Beranda blog Halaman 15

Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan di Warung Geprek Ngenes Kelurahan Mangga

mimbarumum.co.id – Polisi menangkap pelaku penganiayaan berinisial OS, 39 tahun, warga Jalan Bunga Herba, Medan Selayang.

Pasalnya, ia diduga melakukan penganiayaan terhadap LS, 34 tahun, Jumat (18/4/2025) lalu di warung Geprek Ngenes, Kelurahan Mangga, Medan Tuntungan.

Kapolsek Medan Tuntungan, Iptu Syawal Sitepu menjelaskan, insiden penganiayaan itu terjadi saat keduanya bertemu di lokasi. Setelah mengobrol beberapa saat, keduanya terlibat cekcok mulut.

“Saat cekcok itu, korban berdiri. Pelaku juga ikut berdiri dan hendak merangkul korban,” katanya, Kamis (22/5/2025).

Saat dirangkul, korban melepaskan rangkulan itu yang menyulut emosi pelaku. Pelaku pun memiting korban yang membuat korban merasa kesakitan.

“Korban berusaha melepaskannya dengan cara meronta-ronta. Setelah terlepas lalu korban menyelamatkan dirinya dengan cara berlari ke arah parkiran, kemudian pelaku menarik baju korban dari belakang sehingga baju yang dikenakan korban robek,” tuturnya.

Dengan kondisi baju yang terlepas itu, korban pun melarikan diri dan mendatangi Polsek Medan Tuntungan.

“Pelaku kita jerat dengan pasal 351 ayat (1) KUHPidana dengan dua tahun delapan bulan penjara,” ujarnya.

Sementara pelaku, OS menuturkan bahwa ia tidak ada melakukan pemukulan terhadap LS. Dikatakannya, ia hanya melakukan pemitingan terhadap LS karena LS melepaskan rangkulan yang diberikannya.

“Kami belum ada ngobrol apa-apa. Dia bilang jangan coba-coba intervensi saya. Saya bilang siapa yang mau mengintervensi kamu. Tiba-tiba dia berdiri. Kalau masalah katanya pemukulan, saya mati berdiri pun siap. Tidak ada saya pukul dia. Tapi biar lah Tuhan yang jawab itu semua,” ucapnya.

Pria 39 tahun itu pun mengaku telah menghaturkan permohonan maaf terhadap korban. Namun korban tetap ingin melanjutkan perkara itu ke jalur hukum.

“Saya sebetulnya tidak mau seperti ini. Saya maunya baik-baik aja. Kalau sudah begini, saya juga mau minta maaf sama rekan-rekan media sekalian. Saya sudah minta maaf sama korban. Kemarin pun saat mau buat laporan juga saya sudah minta maaf. Tapi dia tidak terima. Dia mau berlanjut. Saya sebagai manusia mau jalan yang baiknya aja sebenarnya,” ujarnya.

Reporter: Rasyid Hasibuan/R

Rumiris Siagian Kecewa Ruko Kawasan Limau Manis Disewakan Sepihak

0

mimbarumum.co.id – Rumiris Siagian yang mendatangi Juliase di ruko Jalan Besar Pasar 13 Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang, Sabtu (17/5/2025) untuk menanyakan kesepakatan mereka terkait ruko menjadi polemik.

Pasalnya, Rumiris yang datang dengan tujuan baik menanyakan mengapa ruko sesuai kesepakatan mereka disewakan Juliase sepihak tanpa diberitahu terlebih dahulu ke dirinya berujung tuduhan dirinya melakukan penganiayaan dan pengancaman.

“Sangat disayangkan maksud baik saya mendatangi Juliase sesuai janji kami hari Sabtu bertemu jadi berita tuduhan yang menyebut saya menganiaya dan mengancam pria LS yang mengaku disuruh menjaga ruko tersebut,” ujarnya, Kamis (22/5/2025).

Ia kesal lantaran Juliase tak kunjung muncul untuk mengklarifikasi terkait disewakannya ruko itu.

“Karena Juliase tidak kunjung muncul, saya meminta gembok ruko dibuka, namun dihalangi LS yang akhirnya terjadi dorong -dorongan. Jadi tidak ada penganiayaan. Terkait sebutan ada pistol yang dianjungkan L itu tidak benar. Itu pistol mainan yang sebenarnya korek api/mancis dan LS telah buat laporan ke Propam, sudah diperiksa,” jelasnya.

Ia juga mendengar isu jika dirinya akan dilaporkan LS ke Polresta Deliserdang terkait penganiayaan dan pengancaman.

