Beranda blog Halaman 2588

Ribuan Umat Tebingtinggi Dukung Aksi Bela Islam

0

Tebingtinggi, (Mimbar) – Ribuan warga khususnya umat Islam di Kota Tebingtinggi juga tak mau kalah dengan umat Islam lainnya di Indonesia. Mereka pada Jum’at (4/11) menggelar aksi damai menuntut Ahok segera ditangkap.

Demo solidaritas mendukung aksi bela Islam II itu dilakukan setelah sholat Jumat dengan titik kumpul Masjid Raya Nur Addin di Jalan Suprapto, Kota Tebingtinggi menuju Markas Polisi Resort (Mapolres) Tebingtinggi, Jalan Pahlawan Kota Tebingtinggi.

Sejumlah ormas, antara lain dari MUI, Muhammadiyah, Al Washilyah, Al Ittihadiyah, FPI, HTI, DDII, DMI, PAHAM, Ikadi, Pemuda Muhammadiyah, GPA, BKPRMI, JPRMI, Himmah, IPM, IPA, Kahmi, ICMI Muda, My Club dan jamaah sejumlah majelis taklim dan perwiridan serta jamaah masjid tumpah ruah di kawasan itu.

“Hari ini kita menghinakan Ahok melalui ucapan kita, dan kelak Allah juga akan menghinakan dia,” ucap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tebingtinggi, Ahmad Dalil Harahap dalam orasinya. Dia menyebut, Ahok telah nyata melakukan penistaan terhadap agama Islam.

Sementara itu, Ketua PD Muhammadiyah Jufri dalam orasinya mengatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan itu bukan sebagai bentuk kebencian terhadap etnis tertentu, tetapi hanyalah bentuk ketidaksenagan umat Islam atas ulah seorang oknum keturunan Tionghoa yang telah seenaknya melecehkan kitab suci umat Islam.

“Kita menuntut aparat penegak hukum untuk menangkap dan menghukum Ahok, karena perbuatannya itu,” tegas Jupri.

Sementara itu, Ketua FPI Kota Tebingtinggi Sahroni, menjamin dan menghimbau para peserta unjuk rasa tetap melakukan aksi secara damai dan jangan meninggalkan sedikit pun sampah di jalan-jalan yang dilalui.

“Tunjukkan bahwa fitnah yang mereka sebarkan bahwa umat Islam itu penyebar kekerasan dan kebencian tidaklah benar,” kata Sahroni.

Dalam perjalanan menuju Mapolres di Jalan Pahlawan, massa pengunjuk rasa singgah di bundaran perempatan Jalan Sutomo dan melakukan orasi kembali.

Di lokasi itu, Plt. Walikota OK Zulkarnain bersama Kapolres AKBP Ciceu D Cahyati mendatangi massa pengunjuk rasa dan mengundang agar massa datang ke Mapolres yang kemudian bersama kedua pejabat itu berjalan menuju Mapolres. (B.45).

Presiden dan Kapolri Diminta Mundur

0

Medan, (Mimbar)- Aksi damai yang berlangsung di Medan pada Jum’at (4/11) mendesak Presiden RI, Joko Widodo dan Kapolri Jendral Tito Karnavian segera mengundurkan diri jika tidak segera menjebloskan Ahok ke sel penjara.

“Kalau Ahok tidak segera ditangkap kami minta semua pimpinan di negara ini mundur, termasuk Kapolri dan Presiden,” ucap Eka Putra, salah seorang dari kelompok massa yang mengatasnamaan Pemuda Muhammadiyah Kota Medan dalam orasinya di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatera Utara.

Orator lainnya, Nasrun Daulay mengatakan, pertemuan (demonstrasi) yang digelar itu merupakan kehendak Allah, sebagai bentuk protes umat Islam yang sudah terzholimi. Menurutnya, apa yang dicetuskan Ahok masih kecil.

