Beranda blog Halaman 2269

Jumlah Penumpang KA Sumut Menurun

0
mimbarumum.co.id – Jumlah penumpang kereta api (KA) Sumut pada 31 Desember 2019 mencapai angka 15.199 orang. Dibanding periode sama tahun sebelumnya, jumlah penumpang itu menurun.
“Penumpang KA Sribilah dan KA Fakultatif Tanjungbalai Ekspres di 31 Desember 2019 mencapai 1.114 orang,” ujar Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut, M Ilud Siregar di Medan, Rabu (1/1/20).

Penumpang di rute itu mengalami kenaikan cukup tinggi dari periode sama 2018 yang masih 557 orang.

Baca Juga : Lompat ke Jalur Kereta Api, Pasaribu Tewas Mengenaskan

Namun meski jumlah penumpang di 31 Desember 2019 itu naik signifikan atau mencapai 15.199, tetapi lebih rendah dibandingkan periode sama 2018 yang sudah 16.755 penumpang.

Penurunan dampak terjadi pengurangan penumpang di sejumlah rute. Seperti KA Kelas Bisnis (KA Sribilah, KA Fakultatif Tanjungbalai Ekspres dan KA Fakultatif Dolok Martimbang) yang mencapai 1.801 dari 2018 yang sudah 1.863 orang.

KA Kelas Ekonomi (KA Sribilah Premium dan KA Putri Deli) sebanyak 4.664 penumpang dari 2018 yang 4.721 penumpang.

Adapun KA Lokal (KA Srilelawangsa, KA Siantar Ekspres dan KA Cut Meutia) sejumlah 7.620 penumpang dari 2018 yang mencapai 9.614 penumpang.

Baca Juga : Pembangunan Jalur Kereta Api Layang Molor Terus

“Adapun secara kumulatif volume penumpang dari masa angkutan Natal dan tahun baru 2019/2020 dari tanggal 19 Desember sampai 31 Desember 2019 mencapai 186.927,” ujarnya.

Jumlah itu juga turun dari tahun 2018 yang sudah 197.147 penumpang.

Ilud menegaskan, setelah tanggal 31, diperkirakan penumpang akan mengalami lonjakan pada tanggal 4 dan 5 Januari 2020. (ant/masrin)

Laporan Warga ke Polres Nias Berkurang

mimbarumum.co.idSelama kurun waktu tahun 2019, laporan masyarakat kepada aparat penegak hukum Polres Nias berkurang dibanding tahun sebelumnya. Turun sebesar 38 kasus.
“Laporan masyarakat secara langsung ke sentra pelayanan atau melalui surat yang kami tangani selama tahun 2019 menurun dari tahun 2018,” ujar Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan, Rabu (1/1/20).

Ia menyebutkan, selama Januari-Desember 2019, laporan yang telah diterima Polres Nias sebanyak 618 kasus. Jumlah laporan tersebut berkurang sebanyak 38 kasus dari laporan kasus yang diterima Polres Nias pada tahun 2018 yang berjumlah 654 kasus.

“Dari 618 kasus laporan telah kami terima selama tahun 2019, ada sebanyak 57 persen dari jumlah kasus tersebut telah diselesaikan,” ujarnya.

Baca Juga : Kaleidoskop 2019 1.827 Kasus Narkoba Diselesaikan

Kapolres Nias itu merincikan, pada tahun 2019, kasus yang mendominasi laporan di Polres Nias adalah kasus penganiayaan ringan mencapai sebanyak 303 kasus.

Kemudian diikuti kasus pencurian biasa sebanyak 32 kasus, kasus pencurian kendaraan bermotor sebanyak 29 kasus, kasus peras ancam 28 kasus, kasus penggelapan sebanyak 23 kasus, dan kasus penghinaan 22 kasus.

Lalu, kasus narkoba sebanyak 21 kasus, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak 20 kasus, kasus pencabulan sebanyak 20 kasus, dan kasus pencurian dengan kekerasan (curat) sebanyak 16 kasus.

Baca Juga : FK Puspa : Kasus KDRT di Sumut Menurun

Pada tahun 2018, kasus penganiayaan ringan juga mendominasi jumlah kasus yang ditangani Polres Nais sebanyak 234 kasus, kemudian diikuti kasus pencurian kendaraan bermotor sebanyak 47 kasus, dan kasus peras ancam sebanyak 35 kasus.

