Beranda blog Halaman 2353

Satu Miliar Sim Card Rentan Dibajak Hacker

0

mimbarumum.co.id – Satu miliar sim card rentan dibajak hacker. Hal itu dilaporkan oleh perusahaan keamanan AdaptiveMobile Security.

Mereka melaporkan ada lebih dari 1 miliar SIM card di seluruh dunia yang berpotensi dimata-matai hacker. Parahnya, pelaku bisa membajak ponsel pengguna.

AdaptiveMobile Security menemukan celah keamanan pada teknologi SIM card yang disebutnya dengan Simjacker. Simjacker ini memberi pintu bagi hacker untuk menyerang secara individual calon korban lewat ponselnya, mulai dari lokasi, penipuan, kebocoran informasi, penolakan layanan, sampai spionase.

Baca Juga : Berantas Hoaks, Instagram Bakal Hadirkan Fitur Tandai Posting-an

Dikutip dari berbagai sumber, Simjackert ini bekerja dengan memanfaatkan lubang keamanan SIMalliance Toolbox Browser atau disingkat S@T Browser yang berada di dalam kartu SIM.

Sebagai informasi, S@T Browser mempunyai tugas untuk antara lain mengatur panggilan di ponsel, memainkan nada dering, dan lainnya. Lubang keamanan di S@T Browser itu bisa disusupi hacker yang memungkinkan mengendalikan ponsel, salah satunya membuka situs berbahaya yang dapat menginfeksi perangkat.

Nah, untuk melancarkan aksi jahat itu, hacker mengirimkan SMS yang isinya kode yang memanipulasi fitur S@T Browser untuk memancing ponsel korban mengirimkan data-data yang ada di perangkatnya, termasuk nomor IMEI.

“Serangan utama Simjackert memanfaatkan SMS yang berisi jenis kode seperti spyware yang dikirim ke ponsel, kemudian menginstruksikan SIM Card di dalam ponsel untuk ‘mengambil alih’ ponsel untuk mengambil dan melakukan perintah sensitif,” ujar AdaptiveMobile Security.

Bahkan, AdaptiveMobile Security menyebutkan bahwa korban tidak akan menyadari sedang mengalami serangan tersebut, begitu juga informasi yang diambil dan berhasil diangkut oleh hacker.

“Kerentanan Simjacker dapat meluas ke lebih dari 1 miliar pengguna ponsel secara global yang berpotensi berdampak pada negara-negara di Amerika, Afrika Barat, Eropa, Timur Tengah, dan setiap wilayah di dunia di mana teknologi SIM card digunakan,” tulisnya.

AdaptiveMobile Security meyakini kerentanan teknologi SIM Card tersebut dikembangkan oleh perusahaan swasta yang bekerjasama dengan pemerintah untuk memantau lokasi individu di seluruh dunia. (agt/detiknet)

Mayat Tunawisma Ditemukan Didepan Toko

mimbarumum.co.id – Mayat tunawisma ditemukan warga didepan toko Jalan Jenderal Sudirman simpang Pasar Inpres Sadabuan, Padangsidimpuan, Minggu (15/9/2019).

Penemuan sesosok mayat laki-laki di perkirakan umur (60)  dan tinggi badan 160 cm di temukan oleh warga  Padangsidimpuan di Jalan Jend sudirman simpang Pasar Inpres Sadabuan Kota Padangsidimpuan, Minggu (15/9/2019).

Baca Juga : Ada Dua Mayat, Satu Dalam Sumur Satunya di Pohon Sawit

Mayat tanpa identitas yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung ini ditemukan oleh pemilik toko.

“Korban ini pertama kali ditemukan oleh pemilik toko. Sebelum meninggal memang korban sering tidur di depan toko,” kata warga, Iwan Siregar pada wartawan.

Kata Iwan lagi, korban juga sering terlihat lalu lalang di kawasan Pasar Sadabuan. Korban juga tidak punya rumah sehingga sering tidur di depan toko warga.

Kasat Reskrim Polresta Padangsidimpuan AKP Abdi Abdullah membenarkan ada temuan mayat di depan toko milik warga di Jalan Sudirman, Padangsidimpuan.

“Hasil identifikasi sementara tidak ada tanda-tanda kekerasan, dugaan sementara korban karena sakit, dan kita masih koordinasi dengan pihak rumah sakit, nanti perkembangannya kita sampaikan,” kata Abduullah.

