Beranda blog Halaman 4

Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita 

0

Oleh Muhibbullah Azfa Manik, Dosen Universitas Bung Hatta_

Rupiah, simbol kedaulatan moneter Indonesia, nyatanya tak berdaya di luar batas negara. Dalam laporan CNBC Indonesia awal Mei ini, disebutkan bahwa rupiah tak berlaku di sepuluh negara, termasuk Israel, Korea Selatan, Inggris, dan Australia. Mata uang berwajah pahlawan itu, yang sehari-hari menjadi alat tukar sah di negeri sendiri, mendadak seperti kertas biasa saat berada di luar yurisdiksi Republik.

Fenomena ini bukan kejutan. Rupiah memang bukan mata uang yang diperhitungkan di pasar internasional. Dalam dunia yang masih dikuasai oleh Dolar AS, Euro, dan Yen, keberadaan rupiah hanya terasa di negeri sendiri. Bahkan untuk urusan pariwisata pun, warga negara Indonesia (WNI) harus rela menukarkan rupiah ke dolar atau mata uang lain sebelum berangkat. Tak hanya merepotkan, proses ini juga menambah ongkos tersembunyi dari biaya hidup global.

Ketidakberlakuan rupiah di luar negeri tak bisa dilepaskan dari rapor ekonomi dalam negeri yang masih jauh dari kata prima. Tahun 2024 dan awal 2025 ditandai oleh pelemahan daya beli, pemutusan hubungan kerja massal, defisit transaksi berjalan, serta pelemahan kurs yang mendorong sentimen negatif terhadap rupiah. Ketika fundamental ekonomi sebuah negara goyah, maka kepercayaan pasar terhadap mata uangnya ikut tergerus. Bank sentral negara lain pun enggan menyimpan cadangan devisa dalam bentuk rupiah, karena nilainya dianggap tak stabil dan terlalu rentan terhadap gejolak eksternal.

Selain itu, kurangnya diversifikasi ekspor dan ketergantungan pada komoditas mentah menjadikan arus valuta asing ke dalam negeri tidak konsisten. Investasi asing yang sempat tumbuh justru lebih bersifat jangka pendek (hot money), sehingga mudah keluar saat gejolak terjadi. Ketergantungan pada utang luar negeri juga memperparah ketidakpercayaan terhadap rupiah. Dalam lanskap seperti ini, sulit berharap mata uang nasional bisa menjadi alat tukar internasional yang kredibel.

Bank Indonesia sejak beberapa tahun terakhir telah mendorong dedolarisasi—upaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS—dengan menggandeng mitra dagang seperti Tiongkok, Jepang, dan Malaysia dalam Local Currency Settlement. Upaya ini patut diapresiasi, namun belum cukup untuk mengangkat citra rupiah ke level internasional.

Negara-negara ASEAN, seperti Thailand dan Malaysia, mulai menerapkan sistem pembayaran lintas batas berbasis QRIS antar-negara, tetapi belum menjawab persoalan fundamental: bagaimana menjadikan rupiah lebih dipercaya secara global?

Untuk itu, stabilitas makroekonomi menjadi prasyarat utama. Tanpa pengendalian inflasi, disiplin fiskal, dan kredibilitas lembaga moneter, rupiah akan terus tertinggal. Penerimaan terhadap sebuah mata uang adalah cerminan dari kepercayaan: bukan hanya kepada uang itu sendiri, tetapi juga kepada institusi dan negara yang menerbitkannya.

Bagi WNI yang hendak bepergian ke luar negeri, keadaan ini berarti satu hal: siapkan dolar atau euro sebelum berangkat. Bagi pembuat kebijakan, ini adalah pengingat keras bahwa kerja besar menjadikan rupiah sebagai alat tukar regional maupun global masih jauh dari rampung.

Jika dolar adalah raja di pasar uang dunia, maka rupiah belum masuk ke dalam lingkaran bangsawan. Ia masih rakyat biasa yang bahkan tidak diajak berdansa di pesta globalisasi.

