Beranda blog Halaman 2289

Kapolda Sumut yang Baru Diminta Tindak Segala Tindak Kejahatan

mimbarumum.co.id – Kapolda Sumut yang baru nanti diminta berantas segala bentuk kejahatan. Irjen Pol Martuani Sormin harus melakukan langkah komfrehensif dan konkrit membasmi kejahatan di Sumut yang makin meningkat.

Hal itu disampaikan Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Sumut Zainuddin Purba disela-sela pelaksanaan kegiatan resesnya ke Kota Binjai, Minggu (15/12/2019).

“Terjadinya perampasan dialami Ketua Ombusdman Sumut baru baru ini di pusat keramaian inti kota, serta aksi pencurian dengan memecahkan kaca mobil dialami seorang staf pada siang bolong di kawasan perkantoran DPRD Sumut. Kedua aksi kejahatan ini tak boleh dianggap sepele, karena para penjahat sudah semakin nekat sehingga menggambarkan bahwa daerah ini sudah tidak aman lagi,” paparnya.

Baca Juga : Irjen Pol Martuani Sormin Jadi Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto…

“Dan kalau hal hal ini terus dibiarkan maka bukan tidak mungkin pelaku pelaku kejahatan akan semakin memperkokoh kehebatannya,” imbuh mantan Ketua DPRD Kota Binjai ini.

Selain aksi kejahatan atau perampokan, Zainuddin meminta Kapolda Sumut menindak dan menangkap banyaknya pungutan liar yang marak di sejumlah daerah Sumatera Utara khususnya Binjai dan Langkat. Dia berharap Kapolda Sumut yang baru mampu menjalankan tugasnya yang cukup menantang di provinsi ini.

“Kapolda harus menegaskan kembali kepada jajaran polres se Sumatera Utara, melaksanakan langkah langkah besar agar hal hal yang membuat masyarakat kurang nyaman,aman bisa pulih kembali,” tegas Zainuddin Purba yang juga menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Kota Binjai.

“Harapan ini saya sampaikan kepada Kapolda yang baru, karena saya menyaksikan sendiri banyaknya pungli dijalan-jalan dan aksi lainnya yang meresahkan warga,”imbuhnya.

Seperti, jelas dia, banyaknya pungli di sepanjang jalan perlintasan khususnya ya g menuju kawasan pabrik, kawasan wisata. Aksi tersebut sangat meresahkan warga khususnya wisatawan yang ingin masuk” tutupnya. (mal)

Perlu Cerdas Bijak dan Manusiawi

0

Oleh : Rizanul Arifin
Awak sepakat sekali dengan postingan kawan Ide Sentosa Sinulingga pagi ini. Bijak dan tegas awak rasa.

Dia bilang, banyak yang cerdik namun sedikit orang yang bijaksana. Yaa terasa sekali sama awak saat dia katakan itu karena nuansa ketimpangan di kampongnya saat ini.

Entah itu ada sambung-menyambung dengan pandangan abang bos awak Shohibul Anshor Siregar tentang fenomena anak bangsa belakangan ini, yang siket-siket DISRUPSI, siket-siket MILENIAL dan siket-siket Industri 4.0.

Sampai-sampai dia berharap mudah-mudahan itu semua bukan LATAH semata, tapi terukur sebagai karakter bangsa dan negara yang dilahirkan di hari Jum’at, 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 – Jakarta Pusat, pukul 10:00 pagi.

Kegelisahan bang Shohibul Anshor Siregar tu keknya seirama dengan rasa-rasa kawan awak di FB Canie Insanie yang jauh di Maluku sana, di pingin jadi robot yang tidak punya rasa. Entah laaa mungkin Insanie bosan dengan situasi atau kondisi saat ini, awak tak paham, tapi pasti dia punya alasan kuat menuliskan status itu kemaren.