Ciri-ciri dari mayat tersebut  berjenggot dan  mengenakan baju kemeja garis- garis serta mengenakan celana panjang warna coklat, pakai sandal warna hitam.

Abdulkah menghimbau kepada warga yang mengetahui dan mengenal  keluarga almarhum untuk segera menghubungi Polres Padangsidimpuan dan Pihak RSUD Padangsidimpuan pungkas. (zal)

Medan Denai Pertahankan Juara Umum Porkot

0

mimbarumum.co.id – Medan Denai pertahankan gelar juara umum untuk ke-7 kalinya di ajang Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XI/2019.

Kontingen Kecamatan Medan Denai meraih medali terbanyak. Raihan Medan Denai atas 74 medali emas, 55 perak dan 47 perunggu tak terbendung dan kokoh dipuncak klasemen akhir Porkot kali ini.

Cabor yang menjadi lumbung Denai, yakni, atletik 13 emas, renang dan sepatu roda masing-masing 10 emas, serta gulat 8 emas.

Baca Juga : Ketua KONI Harapkan Porkot Produksi Atlet Handal

Sedangkan posisi kedua, ditempati Medan Tembung atas perolehan medali 36 emas, 25 perak dan 40 perunggu. Cabor gulat memberikan sumbangsih  besar bagi Tembung atas perolehan 13 emas.

Posisi ketiga untuk Medan Helvetia atas perbendaharaan 31 emas, 28 perak dan 37 perunggu. Pundi-pundi emas Helvetia didominasi dari cabor kempo dengan 9 emas. Medan Marelan kunci tempat keempat setelah koleksi 24 emas, 14 perak dan 23 perunggu dan Medan Selayang bertengger dirangking lima besar atas raihan 20 emas, 24 perak dan 33 perunggu.

Ajang yang diikuti 3.892 dari 21 kecamatan Kota Medan ini pun berakhir dan ditutup Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi  di Stadion Teladan Medan, Sabtu (14/9/2019).

Dalam sambutannya, Akhyar mengapresiasi perjuangan kontingen yang berhasil mempertahankan gelar juara umum. Bahkan, pesta olahraga Kota Medan ini, Denai torehkan diri menjuarai Porkot hingga ketujuh kalinya berturut-turut.

Di hadapan, Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis, Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Ramli, Ketua Umum KONI Medan, Drs Eddy H Sibarani dan Forkopimda Medan, dia berharap kesuksesan Denai ini menjadi motivasi bagi kontingen lainnya untuk merebut gelar juara umum Porkot kedepannya.

“Selamat kepada Medan Denai yang telah menjuarai Porkot 7 kali berturut-turut. Kepada kontingen lain yang belum juara, semoga Porkot kedepannya bisa tampil sebagai juara,” kata Akhyar yang menutup Porkot yang telah digelar selama sepekan itu.

Sedangkan Ketua Umum KONI Medan Drs Eddy H Sibarani mengatakan, berakhirnya Porkot XI ini, menjadi tugas pihaknya untuk melakukan pembinaan para atlet yang tampil sebagai juara untuk menjadi andalan Kota Medan diajang yang lebih prestisius.

“Dari 35 cabor kita telah lakukan evaluasi dan analisa. Atlet lapisan kedua yang berlaga di event ini berhasil imbangi lapisan pertama,” ujarnya.

Eddy menegaskan, sedangkan atlet lapisan pertama kita ketahui, tidak diikutkan karena dipersiapkan mengikuti Pra PON dan Porwil bawa nama Sumut di tingkat nasional. Katanya, jika hasil Porkot ini diproyeksikan menjadi kekuatan Medan tergabung dalam kontingen Sumut di PON 2024 mendatang.

“Rencana para atlet hasil Porkot ini akan diproyeksikan untuk PON 2024 dengan Sumut -Aceh menjadi tuan rumah,” jelas Eddy. (rel)

10 Besar Perolehan medali Porkot Medan XI/2019

Kontingen         Emas Perak Perunggu

1. Denai             74      55       47
2. Tembung      36      25       40
3. Helvetia         31     28        37
4. Marelan         24     14        23
5. Selayang       20      24       33
6. Kota               20      16       18
7. Sunggal         16      20       32
8. Timur             16      17       23
9. Labuhan        16      15       17
10. Area             15      17       32

Harga Emas di Medan Turun

0

mimbarumum.co.idHarga emas di Medan turun. Hal itu terjadi sudah sepekan karena harga emas di dunia juga turun.