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Kota Padangsidimpuan

mimbarumum.co.id – Gempa bumi berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang Kota Padangsidimpuan Barat Daya, Pagi ini. Warga Padangsidimpuan, Sumatera Utara, merasakan getaran nya.

Melalui akun BMKG menyampaikan gempa terjadi Senin (12/5/2025) pukul 10.09 WIB. Titik gempa berada di kedalaman 88 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

“Gempa Magnitudo 5,3. Dengan kedalaman: 88 km,” tertulis di unggahan itu.

Info Gempa Mag:5.3, 12 Mei 25 10:09:39 WIB, Lokasi Titik Koordinat :1.11 LU,98.81, Bujur Timur lokasi sekitar 59 kilometer Barat daya Padangsidimpuan Suatera Utara (Sumut).

BMKG pun menyarankan hati hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.

Salah satu warga Padangsidimpuan Aulia Rahmad mengungkapkan, Kota Padangsidimpuan di guncang gempa gempa berkekuatan Magnitudo 5,3 tadi sempat melihat informasi linknya dari BMKG.

“Terasa gempa nya soalnya tempat tinggal di lantai dua makanya terasa guncangan gempa nya,” pungkasnya.

Reporter : Rizal Oloan Nasution

DPRD Medan Minta Walikota Terapkan Antar Jemput Pelayanan dan Buka WA Center di Kelurahan

0

mimbarumum.co.id – Ketua Komisi I DPRD Medan Reza Pahlevi Lubis S Kom minta Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas terapkan antar jemput pelayanan gratis di Kota Medan. Layanan itu bukan hanya urusan administrasi tetapi juga berupa pengaduan apa saja melalui WhatsApp (WA) Center di Kecamatan dan Kelurahan.

“Kita minta Walikota Medan dapat menerapkan program itu di setiap Kecamatan dan Kelurahan seluruh Kota Medan sebagai bentuk peningkatan pelayanan prima,” ujar Reza kepada wartawan, Senin (12/5/2025).

Dikatakan Reza, program itu sudah diterapkan dan berjalan di Kecamatan Medan Barat sejak 1 Mei lalu dengan nama program APARATUR yakni antar jemput pelayanan Kecamatan Medan Barat untuk warga.

“Program itu sangat bagus, suatu terobosan baru yang patut dicontoh,” tandas Reza Pahlevi Lubis.

Untuk itu Reza berharap kepada Walikota Medan Rico Waas agar menjalankan program yang sama diseluruh Kecamatan.

“Cukup bagus membuka ruang pengaduan kepada warga melalui chat WA,” sebut Reza.

Apalagi, kata Reza, dengan dibukanya nomor Chat WA tersebut maka warga dapat menyampaikan pengaduan apa saja yang mencurigakan di lingkungannya seperti keamanan dan kerusakan fasum.

Menurut Reza, program itu sangat berhubungan dan mendukung persiapan buka Siskamling.

“Dengan maraknya tindak kejahatan saat ini di tengah masyarakat keberadaan Siskamling sangat dibutuhkan,” imbuh politisi Golkar ini.

Reza pun sangat berharap adanya dukungan seluruh elemen masyarakat termasuk pimpinan organisasi kepemudaan serta tokoh masyarakat sehingga program tersebut dapat berjalan dengan baik.

Reporter: Jafar Sidik

Gegara Tak Nyumbang Pesta Pernikahan Guru, Seorang Siswa SMPN 2 Mardinding Tanah Karo Ditempeleng

0

mimbarumum.co.id – Perlakuan kasar diterima seorang siswa SMP Negeri 2 Mardinding, Kabupaten Karo berinisial RFP. Hanya gegara tak ikut menyumbang untuk pesta pernikahan gurunya, ia harus mengalami penganiayaan dari guru tersebut. Kini, RFP mengalami trauma, dan mengaku tak ingin lagi bersekolah.

Ceritanya, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (9/5/2025), dimana saat itu para siswa SMP Negeri 2 Mardinding, sebelum jam pelajaran sekolah berakhir, dimintai sumbangan, atau yang mereka sebut uang dana sosial bantuan terhadap seorang guru yang akan mengadakan acara pesta pernikahan.