“Siapa yang menganiaya dan mengancam? Saya berurusan dan ingin bertemu dengan Juliase bukan LS yang mengaku-ngaku menjaga ruko serta melakukan penghadangan,” sebutnya sembari mengingatkan agar jangan ada orang luar yang menjadi provokator atau mencari keuntungan atas urusannya dengan Juliase terkait ruko. Karena terbukti LS sendiri tidak mengalami luka-luka bahkan tidak lecet sedikitpun karena keesokan harinya kami bertemu di Cafe Zens HM Joni untuk bicara baik-baik dan saya merekam pembicaraan sepanjang pertemuan,” urainya.

Rumiris menceritakan kesepakatan tentang ruko dengan Juliase yang berawal dibelinya dari Mina Tan warga Lubukpakam melalui marketplace.

“Ruko sudah saya beli dari Mina Tan warga Lubukpakam. Sebelumnya yang punya ruko adalah Juman dan istrinya Juliase yang sudah cerai. Dan hak asuh 3 orang anak jatuh kepada Juliase. Ada surat hibah ruko tersebut dari Juman ke Juliase dan ketiga anaknya. Jadi saat Juliase yang mengasuh ketiga anaknya mengalami kesulitan dan meminjam pada Mina Tan sebesar Rp 300 Juta,” ucapnya.

Lanjutnya, peminjaman itu dibuat kausul perjanjian dengan tanda tangan jika 6 bulan tidak lunas maka ruko jadi milik Mina Tan.

“Jadi pada tahun 2023 saya belilah dari Mina Tan sebesar Rp 1miliar. Dimana sebelumnya tahun 2020 Juliase sebagai kuasa atas diri sendiri selaku orang tua dari tiga orang anak menjual ruko tersebut ke pihak Mina Tan dengan surat pelepasan hak resmi dari Notaris Adi Pinem secara sah,” imbuhnya.

Namun, lanjutnya, pada saat ruko akan dicek fisik, 20 Desember 2023 digembok oleh pihak Juliase.

“Kita akhirnya berteman dan sepakat dengan Juliase untuk mengugat Mina Tan. Kasihan masa terima Rp 300 Juta ruko harus lenyap. Dan saya sudah melaporkan Mina Tan ke Polrestabes Medan dan sudah masuk tahap sidik,” imbuhnya.

Disebutnya, kita sudah berbicara dengan Juliase untuk menuntut Mina Tan dan sepakat terkait ruko. Namun Rumiris kecewa karena tanpa konfirmasi, ruko disewakan ke orang lain.

“Jika ditanya kepada yang jaga usaha, disebut usaha itu milik Juliase. Tetapi LS bilang itu disewakan Rp40 juta untuk jualan sembako dan 40jt dapur umum MBS,” tambahnya.

Rumiris mengaku sangat menyayangkan, yang harusnya bertemu Juliase harus berbenturan dengan LS

“Saya yang memiliki berkas ruko itu bukan mafia. Dan jujur saya iba dengan Juliase sehingga saya sebut jual saja ruko itu dan kembalikan uang saya Rp 1 miliar ditambah kerugian akibat masalah ini Rp 100 juta,” ungkapnya sembari menyebut hari
Minggu (18/5/2025) sehari setelah ada kesalahpahaman pada Sabtu itu, bertemu LS dan salah seorang ketua LSM berinisial AGG.

Rumiris mengingatkan agar jangan ada orang yang mencoba memeras dari situasi yang sebenarnya sudah ada kesepakatan.

“Diselesaikanlah dengan baik, kita dengan Juliase tidak ada masalah. Jangan ada pihak yang mencoba memeras dan cari keuntungan dari situasi ini,” harapnya.

Sementara, LS saat dikonfirmasi mengaku sebagai penjaga ruko milik Juliase mengalami penganiayaan dan pengancaman.

“Saya diminta Juliase menjaga ruko,” sebutnya tanpa menjelaskan kapasitasnya sebagai penjaga.

LS melanjutkan, dirinya dianiaya dan diancam sehingga melaporkan L ke Propam Polda Sumut dan Rumiris ke Polresta Deliserdang.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan melalui Kasubbid Penmas Kompol Siti Rohani Tampubolon saat dikonfirmasi terkait dilaporkannya L ke Bid Propam mengaku belum mengetahuinya.

“Saya belum mengetahuinya, nanti saya tanyakan dulu,” tandasnya.

Reporter: Rasyid Hasibuan/R

Unit Resmob Sat Reskrim Polrestabes Medan Lakukan Patroli Tengah Malam

mimbarumum.co.id – Dalam Upaya mencegah tindak pidana jalanan serta gangguan kamtibmas lainnya seperti Geng motor dan tawuran. Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, SIK, SH, M.Hum, melalui Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto SE SIK, memberikan arahan serta perintah langsung kepada Unit Resmob Sat Reskrim Polrestabes Medan.