Jumat (13/9/2019) harga emas murni atau emas kadar 99,99 persen mengalami penurunan Rp 2.000/gram dibandingkan pada Kamis (12/9/2019) yang mengalami kenaikan Rp 1.500/gramnya.

“Semalam sempat naik Rp 1.500 per gramnya. Tapi hari ini dolar turun menjadi Rp13.935 maka harga emas juga mengalami penurunan. Saat ini harga emas murni atau emas kadar 99,99 persen hari ini berada di harga Rp 675.000. Sedangkan Harga emas 22 karat atau emas kadar 70 persen di harga Rp 590.000,” kata Edi Suranta pemilik Toko Emas Suranta yang berada di Pasar Pringgan Medan.

Baca Juga : Wandi Temukan Ladang Emas di Palas

Dikatakan Edy, bahkan turunnya harga emas ini sudah terjadi sejak sepekan lalu karena emas dunia yang juga mengalami penurunan. Tak tanggung-tanggung penurunan dalam satu minggu itu sebesar Rp 30.000 per gram emas.

“Kalau pekan lalu itu memang turun secara drastis sekali. Meski harga emas turun pembeli juga sepi. Ekonomi memang sedang sulit juga kan,” sebutnya.

Sementara itu, informasi harga emas logam mulia atau emas batangan di PT Antam Medan yang berlokasi di Centre Point Medan juga mengalami kenaikan Rp 1.000 per gramnya.

Dimana harga emas batangan ini berada di harga Rp 753.000 per gram yang sebelumnya pada Kamis (12/9/2019) Rp 752.000 per gramnya. Harga ini juga menurun dibandingkan pada pekan lalu. (ml)

Bangunan Liar di Seputaran Gedung Heritage Dirubuhkan

mimbarumum.co.id – Bangunan liar di seputaran gedung heritage Jalan Hindu, Kelurahan Kesana, Kecamatan Medan Barat dirubuhkan oleh petugas Satpol PP, Jumat (13/9/2019).

Penertiban sejumlah bangunan liar yang dilakukan sekitar gedung tua Warenhuis itu guna mendukung penataan kota yang dilakukan Pemko Medan melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR).

Baca Juga : Satpol PP Tertibkan Penghuni Gedung Eks Warenhuis

Kepala Satuan Pol PP M Sofyan mengatakan penertibam sempat mendapat perlawanan dari warga setempat. Terutama kaum ibu yang menolak bangunan rumahnya dibongkar.

Bahkan mereka menghalangi dengan aksi duduk di jalan menghalangi backhoe loader yang sudah siap digunakan menghancurkan rumah mereka yang dinilai tidak memiliki izin.

“Sebelum melakukan penertiban, Dinas PKPPR telah menyurati tiga kali kepada seluruh penghuni bangunan untuk segera mengosongkan lokasi karena Pemko Medan akan melakukan penataan. Namun surat peringatan tidak diindahkan sehingga dilakukan penertiban hari ini,” jelas Sofyan.

Sofyan yang didampingi Camat Medan Barat Rudi Lubis selanjutnya memberi waktu penghuni rumah untuk segera mengosongkan rumah tersebut. Namun lagi-lagi warga mencoba bertahan dan mencaci maki para petugas.

Akhirnya pengosongan paksa dilakukan petugas, meski petugas dilempari dengan panci, piring, helem, baskom bahkan gilingan kayu, penertiban terus dilakukan hingga bangunan yang liar itu berhasil ditumbangkan dan rata dengan tanah.

Sementara itu, dikatakan penertiban ini menurunkan 250 orang petugas. Selain Satpol PP, penertiban juga didukung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemko Medan serta jajaran Kecamatan Medan Barat serta dibantu petugas dari Polrestabes Medan dan Kodim 0201/BS.

Setidaknya ada 7 kepala keluarga yang menempati bangunan liar itu kini sudah berhasil dikeluarkan dari gedung yang ditempati mereka sudah cukup lama itu. (ml)

Kondisi Udara di Padangsidimpuan Semakin Mengkhawatirkan

mimbarumum.co.id – Kondisi udara di Kota Padangsidimpuan semakin mengkawatirkan sejak dua hari terakhir dan kabut asap semakin tebal.

