Kamis, Maret 28, 2024

Warga Karo Masih Cemas

Baca Juga

Tanah Karo, (Mimbar) –  Warga yang berdomisili di kawasan Gunung Sinabung dan sekitarnya mengaku cemas kemungkinan terjadinya letusan susulan gunung berapi. Mereka masih panik dan trauma dengan kejadian alam pada Senin (19/2) lalu sekira pukul 08.56 WIB.

Letusan pada awal pekan lalu telah menyebabkan sebagian wilayah di Kabupaten Karo, yakni Kecamatan Munthe, Kecamatan Payung dan Tiga Nderket tampak gelap gulita karena terselimuti abu vulkanik yang hembuskan Gunung Sinabung.     Bahkan di kawasan Desa Kuta Mbaru  terjadi hujan batu.

Suryani Tarigan, seorang warga Desa Sibintun Kecamatan Simpang Empat mengaku trauma dengan kejadian itu. Dia menyebutkan ketebalan debu yang menyelimuti desanya itu sangat pekat dan kondisi itu baru pertama kali terjadi sejak pertama kali Gunung Sinabung mulai erupsi.

“Disini erupsi setiap hari terjadi, namun yang besar seperti ini baru pertama kalinya. Ketakutan kami tadi, ku bawa keluarga ku semua keluar dari rumah, anakku yang sudah sempat kesekolah ku jemput juga,” beber Br Tarigan.

Hal senada juga dikatakan  P. Ginting, warga Desa Tiga Nderket . Desa itu diselimuti debu sekira setebal 5 cm.

“Anak sekolah tadi langsung dipulangkan karena terganggu belajarnya. Jalan juga tidak terlihat lagi, sudah gelap gulita tadi disini,” katanya.

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daeah (BPBD) Karo, Martin Sitepu memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun pihaknya mengaku masih terus melakukan pengecekan ke sejumlah wilayah yang termasuk zona merah Sinabung.

“Yang paling utama kita lakukan adalah menyelamatkan jiwa. Jadi sesuai dari saran dari PVMBG juga agar menjauhi zona merah,” ucapnya.

Martin menyayangkan masih ada saja warga ngotot masuk dan bertahan di zona merah, dimana mareka masuk melalui jalan-jalan tikus yang ada di kawasan itu.

Letusan Sinabung yang terbilang dahsyat itu juga telah menyebabkan sejumlah areal pertanian rusak parah, Banyak tanaman yang mati karena terpapar debu vulkanik.

Petugas PVMBG Umar Rusadi menjelaskan setidaknya telah terjadi satu kali erupsi pada pukul 08.53 Wib dengan tinggi kolom 5.000 meter dan luncuran awan panas ke arah Selatan mencapai 4,9 kilometer serta ke arah Tenggara 3,5 kilometer diikuti 11 kali awan panas.

“Status gunung saat ini masih awas level 4. Jadi rekomendasi kita kepada masyarakat agar zona merah tetap tidak boleh ditempati dan tidak boleh dimasuki,” ujarnya.

Pantauan Mimbar, pihak BPBD dan personil TNI dari Koramil Simpang Empat terlihat membagikan masker gratis kepada masyarakat yang terpapar debu vulkanik.

Selain itu, tim juga telah memanfaatkan mobil pemadan kebakaran (damkar) untuk melakukan penyiraman atas sejumlah fasilitas umum yang tertutupi debu. (Jus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Berita Terbaru

42 Siswa-siswi SMAN 1 Lubuk Pakam Lulus SNBP Tahun 2024

mimbarumum.co.id - Sebanyak 42 siswa dan siswi kelas 12 SMA Negeri 1 Lubuk Pakam Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Provinsi...

Baca Artikel lainya