Korban yang duduk di bangku kelas 1 SMP tersebut, saat itu mengaku tak punya uang saat dimintai sumbangan sebesar Rp3 ribu oleh siswa lainnya.

Akibatnya, korban dipanggil untuk menghadap ke salah satu ruangan di sekolah oleh seorang oknum guru yang diduga merupakan pelaku.

Sesampainya di ruangan tersebut, oknum guru yang diketahui berinisial KS, yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN), sempat menanyai korban mengapa tak ikut memberikan sumbangan. Korban pun mengaku tak punya uang.

Tak berselang lama, oknum guru tersebut langsung melayangkan tangannya ke arah kepala korban, tapi dengan refleks korban mengelak.

Merasa dilecehkan, oknum guru tersebut kembali melayangkan tangannya ke kepala korban. Tapi, lagi-lagi korban mengelak.

Oknum guru tersebut kian emosi. Untuk ketiga kalinya, oknum guru tersebut melayangkan tamparan. Dan kali ini mendarat mulus ke kepala korban.

Kerasnya tamparan itu membuat korban kesakitan. Setibanya di rumah, korban pun melapor kepada orang tuanya. Ia juga mengaku tak ingin lagi bersekolah.

Atas kejadian itu, keeseokan harinya, Sabtu (10/5/2025), orang tua korban mendatangi SMPN 2 Mardinding, guna meminta pertanggungjawaban pihak sekolah terutama kepada pelaku, yang diduga telah berlaku semena-mena. Apalagi sumbangan yang diminta untuk urusan pribadi.

Namun, sayang, Kepala sekolah SMP Negeri 2 Mardinding, Baik Karo-karo saat itu tidak berada di sekolah. Walhasil, orang tua yang kecewa harus kembali pulang tanpa ada kepastian nasib anaknya yang jadi korban gurunya sendiri.

Terpisah, Kepala Sekolah Negeri 2 Mardinding Baik Karo Karo yang coba dikonfirmasi awak media, Senin (12/5/2025), hingga berita ini terbit belum memberi tanggapan.

Sementara, Kabid SMP Dinas Pendidikan Tanahkaro Juneidy Tarigan yang dihubungi via WhatsApp, mengaku akan memanggil Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Mardinding.

“Ya, bang, Kasek (Kepala Sekolah) sudah kita panggil untuk hadir di Kantor Dinas pada Hari Rabu nanti untuk kita minta penjelasan terkait peristiwa tersebut,” sahut Junedy, singkat.

Reporter: Jafar Sidik

Hinca Pandjaitan Soroti Kompolnas Soal Penembakan di Belawan: Jangan Gamang, Cek Fakta Secara Akurat

0

mimbarumum.co.id – Kasus tertembaknya seorang remaja dalam insiden tawuran di Belawan terus menyisakan pertanyaan, terutama terkait pernyataan Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) soal dugaan pelanggaran SOP oleh Kapolres Belawan.

Pernyataan tersebut mendapat kritik tajam dari Anggota DPR RI Komisi III, Dr Hinca Pandjaitan XIII, Sabtu (10/5/2025).

Dalam wawancara, Hinca menyampaikan kritik tajam terhadap langkah Kompolnas yang dianggap tergesa-gesa dalam menyampaikan pernyataan publik.

Dia menekankan pentingnya verifikasi yang lebih mendalam dan akurat sebelum mengeluarkan statemen yang bisa berpotensi memperburuk situasi.

“Sebaiknya Kompolnas cari data dan informasi yang akurat (5W1H) sebelum melepas statemen, apalagi terasa keraguan dan kegamangan Kompolnas dalam menangani masalah ini. Terutama eskalasi di lapangan yang terus berlanjut. Apalagi tingkat kriminalitas tawuran, begal, dan peredaran narkoba di Belawan sangat tinggi,” ujar Hinca.

Hinca kemudian menyoroti tentang situasi yang dihadapi oleh Kapolres Belawan.

Menurutnya, penilaian yang terburu-buru terhadap tindakan Kapolres sangat tidak adil, mengingat risiko yang dihadapi aparat di lapangan sangat besar.