Menyikapi Insamie, awak sampek mengomentarinya, karena awak rasa gampang jadi robot dan gak punya rasa. Karena di sini banyak pemimpin bahkan orang awam yang dah jadi robot, kalau batasannya gak punya rasa. 😁😁😁.

Entah laaa pulak semua ini ada kaitannya dengan berita yang dikutip kawan awak Norma Patty Nandini Hutajulu yang awak baca. Isinya tentang Nadiem Makarim yang mengatakan ingin membebaskan instansi pendidikan dari metode pembelajaran yang sudah usang.

“Ini yang Indonesia butuhkan di masa depan. Mohon maaf, dunia tidak membutuhkan anak-anak yang jago menghafal,” kata Nadiem saat rapat bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan pada Kamis, 12 Desember 2019 lalu.

Ah entah laaa, awak pon jadi bingong sendiri jadinya. Sejak awak tau sekolah dan kurikulum, selalu saja ada perubahan, kegamangan dan keributan setiap pergantian menteri.

Tapi kali ini awak rasa tidak laaa cocok, apalagi itu didasari latar belakang sekolahnya dulu. Kenapa gak pasa? karena setiap negeri punya cara dan karakter sendiri-sendiri.

Model pendidikan kita belum laaa perlu sama macam yang dia pahami dan sama dengan negeri-negeri tempat dia belajar, apalagi sampai disrupsi, faktor-faktor pembandingnya belum seimbang. Bisa-bisa negeri ini karam dibawa ide dan ego sentrik penguasa, aahhh jadi begidik laaaa.

Menyikapi Nadien, awak merasa sebaliknya. Andai saja pengambil dan perancang kebijakan negeri ini cerdas, cerdik dan bijak, berbagai model dan formulasi yang pernah ada di negeri ini bisa si sesuaikan dan diselaraskan dengan potensi negeri yang dikenal sebagai negeri bahari dan agraris selain kaya mineral dan keindahan.

Awak sejauh ini beruntung, karena dulu disuruh belajar betulan bukan hapalan bukan instant juga dengan ujian pilihan berganda ala multiple-choice. Sehinggga awak sempat mengerti pelajaran yang didikkan sama awak secara fundamental, heheheh radikal kaaan?

Syukur banget (gaya Jakarta tempat awak besar dulu bole laaa ya?) siket-siket awak bisa tahu banyak hal di dunia ini tanpa Googling, cukup reminding, semua hal yang pernah jadi tugas sekolah dulu mengalir keluar dengan lancar.

Awak rasakan itu punya cita rasa, seni dan budaya khas yang menjadikan awak manusia, tapi awak bisa mengontrol teknologi dan bukan awak yang dikontrol teknologi. Itu #LebihManusiawi.

Jadi awak rasa, menjadi indonesia itu jauh lebeh baek dan pas ketimbang merasa seperti orang berpendidikan dan mengerti Indonesia. Cocok klen rasa?

Sakit Gagal Ginjal Pemain PSMS Sugito Butuh Uluran Dana

mimbarumum.co.id – Postur tubuhnya tidak begitu tinggi. Namun gocekan bolanya sangat mengangumkan. Dua hingga tiga bahkan empat pemain bisa dilewatinya.

Apalagi kemampuannya berlari cukup kencang. Pergerakannya pun lincah bagai belut, dan tidak pernah mengenal rasa takut. Hal inilah terkadang membuat pemain bawah lawan harus bekerja ekstra keras bahakn harus bermain keras untuk menghalaunya.

Dampak dari kedegilannya sebagai pemain depan, bukan saja membuatnya berulangkali jatuh bangun dan terguling akibat kena tebas, tapi ususnya pun pernah bocor karena dipijak pemain bawah lawan.

Baca Juga : Bayi Ini Membutuhkan Uluran Tangan Dermawan

Ya itulah sosok dari seorang Sugito. Mantan pemain PSMS era 1970-an akhir hingga 1990-an. Tapi kini pemain kelahiran Rambung Sialang 59 lalu itu sudah sangat jauh berubah. Hal ini bukan karena usianya yang semakin menua, tapi dampak dari sakit yang dideritanya.