Menindak lanjuti hal tersebut, Pemerintah Kota Padangsidimpuan beserta jajaran langsung membagikan masker pada masyarakat, Jumat (13/9/2019).

Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution menghimbau pada maayarakat Kota Padangsisimpuan tetap waspada menghadapi bencana kabut asap.

Baca Juga : 4 Hektare Lereng Gunung Hangus Terbakar

Irsan juga meminta pada masyarakat untuk menghindari kegiatan di lapangan jika pun melakukan kegiatan lapangan haruslah memakai masker.

“Perbanyak minum air putih dan segera mengunjungi tempat pelayanan kesehatan jika merasakan ada gangguan kesehatan. Selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat dan menghindari pembakaran di luar ruangan,” katanya.

Menurut pantauan wartawan,  ada 4 titik pembagian masker diantaranya jalan Sudirman depan KFC, depan Kantor DPRD, Bundaran Tugu Air Mancur Alaman Bolak, dan Komplek Sekolah Jalan Sutan Soripada Mulia.

Sementara itu warga Padangsidimpuan Fendi (28 ) mengatakan ia sudah dua hari tidak beraktifitas karena kabut asap tebal.

“Sudah dua hari saya enggak beraktifitas karena kabut asap tebal yang mengganggu pernafasan. Saya berharap kabut asap ini segera berakhir. Sangat berbahaya bagi anak-anak,” ungkap Fendi.

Informasi yang diperoleh, kabut asap berasal dari kebakaran hutan di Pekanbaru, Riau, sedangkan titik api berdasarkan situs BMKG terdapat di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Tapanuli Utara (Taput). (zal)

Sekdaprov Sumut Harus Klarifikasi Kasus Uang Hilang

0

mimbarumum.co.idSekda Provinsi Sumut harus klarifikasi kasus uang hilang senilai Rp1,6 miliar lebih di parkiran kantor Gubernur Sumut beberapa hari lalu.

Kalangan anggota DPRD Sumut terus menkritisi kasus hilangnya uang miliaran rupiah milik Pempprovsu. Dewan menilai kasus tersebut sangat memalukan dan nyaris tak masuk akal.

“Hal ini sebuah kejadian yang sama sekali tidak masuk akal. Uang cash dengan jumlah besar, hilang di lingkungan kantor gubernur. Kehilangan uang itu bersamaan dengan rapat paripurna DPRD Sumut yang berlangsung alot, walaupun akhirnya disahkan secara illegal,” ujar Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan, kemarin.

Ketua DPRD Sumut Desak Polisi Usut Tuntas Pencurian Uang Miliaran

Untuk itu, dia meminta Sekdaprov Sumut selaku Ketua TAPD, harus memberikan penjelasan ke publik, guna menghindari berbagai pertanyaan dan praduga yang muncul di tengah-tengah masyarakat.

“Memang kasus kehilangan uang itu ditangani Polri, tetapi kerugian negara yang muncul akibat kejadian ini bisa ditangani KPK, agar masalahnya jadi terang benderang,” tegasnya.

Hal itu dibutuhkan, adanya upaya untuk menjelaskan sumber uang dan peruntukan uang kelihatannya semakin bias. Misalnya, uang diambil untuk dibagi sebagai honor TAPD dan akan dibagi ke masing- masing OPD.

Sementara itu, dua orang saksi hilangnya uang Rp 1,6 miliar dari dalam mobil di pelataran parkir Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Senin (9/9/2019), yakni Pembantu PPTK Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sumut, Muhammad Aldi Budianto, bersama tenaga honorer BPKAD Sumut, Indrawan Ginting, belum banyak memberi komentar saat ditanya wartawan.

Ditemui di Kantor Gubsu, Rabu (11/9/2019) sekitar pukul 22.30 WIB, dalam rangkaian penyelidikan oleh Satreskrim Polrestabes Medan untuk pengumpulan bahan, keterangan dan bukti, baik Aldi maupun Indrawan tampak lemas kelelahan.

Raut wajah keduanya menunjukkan kelelahan dan seperti merasa masih bingung. “Maaf bang, aku kelelahan. Bolak-balik dipanggil belum ada istrahat,” ujar Aldi saat ditanya wartawan di sela penyelidikan itu.

