalakan oleh Ginda Maruli Andi S, S.Pd.,M.Si.

“Cerita dongeng ini dikaitkan dan dapat dikreasikan sendiri oleh guru dan dihubungkan dengan pembelajaran matematika untuk melatih imajinasi siswa,” imbuh Maruli.

Sedangkan untuk pembelajaran bahasa direalisasikan oleh Rini Fadhillah Putri, S.Pd.,M.Hum yang mengenalkan software cartoon story maker. Dengan software ini guru dapat membuat dialog dengan cara yang menarik.

Di akhir kegiatan, Kepala Sekolah Dasar (SD) Swasta Islam Uli Arga Patumbak
Ridha Suyatmika, S.Pd mengharapkan program pengabdian berkesinambungan diapilikasikan di SD.

“Semoga pengabdian ini terus berlanjut sehingga dapat menjalin kerjasama yang dapat bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran khususnya di sekolah dasar,” pungkasnya. (jep)

Driver Ojol Kritis Dibegal di Binjai

mimbarumum.co.id – Driver ojol Andi Purwanto (33) warga Jalan Veteran Pasar 7 Helvetia kritis akibat dirampok. Selain mengalami luka serius, mobil milik korban dibawa kabur pelaku.

Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Wirham Arif mengatakan aksi perampokan terjadi pada Kamis (12/12/2019). Korban dapat orderan dan menjemput pelaku dari Jalan Pancing Medan menuju Binjai Supermall, Binjai.

Lanjut Wirham, setelah sampai di Jalan Soekarno Hatta Km 17, Binjai Timur salah satu pelaku menarik leher korban dengan tali. Sementara pelaku lainnya menusuk korban dengan pisau. Tak berdaya, korban diturunkan ditengah jalan.

Baca Juga : Perampokan Sadis Mahasiswi Perguruan Tinggi Jadi Korban 

“Pelaku membawa mobil korban. Korban menjerit minta pertolongan warga. Warga membawa korban ke rumah sakit. Lalu membuat laporan ke kita,” sebut Wirham.

Warga yang melihat kejadian itu langsung mengejar pelaku yang kabur ke arah Jalan Yos Sudarso, Binjai Utara. Sialnya mobil yang dikemudikan pelaku masuk ke dalam parit. Kedua pelaku pun melarikan namun tidak berhasil ditangkap warga.

Sementara itu atas peristiwa ini, korban mengalami luka robek di kuping bagian kanan, pelipis sebekah kanan, siku tangan sebelah kanan dan telapak tangan sebelah kanan. (ml)

Suku Mentawai Kian Terkikis Akibat Moderenisasi

mimbarumum.co.id – Suku Mentawai semakin terkikis akibat moderenisasi. Suku Mentawai dikenal sebagai produsen seni tato tertua di jagad raya.

Mereka juga dikenal sebagai satu dari sedikit masyarakat pemburu, peramu dan pengumpul tertua di dunia yang masih eksis hingga kini.

Hal tersebutlah yang kemudian hendak disampaikan oleh Rengga Satria lewat pameran foto yang bertajuk “Disrupsi”.

Baca Juga : Pantai Ini, Bak Gadis Tua tak Bersolek

Pameran yang berlangsung di Matalokal Art Space, M Bloc Space menampilkan 20 karya foto yang merepresentasikan kondisi masyarakat Mentawai hari ini.

“Di satu sisi kita gencar mempromosikan budaya sebagai jualan untuk mendatangkan devisa, namun di sisi lain pembangunan infrastruktur juga secara tidak langsung mengikis eksistensi budaya itu sendiri,” ujar Rengga seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Media Indonesia.

Dalam pameran ini, Rengga juga menyoroti upaya pemerintah untuk memberangus kepercayaan masyarakat adat Mentawai, Arat Sabulungan. Sejak Orde Lama, pemerintah telah melarang kepercayaan yang disebut sebagai “agama daun” ini lewat SK No.167/PROMOSI/1954.

“Arat Sabulungan adalah inti yang menjadi poros dari keluhuran budaya Mentawai. Tanpa kita sadari juga, kepercayaan ini menjadi sistem konservasi alami yang selama ribuan tahun melindungi hutan Mentawai. Sehingga hilangnya Arat Sabulungan bukan hanya bisa mengancam budaya Mentawai tetapi juga kelestarian hutan Mentawai,” lanjut Rengga.

Rencananya, pameran ini sendiri akan berlangsung hingga 15 Desember 2019. Selain pameran foto, akan diselenggarakan juga bedah buku foto “Disrupsi” dan diskusi “Why Print is Matter” dengan menghadirkan narasumber para penggiat penerbitan indie yang fokus pada ranah buku foto dan buku seni.