Kemudian, diikuti kasus pencurian biasa sebanyak 30 kasus, kasus pencabulan 26 kasus, kasus narkoba 20 kasus, kasus KDRT 19 kasus, kasus kekerasan anak 19 kasus, kasus perusakan 19 kasus, dan kasus pencurian dengan pemberatan sebanyak 17 kasus.

“Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polres Nias pada tahun 2019 bisa semakin baik berkat dukungan semua pihak dan lapisan masyarakat,” katanya pula. (ant/masrin)

Tahun Baru, Bandara Kualanamu Sepi

0
mimbarumum.co.idArus penumpang di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara pada awal tahun baru ini sepi. Jumlah penumpang yang datang hanya mencapai 199 orang sedangkan yang berangkat sebanyak 442 orang.
Data yang diperoleh dari Posko PT Angkasa Pura II (Persero) juga menunjukkan jumlah pesawat yang datang di bandara itu pada Rabu (1/1/20) hanya sebanyak 1 (satu) unit dan pesawat yang berangkat sebanyak 3 (tiga) unit.
Padahal dari sisi fasilitas dan infrastruktur, Bandar Udara Internasional Kualanamu mampu melayani pendaratan dan penerbangan pesawat berbadan besar, yakni Airbus A380 dan pesawat sejenisnya.
Bandara Internasional Kualanamu juga mampu menampung 35 pergerakan pesawat per jam.

Baca Juga : Pemudik Tahun Baru Mulai Padati KNIA

Sebelumnya, Arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deliserdang pada H-1 masih terlihat cukup ramai, tercatat penumpang pesawat terbang masih tembus di angka 28.000 orang.

Executive General Manager ( EGM) Angkasa Pura (AP) II Kantor Cabang Bandara Kualanamu, Bayuh Iswantoro di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, Selasa (24/12) mengatakan pada tiga hari terakhir jumlah penumpang di Kualanamu mengalami kenaikan mencapai 28 ribu, yakni 700 orang per hari.

“Bahwa terjadi kenaikan penumpang dari hari-hari biasa itu sekitar 5.000 penumpang,” katanya.

Bayuh menjelaskan, untuk pergerakan pesawat naik signifikan menjadi 213 pesawat artinya memang dibandingkan dengan hari-hari biasa dilaporkan jumlah kenaikan trafik pesawat penumpang sangat signifikan.

Baca Juga : Isi Liburan Tahun Baru, Taman Sudirman Ramai

Ada penambahan jumlah penambahan penerbangan di maskapai Citilink dua penerbangan. “Citilink menambah jumlah penambahan penerbangan menjadi dua akibat banyaknya animo masyarakat yang menggunakan transportasi udara untuk Natal dan Tahun Baru 2020 ini,” katanya.

Berdasarkan data dari posko Bandara Internasional Kualanamu hingga H-2 jumlah pergerakan penumpang pada arus mudik Natal dan Tahun Baru di tahun 2018 sebanyak 30.668 orang, sedangkan di tahun 2019 sebanyak 27.268 orang.

Sementara untuk dipergerakan pesawat tahun 2018 sebanyak 222 dan di tahun 2019 hanya 208 pesawat.

Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan, pihak bandara mengerahkan 900 personel gabungan siap mengamankan lalu lintas penumpang di Bandara Internasional Kualanamu. (ant/masrin)

Ibu dan Anak Korban Bandang Ditemukan

0

mimbarumum.co.id – Dua jenazah korban banjir bandang di Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara, seorang ibu dan anaknya berhasil ditemukan warga, Rabu (1/1/2020).

Kedua jenazah diidentifikasi tim medis RSUD Rantauprapat diketahui bernama Irul Sipahutar (7). Ia ditemukan di aliran Sungai Bilah, Kampung Paindoan, Kecamatan Rantau Utara yang berjarak sekitar 30 kilometer dari lokasi kejadian di Desa Pematang Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labura.

Baca Juga : Evakuasi dan Pencarian Korban Banjir Bandang Labura Masih Terus Dilakukan

Sementara ibunya, Cahaya boru Nasution (27) ditemukan warga di Batu Bujur, Desa Tanjung Medan, Kecamatan Bilah Barat yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Desa Pematang.