“Ini momentum kebangkitan Islam, kita tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini. Umat Islam harus merapatkan barisan,” ucapnya.Nasrun pun sempat mengancam, akan menuntut Kapolri dan Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko

Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko yang menerima massa aksi meminta agar demonstran bersabar menunggu proses hukum yang sedang ditangani Bareskrim Mabes Polri.

“Proses hukumnya sedang ditangani Bareskrim Mabes Polri. Jadi kita tunggu saja bagaimana hasil penyidikannya,” jelasnya.

Rycko mengapresiasi demo yang dilakukan gabungan ormas islam di Sumut yang berlangsung aman dan sesuai diharapkan. Jenderal bintang dua ini juga mengingatkan pada peserta aksi agar tidak terprovokasi dan terpecah belah.

“Hari ini saya melihat pelangi, mozaik islam yang menyatu di Mapoldasu. Akibat isu yang berkembang di Jakarta ternyata umat islam yang ada di Sumut bersatu,” ucapnya.

Pantauan wartawan, aksi massa dari berbagai ormas Islam di Sumut ini yang memadati halaman depan Markas Polisi Daerah (Mapolda) Sumut sejak pukul 15.00 wib sempat membuat arus lalulintas di kawasan itu lumpuh total. (AE)

Warga Labusel Serukan Tangkap Ahok

0

Labusel, (Mimbar) – Mendukung aksi ratusan ribu umat Islam yang melakukan unjukrasa di Istana Negara, Jum’at (4/11) ratusan massa dari sejumlah ormas Islam di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) melakukan konvoi keliling menyerukan penangkapan Ahok.

Aksi yang dimulai usai pelaksanaan shalat Jum’at itu mengambil titik kumpul di Mesjid Jamik, Jalan Bedagai, Kotapinang. Massa selanjutnya menyusuri Simpang Tiga Bukit Kota Pinang dan Jalan Jendral Sudirman. Mereka memusatkan orasinya di depan kantor Polsek Kotapinang.

“Tangkap Ahok karena sudah meresahkan umat Islam,” ucap para pengunjukrasa. Para pendemo juga meminta aparat bersikap jujur dan tidak menutup-nutupi kasus penghinaan terhadap Agama Islam itu, khususnya terkait Surat Almaidah ayat 51.

Ketua MUI Labusel, H Maratamin dalam orasinya pada aksi demo itu mennyampaikan tekad para pengunjukrasa yang siap berkorban darah bahkan nyawa jika Ahok tidak diproses secara hukum.

Pada bagian lain, ulama itu meminta para pengunjukrasa tetap menjaga ketertiban dalam menyampaikan aspirasi tersebut.

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Labusel, Erwin Aliya yang turut dalam aksi itu menyerukan umat untuk bersatu mendukung perjuangan umat Islam lainnya yang sedang menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah pusat.

Kapolsekta Kotapinang, Kompol Alfin Saragih mengatakan pihaknya telah menyampaikan aspirasi para pengunjukrasa itu ke jajaran di atasnya. (MH)

Polisi dan TNI di Medan Siap Kawal Unras

0

Medan, (Mimbar) – Kepolisian dibantu personil TNI siap memberikan pelayanan dan pengawalan kepada sekira 6 ribu massa yang akan menggelar demo pada hari ini, Jum’at (4/11) di Medan agar penyampaian aspirasi terkait penangkapan Ahok berjalan lancar.

“Seluruh personil diminta memberikan pengawalan serta pengamanan sebaik-baiknya. Kapolri dan Panglima TNI juga sudah menginstruksikan supaya petugas tidak boleh membawa senjata api (senpi) saat pengamanan, sebab saudara-saudara kita ingin menyuarakan aspirasinya yang belum tertampung,” ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Kamis (sore).

Aksi unjukrasa yang mengambil titik kumpul di Mesjid Agung Jalan P. Diponegoro Medan itu terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang bergabung mengatasnamakan Gerakan Umat Anti Penistaan. Pengunjukrasa selanjutnya akan menuju Mapolda Sumut.