Para penerbit media konvensional dewasa ini memang tengah berjuang agar tidak punah dengan terus merilis produk-produk fisik mereka. Di tengah masa-masa paceklik penerbitan konvensional ini pun muncul kejutan yang justru lahir dari ranah non mainstream. Dengan merk dagang yang terbilang baru, mereka cukup percaya diri untuk terus memproduksi rilisan cetak.

Gilanya lagi, kata Rengga, mereka berani menerbitkan produk-produk yang tidak populer di kalangan masyarakat luas. Sebut saja majalah indie, photo book, art book atau bahkan zine.

Rengga sendiri mengaku senang terhadap apresiasi pengunjung selama acara pembukaan pameran tersebut. Meski begitu, Rengga mengatakan ini hanya awalan, dia mengaku bahwa apa yang disoroti lewat pameran dan buku “Disrupsi” masih secuil dari kompleksnya permasalahan dan budaya Mentawai.

“Sekedar membuka ruang dialektika, terkait posisi masyarakat adat di tengah era modern dan pembangunan. Pameran ini mengajak segala pihak yang peduli dengan hal itu untuk menyusun formula yang tepat untuk menyikapi posisi masyarakat adat,” sebutnya.

Pameran ini juga menuai banyak apresiasi, karena Rengga mengangkat isu yang cukup sensitif, terkait pemberangusan kepercayaan masyarakat adat khususnya Mentawai. Namun juga tidak sedikit pula himbauan diberikan kepada Rengga.

“Banyak apresiasi, namun juga tidak sedikit yang menghimbau saya terkait kontribusi saya dari pameran dan penjualan buku terhadap masyarakat Mentawai,” ungkap Rengga.

Rengga mengaku semua keuntungan yang diperoleh dari buku dan pameran akan sepenuhnya digunakan untuk melakukan riset lanjutan, terkait masyarakat adat dan budaya Mentawai.

“Saat produksi buku ini pun saya memakai kocek sendiri. Agar bisa menjaga independensi saya. Begitupun nantinya, keuntungan buku ini akan saya gunakan untuk melakukan riset lanjutan secara mandiri,” ungkapnya. (dd/rel)

Indahnya Pergaulan ala Medan

0

Awak piker-piker kampong awak niee sebetolnya contoh yang mantap laaa buat negeri ini. Bayangkan klen laaa, di sini etnis dan agama lengkap, dan terbukti aman damai sejak puluhan taon lalu.

Di sini tak ada kata mayoritas atau minoritas, yang ada kami anak Medan. Dari dulu, sebelum iklim politik berhasil memporak porandakan pola piker sebagian kami, kami tetap aja nyaa kompak.

Memang ada yabg haya hidopnya awak tengok begeser siket tanpa disadarinya, bahkan sempat materi menjadi pengukur loyalitas.

Yang tadinya Raul alias Raja Ulok bermetamorfosis menjadi Raol alias Raja Olah. Setiap kesempatan dijadikan ajang olahan

Apalagi pakai media sosial, sekarang bisa nyamar menjadi siapa saja dan punya seribu nama sekali pon bisa. Hehehe kalok gak salah awak buzzer nanya ya?

Awak tengok Raol-raol macam tu bahaya kali laaa. Cemana pon kompaknya, sampai juga nya orang macamtu ke kampong kami ni. Cemana pon tetap ada aja orang yang masih punya egosentris sempet, apa lageee blom lama datang ke sini.

Awak jadi ingat sejarah zaman penjajahan Belanda (maaf yaa, buat kawan awak yang Belanda, sejarah tetap tak bisa kita tinggalkan begitu saja), egosentris sempit itu menjadi senjata ampuh meruntuhkan persatuan, bahkan negara.

Apalagi bagi negara kesatuan yang multi etnis, kultur dan kepercayaan macam kita nie. Para Raol cukup gesek sendi yang satu, maka sendi lain pon ikot goyang.

Untungnya, bagi masyarakat yang mau pake otaknya, bukan yang baperan, kerjaan Raol nie gampang diketahui. Umumnya tak banyak jaringan pertemanannya.

Kalok pon banyak teman, biasanya ngotot dan statemen atau postingannya bernuansa adu domba, biacara tentang hal yang bukan bidang atau relevansi etnis, budaya atau agamanya.

Untungnya anak Medan itu egaliter dan gak gampang terpancing dan #LebihManusiawi. Kami biasanya check dan recheck sama sesama teman. Makanya beberpaka kali kejadian politik, kami di sini tak sepanas tempat laen.

Se mentiko-mentikonya, anak Medan gadak yang paok, apalagi dilaga cuma untuk menjagokan orang jadi pemimpinnya, karena di sini kampongnya para ketua yang tak bisa dibayar dengan ketenaran orang tua dan juga harta.