Terhitung sejak sebelas tahun terakhir, atau mulai 2008, Sugito menginap penyakit diabetes. Dampak sakitnya tersebut meluas, atau komplikasi hingga menganggu mata, bahkan kini ia pun divonis gagal ginjal.

“Sebelum ini saya harus operasi mata dampak dari diabetes. Dan sekarang, oleh dokter saya divonis gagal ginjal sehingga dua kali seminggu harus menjalani cuci darah,” kata Sugito saat dijenguk di RS Putri Hijau Jalan Putri Hijau Medan, Sabtu (14/12).

Pria yang dimasa aktifnya pernah membela Mercu Buana Galatama dan mengantarkan Sumut meraih medali emas PON XI/1985 ini mengaku, selama ini sudah banyak menjalani perngobatan,baik medis maupun alternatif.

“Sudah banyak dokter dan rumahsakit yang saya kunjungi. Demikian juga pengobatan alternatif. Namun penyakit ini belum kunjung sembuh,” ujar Sugito lirih.

Ia kini mengaku kian bingung, karena untuk berobat selama sebelas tahun terakhir sudah banyak menghabiskan biaya. Ditambah lagi dengan vonis gagal ginjal yang mengharuskannya cuci darah dua kali seminggu.

“Disini saya sudah lebih seminggu. Saya tidak tahu lagi berapa biaya yang dibutuhkan,” ucapnya.

Karenanya Sugito mohon doa dan juga bantuan dana, baik dari pemerintah maupun lembaga olahraga dan juga masyarakat maupun simpatisan.

“Alhamdulillah, belum lama ini saya mendapat bantuan Rp 2,5 juta dari KONI Sumut. Dan biaya tersebut sudah saya gunakan untuk perobatan disini,”jelasnya.

Atas saran rekan-rekannya, Sugito juga mengaku sudah menyurati Gubsu Edy Rahmadi, Plt Walikota Medan Akhyar Nasution, Ketua Umum Asprov PSSI Kodrat Shah agar mendapat bantuan.

“Saya kini hanya bisa berdoa, kiranya Pemerintah memberi perhatian terhadap mantan atlet seperti saya ini,” tutur Sugito usai di foto sembari memegang medali emas PON 1985.

“Ini medali kenangan tidak terlupakan. Sebab saat itu rangking Sumut anjlok di luar sepuluh besar. Syukurnya sepakbola meraih medali emas, dan saya menyumbang satu gol saat final melawan Irian Jaya (Papua red).Medali emas sepakbola ini membuat kontingen Sumut selamat dari ancaman pulang akan dilempar telur busuk,” pungkasnya menceritakan kenanangannya sembari mengakhiri keterangan. (rel/jep)

Bupati dan DPRK Aceh Tamiang Dukung Pembangunan Dermaga Ekspor-Impor

0

mimbarumum.co.id – Bupati dan Ketua DPRK Aceh Tamiang mendukung pembangunan dermaga di Desa Air Masin Kecamatan Seruway.

Hal tersebut disampaikan pada rapat percepatan pembangunan dermaga ekspor-impor di ruang aula setdakab setempat, Sabtu (14/12/2019).

Dalam rapat tersebut, Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil SH.M.Kn mengatakanpada prinsipnya Pemkab Aceh Tamiang sangat mendukung penuh teralisasinya Dermaga Ekspor Impor yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga : Jokowi Tinjau Pelebaran Tanoponggol Samosir

“Dermaga ini dibentuk bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, namun untuk kepentingan masyarakat dan jika ini terbentuk, sudah pasti lapangan kerja terbuka, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.

Menurutnya, untuk mempercepat proses ini, dinas terkait untuk dapat membantu dalam mengurus segala proses sesuai aturan yang telah ditetapkan.