“Kapolres Belawan, yang adalah seorang pejabat polisi yang memimpin upaya pengamanan, berada di tengah situasi yang sangat berbahaya,” ungkap Hinca.

Menurut Hinca, tawuran antar kelompok yang melibatkan senjata tajam dan ancaman terhadap warga membuat keadaannya semakin mencekam.

“Pada saat itu, dia harus bergerak cepat untuk melindungi masyarakat, menenangkan ketegangan yang ada, dan mencegah kerusuhan yang lebih besar. Di saat-saat seperti itu, apakah kita akan menyalahkan Kapolres hanya karena dia mengambil tindakan tegas?” ungkap Politisi yang juga konsen dengan penyelamata kebudayaan ini.

Hinca menambahkan, “jika situasinya seperti yang saya dengar, yaitu tawuran terjadi di mana banyak orang membawa senjata tajam dan menyerang, serta ada ancaman langsung terhadap nyawa masyarakat, maka Kapolres memiliki kewajiban untuk mengambil keputusan cepat. Kapolres harus bertindak untuk melindungi warga dan menanggulangi kerusuhan, meskipun risikonya adalah mengambil keputusan yang berat, yaitu menggunakan kekuatan senjata. Tindakan seperti itu adalah bagian dari tugasnya sebagai penegak hukum di lapangan.”

Hinca mengingatkan bahwa setiap keputusan yang diambil oleh aparat harus dilihat dengan objektif.

Proses penyelidikan yang dilakukan Kompolnas, menurut Hinca, harus dilakukan secara lebih cermat dan profesional.

“Ini bukan masalah mudah. Kalau Kompolnas merasa ada pelanggaran, pastikan dulu ada bukti yang jelas, sesuai dengan prosedur yang berlaku. Jangan hanya berdasar pada dugaan. Kita berbicara soal nyawa, keadilan, dan juga citra kepolisian,” ujar Hinca.

Hinca menambahkan bahwa Kompolnas seharusnya menunggu hingga penyelidikan tuntas sebelum memberikan pernyataan yang dapat memengaruhi opini publik.

“Bicara soal SOP itu memang penting, tapi jangan sampai kita menilai berdasarkan dugaan semata. Apa jadinya kalau setelah pemeriksaan ternyata semua ini tidak sesuai dengan dugaan awal? Jadi, saya minta Kompolnas untuk lebih teliti dan profesional.”

Sebelumnya, Kompolnas menyatakan dalam dugaan awal bahwa Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, telah melanggar SOP dalam penanganan tawuran yang berujung pada penembakan.

Komisioner Kompolnas, Chairul Anam, mengungkapkan bahwa meskipun ada senjata tajam yang digunakan dalam tawuran, pihaknya merasa perlu mendalami lebih lanjut mengenai keputusan Kapolres untuk melepaskan tembakan.

“Kompolnas sedang mendalami apakah ancaman yang dihadapi Kapolres benar-benar setinggi yang diklaim. Namun, kami juga masih perlu memastikan apakah tembakan yang dikeluarkan sudah sesuai dengan SOP yang berlaku,” kata Anam.

Namun, Hinca menilai bahwa keputusan Kompolnas untuk mengungkapkan dugaan pelanggaran tanpa adanya konfirmasi lengkap hanya akan memperburuk citra kepolisian, yang sudah bekerja keras di lapangan.

Penyelesaian Kasus yang Transparan

Hinca menegaskan, meskipun insiden ini memunculkan banyak pertanyaan, semua pihak harus menahan diri dan memberikan ruang bagi penyelidikan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.

“Kita harus menunggu hasil pemeriksaan yang akurat dan transparan. Ini adalah soal keadilan, baik bagi korban, keluarga korban, maupun aparat yang terlibat. Hanya dengan cara itu kita bisa mencapai kebenaran yang sesungguhnya,” ujar Hinca menutup wawancara.