Mengantisipasi terjadinya kejahatan jalanan, seperti aksi genk motor, balap liar, curat, curas, curanmor, tawuran, dan kejahatan jalanan lainnya, Unit Resmob Sat Reakrim Polrestabes Medan meningkatkan patroli, Rabu (21/5/2025).

Patroli ini terdiri dari Panit Opsnal Unit Resmob IPDA Richard Derio Siahaan S.H., Tim Opsnal Unit Resmob, Personil URC Roda 4, yang dipimpin oleh Kanit Resmob Iptu Eko Sanjaya SH MH.

Patroli dilaksanakan di sepanjang jalan Sei Kera, Kelurahan Pandau Hilir, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan.

Selama patroli, petugas Unit Resmob Sat Reskrim Polrestabes Medan berhasil melakukan penindakan terhadap 1 ( satu ) orang bernama Abdurrahman Z yang sempat Viral di sosial media melakukan aksi Premanisme, dengan mengamankan satu unit sepeda motor Honda Beat Warna Putih merah BK 3087 AGK dan Rantai besi.

Kegiatan patroli yang dilakukan oleh Unit Resmob Sat Reskrim Polrestabes Medan ini juga merupakan salah satu bentuk nyata hadirnya Polri ditengah-tengah masyarakat.

Selain melakukan patroli dibeberapa titik keramaian, personil Unit Resmob Sat Reskrim Polrestabes Medan juga menyisir jalanan sepi dengan tujuan untuk mencegah anak-anak muda melakukan aksi balapan liar yang bisa menggangu dan berbahaya bagi keselamatan mereka dan orang lain.

Patroli ini juga merupakan salah satu bentuk palayanan yang diberikan oleh Polri kepada masyrakat untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat pada saat mereka beraktifitas.

Reporter: Rasyid Hasibuan

JPU Sebut Direktur SPBU Vera Agustina Nikmati Keuntungan dari Oplosan Pertalite

mimbarumum.co.id – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Medan mengungkap bahwa Direktur SPBU 14.201.135 Vera Agustina turut menikmati keuntungan dari penjualan BBM bersubsidi jenis Pertalite yang dioplos dan dibeli secara ilegal.

Hal itu dikatakan JPU Sofyan Agung Maulana ketika membacakan dakwaan terhadap Sahlan Suryanta Siregar (34), selaku manajer dan Muhammad Agustian Lubis (34), selaku supervisor SPBU 14.201.135, yang beralamat di Jalan Flamboyan Raya Nomor 09, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.

“Keuntungan dari penjualan BBM oplosan tersebut mencapai Rp 80 juta hingga Rp 90 juta per bulan, dan dibagi-bagi kepada Vera Agustina selaku Direktur, kedua terdakwa, serta dua orang lainnya, yakni Suadi dan Yusuf Ibnu Azis,” kata JPU Sofyan Agung Maulana di Pengadilan Negeri Medan, Rabu (21/5/2025).

JPU Sofyan mengatakan kasus ini bermula pada Rabu (5/3/2025), ketika terdakwa Agustian dan terdakwa Sahlan memesan 8.000 liter Pertalite dari seseorang bernama Isom (Daftar Pencarian Saksi/DPS), di luar prosedur resmi PT Pertamina.

“BBM tersebut dikirim menggunakan truk tangki Mitsubishi Fuso BK 8049 WO yang dikemudikan oleh terdakwa Untung dan terdakwa Yudhi Timsah Pratama (masing-masing berkas terpisah),” ujarnya.

Setibanya di SPBU, terdakwa Untung dan Yudhi melakukan pembongkaran BBM ke dalam tangki pendam SPBU, dibantu oleh terdakwa Agustian yang memeriksa isi tangki secara manual.

Saat proses pembongkaran berlangsung, petugas dari Polrestabes Medan datang dan meminta dokumen resmi distribusi BBM tersebut.

“Namun, para terdakwa tidak dapat menunjukkan dokumen resmi dari Pertamina dan mengakui bahwa BBM tersebut merupakan hasil oplosan dan tidak dipesan sesuai prosedur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, JPU Sofyan menyebutkan, seharusnya prosedur resmi pemesanan BBM dari Pertamina mengharuskan SPBU mengirimkan data stok melalui SMS sebelum pukul 14.00 WIB.

Setelah itu, dilakukan pembayaran ke Bank BNI berdasarkan volume dan kode pemesanan yang valid dari Pertamina.

Mobil tangki resmi Pertamina akan mengantar BBM disertai dokumen delivery order (DO) dan proses pembongkaran dilakukan dengan pengawasan ketat.