Kapolresta berharap, aksi massa berjalan damai sehingga situasi Kamtibmas Sumut, khususnya Kota Medan selalu? kondusif. Perwira itu menyebutkan, para ketua-ketua kelompok aksi juga sudah sepakat melakukan aksi secara damai.

“Intinya, massa atau masyarakat jangan sampai terpancing isu-isu menyesatkan, termasuk komentar-komentar di berbagai media sosial,” ucapnya.

Mardiaz juga menyebutkan pihaknya berkemungkinan besar melakukan pengalihan arus lalu lintas? (lalin) agar tidak terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan.
“Sebab gelombang 6000 massa tidak tertutup kemungkinan akan menimbulkan kemacetan. Kemungkinan lain dilakukan sistem buka-tutup jalan. Semua tergantung situasi di lapangan,” terangnya.

Kepolisian Kota Medan setidaknya menyiagakan 2 ribu lebih personil, termasuk bantuan personil dari TNI. (AN)

Oknum Polisi dan Temannya Diringkus

0

Medan, (Mimbar) – Seorang oknum polisi yang bertugas di Polsek Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara berinisial FS (45) bersama dua orang temannya warga sipil ditangkap karena diduga bermain judi dan menggunakan narkoba jenis sabu.

“Saat digerebek para pelaku sedang bermain judi, seorang pelaku lagi kabur. Di lokasi kita mengamankan barang bukti dua paket sabu yang disimpan di dalam bungkus rokok, satu set kartu domino, dua alat hisap sabu (bong-red), 3 unit HP dan uang permainan judi sebesar Rp 74 ribu,” papar Kanit Reskrim Polsek Medan Area AKP Cahyadi, Selasa (1/11) di Medan.

Oknum polisi yang warga Jalan Tangguk Bongkar X Kelurahan TSM II, Medan Denai dan dua temannya, CD (34) dan ES (31) warga Jalan Rawa Cangkuk I Gang Keluarga, Kelurahan TSM III, Medan Denai, Kota Medan itu kini mendekam di Mapolsek Medan Area.

Penangkapan yang dilakukan, papar perwira itu, berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan aktivitas di sebuah rumah di Gang Keluarga di kawasan itu. Selanjutnya pihaknya menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penggerebekan.

Dari pemeriksaan, sambungnya, ES ditetapkan sebagai tersangka karena mengedarkan narkoba. “Untuk CD dijadikan saksi, lantaran saat lokasi digerebek yang bersangkutan baru datang ke lokasi,” terangnya.

Terpisah, Kapolsek Medan Area Kompol M Arifin ketika dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya sudah melakukan gelar perkara di Sat Narkoba Polrestabes Medan.

“Oknum polisi itu tak terbukti memiliki narkoba. Dari hasil gelar, apabila hasil tes urine positif, Polsek Medan Area akan mengirim yang bersangkutan ke BNNP Sumut guna direhab,” pungkasnya. (AN)

Umat Islam di Palas Ikut Bergerak

0

Sibuhuan, ( Mimbar ) – Puluhan massa Islam di Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Pengawal Fatwa MUI, Kamis (3/11) menggelar aksi unjukrasa menuntut proses hukum bagi Ahok yang menistakan agama Islam.

Massa yang diantaranya membawa bendera Himpunan Mahasiswa Alwasliyah (Himmah) itu mengambil titik kumpul di Lapangan Maduma, Padangluar lalu bergerak dengan berjalan kaki menuju Markas Komando (Mako) Polsek Barumun.

“Tangkap Ahok dan penjarakan Ahok penista agama”, ucap pengunjukrasa sembari mengacung-acungkan spanduk bertuliskan “Selamatkan NKRI dan Jaga Kerukunan Umat Beragama”.

Massa yang dipimpin M Yakub Hasibuan dan Zul Daud itu Kapolsek Barumun, AKP Sammailun Pulungan yang berjanji menyampaikan aspirasi para pendemo ke atasannya. (Sly)

Ada Ladang Ganja 3,5 Hektar

0

Banda Aceh, (Mimbar) – Perladangan ganja tak bertuan kembali ditemukan aparat kepolisian dari Direktorat Narkotika Polda Aceh. 22 ribu batang tanaman ganja yang berhasil diamankan langsung dimusnahkan.