Reporter: Jafar Sidik

360 Calhaj Kloter 9 Embarkasi Medan Bertolak ke Tanah Suci

0

mimbarumum.co.id – Sebanyak 360 jemaah calon haji (calhaj) yang tergabung dalam Kloter 9 Embarkasi Medan diberangkatkan ke tanah suci.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan H. Ahmad Qosbi,S.Ag, MM melepas secara resmi kebrangkatan jemaah calhaj kloter 9 melalui penyerahan Pataka Merah Putih kepada TPHI Kloter 9, M. Lukman Hakim Hasibuan dan penyerahan surat-surat kepercayaan kepada Petuas Kloter di Aula 1 Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan, Minggu (11/5/2025).

Ketua PPIH Embarkasi Medan dalam sambutannya mengatakan kepada jemaah haji agar meluruskan niat melaksanakan ibadah haji semata-mata mengharap Ridha Allah SWT dan selalu menjaga kesehatan.

“Selama di tanah suci harus fokus melaksanakan ibadah, Niatkan dalam hati untuk menyempurnakan ibadah haji dengan memperbanyak amal ibadah, serta memohon kepada Allajh SWT agar diampuni segala dosa-dosa yang pernah dilakukan,” ungkapnya.

Ketua PPIH Embarkasi Medan menyampaikan, selama 41 hari melaksanakan ibadah haji di tanah suci, kemabruran haji ditentukan 5 jam saat kita Wukuf di Arafah, manfaatkalnah 5 jam tersebut untuk fokus melaksanakan ibadah.

Ahmad Qosbi menyampaikan, jemaah haji harus saling tolong menolong saat menunaikan ibadah haji. “Niatkan dalam hati saling tolong menolong antara jemaah haji, jika tidak bisa dalam bentuk tenaga dengan perkataan, jika tidak bisa dengan perkataan, doa dan senyuman,” ucapnya.

Kepada Petuas Haji, Ketua PPIH Embarkasi Medan mengharapkan agar menjalankan amanah yang diberikan dengan baik, tulus dan ikhlas serta fokus melayani jemaah haji dan tidak sibuk menjalankan ibadah pribadi. Laksanakanlah tugas tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab, sepenuh hati, dengan ramah dan senyum.

“Selamat jalan kepada Para Tamu Allah, semoga selalu diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT agar dapat menjalankan rangkaian ibadah haji dengan sempurna serta kembali ke tanah air memperoleh haji mabrur,” pungkasnya.

Jemaah haji Kloter 9 Embarkasi Medan berasal dari Kota Medan 349 orang, Deli Serdang 3 orang, Padangsidimpuan 1 orang, PHD Kota Medan 2 orang, PHD Kota Pematangsiantar 1 orang, TPHI 1 orang, TPOHI 1 orang dan Tim Kesehatan 2 orang.

Reporter : M Nasir

1.898 Wisudawan USU Siap Hadapi Dunia Kerja Digital

0

mimbarumum.co.id – Universitas Sumatera Utara (USU) mengukuhkan gelar kepada 1.898 lulusan dalam Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/2025.

Prosesi wisuda yang digelar secara hybrid ini berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu (9–10 Mei 2025), di Auditorium USU dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi universitas.

Para wisudawan yang berasal dari program Doktor, Magister, Sarjana, hingga Diploma dari berbagai fakultas, secara resmi menyandang gelar akademik baru mereka.

Dengan wisuda kali ini, total alumni USU telah mencapai 266.934 orang, yang tersebar dan berkontribusi di berbagai sektor pembangunan nasional.

Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., dalam pidatonya yang bertajuk “Adapting to the AI Revolution: Menjadi Pemenang di Dunia Kerja Digital”, menyampaikan ucapan selamat kepada para lulusan dan keluarga yang hadir.

Ia menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi sebagai kunci sukses menghadapi tantangan di era digital. “Gelar akademik yang diraih bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang yang menuntut semangat belajar, eksplorasi potensi, dan komitmen untuk terus memperbaiki diri,” ujarnya.

Rektor juga mengajak lulusan untuk terus mengembangkan diri melalui reskilling dan upskilling, serta membangun keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh mesin, seperti rasa ingin tahu, empati, pengalaman, dan ketekunan.

“Di dunia kerja yang dinamis dan kompetitif, mereka yang memiliki karakter tangguh dan berani bangkit dari kegagalan akan memiliki peluang besar untuk berhasil,” tegas Prof. Muryanto Amin.