“Namun, karena alasan kekurangan modal dari Direktur SPBU Vera Agustina, para terdakwa justru membeli BBM dari pihak ilegal dengan harga Rp9.000 sampai Rp9.200 per liter, jauh di bawah harga jual resmi Rp10.000 per liter,” terang Sofyan.

Dalam kurun waktu tertentu, para terdakwa telah melakukan transaksi ilegal sebanyak lebih dari 30 kali kepada Isom dan meraup keuntungan sekitar Rp80 juta hingga Rp90 juta per bulan.

Keuntungan tersebut dibagi-bagikan kepada Direktur Vera Agustina, kedua terdakwa, serta dua orang lainnya, yakni Suadi dan Yusuf Ibnu Azis.

“Para terdakwa melanggar Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sebagaimana telah diubah oleh Pasal 40 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana,” tukasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Negeri 1.000 Masjid: Iman yang Meriak di Permukaan

0

Oleh: Muhibbullah Azfa Manik, dosen Universitas Bung Hatta

Tak sulit menemukan masjid di Indonesia. Di tiap sudut gang, kompleks perumahan, bahkan di rest area jalan tol, rumah ibadah umat Islam berdiri megah dan bercahaya. Menara-menara menjulang menembus awan, pengeras suara berkumandang lima kali sehari. Di banyak tempat, masjid dibangun lebih cepat daripada sekolah, rumah sakit, atau perpustakaan. Tak heran jika kita dijuluki Negeri 1.000 Masjid—sebuah metafora yang terasa semakin dekat dengan kenyataan.

Namun di balik gegap gempita itu, ada pertanyaan sunyi yang sering tak terdengar: seberapa dalam iman tumbuh di balik banyaknya masjid? Apakah keberlimpahan rumah ibadah kita selaras dengan kedalaman spiritual dan kemajuan sosial? Ataukah kita justru menyaksikan pertumbuhan fisik yang tak diiringi pendewasaan iman?

Statistik menunjukkan Indonesia memiliki lebih dari 800.000 masjid, tersebar dari Aceh hingga Papua. Angka ini jauh melampaui jumlah sekolah menengah atas, pusat kesehatan, atau bahkan kantor polisi. Setiap tahun, masjid baru terus dibangun—baik oleh swasta, yayasan, maupun pemerintah. Bahkan di wilayah bencana atau perkampungan miskin, pembangunan masjid kerap diprioritaskan dibanding infrastruktur dasar lain.

Fenomena ini memang tak sepenuhnya buruk. Ia mencerminkan semangat religiusitas masyarakat yang tinggi, serta tradisi gotong royong dalam membangun tempat ibadah. Masjid menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, bahkan ekonomi. Namun, ketika pembangunan masjid tak diiringi dengan pemanfaatan dan pengelolaan yang baik, yang tersisa hanyalah bangunan kosong yang megah tapi sepi dari makna.

Banyak masjid berdiri megah namun kosong di waktu-waktu salat. Bangunan bercat emas dan keramik mahal hanya menjadi lambang status sosial donatur. Di beberapa tempat, masjid bahkan menjadi simbol persaingan antarkelompok, bukannya pemersatu umat. Fenomena masjidisasi tanpa spiritualisasi menjadi ironi keagamaan kita hari ini.

Masjid semestinya bukan hanya tempat salat berjamaah, tapi juga pusat pembinaan umat. Di masa Rasulullah, masjid adalah tempat belajar, berkonsultasi, bahkan bermusyawarah soal politik dan ekonomi. Masjid adalah ruang publik yang hidup dan menyatu dengan denyut masyarakat. Namun kini, tak sedikit masjid yang tertutup bagi kalangan tertentu, dikunci di luar waktu salat, bahkan memisahkan umat karena perbedaan mazhab atau pandangan politik.

Lebih dari itu, masjid juga semestinya menjadi tempat yang bersih dari ujaran kebencian dan politisasi agama. Sayangnya, sebagian mimbar masjid hari ini dipenuhi retorika permusuhan, penggiringan opini, dan delegitimasi terhadap sesama. Bukankah ini bertentangan dengan esensi masjid sebagai tempat yang suci dan damai?

Di tengah keriuhan pembangunan fisik, kita lupa membangun nilai. Kita lebih sibuk mengecat menara daripada menghidupkan majelis ilmu. Lebih suka membangun tempat wudu marmer daripada menyediakan beasiswa bagi anak-anak miskin. Iman kita tampak meriak di permukaan, tapi tak menyelam dalam perilaku sosial.