“Di lokasi petugas menemukan pohon ganja sekitar 22.000 batang, dan barang bukti tersebut langsung dimusnahkan di TKP dengan cara dibakar,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombespol Goenawan, Selasa (1/11).

Mencapai lokasi perladangan itu, paparnya, aparat kepolisian harus berjalan kaki selama tiga jam dengan menyusuri lereng pegunungan yang terjal di kawasan pegunungan Aceh Besar. Total luas ladang ganja mencapai 3,5 hektar.

Kabid Humas menambahkan, upaya pemusnahan ladang ganja itu dilakukan sesuai dengan komitmen Kapolda Aceh yang akan terus memberarantas Narkoba khususnya ganja di Provinsi ini. (A.26)

Urgensi Iman

0

Secara etimologis iman berarti ‘percaya’. Perkataan iman diambil dari kata kerja ‘aamana’ yukminu’ yang berarti ‘percaya’ atau ‘membenarkan’. Secara istilah syar’i, iman adalah Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.

Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya sepakat bahwa iman adalah keyakinan hati, perkataan lisan, dan amal perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang. Keyakinan itu menyangkut akan eksistensi Allah SWT.

Imam Bukhari mengakui telah bertemu dengan lebih dari seribu orang ulama dari berbagai penjuru negeri, dan tidak pernah melihat mereka berselisih bahwasanya iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.

Perkataan iman yang berarti ‘membenarkan’ itu disebutkan dalam Alquran, di antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: “Dia (Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman.” Iman itu ditujukan kepada Allah , kitab kitab dan Rasul. Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil.

Q.S. An Nisa : 136 mengingatkan orang-orang yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.”

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.Maka pegang teguhlah keimanan yang sudah anda miliki.

Allah Ta’ala telah menciptakan manusia dan mengutus para rasul-Nya untuk mengajak manusia beriman dan beribadah kepada-Nya semata. Kemudian Dia akan memberikan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka amalkan. Ini hakekat hidup manusia sebagai hamba Allah seperti yang difirmankan-Nya yang artinya : “Tidak Aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk mengabdikan diri kepadaKu (Allah).” (Surah az-Zarriyat, ayat 56).

Dunia dengan segala isi ternyata mampu membuat manusia lari dari eksistensinya sebagai hamba Allah. Manusia tidak lagi mengabdi kepada Allah, bahkan sampai melakukan perlawanan terhadap eksistensi Allah sebagai Penciptanya. Manusia terkadang lebih mengabdi kepada anak dan istrinya, harta benda, kepada golongan dan kelompoknya, kepada Partai Politiknya.

Iman begitu amat penting dalam berkehidupan, sebab tanpa iman betapa menderitanya seorang hamba yang tanpa didasari iman yang kokoh lagi kuat, sosok demikian biasanya lebih cenderung pada hal-hal yang justru jauh dari rahmat sang pencipta alam semesta, belum lagi kegundahan jiwa kehampaan qolbu dan sedikitpun tidak ada pencerahan ilahi dalam hatinya.

Iman perlu tertanam kokoh dalam sanubari setiap hamba karena dengan iman yang tertanam kokoh akan memberikan pencerahan dan menerangi kehidupan dengan pancaran cahayanya dapat memberikan pengaruh luar biasa terhadap seluruh dimensi kehidupan serta menjadikan seorang hamba menyandang ciri ketuhanan baik dari segi pemikiran pemahaman perasaan akhlak maupun aturan.