Kami di sini asik-asik aja coy, jangan klen coba laga-laga kami macam ikan laga yang sering dicari kawan awak dekat rumahnya di Tembong sana. Kami anak Medan yang indah pergaulannya. Cocok klen rasa?

Singkatnya Waktu

0

Oleh Dr A Rasyid, MA

Semua kita tentu merasakan hal yang sama dalam mencermati bergulirnya sang waktu. Hari-hari yang kita lewati terasa semakin singkat. Belum sempat berzikir pagi mata hari sudah menyapa. Niat pukul 9 pagi dhuha gak terasa sudah tiba waktunya zuhur. Rencana malam tahajjud, gak tahunya tinggal angan-angan saja.Tak disangka usia semakin tua, dulu dipanggil bangda kini dipanggil ayahanda, eh ngak terasa juga setibanya dipanggil opa.

Waktu sungguh semakin menipu kita, tidak ada yang harus ditunggu lagi kecuali memperbanyak amal ibadah kepada Allah. Jika kita lupa balasannya tentulah siksaan neraka. Ayo bersegeralah, tinggalkan urusan dunia yang gak ada apa-apanya. Lihatlah keranda sudah menganga menanti kita. Bergegaslah ambil udhu lalu tobat nasuha, tidak lagi buat kemaksiatan dalam bentuk apa saja.

Tidak usah lagi kau hina Muhammad yang teramat mulia, jangan kau katakan cadar tuk orang gila, celana cingkrang tuk anak-anak gurun sahara, jangan bandingkan agama Allah dengan Islam buatan mereka yang tak lain hanya sebagai tipu daya. Jangan kau curigai ustazd dan ulama saebagai pemecah belah bangsa. Sungguh pesan-pesan mereka adalah penguat tiang dunia.

Dunia memang sudah tua, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan seminggu, seminggu bagaiakan sehari, dan sehari bagaikan sartu jam. Ini petanda bagi mereka yang cerdas menggunakan logika. Dengarkan sebuah Sabda Rasulullah: Tidak akan tiba hari Kiamat hingga zaman berdekatan, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma. (diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Anas).

PB Alwashliyah Pemilik Hak Sah Tanah 32 Hektar

0

mimbarumum.co.id – PB Alwashliyah sebagai pemilik hak sah atas tanah di Desa Helvetia, Kecamatan Labuhandeli, Deliserdang seluas 32 hektare.

Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi A DPRD Sumut bersama masyarakat penggarap, PB Alwashliyah, Kanwil BPN Sumut, PT. Agung Cemara Realty (ACR), dan jajaran terkait Pemkab Deliserdang, Kamis (12/12/2019).

“Pada 2000 ke bawah lahan tersebut masih kita kuasai, sebelum kita lepas kepada PB Alwashliyah 2004. Berdasarkan ketetapan atas usulan PB Alwashliyah yang ingin memiliki lahan itu, dinyatakan sah sebagai pemegang hak. PTPN juga berhak mendapat ganti rugi atas pelepasan lahan tersebut,” kata perwakilan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, David Ginting.

Baca Juga : Al Washliyah Diharapkan Terus Berkontribusi

Hal senada ditegaskan Kepala Kanwil BPN Sumut, Bambang Priono, juga menekankan pernyataan pihak PTPN II. Dia mengungkapkan mesti ada jalan keluar terbaik antara pihak-pihak yang bersengketa. Terutama PB Alwashliyah dengan masyarakat penggarap.

“Fakta di lapangan terdapat masyarakat yang tinggal di sana. Sedangkan fakta kepemilikan (lahan) ada pada Alwashliyah. Alwashliyah sendiri tertolong adanya putusan kecurangan Tamin Sukardi. Alhasil, 32 hektare dikembalikan oleh Alwashliyah dan 70 hektare lebih disita untuk negara,” katanya.

Ia menyarankan jika PB Alwashliyah masih ingin menguasai lahannya ke depan mesti juga memberi win-win solution bagi masyarakat di sana. Sebab meskipun PB Alwashliyah dinyatakan sebagai pemegang atas lahan itu oleh negara, selama puluhan tahun menurutnya terkesan membiarkan tanah tersebut begitu saja.

Menyikapi pernyataan BPN dan PTPN II tersebut, Anggota Komisi darfi Fraksi PAN Rudi Alfahri Rangkuti mengajak para penggarap agar memahami aturan dan mekanisme yang telah ditetapkan pihak berwenang.

“Sebab secara sah tanah tersebut harus kita akui milik PB Alwashliyah berdasarkan pernyataan dan data yang disampaikan. Meskipun demikian, perlu juga dilakukan win-win solusi agar tidak ada pihak yang dirugikan,” sebutnya. (mal)