Ada paradoks yang menyayat dalam Negeri 1.000 Masjid ini. Di negara dengan rumah ibadah terbanyak, kita masih disuguhi berita tentang korupsi, kekerasan berbasis agama, dan kebencian atas nama Tuhan. Di tengah lantunan azan lima waktu, tak jarang terdengar pekik intoleransi dan diskriminasi. Seolah-olah masjid tak mampu lagi menyentuh nurani, hanya memantulkan gema yang hampa makna.

Padahal, masjid punya potensi luar biasa untuk menjadi motor perubahan sosial. Masjid yang terbuka, inklusif, dan ramah terhadap semua golongan bisa menjadi pengikat keberagaman. Masjid yang dikelola secara profesional, dengan transparansi dana dan program-program pendidikan, bisa mengangkat kualitas umat. Masjid yang menghidupkan ilmu dan dialog bisa menjadi cahaya di tengah gelapnya polarisasi.

Beberapa contoh baik mulai bermunculan. Di sejumlah kota besar, masjid sudah mulai menerapkan manajemen modern—dengan laporan keuangan digital, program literasi, hingga pengelolaan wakaf produktif. Ada masjid yang menjadi pusat ekonomi umat, membina UMKM, dan membuka layanan sosial untuk masyarakat sekitar tanpa pandang agama. Di sinilah harapan itu muncul, bahwa masjid bukan sekadar bangunan, tapi jantung peradaban.

Sudah waktunya kita meninjau ulang apa makna dari menjadi Negeri 1.000 Masjid. Apakah kita puas hanya dengan jumlah, atau kita siap mengejar kualitas? Apakah kita cukup bangga dengan menara tinggi, atau kita ingin iman yang mendalam?

Masjid bukan hanya tempat bersujud, tapi juga tempat bersatu. Bukan sekadar lokasi ritual, tapi pusat nilai dan aksi sosial. Negeri 1.000 Masjid tak cukup diukur dari jumlah kubah, tapi dari seberapa dalam cahaya masjid itu menjangkau hati dan perbuatan umatnya.

Karena yang dibutuhkan bangsa ini bukan hanya rumah ibadah yang banyak, tapi umat yang tercerahkan. Dan itu dimulai dari masjid yang hidup—bukan sekadar berdiri.***

Siswi SMP Disetubuhi Berulangkali di Kawasan Jalan Bilal Medan

mimbarumum.co.id – Sungguh malang nasib seorang ibu rumah tangga, NI (45) warga Jalan Prof HM Yamin Kecamatan Medan Perjuangan, harus menanggung malu akibat perbuatan laki-laki tidak bertanggungjawab yang telah menyetubuhi putri kandungnya berulang kali.

Peristiwa memalukan tersebut terjadi bermula dari perkenalan putrinya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebut saja Bunga dengan seorang laki-laki melalui sosial media Instagram.

Hal itu disampaikannya kepada sejumlah wartawan pada Rabu (21/5/2025) di Otw Cafe Medan.

Dijelaskannya, pada hari Selasa (25/3/2025), terlapor an. Haikal membawa korban ke sebuah penginanpan Hotel yang terletak di Jalan Bintang Kecamatan Medan Perjuangan.

Kemudian terlapor menyetubuhi korban sebanyak satu kali yang dimana sebelumnya juga terlapor sudah berulang kali hal memalukan tersebut kepada korban.

” Singkat cerita, dari tanggal 19 Maret 2025 sampai tanggal 25 Maret 2025, korban sudah berulang kali disetubuhi oleh terlapor. Korban selalu dijemput di dekat rumah kami sekitar jam 10.00 WIB dan dipulangkan sekitar pukul 13.00 WIB. Awal penjemputan korban, si pelaku bersama dua orang laki-laki (teman terlapor). Pengakuan korban selalu diajak ke rumah si terlapor/pelaku di Daerah Jalan Bilal Medan. Dan kejadian yang terakhir terjadi di Losmen atau penginapan di Jalan Bintang Medan, pada tanggal 25 Maret 2025,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menyebutkan pada tanggal 26 Maret 2025 si terlapor/pelaku kembali mengajak korban ketemuan lagi, namun korban tidak mau dan langsung memblokir nomor Whatsaap si terlapor/pelaku.

“Setelah itu, masuklah Whatsaap ke Handphone milik kawan korban (sepupu), yang berisi ancaman akan menyebarkan aib serta video persetubuhan (mesum) yang dilakukan si pelapor dan korban.

Atas hal tersebut, ia pun merasa keberatan dan membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan. Sesuai berdasarkan Laporan Polisi Nomor, LP/B/1083/IV/2025/SPKT/Polrestabes Medan/ Polda Sumatera Utara, tanggal 3 April 2025. Pelapor an. NI.

