Kamis, April 25, 2024

Warga Harap Bobby Bisa Atasi Banjir Rob di Medan Utara

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kecamatan Medan Belawan, Mafrizal sepakat menyebut pencalonan Bobby Nasution di Pilkada Medan 2020 sebagai pengharapan akan pengentasan masalah banjir di Medan Utara.

Menurutnya, pembenahan dan normalisasi alur sungai sangat perlu dilakukan dalam mengatasi rob atau banjir akibat air laut yang kini semakin tinggi memasuki pemukiman warga.

“Untuk mengatasinya, butuh anggaran yang cukup besar, dan koordinasi terbaik Pemerintah Kota (Pemko) Medan dengan pemerintah pusat. Jalur Bobby sebagai seorang menantu presiden lebih efektif, daripada yang lain dalam membantu Medan Utara,” ucap dia.

Diakuinya, langkah antisipasi sudah pernah dikerjakan Pemko Medan, yakni dengan merancang bendungan. Tapi ternyata, rencana yang sudah dibuat sekitar 5 tahun itu kandas dan akhirnya hanya sebatas wacana.

Baca Juga : HIPMI Wadah Pemuda Berkolaborasi Menuju Era Keemasan

“Harusnya, pemerintah tidak harus cuma berharap dari APBD. Tapi bisa memanfaatkan anggaran-anggaran CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahan-perusahaan yang berada di Medan Utara ini, seperti PT KIM, Pelindo I dan Jasa Marga,” urainya.

Ketua Forum Ormas Islam Peduli Belawan, M Badlun Alkholidi juga mengungkapkan hubungan penggagas #KolaborasiMedanBerkah ini dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan mempermudah Pemko Medan berkomunikasi dengan pemerintah pusat.

Dijelaskan Badlun, Walikota Medan sekitar 10 tahun lalu sudah pernah menjanjikan akan menggunakan dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN) untuk mengatasi rob.

“Tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Terlihat bahwa kerjasama antara pemerintah pusat dan Pemko Medan belum begitu kuat, sehingga tidak berjalan. Kami melihat, sinergitas antara Bobby dengan pusat yang merupakan mertuanya pasti lebih baik,” sebutnya.

Meski begitu, lanjut dia, untuk memaksimalkan penyelesaian masalah ini, warga Medan Utara harus diajak berkomunikasi dan bekerjasama.

“Jangan kita hanya disodorkan program, tapi hingga kini tidak ada perubahan berarti yang diberikan,” tukasnya.

Pengurus Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Peranita Sagala menambahkan tidak mungkin lagi diselesaikan dengan hanya membuat bendungan. Karena, kerusakan lingkungan Kota Medan sudah terjadi di semua penjuru.

“Dari gunung sampai ke laut itu terhubung. Kalau hanya diselesaikan dengan membuat bendungan tidak mungkin. Wajar kerja pemerintah daerah selama ini tidak efektif,” tuturnya.

“Pelusuran Sungai Deli yang dilakukan beberapa waktu lalu, memberikan dampak paling besar dalam masalah ini. Selain itu, karena kurangnya penghijauan, resapan air hujan tidak ada. Makanya, air ke laut semua,” urai Pera. (rel)

Editor : Redaksi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wali Kota Binjai Buka Manasik Haji dan Tepung Tawar Calon Jamaah Haji

mimbarumum.co.id - Sebanyak 300 calon jamaah haji Kota Binjai yang terdiri dari 122 jamaah laki-laki dan 188 jamaah perempuan,...

Baca Artikel lainya