Iman yang dituntut untuk kehidupan bukan sekadar slogan yang digemakan dan manis dibibir saja namun yang dimaksud adalah aturan kehidupan yang sempurna sebagai seorang hamba. Dan dapat menjadikan pencerahan bagi kehidupan yang akan menerangi pikiran perasaan dan keinginan seorang hamba dalam kehuidupanya. Dalam hal ini iman yang demikian akan merubah sifat manusia dari sosok yang hina dan lemah menjadi makhluk tuhan yang memiliki tekad, misi, tujuan kemuliaan dan kekuatan.

Tak dapat dipungkiri bahwa keimana memiliki dampak yang signifikan dan begitu penting untuk kehidupan yang mencerahkan yaitu Iman merupakan landasan kebahagiaan.

Kebahagian merupakan tuntutan sekaligus tujuan hidup setiap individu dengan iman manusia akan diliputi kebahagiaan hidup walaupun berbagai cobaan hinggap namun karena iman justru menjadikannya bagian dari kesabaran. Iman merupakan pondasi bagi ketenangan jiwa dan hati.

Allah berfirman: Dialah yang telah menurunkan ketenangan dalam hati orang orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang telah ada (QS Al Fath: 4)

Musuh yang Paling Berbahaya

0

Tatkala berbicara tentang musuh maka siapapun menganggap bahwa sesuatu yang membahayakan itu datang dari luar dirinya. Musuh yang dimaksudkan itu adalah apa saja yang menjadikan dirinya celaka, merugi, mati, atau binasa. Padahal jika pengertian musuh digambarkan seperti itu, sebenarnya bisa juga datang dari dirinya sendiri. Banyak hal yang terdapat pada diri seseorang justru menjadi sumber petaka dan kehancuran.

Kebodohan, kemalasan, dan perilaku buruk akan menjadikan diri seseorang lemah, dan akibatnya tidak bisa bertahan hidup atau mati. Oleh karena itu sebenarnya yang mengancam diri seseorang bukan selalu berasal dari luar, melainkan dari dalam dirinya sendiri. Bahkan ancaman atau musuh yang berasal dari dalam diri sendiri itu jauh lebih berbahaya dibanding yang berasal dari luar.

Musuh dari luar biasanya segera diketahui dan diantisipasi. Semenmtara itu musuh dari dalam dirinya sendiri tidak mudah dikenali dan diketahui. Mengetahui bahwa apa yang ada di dalam dirinya sendiri berbahaya adalah ketika sudah dirasakan akibatnya. Oleh karena itu mengenali musuh yang berasal dari dalam diri sendiri menjadi amat penting. Namun sayangnya tidak semua orang mampu melakukannya sendiri.

Dalam suatu kisah, setelah menyelesaikan peperangan yang amat dahsyat, Nabi Muhammad pernah mengingatkan kepada para sahabatnya, bahwa mereka baru saja menyelesaikan perang kecil dan segera akan menghadapi perang yang lebih besar lagi. Atas pernyataan itu, para sahabat menanyakannya tentang perang dimaksud. Nabi menjawab bahwa, perang yang lebih besar sebagaimana disebutkan itu adalah perang melawan hawa nafsu.

Sekalipun banyak muhaddist (pakar ilmu hadis) mempertanyakan kesahihan riwayat hadis tersebut, secara maknawi hadis ini sangatlah sesuai dengan realitas. Perang melawan hawa nafsu adalah merupakan peperangan melawan musuh yang berasal dari dirinya sendiri. Musuh berupa hawa nafsu sebenarnya memiliki kekuatan yang luar biasa dahsyat, dan bahkan resikonya juga amat berat, yakni hingga ke akherat kelak. Hawa nafsu mendorong manusia untuk bersikap takabur, riya, iri hati, hasut, bakhil, permusuhan, fitnah, dendam, berbohong, dan lain-lain semua itu merupakan kekuatan yang mampu menghancurkan diri seseorang.