“Kasihan putri kami masih duduk di bangku SMP, hancur masa depannya. Setelah kejadian bejat terlapor itu putri kami trauma dan mau bunuh diri. Kami meminta kepada Bapak Kapoldasu, Kapolrestabes Medan segera menangkap pelaku dan dihukum sesuai Undang-undang yang berlaku,” pungkasnya.

Reporter: Rasyid Hasibuan

Bertemu Aliansi BEM, Wali Kota Medan Paparkan Program Kerja

0

mimbarumum.co.id – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas melakukan pertemuan dengan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seKota Medan di Balai kota Medan, Rabu (21/5/2025).

Dalam pertemuan itu, Rico Waas memaparkan sejumlah program kerja yang sedang dan akan dikerjakan oleh Pemko Medan.

Dihadapan perwakilan BEM USU, UNIMED, UINSU, PTKI dan UMT, Wali Kota menyampaikan Pemko Medan saat ini mengambil tagline

“Medan Untuk Semua dan Semua Untuk Medan”. Ini merupakan visi besar bagaimana seluruh masyarakat Kota Medan yang terdiri dari berbagai suku dan budaya merasa memiliki kota Medan.

“Perbedaan suku budaya yang besar ini tentunya juga menjadi tantangan tersendiri bagi kami dan membutuhkan treatment yang berbeda- beda.” kata kader Partai NasDem ini.

Di dampingi Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman dan pimpinan Perangkat Daerah di lingkungan Pemko Medan itu, Rico Waas selanjutnya mengatakan program strategis daerah yang saat ini sedang dikerjakan dan harus diselesaikan ialah Medan Islamic Center yang berada di Kecamatan Medan Labuhan. Selain itu Pemko Medan juga terus memelihara sejumlah aset daerah lainya yang telah selesai dibangun.

“Seperti misalnya Kebun Bunga, kita tidak ingin lagi ada yang merusaknya, saya sudah minta untuk dijaga,” ujarnya.

Selanjutnya Waas juga mengatakan akan mengevaluasi sistem pengelolaan parkir di kota Medan yang paling tepat untuk diterapkan sehingga tidak merugikan masyarakat.

“Saat ini sedang kita kaji seperti apa pengelolaan paling tepat untuk diterapkan,” bilangnya.

Selanjutnya lagi terkait dengan upaya mengatasi permasalahan kemiskinan struktural, Rico Waas memaparkan Pemko Medan telah menyalurkan bantuan kepada 20.000 siswa SD dan SMP sebesar Rp 750.000/siswa.

“Kami juga memiliki program tebus ijazah terhadap anak yang putus sekolah agar dapat melanjutkan pendidikanya,” tukasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Prof Dr Nurhayati MAg Paparkan Kemajuan UINSU di Wisuda ke 85

mimbarumum.co.id – Wisuda ke 85 tahun 2025 ini menjadi istimewa karena bulan Mei ini kepemimpinan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan genap berusia dua tahun (Mei 2023-Mei 2025). 

Demikian dikatakan Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati MAg pada sambutan Rabu (21/5/2025) di Gedung H.M. Arsjad Thalib Lubis (Gelanggang Mahasiswa) Jalan Sutomo Medan. Wisuda mengusung tema ” Menghantarkan Generasi Unggul, Berakhlak Mulia, Cerdas dan Berintegritas, Memiliki Daya Saing untuk Indonesia Emas 2045″

Kata rektor, selama dua tahun itu, telah banyak hal yang kita capai dan wujudkan untuk kemajuan UINSU Medan. Sebut saja misalnya pencapaian akreditasi Unggul di level Institusi atau Univeritas. Akreditasi PS semakin banyak yang unggul. Bayangkan dalam dua tahun saja, 12 PS kita unggul. 

Pada hal selama ini hampir 10 tahun kita hanya bisa mencapai 7 PS A atau unggul. Prestasi lainnya, UINSU berhasil masuk ke dalam 6 besar PTKIN yang paling diminati dari 58 PTKIN di Indonesia. UINSU juga berada pada peringkat dua Score Sinta Nasional. 

Berada di level 6 dari Edu Rank. Peringkat ke-1 Satuan Kerja Terbaik PTKIN Kategori Pelaksanaan Pengadaan CASN Kementrian Agama. Berada pada urutan 3, PTKIN terbaik Versi AD Scientific Index serta prestasi lainnya di level mahasiswa baik itu akademik ataupun non akademik.

Rektor menambahkan, UINSU Medan dalam rentang waktu 2 tahun ini telah berupaya sekuat tenaga untuk menghadirkan keunggulan baik pada level institusional ataupun Program studi. 