“Terkait Izin, saya meminta KP2TSP untuk segera melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait,” ucap Mursil.

Bak gayung bersambut, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto ST juga mendukung proses percepatan pembangunan dermaga, karena dermaga merupakan salah satu cara untuk mendongkrak komoditi dihasil para nelayan.

“Secara kelembagaan mendukung dan siap memfasilitasi terbentuknya dermaga ekspor impor ini,”ungkapnya. (bnr)

Bantah Hilang Uang, Staf DPRD Sumut Mengaku Hanya Kehilangan Buku Bank

mimbarumum.co.id – Aksi perampokan dengan modus pecah kaca mobil terjadi di pintu masuk gedung sekretariat DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (13/12/2019) masih dalam penyelidikan kepolisian. Nasib nahas tersebut dialami seorang staf DPRD Sumut bernama Hamdan Ginting.

Mobil berjenis sedan dengan plat nomor polisi BK 312 U dirusak pelaku dengan cara memecahkan kaca samping depan sisi kiri kendaraannya. Informasi berkembang di lokasi kejadian, akibat pencurian itu Hamdan disebut-sebut telah kehilangan uang senilai Rp80 juta.

Namun saat kabar mobilnya dirusak perampok dan disebut sebut kehilangan uang puluhan juta berkembang dan diketahui di lingkungan dewan khususnya insan pers, Hamdan langsung membantahnya.

Baca Juga : Kaca Mobil Dipecahkan, Uang Reses Anggota DPRD Sumut Rp80 Juta Raib

Berdasarkan video wawancaranya dengan sejumlah insan pers yang beredar, Hamdan yang juga menjabat sebagai salah satu Kasubag itu malah mengaku kehilangan buku tabungan.

“Saya mau makan habis dari reses ke kantor bupati. Setelah dari reses kantor bupati saya ke Bank Sumut ngecek, rupanya ada yang ngerampok, apa mecahkan kaca itu,” katanya dalam video wawancaranya.

Insan pers mempertanyakan apa saja yang hilang dalam mobil itu. “Hanya apa itu, buku bank. Makanya saya buat laporan ke Polsek Medan Baru atas kehilangan buku itu,” jawabnya.

Hamdan juga mengaku kepada wartawan telah melihat hasil rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Namun hasil video CCTV yang diperoleh wartawan, terlihat jelas aksi pencurian dan pemecahan kaca mobil.

Dalam video terlihat dua orang pemuda datang mendekat mobil Hamdan, dan satu temannya menunggu di sepeda motor ada memberikan sesuatu ke rekannya.

Usai menerima sesuatu dari temannya, rekannya memasukkannya ke mulut beberapa saat dan selanjutnya melemparkan ke kaca mobilnya.

Usai melemparkan ke kaca mobil, kemudian pemuda itu mendorongnya dan terlihat badannya separoh masuk ke dalam mobil melalui kaca yang sudah jebol tersebut.

Pemuda tersebut dengan leluasa terlihat membawa sebuah bungkusan atau tas langsung pergi bersama rekannya yang standbay di sepeda motor.

Kini sejumlah kalangan di gedung dewan khususnya insan pers mempertanyakan apakah benar uang tersebut hilang atau ada yg ditutupi. Sebab atas kejadian itu, sejumlah petugas kepolisian berpakaian preman terlihat di lokasi memeriksa mobil yang dirusak tersebut.

Bahkan kabar diperoleh, saat mengetahui kejadian itu Sekretaris DPRD Sumut, Erwin Lubis langsung memanggil sejumlah petugas keamanan internal gedung dewan (satpam). Erwin dikabarkan berang kepada satpam yang dinilai lalai bekerja. (mal)

Indeks Inklusi Keuangan Sumut 93,98 Persen

0

mimbarumum.co.id – Kepala OJK KR 5 Sumbagut, Yusup Ansori mengatakan indeks inklusi keuangan nasional Sumut tahun 2019 sebesar 93,98 persen atau terdeviasi sedikit terhadap indeksJakarta (94,74 persen).