Berjihad mengangkat senjata seluruhnya adalah kebaikan. Jika kalah dan terbunuh, akan mendapatkan syahid yang tentunya masuk surga. Jika menang, kemuliaan, mendapatkan rampasan perang, serta ganjaran besar siap menanti. Tiada kerugian bagi mereka yang berperang melawan musuh. Namun, perperangan melawan hawa nafsu yang ada dalam diri sendiri ternyata tidaklah segampang itu. Jika kalah, akan mendapatkan neraka. Jika menang, akan diuji dengan godaan yang lebih berat lagi. Senantiasa akan terus seperti itu sampai akhirnya ajal menjemput.

Pertempuran melawan hawa nafsu dan diri sendiri ternyata sangatlah berisiko.

Perang melawan diri sendiri mengisyaratkan perang yang terberat daripada perang melawan musuh Islam. Dalam Alquran ditekankan, untuk melawan sesuatu yang datang dari dalam diri jauh lebih berat daripada melawan musuh dari luar. Dalam surah an-Naas disampaikan, “Katakanlah, aku berlindung dengan Rabb manusia. Penguasa manusia. Sembahan manusia. Dari waswas (bisikan) setan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. (Yang berasal) dari jin dan manusia.” (QS. an-Naas: 1-6). Dalam surat ini, manusia diperintahkan untuk berlindung kepada Allah sebanyak tiga kali. Seorang Muslim disuruh berlindung kepada Allah sebagai Rabb, Penguasa, dan Sembahan manusia. Semua itu hanya untuk menghadapi rasa waswas yang datang dari dalam dirinya.

Berbeda dengan surah al-Falaaq yang mengatakan, “Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh. Dari kejahatan makhluk-Nya. Dan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan, dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. al-Falaq: 1-5). Dalam surah ini, perintah untuk berlindung kepada Allah hanya satu kali. Padahal, kejahatan yang menyerangnya datang dari beraneka ragam, yakni kejahatan malam, wanita tukang sihir, dan para pendengki.

Dari surah an-Naas dan surah al-Falaaq disimpulkan, melawan sesuatu yang datang dari diri sendiri jauh lebih berat ketimbang melawan musuh dari luar. Untuk itulah, seseorang diseru untuk berlindung tiga kali lebih banyak ketika menghadapi dirinya sendiri.

Seseorang yang dapat mengangkat beban yang sangat berat terkadang tidak mampu mengangkat selimutnya untuk menunaikan shalat Subuh atau shalat Tahajud. Seorang yang melakukan perjalanan sangat jauh terkadang tak mampu berjalan ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah. Hal ini membuktikan, melawan godaan yang datang dari diri sendiri lebih berat ketimbang melawan sesuatu yang nyata dari luar. Menaklukkan hawa nafsu dan melawan godaan-godaan setan ternyata lebih berat daripada melawan musuh Islam.

Di sinilah letak kedalaman Islam. Jihad tak hanya dimaknai sebagai perjuangan fisik tapi juga perjuangan batin. Ketika ledakan bom memakan banyak sekali korban nyawa tak berdosa; saat hantaman rudal menghasilkan ribuan mayat; kita patut merenung bahwa betapa banyak mudarat yang ditimbulkan tatkala jihad diterjemahkan secara salah dan sepotong-sepotong. Jihad fisik yang berhasrat memenangkan pihak lain tapi secara tak sadar membuat diri pelakunya kalah dari egonya sendiri.

Sungguh menghadapi nafsu diri sendiri yang tak tampak lebih berat ketimbang menghadapi musuh di depan mata yang terlihat. Jihad ini juga tak mengandaikan waktu-waktu khusus, melainkan setiap embusan napas, sepanjang masa. Benarlah Rasulullah mengatakan perang melawan diri sendiri sebagai pertempuran akbar karena dalam banyak hal jihad secara selah itu tak terasa dilakukan karena sering kali ia dibalut oleh kenikmatan, atau bahkan argumentasi keagamaan. Padahal hakikat jihad adalah fî sabilillah, bukan fî sabilil hawa.