“Kami sepenuhnya menyadari, lebih penting dari menghadirkan Universitas Unggul dan PS Unggul sebagaimana yang telah kita raih, adalah melahirkan alumni-alumni universitas yang unggul, memiliki  kompetensi keilmuan dan skill serta memiliki keunggulan akhlak dan moral,” ujarnya. 

Pada gilirannya kualitas alumni yang hebat ini akan menjadikannya memiliki daya saing dan mampu berkompetensi di dunia usaha dan dunia industri baik pada level nasional ataupun internasional.

Dunia kerja saat ini tentu tidak sama dengan Dunia kerja di masa lampau yang masih sangat sederhana dan tidak banyak membutuhkan tekhnologi mesin apa lagi digital.

Namun saat ini, di saat kehidupan dunia yang semakin compleceted di tambah dengan kemajuan tekhnologi digital, artificial intellegencia, menjadikan dunia kerja juga mengalami perubahan dan membutuhkan skill-skill baru. 

Dunia Usaha dan Industri (DUDI) saat ini membutuhkan beberapa skill penting diantaranya; kemampuan digital, literasi digital, pemahaman teknologi, komunikasi efektif, kemampuan beradaptasi, kreativitas dan inovasi, kemampuan analisis data dan data sains dan pemasaran digital.

Dalam Tingkat tertentu, UINSU Berusaha untuk memberi respon cepat terhadap perubahan dunia dengan berbagai cara. 

Diantaranya telah menetapkan UINSU Medan sebagai kampus yang smart, kami menyebutnya dengan Smart Islamic University. Selanjutnya kita melakukan review kurikulum, perluasan kompetensi yang menyentuh skill digitak dan penguatan sertifikasi profesi lainnya. 

Namun perlu direnungkan, kualitas diri yang tidak akan pernah tergantikan oleh kekuatan digital apapun adalah, akhlak mulia atau dalam Bahasa yang berbeda disebut integritas. 

Wisuda ke-85 ini diikuti oleh sebanyak 1.975 wisudawan dan wisudawan wati dari tingkat sarjana, Magister dan Doktor dan terdiri dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi 156 wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 278 wisudawan, Fakultas Ilmu Sosial 62 wisudawan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 644 wisudawan, Fakultas Kesehatan Masyarakat 45 wisudawan, Fakultas Syari’ah Hukum 338 wisudawan, Fakultas sains dan Teknologi 262 wisudawan, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam 144 wisudawan, Pasca 46 wisudawan.

Reporter : M Nasir

Anggota DPRD Sumut Bantah Tuduhan SN, Kuasa Hukum Fajri Akbar: Jangan Tebar Fitnah

0

mimbarumum.co.id – Munculnya tuduhan SN seorang marketing bank swasta di Medan kepada Anggota DPRD Sumut Fajri Akbar dinilai tidak memiliki landasan data dan fakta yang kuat, bahkan menjurus kepada fitnah personal.

Demikian disampaikan Fajri Akbar didampingi kuasa hukumnya, Hasrul Benny Harahap kepada media, Rabu (21/5/2025).

Benny mengatakan, tuduhan SN yang disampaikan kepada Fajri melalui pemberitaan yang beredar adalah keliru dan telah menimbulkan persepsi yang tidak proporsional terhadap Fajri, karena dalam kronologi yang SN buat di Laporan Polisi (LP) dengan kronologi yang ada di keterangan SN di Media jauh berbeda.

“Bahwa klien kami menyatakan hubungan yang terjadi antara dirinya dengan pelapor adalah hubungan pribadi antara pria dan wanita dewasa yang berlangsung atas dasar tanpa ada unsur paksaan, tekanan, atau janji dalam kapasitas jabatan maupun relasi kuasa lainnya,” katanya.

Dia menyebutkan, SN terlebih dahulu diduga menyebar kebohongan di sosial media milik pribadinya dan berusaha untuk menjatuhkan nama baik Fajri.

“Untuk itu klien kami telah melaporkan perbuatan SN kepada pihak kepolisian sebagaimana tercantum dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor : STTLP/B/478/IV/2025/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA dengan dugaan Tindak Pidana Kejahatan ITE UU Nomor 1/2024 tentang Perubahan Kedua UU Nomor 11/2008 tentang ITE sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27A,” ungkap Benny.

Ia menegaskan, pada saat ini, perkara tersebut sedang ditangani secara profesional oleh aparat penegak hukum, dan proses hukum sedang berjalan dan telah memasuki tahapan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengungkap fakta secara objektif dan menyeluruh, sehingga kami dan Klien kami akan menghormati proses hukum dan mempercayakan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada Kepolisian Republik Indonesia.