Secara khusus, capaian kinerja OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara untuk Sumatera Utara yang lebih baik yaitu mampu merealisasikan pembukaan 1.246 rekening nasabah baru dengan nominal transaksi/penghimpunan dana sebesar Rp2,61 miliar dalam 1 event inklusi keuangan (2 hari) dalam acara Pasar Keuangan Rakyat 2019.

Baca Juga : Masyarakat Diminta Jeli Memilih Pinjaman Online

“Kondisi ini sekaligus mendorong Provinsi Sumatera Utara menempati runner up indeks inklusi keuangan terbaik nasional tahun
2019,” ujarnya.

Lanjutnya, pihaknya telah merekomendasikan perizinan 10 usaha pergadaian swasta dari
Sumatera Utara dan menjadi yang terbanyak di luar Pulau Jawa.

“Kita telah melakukan 3 roadshow sosialisasi IPO di 2019 ke berbagai Bank Umum. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kerja sama OJK, BEI, dan Industri Perbankan dalam mendorong perusahaan (yang menjadi nasabah perbankan) untuk go public,” ujarnya.

Dikatakannya, roadshow ini merupakan program lanjutan dari roadshow yang telah dilakukan dari 2017, dimana pada saat itu, telah berhasil didorong 2 perusahaan untuk melakukan IPO (sehingga total emiten di Sumatera Utara menjadi 8).

“Sinergi Program Laku Pandai dengan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sehingga merealisasikan jumlah 54.020 Agen Laku Pandai dan 1.049.319 Nasabah Laku Pandai (posisi Jun-19).Dimana angka ini merupakan capaian agen dan nasabah terbesar di luar Pulau Jawa,” ujarnya.

Kemudian selama 2019, telah membentuk 20 TPAKD di kabupaten dan kota di
Sumatera Utara. Sehingga total TPAKD di Sumatera Utara adalah 22. Selain itu OJK KR 5 Sumbagut juga menerima penghargaan dari Bank Indonesia. (ml)

Masyarakat Diminta Jeli Memilih Pinjaman Online

0

mimbarumum.co.id – Masyarakat diminta jeli memilih pinjaman online yang saat ini tengah marak di tengah-tengah masyarakat.

Hal itu dikatakan Kanit I Subdit II Fismondev Ditreskrimsus Polda Sumut Kompol Parulian Samosir SH, MH saat menjadi pemateri Media Gathering Otoritas Jasa Keuangan KR 5 Sumbagut di Sibolangit, Sabtu (14/12/2019).

Dikatakan Parulian, dulunya dalam masalah pinjam meminjam dilakukan dalam dunia nyata atau face to face. Namun berjalannya waktu dengan kecanggihan teknologi sistem pinjam meminjam kini bisa melalui dunia maya alias melalui kecanggihan teknologi yang sering dikenal financial technology atau fintech atau pinjaman online melalui elektronik.

Baca Juga : Fintech = Lintah Darat

Saat ini kegiatan pinjaman online ini di Indonesia diperbolehkan secara hukum dan peraturan di Indonesia. Kategori penyelenggaraan teknologi financial ini berdasarkan Pasal 3 ayat 1 peraturan Bank Indonesia No 19/12/TBR/2019 tentang penyelenggaraan teknologi financial ini.

“Jadi sekarang sistem peminjaman sudah berbasis teknologi informasi, dalam proses ini tentunya ada masalah yang timbul di kehidupan kita sehari-hari dan banyak juga yang terjebak. Biasanya kalau kita meminjam data kita ada pada mereka bahkan data-data keluarga kita juga diperoleh mereka. Dan, itulah bila kita terlambat membayar nanti maka teror akan datang pada kita melalui sms atau telepon,” kata Parulian.

