mimbarumum.co.id – Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Sumatera Utara yang juga Calon Legislatif (Caleg) DPR-RI Dapil Sumut 1, H. Muhammad Hafez Lc. MA menggelar silaturahim bersama Tim Media Center dan masyarakat, Ahad (3/12/2023) di Café Roemah Kayu, Jalan AH Nasution, Kota Medan.
Muhammad Hafez mengungkapkan dasar perjuangan Partai Gelora Indonesia dalam membawa Indonesia menuju Negara superpower baru dunia.
“Indonesia punya potensi untuk menjadi negara besar. Dengan ide besar Partai Gelora dan juga peta jalan yang telah disediakan hal itu bisa diwujudkan,” ujar Hafez.
Salah satu program yang akan diperjuangkan oleh Partai Gelora saat berada di Senayan adalah Program Kuliah Gratis. Hal tersebut sangat mungkin untuk diwujudkan di Negara yang memiliki APBN lebih dari 3000 triliun ini.
“Saya merasakan dan melihat sendiri bahwa program kuliah gratis bisa terlaksana seperti saat saya di Negara Mesir untuk kuliah. Jika di Negara Mesir saja bisa, Indonesia pasti bisa,” ujar alumni Al-Azhar ini.
Founder Sekolah Tahfiz Balita Cahaya Firdaus ini juga selain program kuliah gratis, Partai Gelora Indonesia juga sangat concern dan fokus pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia seperti gerakan generasi 170. Partai Gelora menargetkan bahwa tinggi anak Indonesia ke depan minimal berada di 170 cm.
“Hal itu bisa diwujudkan dimulai dari saat ibunya hamil. Negara harus hadir dalam memberikan nutrisi dan gizi bagi ibu dan calon anaknya,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, dibentuk tim media center yang akan bekerja untuk mendisribusikan informasi terkait serta ide program yang akan diperjuangkan Partai Gelora ke masyarakat.
Dalam sesi diskusi seorang pemuda dari Gen Z, Dika Irgiansyah juga meminta Partai Gelora Indonesia lebih menyentuh anak-anak muda yang belum terlalu mengenal dunia politik bahkan cenderung skeptis.
Menanggapi hal itu, Hafez menyambut baik semangat anak muda dalam politik. Sebab, dengan adanya bonus demografi Indonesia membuat peran pemuda harus lebih ditingkatkan. Partai Gelora Indonesia membuktikan dengan mendukung pemuda untuk ikut kontestasi dalam Pileg maupun Pilpres yakni mendukung Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres dari Prabowo Subianto.
“Satu pemuda yakni Gibran saja sudah menggemparkan satu Indonesia, banyak yang menilai terlalu muda, masih anak cencen. Padahal jika sejarah menjadi standar, maka usia Gibran sudah terlalu tua. Muhammad Al-Fatih saat menaklukkan Konstantinopel masih 21 tahu. Soekarno memimpin partai juga dalam usia muda,” ujar Caleg DPR-RI Partai Gelora nomor urut 1 ini.