Melawan musuh yang berasal dari dalam diri sendiri, berupa hawa nafsu, ternyata juga harus mengandalkan kekuatan dari dalam diri sendiri pula, yaitu melalui upaya membersihkan diri, banyak mengingat dan mendekatkan diri pada Allah dan Rasul-Nya. Orang-orang yang memperkaya dirinya dengan kekuatan spiritual, akan mampu mengalahkan kekuatan hawa nafsu itu. Hawa nafsu tidak akan bisa dilawan hanya sekedar dengan kekuatan intelektual. Bahkan sebaliknya, kekuatan intelektual justru berpotensi menumbuh-kembangkan hawa nafsu itu sendiri.

Musuh berupa hawa nafsu yang tidak kelihatan dan bahkan juga tidak terasakan datang dan keberadaannya adalah sangat membahayakan. Ancaman itu tidak saja terbatas di dunia ini, melainkan juga akan mensengsarakan pada kehidupan di akherat kelak. Banyak orang yang semula hidupnya dipandang bahagia ternyata berubah menjadi jatuh, sengsara, dan bahkan hina di mata masyarakat adalah karena terkalahkan oleh kekuatan hawa nafsunya sendiri. Kekuatan musuh dimaksudkan itu tidak tampak dan juga tidak disadari keberadaannya tetapi memiliki kekuatan perusak yang luar biasa besarnya.

2 Polisi Ini Masing-Masing Divonis 18 Bulan Penjara

0

Medan, (Mimbar) – Pengadilan Negeri (PN) Medan menjatuhkan vonis masing-masing delapan belas bulan penjara atau 1 tahun 6 bulan kepada 2 personil kepolisian sektor (Polsek) Salak,Pakphak Bharat karena terbuti memiliki sabu secara tidak sah.

“Terdakwa terbukti bersalah melakukan percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika, yakni tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar menyerahkan atau menerima narkotika golongan I bukan tanaman,” ucap Parlindungan Sinaga, SH saat memimpin persidangan di Gedung Cakra II PN Medan, Rabu (26/10).

Perbuatan terdakwa, yakni Fachri Rizal dan Adam Muhammad yang bertugas di Polsek Salak, Pakpak Barat terbukti bersalah, sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 114 ayat (1) jo pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika.

Vonis majelis hakim ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yang sebelumnya menuntut kedua terdakwa dengan ancaman dua tahun kurungan penjara.

Diketahui, kedua terdakwa ditangkap petugas Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Poldasu pada tanggal 3 Mei 2016 lalu sekira pukul 12.00 WIB di Jalan Barisan Desa Salak 2 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Barat tepatnya di tempat kost terdakwa, Adam Muhammad.

Saat dilakukan penggeledahan, dikamar tidur Adam Muhammad ditemukan satu buah tas sandang warna coklat loreng yang di dalam tas tersebut terdapat satu buah kotak rokok merek Sampurna yang terdapat satu bungkus plastik kecil warna putih tembus pandang yang berisikan narkotika jenis sabu seberat 0,17 gram.

Aparat juga mengamankan satu batang pipet plastik warna putih yang berbentuk sekop dan juga di dalam tas sandang tersebut terdapat satu buah dot/kompeng wara kuning 1(satu) bungkus plastik warna hitam yang di dalamnya terdapat narkotika jenis sabu yang setelah ditimbang dengan berat 0,91 gram.

Selanjutnya, diatas lemari pakaian terdakwa Adam Muhammad ditemukan delapan butir pil berwarna hijau yang bertuliskan PIM, satu buah alat pengisap sabu yang terdapat di atas loteng.

Petugas juga menemukan satu buah kotak handphone merek samsung yang di dalamnya terdapat satu buah dompet warna kuning berisikan 45 lembar plastik klip kosong, dan enam lembar plastik klip warna putih sisa narkotika jenis sabu.

Selanjutnya diamankan juga tiga buah karet kompeng warna merah yang salah satu diantaranya terdapat kaca pirex bekas pembakaran narkotika jenis sabu, dua buah kaca pirex bekas pembakaran narkotika jenis sabu dua unit hand phone blackberry warna putih dan merek samsung warna putih.(Jep)