Menurut Parulian, pelaku dalam hal ini adalah orang-orang muda yang energik dan kurang mendapat pemahaman etika dan pemikiran yang canggih.

Permasalahannya pada penerima pinjaman, gagal bayar dan bunga yang sangat tinggi. Lalu penagihan ini tidak hanya pada peminjam tapi pada orang terdekat peminjam seperti keluarga.

“Maka, kita imbau agar masyarakat saling mengingatkan agar mengkroscek apakah fintech ini sudah terdaftar melalui website OJK dan Bank Indonesia,” sebit

Sementara itu Kepala OJK KR 5 Sumbagut Yusuf Ansori didampingi Deputi Direktur Anton Purba dan Humas Yovie Sukanda mengatakan OJK KR 5 Sumbagut memaparkan tahun 2019 telah menerima 233 pengaduan nasabah.

Paling tinggi pengaduan terkait asuransi disusul 88 pengaduan mengenai Perbankan, lalu 53 pengaduan terkait pembiayaan, dan 1 pengaduan terkait pasar modal. (ml)

Tipu Syaitan

0

Oleh Dr A Rasyid, MA
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah : 208)

Syaitan tetaplah tugasnya sebagai penggoda anak manusia agar sama-sama terjerumus dalam kesesatan nyata. Manusia sebagai hamba Tuhan harus menyadari betul bahwa hidup di dunia ini senantiasa dihadapkan dengan banyak cobaan yang mampu memengaruhi keimanan. Ini adalah tugas dan janji syaitan yang senantiasa mengoda manusia.

Syaitan bisa menggoda manusia dalam berbagai bentuk kegiatan yang memengaruhi aktivitas keseharian. Penegak hukum dengan tipu daya memandang yang benar jadi salah dan salah menjadi benar. Artinya hukum bisa saja dibuat tajam ke bawah tumpul ke atas. Dalam kontek sebagai pedagang juga bisa menghalalkan berbagai cara untuk meraup keuntungan meskipun hal itu akan membahayakan bagi kehidupan orang lain. Bagi politikus juga bisa memainkan peran dengan menghalalkan berbagai cara guna memuluskan jalan politiknya.

Bagi orang beriman, QS Albaqarah 208 adalah peringatan yang harus diberi perhatian penuh. Sebab, ibarat sebuah peperangan maka harus selalu waspada dan hati-hati jika ada serangan dari musuh bernama syaitan yang ujudnya tidak tampak. Karena itu senantiasalah mendekatkan diri kepada Allah. Sesungguhnya apabila anak Adam bersujud maka setan akan menjauhinya. Ia menangis seraya berkata, ‘Alangkah malangnya aku, anak Adam diperintahkan untuk bersujud, lalu ia bersujud maka ia pun memperoleh surga. Sedangkan aku diperintahkan bersujud, namun aku menolak maka aku pun mendapat neraka’ (HR Muslim)

Puskesmas Untuk Siapa?

0

Beberapa menit lagi pergantian hari, malam tadi, awak dapat SMS. Liat pengirimnya, itu dari BPJS KES, isinya pasal tagihan dan ngingatkan tarifnya naek dua kali lipat bulan depan.

Walau malam lagi pekat gelapnya tetap terbayang, lembaran seratusan ribu awak akan melayang beberapa lembar. Iya itu untuk jaminan kesehatan keluarga memang. Tapiii, yaaaa gosah laa ngeri-ngeri kali naeknya dan sempat pake ancaman segala dan pakai Perpres pula.

Kalok macam gitu awak piker ini jadi pressure pemerintah laaa, BPJS yang katanya sukarela jadi paksaan. Abes tuu layanannya pon ngeri tak kalah ancamannya. Awak dah rasakan langsung cemana nya, jadi tak heran awak kalok ada berita-berita miring seputar layanan kesehatan negeri ini.

