Jumat, Maret 29, 2024

Menyongsong Pelaminan Pinem Berjuang Ditengah Wabah Covid

Baca Juga

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda dunia beberapa bulan ini menyebabkan pelbagai sektor usaha mengalami kerugian, hingga pengusaha harus melakukan pemecatan terhadap karyawannya untuk meminimalisir pengeluaran finansial.

Gunawan Pinem (28) warga Kota Medan salah seorang yang menjadi imbas tragedi mewabahnya Covid-19. Ia mengalami pemberhentian hubungan kerja di perusahaan tempatnya bekerja bergerak dibidang perminyakan berada di Kota Medan.

Sekitar lima bulanan Gunawan menganggur (tidak memiliki pekerjaan), diusianya terbilang dewasa hendak melangkah ke jenjang pernikahan, terpaksa ditundanya dikarenakan biaya untuk naik dipelaminan cukup besar.

Dia harus mengais rezeki dengan berbagai cara yang positif demi menyelesaikan pergumulan masa lajangnya dengan target dapat menikah tahun depan.

Nawan sapaan akrabnya, mau tidak mau menyikapi dampak Covid sebelum mendapatkan pekerjaan yang baru. Ia berinisiasi berjualan sayuran dan buahan di Pajak Monyet, Jalan Berlian Sari, Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan sembari membantu ibu nya, dari pukul 03:00 pagi berbelanja barang dagangan di Pusat Pasar/Pajak Sambu dan setelahnya barang yang dibeli akan dijual kembali ke para konsumen.

“Jadi setiap pagi pukul tiga, saya menemani mamak untuk berbelanja barang dagangan. Setelah itu, masing-masing kami berjualan di Pajak Monyet yang dijual sayuran dan buahan,” kata Gunawan Pinem kepada mimbarumum.co.id, Kamis (26/11/2020).

Tidak hanya menjadi seorang pedagang, Gunawan mencoba peruntungan untuk memperoleh nafkah lebih dengan berprofesi sebagai seorang driver ojek online.

Setiap ada waktu luang, Pinem yang aktif di organiasis Pemuda Marga Silima (PMS) sebagai pengurus, harus mengoperasikan aplikasi ojek online (ojol) agar mendapatkan penghasilan.

“Pandai-pandai membagi waktu, biasanya jualan dari pagi sampai siang setelah itu lanjut narek ojol, untuk tambah-tambah pemasukan. Susah sekali sekarang hidup, jika tak berusaha kawan pun bisa tak ada lagi,” imbuhnya.

Dikatakan warga Medan Johor ini, bahwa setiap kesenangan harus ada jerih payahnya. Bahkan untuk memiliki seorang teman atau pacar, jika tidak memiliki uang dan pekerjaan semua akan menjauh dengan halusinasi, seolah kita tak terlihat dihadapannya.

“Teman dan pasangan bahkan bisa menghilang jika kita tidak mempunyai uang, ditambah lagi ketika kita pengangguran. Maka perlu jerih payah untuk berusaha menggapai impian, walaupun ada musibah Covid tak perlu menyerah harus dihadapi dengan perjuangan dan doa,” tutur Pinem.

Setelah beberapa bulan lamanya dapat bertahan menyikapi Covid dengan bekerja serabutan. Gunawan yang sebelumnya mengambil jurusan kimia di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terfavorite di Medan dan kuliah mengambil jurusan komputer akhirnya kembali mendapatkan pekerjaan dan mulai beraktivitas kerja pada hari Senin (23/11/2020) ditempatkan dibidang analisis minyak makan.

“Puji Tuhan, setelah menganggur sejak mewabahnya Covid akhirnya saya kembali bekerja di perusahaan yang baru, ditempatkan dibidang analisis minyak makan,” katanya.

“Jika tak ada hambatan tahun depan saya akan menyongsong pelaminan, kendati sempat pontang-panting sebelumnya tapi ada kepuasan dalam hati. Semoga individu lain yang mengalami dampak Covid agar terus bersemangat berjuang menyikapi kehidupan di masa pandemi. Percaya lah usaha tak kan menghianati hasil,” pesan Gunawan Pinem.

Penulis : Jepri A Zebua

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Berita Terbaru

Muhri Fauzi Hafiz: PSI Punya Kader Hebat untuk Ikut Pilkada Kota Medan

mimbarumum.co.id - Wakil Ketua Partai Solidaritas (PSI) Sumut Muhri Fauzi Hafiz menyatakan, partainya memiliki banyak kader yang teruji dan...

Baca Artikel lainya