Aldi sempat menunjukkan titik parkir mobil yang mereka kendarai membawa uang itu. Namun saat ditanya wartawan lebih jauh, Aldi pun menolak mengelak.

“Ah udahlah bg, maaf ya,” sebut Aldi. Hal yang tidak jauh berbeda dengan Aldi, juga dikatakan Indra. Dia yang ditemui wartawan usai penyelidikan itu juga mengaku kelelahan. “Maaf ya bang, belum ada istirahat,” ujar Indra.

Dia hanya sempat menjawab wartawan apakah ada tempat lain yang mereka singgahi selain Kantor Gubsu seusai menarik uang dari Bank Sumut.

“Oh nggak bang, kami langsung kemari (ke Kantor Gubsu),” sebut Aldi. Dia tampak tak sabar untuk pergi meninggalkan wartawan dengan mengendarai sepeda motornya.

“Maaf ya bang, besok lagi kami mau diperiksa lagi,” ujar Indra sambil pamit kepada wartawan.

Pantauan wartawan, Aldi dan Indra melayani apa pertanyaan yang disampaikan tim Satreskrim Polrestabes. Sejumlah titik diamati petugas, mulai dari lokasi parkir, CCTV yang berada di dekat pagar depan Kantor Gubsu hingga arah masuk dan keluar dari Kantor Gubsu.

Di lokasi itu, petugas tampak didampingi Kepala Biro Umum Setdaprov Sumut, Achmad Fadly dan sejumlah staf, termasuk beberapa orang ASN dari BPKAD serta Satpol PP Sumut. Achmad Fadly terlihat membantu apa yang diperlukan petugas dalam penyelidikan itu.

“Tugas kami mendampingi petugas dan memberi keterangan dan apa yang mereka butuhkan dalam proses ini,” sebut Fadly.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha SIK, yang dikonfirmasi wartawan melalui telepon seluler mengatakan masih terus melakukan penyelidikan.

“Kita msh terus melakukan penyelidikan. Tim yang sudah kita bentuk masih bekerja,” ujar Putu Yudha. (mal)

Bentrok Warga-Aparat di Tobasa Bukti Gagalnya BPODT

mimbarumum.co.idBentrok warga melawan aparat di Tobasa bukti gagalnya BPODT (Badan Pelaksana Otorita Danau Toba) di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Tobasa kemarin.

Lokasi bentrok juga merupakan lahan yang akan dibangun jalan pariwisata dari The Nomadic Kaldera Toba Escape menuju Batu Silali sepanjang 1.900 meter dan lebar 18 meter.

Dalam insiden itu salah seorang staf Kelompok Studi Pengembangan dan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) menjadi korban pemukulan aparat.

Menyikapi hal itu, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Sarma Hutajulu menilai terjadinya peristiwa kekerasan di Sigapiton,Tobasa merupakan bukti minimnya penghargaan BPODT terhadap masyarakat adat.

Baca Juga : Pastikan Keamanan Pembangunan Destinasi Danau Toba Terwujud

“BPODT tak mampu mengedepankan dialog dan duduk bersama dengan masyarakat untuk mencari penyelesaian malah mengedepankan cara cara kekerasan dengan memakai aparat keamanan,” tegas Sarma.

Untuk itu, Sarma mengaku sangat mengesalkan tidak berfungsinya BPODT di tengah masyarakat. “Kita sesalkan, mengingat kehadiran BPODT diharapkan bukan untuk menyingkirkan masyarakat adat dari tanahnya sendiri, akan tetapi akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat lewat pengembangan sektor pariwisata,” katanya.

Namun dalam prakteknya selama ini, jelas Anggota Komisi A DPRD Sumut ini, BPODT gagal membangun dialog yang setara antara masyarakat dengan BPODT, agar seluruh permasalahan konflik tanah dapat diselesaikan.

Malah selama ini, jelas Sarma, Luhut Panjaitan yang lebih banyak berperan mendekati masyarakat menawarkan opsi-opsi penyelesaian termasuk dalam pembebasan lahan untuk pembangunan jalan yang hari ini terjadi bentrokan.

“Kita meminta Kapolres Tobasa juga untuk menertibkan anggotanya dilapangan agar jangan mengedepankan cara cara kekerasan.Karena tugas mereka hanya untuk menjaga keamanan bukan untuk melakukan kekerasan terhadap warga masyarakat,” tegasnya.