“Kami berharap publik dapat menahan diri dari spekulasi yang dapat menyesatkan dan mencederai asas praduga tak bersalah. Sebaiknya dengan mempercayai pihak Kepolisian untuk mengungkap kebenaran agar dapat menjadi titik terang,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga akan menempuh langkah hukum terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan informasi tidak benar atau bersifat fitnah yang dapat merusak nama baik dan integritasnya, baik secara pribadi maupun sebagai pejabat publik.

“Karena ini hubungan antara sesama pria dan wanita dewasa, para pihak di luar kedua belah pihak sebaiknya tidak turut serta menyebarkan informasi tidak benar, dan menjurus kepada fitnah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bakomstra DA DPD Partai Demokrat Sumut, Chairil Hudha menyatakan, informasi yang beredar diketahui saat SN menggelar konfrensi pers.

“Dengan begitu, kami juga tidak bisa turut serta dalam hal yang sangat personal. Apalagi, kedua belah pihak sesama sosok yang sudah dewasa. Maka untuk itu, kami meminta kedua belah pihak tidak mengaitkan urusan personal dengan urusan organisasi,” tandasnya.

Reporter: Jafar Sidik

Wisuda 744 Lulusan, Unimed Dukung Diktisaintek Berdampak

mimbarumum.co.id – Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof. Dr. Baharuddin, ST., M.Pd mewisuda 744 wisudawan berlangsung selama dua hari pada 21-22 Mei 2025 di Gedung Auditorium Jl Willem Iskandar Medan Estate.

Lulusan yang diwisuda berasal dari 4 lulusan Program Pascasarjana, 133 lulusan FIP, 96 lulusan FBS, 70 lulusan FIS, 143 lulusan FMIPA, 150 lulusan FT, 83 lulusan FIK, 65 lulusan FE. Turut hadir Ketua Senat Universitas Prof Dr Syawal Gultom MPd, para wakil rektor, Direktur Pascasarjana, dekan, kepala biro dan lainnya. 

Rektor dalam sambutan di hari pertama, Rabu (21/5/2025) mengatakan, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi baru saja meluncurkan Program Baru “Diktisaintek Berdampak”, sebagai arah baru kebijakan Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Indonesia. 

Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sains dan teknologi. Program Diktisaintek Berdampak merupakan langkah strategis dan transformatif yang dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan nasional dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045. 

Lanjut Prof Baharuddin, pendidikan tinggi tidak hanya berperan sebagai penyedia ilmu pengetahuan, tetapi harus mampu sebagai penggerak utama perubahan sosial dan ekonomi bangsa. Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, memagang peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

“Kita perlu membangun sistem pendidikan tinggi yang berkeadilan, relevan, dan berdampak. Transformasi ini harus mampu membuka akses seluas munkin dengan kualitas yang setara di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Diktisaintek Berdampak adalah gerakan nasional yang berakar pada semangat kolaborasi untuk mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa dalam menjawab semua permasalahan bangsa dan masyarakat. 

Seluruh aktivitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, tidak hanya menghasilkan output akademik, akan tetapi juga output yang dirasakan langsung oleh masyarakat. 

Program baru ini diharapkan menjadi penggerak sebangat baru agar pendidikan tinggi dapat bergandengan tangan dengan pemerintah daerah, industri, masyarakat, dan UMKM, berkolaborasi mendorong terjadinya kemajuan-kemajuan sehingga kampus bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang akan di masyarakat.

“Unimed telah bergerak melalui semua aktivitas akademik dan non-akademik dalam mensukseskan program Diktisaintek Berdampak, yang muaranya agar lulusan Unimed dapat bersaing dan kolaborasi bersama dengan semua pihak dalam mencapai masa depan cita-cita yang gemilang dan mampu memberikan jawaban terbaik atas semua permasalahan masyarakat,” terangnya.

Dalam menyahuti harapan baru program Diktisaintek Berdampak, diperlukan lulusan sarjana berkarakter unggul, yakni individu yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi perlu memiliki growth mindset, etika, integritas, serta kemampuan soft skills lainnya yang memungkinkan lulusan pendidikan tinggi menjadi pemimpin perubahan di masyarakat dan dunia kerja.

Oleh karena itu rektor berpesan agar wisudawan menjaga nama baik almamater Unimed. Tampilkan diri sebagai insan lulusan yang menjadi seorang pembelajar yang tangguh, lincah dan tangkas yaitu kemampuan bagi mereka yang selalu mencari pengetahuan baru, terus meningkatkan diri, serta beradaptasi pada perubahan. 

Tetap jalin komunikasi dan silaturahmi
dan berikan kontribusi kepada Unimed berupa masukan, kritik-konstruktif, dan ide kreatif serta bekerja dengan tulus ikhlas dengan tetap menjaga wibawa dan martabat insan akademis.

Reporter : M Nasir