Ia menambahkan bahwa menjaga relevansi di tengah perkembangan teknologi menuntut fleksibilitas berpikir, logika yang kuat, serta kemampuan menjalin kolaborasi.

Ketangguhan dan prinsip hidup yang terjaga, menurutnya, akan menjadi kompas utama bagi para lulusan dalam melangkah ke masa depan. “Satu-satunya cara untuk bertahan adalah terus belajar, memelihara rasa penasaran, dan membangun jejaring yang luas,” tuturnya.

Salah satu wisudawan, Farhan Alvandi Lubis dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) turut membagikan pandangannya mengenai perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Ia menilai AI dapat menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan secara bijak. “Kita harus memanfaatkan AI untuk mendukung pekerjaan kita, tetapi jangan sampai dikalahkan olehnya,” katanya.

Farhan juga menekankan pentingnya pengalaman berorganisasi selama kuliah sebagai modal memasuki dunia kerja.

“Lewat organisasi, kita belajar banyak hal—manajemen waktu, komunikasi, hingga pemecahan masalah. Semua itu menjadi bekal berharga setelah lulus,” ucapnya.

Wisuda USU kali ini tidak hanya menjadi momen perayaan akademik, namun juga momentum refleksi akan pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi tantangan zaman.

Sebagai kampus unggulan, USU terus berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh, relevan, dan berdaya saing di era revolusi digital.

Reporter : M Nasir

Terungkap di Sosper Adminduk Edi Saputra: Ada Calo di Disdukcapil Medan Minta Urus KTP Rp300 Ribu

0

mimbarumum.co.id- Sejumlah warga yang hendak mengurus administrasi kependudukan (Adminduk) seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) mengeluhkan masih maraknya calo di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemko Medan. Bahkan ada calo secara terang-terangan menawarkan diri untuk dapat mempercepat pengurusan dokumen warga dengan nominal harga yang cukup tinggi hingga berkisar Rp300 ribu.

Hal itu terungkap disela-sela Sosialisasi Perda (Sosper) Kota Medan Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan (Adminduk), diselenggarakan Anggota DPRD Medan, Edi Saputra, ST di Jalan Rawa Cangkuk Tiga (RCTI), Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sabtu (10/5/2025) siang.

Seorang warga mengaku bernama Jasmidar, warga Jalan Denai Kecamatan Medan Denai, saat sesi tanya jawab di hadapan wakil rakyat di kegiatan sosialisasi itu mengakui sempat khawatir untuk mengurus adminduk disebabkan tidak adanya blanko KTP disampaikan petugas..Apalagi dirinya mengetahui adanya jasa oknum yang diduga calo yang bisa mengurus pembuatan KTP dengan cepat namun harus membayar Rp300 ribu.

“Padahal tadi sempat ditolak, katanya blanko habis, tapi ada yang mungkin dia calo, menawarkan bisa diurus dengan biaya 300 ribu rupiah. Jadi yang jadi pertanyaan, apakah KTP tersebut benar-benar asli atau tidak,”kata Jasmidar di hadapan Edi Saputra.

Untuk itu, pada kesempatan itu Jasmidar mengakui berterima kasih dengan adanya Posko Rumah Peduli Edi Saputra, yang membantu warga dalam pengurusan adminduk yang sama sekali tidak dipungut biaya atau gratis.

Menanggapi hal itu, Edi Saputra mengakui dan mengetahui adanya informasi masih adanya calo pengurusan adminduk yang membebani warga, dengan mematok biaya tinggi. “BIasanya dalam setiap peralihan pemimpin di Pemko hal ini sering terjadi (adanya calo-red). Untuk itu, saya akan menyampaikan informasi ini kepada walikota, agar menindak tegas calo yang meminta biaya tinggi ke masyarakat,”kata Politisi PAN ini.

Tidak hanya itu, pada kesempatan itu Edi Saputra juga mengakui menerima informasi soal adanya jual heli KTP
Untuk itu, Edi Saputra merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) IV Medan meliputi Kecamatan Medan Denai, Medan Area, Medan Kota dan Medan Amplas ini minta kepada warga jika ada mendengar dan mengetahui soal calo adminduk meminta uang agar disampaikan ke dirinya.