Kata dia, Kapolres juga harus menindak dan memproses jika ada anggota Kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat.

“Kita minta juga Bupati Tobasa jangan melakukan pembiaran terhadap permasalahan yang dihadapi warganya sendiri dan hanya menyerahkan begitu saja penyelesaiannya kepada BPODT,” ujarnya.

Seharusnya, lanjut dia, Bupati Tobada harus didepan membela warganya supaya tak kehilangan tanah adatnya dan melakukan upaya maksimal memediasi dengan BPODT agar ada penyelesaian.

“Karena konflik ini terjadi dimulai sejak penyerahan lahan oleh Pemkab Tobasa dengan Dinas Kehutanan menyerahkan lahan kepada BPODT. Semua pihak harus menahan diri dan mengedepankan dialog serta menghindari cara cara kekerasan karena akan menimbulkan korban,” tukasnya. (mal)

Nyolong Motor di Kampus UMSU, Warga Jalan Puskesmas Diciduk Polisi

mimbarumum.co.id – Nyolong motor di kampus UMSU, pria berinisial IM (23) warga Jalan Puskesmas I, Gang Baru diciduk aparat Polsek Medan Timur di kawasan Jalan Pinang Baris, kemarin.

IM diringkus tak lama usai melakukan aksinya mencuri sepeda motor di kampus UMSU.

Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin mengatakan, kejadian yang menimpa korban M Novinda (31) terjadi pada Selasa (10/9/2019). Warga Jalan Bambu II, Kecamatan Medan Timur itu mengetahui sepeda motornya hilang pada saat hendak mengambilnya di parkiran.

“Berdasarkan hasil penyelidikan dan hasil rekaman CCTV yang ada di areal kampus anggota mendapat keterangan dan ciri-ciri pelaku,” kata Arifin.

Tak lama berselang, sambungnya, personel mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di daerah Pinang Baris. Tak mau buang waktu, mereka menuju lokasi yang dimaksud dan berhasil mengamankannya.

Baca Juga : Pemain Curanmor Keok Kena Timah Panas

Selain pelaku, polisi turut menyita satu tas sandang motif loreng dan satu telepon genggam warna merah dari pelaku. Kemudian pelaku dan barang bukti diboyong ke markas komando untuk diproses lebih lanjut.

“Kasus ini masih kita kembangkan untuk memburu penadah sepeda motor yang dicuri pelaku,” pungkas Arifin. (an)

Lagi Asyik Nyabu, Pasangan Sejoli Diciduk Aparat

mimbarumum.co.id – Lagi asyik nyabu pasangan sejoli diciduk aparat Polsek Medan Area di salah satu rumah Jalan Krakatau, Kelurahan Glugur, Kecamatan Medan Timur, kemarin.

Pria dan wanita yang tengah asyik menghisap sabu ditangkap dari dalam kamar. Selain itu, polisi juga menemukan 3 bungkus narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 38,4 gram.

Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu ALP Tambunan mengatakan penggerebekan itu berawal dari adanya informasi masyarakat yang menyebutkan adanya seorang laki-laki sedang menjual sabu-sabu didalam rumah. Mendapat laporan itu, unit reskrim Polsek Medan Area langsung bergegas ke lokasi yang dimaksud.

Baca Juga : Dua Pria Ini Digerebek Saat Pesta Sabu

“Sesampainya di TKP personel mengetuk pintu rumah pelaku sambil masuk kedalam rumah yang mana pada saat itu pintu rumah tersebut sedang terbuka dan personel langsung mendobrak pintu kamar pelaku. Dimana pelaku sedang duduk dilantai bersama seorang wanita sambil menghisap sabu,” kata Tambunan.

Tak hanya sampai disitu saja, lanjut Tambunan, petugas melakukan penggeledahan terhadap pelaku dan isi kamar. Dan hasilnya dari dalam dompet ditemukan 3 bungkus sabu-sabu sebanyak 38,4 gram dan alat isap.

“Hasil Introgasi, pelaku mengaku benar sabu-sabu tersebut miliknya sendiri. Selanjutnya keduanya yakni Bendi (40) warga Jalan Karantina Gang Saudi Kelurahan Glugur Darat Kecamatan Medan Timur dan Rusdiana (39) Jalan Komatsum Kecamatan Medan Area diboyong ke komando berikut barang buktinya untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya. (an)