Jumat, April 19, 2024

Kafe Milik Ketua DPRD Medan Sepi, Pedagang Digusur

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Puluhan eks pedagang Taman Ahmad Yani Medan dan pedagang RS Elisabeth Medan mengadukan nasib mereka ke DPRD Sumut, kemarin.

Kedatangan mereka diterima Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan di ruangan rapat Banggar DPRD Sumut.

Seorang pedagang mengaku bernama Lena Sitanggang mengucapkan terima kasih telah menerima kedatangan pedagang.

Ia menjelaskan, dirinya berjualan mulai dari masa orangtua hidup, tepatnya mulai tahun 1978. Namun, tiba-tiba dagangannya digusur Pemko Medan. Padahal, mata pencahariannya hanya dari dagangan untuk menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anaknya yang masih keci.

“Kenapa kami orang Indonesia juga harus berbeda, tidak bisa menikmati hidup, hanya untuk berjualan saja. Kami memohon kepada bapak agar warkop Elisabeth diaktifkan kembali. Kami semua disini punya anak dan tanggungan. Kami dibina kembali dan jangan digusur secara paksa,” ungkap pedagang minuman ringan ini memelas kepada Sutrisno.

Senada, Parlin yang juga bertugas sebagi tukang parkir di depan RS Elisabeth mengatakan, sesuai keluhan pihak Elisabeth, alasannya penggusuran hanya karena kemacetan.

“Mereka bilang, ada pasien yang meninggal sewaktu hendak masuk ke RS Elisabeth terkendala macet, namun ketika kita minta nama pasien itu, pihak rumah sakit tidak dapat menunjukkan,” katanya. Lanjut Parlin, setiap pedagang yang berjualan punya aturan garis batas jualan dan tidak pernah ada kemacetan seperti yang ditudingkan pihak rumah sakit.

“Disana selalu ada Dinas Perhubungan dan petugas kepolisian untuk mengatur lalu lintas. Dan bila ada ambulan, kita juga mengatur agar jangan tidak terhalang lewat,” tukasnya.

Pedagang lainnya, Hodman Pangaribuan mengatakan juga membeberkan penggusuran itu merupakan musibah besar bagi keluarganya.

“Bagi saya ini musibah besar bagi keluarga. Mulai zaman Baktiar Ja’far saya sudah memperjuangkan pedagang. Namun sekarang saya diintimidasi Ketua DPR Medan Hendri Jhon. Dia bilang akan saya gusur semua, ternyata benar,” sebutnya.

Pengancaman itu, kata Hodman bahwa bisnis coffee Dante milik Hendri Jhon tidak berjalan karena adanya Warkop Taman Ahmad Yani.

“Mohon agar kami semua kembali bisa berjualan, dan kami siap memenuhi permintaan instansi untuk penataan. Ada kepentingan oknum dari pihak lain dengan rumah sakit Elisabeth sehingga kami digusur, termasuklah Hendry Jhon Hutagalung,” bebernya.

Mendengar keluhan pedagang, selanjutnya Ketua Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Sutrisno Pangaribuan mengeluarkan empat rekomedasi kepada pedagang yakni, DPRD Sumut mendorong dan meminta Walikota Medan agar segera mengembalikan dan menata pedagang taman Ahmad Yani seperti sedia kala dengan penataan sesuai aturan berlaku.

Kedua, meminta kepada seluruh pedagang mematuhi aturan yang berada di Kota Medan. Ketiga, meminta pedagang agar tidak anarkis dan semua menjaga kemanan dan ketertiban di lingkungan RS Elisabeth.

Keempat, meminta agar pedagang solid dan bersatu, agar semua persoalan bisa diatasi sembari melakukan penataan koperasi pedagang.

“Dan akan kami tuliskan dan tujukan ke Ketua DPRD Sumut yang merupakan sikap resmi kami dan selanjutnya diberikan kepada Gubernur Sumatera Utara,” tegas mantan aktivis mahasiswa GMKI Medan ini. (mal)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Berikan Pelayanan Terbaik, PN Jakarta Barat Diapresiasi Masyarakat Pencari Keadilan

mimbarumum.co.id - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat di bawah ke pimpinan, Dr Dahlan SH MH terus berupaya memberikan pelayanan...

Baca Artikel lainya