Jangan Korbankan Anak
Sebelumnya Edi Saputra memaparkan soal sosialisasi Perda Adminduk merupakan kegiatan sangat bermanfaat diikuti masyarakat, sehingga mengetahui tentang pentingnya adminduk dimiliki oleh masyarakat. Edi Mengingatkan masyarakat agar jangan sembarangan menyebarluaskan NIK KTP dan salah dalam pengurusan nama dan data adminduk, seperti KK, KTP, hingga akte kelahiran.

“Jangan gara gara kesalahan orang tua yang salah dalam pengurusan nama dan data adminduk, maka masa depan anak yang menjadi korban. Sekaki lagi saya ingatkan, jangan korbankan masa depan anak gara-gara orang tua salah mengurus adminduknya,”kata Edi Saputra.

Lebih lanjut Edi Saputra menjelaskan sejumlah manfaat adminduk, selain sebagai identitas diri dan keluarga. Diantaranya yakni, untuk pengurusan bantuan dari pemerintah, administrasi sekolah atau pendidikan, berobat ke rumah sakit, surat nikah atau akta pernikahan, hingga akte waris.

Selanjutnya Edi Saputra juga mengingatkan masyarakat agar berhati hati di era modern saat ini memberikan data dan kartu adminduk kepada orang lain. Karena hal itu dikhawatirkan bisa disalahgunakan untuk berbuat kejahatan, misalnya pinjaman online (pinjol), judi online (judol) hingga membuka rekening bank untuk kejahatan perbankan.

“Jadi jangan sembarangan memberikan adminduk seperti KTP kita ke pihak lain. Karena saat ini sudah sering kita temukan,”katanya.

Reporter: Djamaluddin

DPRD Medan Minta Satpol PP, Dispar dan Polisi Tertibkan The Vampire Spa

0

mimbarumum.co.id – Anggota DPRD Kota Medan Komisi I, Robby Barus meminta pihak terkait untuk menindak The Vampire Spa yang diduga menyediakan praktik prostitusi dan minuman beralkohol.

Atas dugaan tersebut, The Vampire Spa yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Komplek Tomang Elok, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan telah mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, seperti praktisi hukum, organisasi masyarakat, dan kini Anggota DPRD Kota Medan, Robby Barus, turun tangan menyoroti dugaan itu.

Kepada awak media, Jumat (9/5/2025), Robby Barus menegaskan dugaan adanya praktik prostitusi dan menyediakan minuman beralkohol di The Vampire Spa harus ditertibkan.

“Harus ditertibkanlah itu. Mereka bekerjalah untuk menertibkan itu.
Satpol PP lah dulu, dinas pariwisata, dan polisi,” tegas Robby.

Menurut Ketua fraksi Partai PDI Perjuangan tersebut, dugaan seperti ini jangan berlarut dibiarkan karena akan berdampak buruk bagi masyarakat.

“Kalau ada pembiaran itu bisa menjamur menjadi penyakit masyarakat itu nanti,” jelasnya.

Dugaan adanya terapis di bawah umur yang bekerja di The Vampire Spa, menurut Robby, l dapat dipidanakan.

“Apa boleh itu terapisnya di bawah umur, ada pidananya. Mana boleh itu terapis di bawah umur, bisa dipidana itu. Sama dengan perdagangan manusia itu. Jangan dibiarkan,” tandasnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, kuat dugaan The Vampire Spa menyediakan minuman beralkohol dan praktik prostitusi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan, Ody Batubara dan Kepala Satpol PP Kota Medan, Rakhmat yang dikonfirmasi awak media, akan segera bertindak.

“Kita tetap melakukan pengawasan,” ujar Ody.

“Koordinasi dulu dengan Dispar,” tegas Rahkmat.

Ironisnya, pengelola The Vampire Spa dikonfirmasi awak media ini terkait dugaan praktik prostitusi atau asusila tersebut, hingga kini enggan berkomentar atau bungkam.