Kedua jenazah di RSUD Rantauprapat guna dilakukan visum. Menurut rencana, jenazah akan di kebumikan di Desa Pematang, Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darjod ketika SIK MH saat dikonfirmasi wartawan membenarkan penemuan dua jenazah tersebut. Pihaknya masih mengumpulkan data dan informasi terkait penemuan dua jenazah tersebut.

Baca Juga : Bandang di Holbung, Dinas Kehutanan Diminta Lakukan Pengawasan Serius

Ia menyebutkan, secara fisik kondisi dua jenazah tersebut sulit untuk dikenali. Ia meminta waktu untuk visum, apakah korban tersebut merupakan korban bencana banjir bandang.

“Ya,siang tadi ada ditemukan dua jenazah oleh masyarakat. Namun untuk memastikan itu korban yang hilang saat musibah banjir bandang akan dilakukan visum terlebih dahulu,” ujarnya.

Sebelumnya bencana banjir bandang terjadi di Desa Pematang, Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sabtu, (28/12/2019) malam.

Bandang meluluh lantakkan desa itu. Satu keluarga, Ahmad Albar Sipahutar (suami), Cahaya Nasution (istri), Reni Yana Sipahutar (anak), Irul Sipahutar (anak) dan Reja Sipahutar (anak) dikabarkan hilang. (laksamana)

Wisata Religius di Masjid Agung

0

mimbarumum.co.id – Ada satu tren yang menggembirakan dewasa ini. Ternyata, berlibur tak hanya ke pantai, gunung, danau atau destinasi lainnya. Masjid semakin jadi alternatif untuk liburan sebagian masyarakat. 

Sebagaimana suasana Masjid Agung Sumut di Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Rabu (1/1/20) sore, dipenuhi oleh jamaah yang sebagian mengaku sengaja datang sekaligus mengisi waktu liburan tahun baru untuk kunjungan masjid.

Baca Juga : Silalahi Primadona Wisata Kabupaten Dairi

Suasana menjelang dan bakda solat Ashar sore itu dirasakan benar-benar semarak namun tetap dalam suasana religius dan penuh silaturrahim. Apalagi sore itu jamaah bisa menikmati teh manis jamaah gratis yang tersedia setiap hari bakda Ashar.

Teh manis jamaah atau populer disebut “te-em-je” yang tersedia di teras depan Masjid Agung Medan setiap hari usai (bakda) Ashar ini merupakan sumbangan dari Ketua Bidang Kemakmuran Masjid Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Agung Medan H Yuslin Siregar.

“Alhamdulillah, nikmat rasanya bakda Ashar kami mengambil sendiri minuman teh manis panas dari tempat yang disediakan (semacam dandang stainless steel ukuran besar berkeran putar – red),” ujar salah seorang jamaah.

Baca Juga : Isi Liburan Tahun Baru, Taman Sudirman Ramai

Menurut jamaah kunjungan ke Masjid Agung ini memang sengaja mereka rencanakan dalam jadwal liburan tahun baru ini, karena menikmati liburan sambil beribadah memiliki kepuasan tersendiri, termasuk memberikan nilai rekreasi batin dan menambah semangat spiritual.

Jamaah lainnya bermarga Tanjung mengemukakan kunjungan liburan ke masjid membuat suasana rekreasi menjadi sakral. Setelah mengunjungi tempat rekreasi, termasuk ke taman kota atau mengelilingi pusat perbelanjaan, mereka mengatur waktu agar pas waktu solat bisa singgah ke masjid.

Baca Juga : Pemandian Alam Sibolangit Wahana Alternatif Liburan

“Alhamdulillah Masjid Agung Medan yang lokasinya di pusat kota dan berdekatan dengan salah satu pusat perbelanjaan yang memiliki sarana hiburan maka Insya Allah gampang dikunjungi saat liburan,” katanya.

Tren liburan memenuhi masjid ini tentu bukan barang baru melainkan sudah dari dulu, bahkan mengunjungi masjid selayaknya memang harus setiap hari dan setiap saat, namun kecenderungan jemaah semakin banyak saat liburan juga cukup positif.

