Selasa, April 16, 2024

Orangtua Siswa Dibebani Biaya Sampul Rapot Rp 35.000

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Viralnya informasi kutipan biaya sampul rapot Rp 35 ribu bagi pelajar SD di Samosir, warga akan menyurati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Kita mempertanyakan adanya biaya sampul raport bagi pelajar SD sebesar Rp 35.000 per siswa itu,” kata Pegiat Antikorupsi Pangihutan Sinaga, kepada mimbarumum.co.id, Rabu (18/3/2020) di Pangururan.

Sinaga sedang mempersiapkan dokumen dan fakta fakta temuannya di beberapa sekolah. “Ini sedang kita konsep suratnya,” imbuhnya.

Menurutnya, di saat pemerintah pusat menggalakkan pendidikan gratis bagi pelajar SD, sangat tidak relevan kalau ada kutipan yang dinilai sebagai dalil memperkaya diri sendiri.

Baca Juga : Forum Honorer Minta Ketegasan Pemda dalam Penggunaan Dana BOS

“Per siswa diminta Rp 35.000 untuk pembayaran sampul raport. Ini kan aneh, tidak sesuai dengan yang digembor-gemborkan oleh pemerintah. Jangankan sampul raport, untuk buku tulis siswa saja bisa dibelikan oleh pihak sekolah dari dana BOS,” tulis Rimbun Gultom.

Selanjutnya Rimbun menuliskan melalui akun facebooknya di grup media sosial, apakah hanya di Kabupaten Samosir? Ganti sampul raport anak SD program dari Dinas Pendidikan? Siswa diwajibkan bayar Rp 35.000.

Postingan Rimbun Gultom ini menjadi viral dan mendapatkan berbagai tanggapan dan seorang orangtua siswa, Mangiring, mengatakan, hal itu cukup membebani para orang tua murid, terutama yang kurang beruntung secara ekonomi.

“Secara pribadi saya tidak menjadi masalah, tapi bagi orangtua siswa lain cukup terbebani, terlebih adanya iuran itu menjelang hari raya kemarin. Dan perlu saya tegaskan, yang menjadi persoalan di sini bukan sekedar Rp 35.000-nya, tetapi secara aturan itu boleh atau tidak? Ini kan tidak ada penjelasan dari pihak sekolah,” sebutnya.

Kepala Dinas Pendidikan Samosir, Rikardo Hutajulu, kepada mimbarumum.co.id menjelaskan, bahwa pembelian sampul raport bukan merupakan program dari dinas.

“Terkait mengganti map raport, karena itu bukan sampul, sebab raport sekarang bukan seperti raport yang dulu, karena sekarang hasil akademik siswa dibuat perlembar dicetak seperti aplikasi, bukan program dinas,” tegasnya.

Reporter : Robin Nainggolan

Editor : Dody Ferdy

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Berita Terbaru

Spanduk Anti Judi Belum Terlihat di Kawasan Pantai Bokek

mimbarumum.co.id - Polsek Medan Tuntungan diduga belum menindaklanjuti praktik perjudian dan pengelola judi tembak ikan berlogo 666 di wilayah...

Baca Artikel lainya