Sekedar informasi, Di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), ada beberapa Pasal yang mengatur dan berkaitan dengan prostitusi, yakni Pasal 295, Pasal 296, Pasal 297, Pasal 506, dan Pasal 284 yang bisa digunakan untuk kasus tertentu.

Orang yang bisa dikategorikan sebagai mucikari tersebut dapat diancam pidana penjara selama lebih dari lima tahun. Pasal 296 juga menjerat para muncikari yang mengadakan atau menyediakan jasa prostitusi orang dewasa. Pasal tersebut berbunyi, “Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan cabul oleh orang lain dengan orang lain, dan menjadikannya sebagai pencarian atau kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak lima belas ribu rupiah.”

Reporter: Rasyid Hasibuan

Ops Pekat Toba 2025: Tim Subsatgas Tindak Amankan Pelaku Judi Online, Sajam dan Juru Parkir Liar

mimbarumum.co.id – Tim Subsatgas Tindak Operasi Pekat Toba 2025 yang terdiri dari personel Ditreskrimum dan Sabhara Polda Sumut kembali menunjukkan ketegasannya dalam menekan angka kejahatan jalanan dan penyakit masyarakat (pekat) di wilayah hukum Polrestabes Medan dan Polresta Deli Serdang.

Dalam patroli yang digelar pada tanggal 7 hingga 9 Mei 2025, dua tim yang dikerahkan berhasil mengamankan sejumlah individu yang diduga terlibat dalam berbagai tindakan melanggar hukum, mulai dari perjudian online, membawa senjata tajam, hingga pungutan liar oleh juru parkir liar yang sempat viral di media sosial.

Tim 2 Subsatgas Tindak yang dikomandoi oleh IPDA Alexander Nugraha Samosir, pada Rabu malam (7/5), melakukan patroli di kawasan rawan kriminalitas. Sekira pukul 23.30 WIB, tim mengamankan seorang pria mencurigakan di Jalan Setia Budi, Medan.

Setelah digeledah, pria bernama RRS (41), diketahui sedang bermain judi online jenis slot melalui ponselnya. Pria tersebut tidak kooperatif dan tidak dapat menunjukkan identitas diri saat dimintai keterangan.

Tak lama berselang, tim kembali mengamankan seorang pria bernama BLT (48) di kawasan Jalan Dr. Mansyur. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sebuah senjata tajam berupa kikir yang telah dipertajam di jok sepeda motor miliknya, serta dua STNK roda dua.

Sementara itu, Tim 1 Subsatgas Tindak yang juga menyisir lokasi rawan di Medan dan Deli Serdang pada Kamis (9/5), berhasil menjaring enam orang juru parkir liar yang melakukan pungli di kawasan Jalan Surabaya dan Jalan Multatuli, tepatnya di depan Karaoke Inul Vista.

Lokasi ini sebelumnya sempat viral karena adanya video keributan antara pengunjung dan jukir liar yang memaksa meminta uang parkir.

Petugas mengamankan para pelaku beserta barang bukti berupa uang tunai dari hasil pungli serta beberapa unit telepon genggam. Tak hanya itu, tim juga berhasil menangkap satu pelaku jukir liar yang sempat viral di media sosial karena bersitegang dengan pengunjung toko suku cadang mobil di kawasan Jalan Bandung, Medan Kota.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menegaskan bahwa operasi ini merupakan bentuk keseriusan Polda Sumut dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya menjelang perayaan Hari Raya dan libur panjang.

“Operasi Pekat Toba 2025 terus kami gencarkan untuk menindak segala bentuk penyakit masyarakat, mulai dari perjudian, senjata tajam ilegal, hingga pungli oleh juru parkir liar yang meresahkan. Ini adalah bagian dari upaya preventif dan represif demi menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif di Sumatera Utara,” ujar Kombes Pol Ferry Walintukan dalam keterangannya, Sabtu (10/5).

Seluruh pelaku yang diamankan telah diserahkan ke Ditreskrimum Polda Sumut untuk menjalani pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut. Tim Subsatgas Tindak juga terus melakukan patroli lanjutan guna mencari target operasi lain yang masih berkeliaran.

Reporter: Jafar Sidik