Inilah sebuah contoh terbaru yang awak baca dari sebuah media onlen malan tadi. Sebuah Puskesmas di kampong awak nie menolak layani masyarakat bukan penduduk kota Medan. Hehehe padahal dia punya KTP Indonesia, punya Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Aneh tapi nyata, tulis media itu. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan unit pelayanan terpadu (UPT) kesehatan dasar di negeri ini sempat menolak masyarakat sah negeri ini yang ingin memeriksa kesehatannya. Hehehe awak kekeh aja laaaa.

Memang UPT itu milik daerah otonom, tapi jangan laaa gegara kebijakan yang tak suai, sampe hal yang sudah otonom kembali ditarek lagi menjadi urusan sentral, macam Jamkesda yang wajib BPJS, malu laaaaa.

Awak rasa memang oknum petugas di Puskesmas tersebut kurang paham, sampe mengatakan pasien bukan warga setempat tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di sana. Karena pasien itu bukan penduduk Kota Medan, walau sebagai peserta umum sekali pon. Hehehe katanya, hal itu di atur peraturan Pemko Medan.

Kalok awak tak salah, suai yang ditulis media tu, Puskesmas tu kan didirikan pemerintah untuk bisa melayani kesehatan dasar kepada masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaaa kaaan. Itu #LebihManusiawi

Awak piket kalok ada aturan kota tak sesuai aturan di atasnya, harus gugur. Cak laaa klen tengok UUD1945 Pasal 28 H Ayat (1): Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Ayat (2): Setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakukan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
Ayat (3): Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

Kalok nengok UUD1945 tadi, hal seperti penolakan Puskesmas tadi harus di sikapi Pemko Medan agar tidak terulang kembali. Kalok gak mampu jalankan UUD1945, malu laaa jadi bagian dari negeri ini. Cocok klen rasa?

Melancong ke Samosir, Wisatawan Cina Serahkan Bantuan

0

mimbarumum.co.id – Seratusan wisatawan dari Cina dan Medan melakukan kunjungan wisata dan menikmati keindahan alam di Kabupaten Samosir, kemarin.

Rombongan yang merupakan warga bermarga Su dari Cina dan Medan itu, tiba di Samosir Cottage, Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, disambut Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga didampingi Ketua Bidang Pemasaran BPODT Basar Simanjuntak, Kadis Budpora Waston Simbolon, Kadis Pendidikan Rikardo Hutajulu dan Kadis Pariwisata Daulat Nainggolan.

Wisatawan asal Cina dipimpin oleh Su Cien Min dan Ketua Lembaga Indonesia China Sumatera Utara Fajar Suhendra.

Baca Juga : Akhir Pekan Ini Ada Pagelaran Budaya Horja Bius di Samosir

Fajar Suhendra mengatakan, setelah berwisata di Samosir, mereka akan mempromosikan pariwisata Danau Toba di Cina. “Kita berharap pemerintah bisa membuka penerbangan langsung dari Guangzhou Cina ke Medan atau kawasan Danau Toba,” sebutnya.

Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga menyampaikan terimakasih atas kunjungan perkumpulan marga Su yang berasal dari Cina dan Medan. “Selamat datang di Kabupaten Samosir Negeri Indah Kepingan Surga,” pungkasnya.

Ia memaparkan, Danau Toba dan Samosir terbentuk dari letusan super vulcano dari Gunung Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu, menyimpan berbagai misteri, keindahan alam dan keunikan budaya.

“Samosir saat ini telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah destinasi super prioritas,” ujar Juang.

Wabup meminta agar para pengusaha dari Cina, khusunya marga Su berkenan untuk berinvestasi di Samosir.

Secara spontanitas, Su Cien Min dan rombongan menyumbangkan 4.000 USD tunai untuk membantu beasiswa pelajar di Samosir dan 1 unit bus sekolah dari Fajar Suhendra. (rn)