“Indonesia sebagai negara dengan penganut agama Islam terbesar di dunia tentu mudah untuk menemukan rumah ibadah ini. Jadi kunjungan ke masjid harus terus kita syiarkan,” kata salah seorang jamaah lainnya.

Banyak yang bisa dinikmati dari setiap bangunan masjid. Mulai dari arsitekturnya, kemegahan bagunan, sejarah pendirian, hingga berbagai keunikan lain yang bisa dieksplorasi.

Tentunya, sebagai muslim yang taat, jangan lupa dirikan solat di setiap masjid yang dikunjungi agar liburan makin sempurna. (zulfikar)

Isi Liburan Tahun Baru, Taman Sudirman Ramai

0

mimbarumum.co.id – Wisata alam, pusat perbelanjaan dipastikan ramai saat masa liburan tiba. Bagaimana dengan taman-taman kota di tengah Kota Medan.

Ternyata taman kota juga menjadi pilihan warga untuk dikunjungi. Masyarakat tak perlu merogoh kocek untuk berkunjung kesana. Seperti Taman Sudirman yang berada di Jalan Sudirman, Taman Lapangan Merdeka dan Taman Gajahmada.

Baca Juga : Silalahi Primadona Wisata Kabupaten Dairi

Dengan fasilitas seadanya, mau tidak mau masyarakat harus menikmati masa liburan dengan keluarga. Sejak tadi pagi hingga sore, Taman Sudirman terus ramai dikunjungi. Pedagang musiman pun menjajakan dagangannya.

“Saya bawa anak-anak kesini, selain dekat, liburan kesini juga tidak perlu uang banyak, anak-anak inikan yang penting liburan, disini fasilitasnya juga lumayan buat anak-anak gembira,” jelas Ernita, salah seorang pengunjung taman Sudirman pada Rabu (1/1/2020).

Baca Juga : Pemandian Alam Sibolangit Wahana Alternatif Liburan

Memang Taman Sudirman ini sudah direvitalisasi oleh Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan. Selain menjadi lebih nyaman juga terdapat berbagai spot foto dan juga terdapat berbagai permainan anak mulai perosotan, ayunan dan permainan edukasi lainnya.

Pengunjung lainnya, Herman mengatakan setiap tahun ia memang membawa anak-anaknya berkunjung ke taman kota. Ini dilakukannya selain untuk mengisi liburan, anak-anaknya menjadi tau bahwa di Kota Medan ada taman yang bagus.

Sementara itu, ramainya pengunjung di taman kota ini menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang makanan dan minuman disekitar taman Sudirman. Selain Taman Sudirman, Taman Ahmad Yani, Taman Gajahmada juga ramai pengunjung. (budi)

Silalahi Primadona Wisata Kabupaten Dairi

0

mimbarumum.co.id – Pantai Silalahi menjadi salah satu destinasi wisata primadona yang ramai dikunjungi para wisatawan saat libur Tahun Baru.

Rombongon wisatawan berada di Pantai Silalahi, Desa Silalahi, Kecamatan Silalahi, Kabupaten Dairi. (mimbar/jepri)
Rombongon wisatawan berada di Pantai Silalahi, Desa Silalahi, Kecamatan Silalahi, Kabupaten Dairi. (mimbar/jepri)

 

Geografis yang berlokasi di Danau Toba, Desa Silalahi, Kecamatan Silalahi, Kabupaten Dairi selain menawarkan hamparan perairan danau juga dikelilingi pegunungan yang perdetiknya memberikan oksigen sejuk kepada wisatawan.

Baca Juga : Pemandian Alam Sibolangit Wahana Alternatif Liburan

“Lihat gunungnya saya suka dan perairan yang membentang luas, selain itu murah. Terjangkau untuk membawa keluarga besar,” kata Mak Bima Tumanggor wisatawan asal Tanjung Pinang saat ditemui bersama rombongan keluarganya, Rabu (1/1/2020).

Senada, Susi Erniyanti menyampaikan setelah berkunjung ke Pantai Silalahi merasakan sensasi yang menyejukan.

“Menyejukan mata dan pikiran, penat dari gemerlap kehidupan kota dapat hilang seketika ketika berada di sini, mungkin karena udaranya yang sejuk dan dingin,” ujar Susi wisatawan dari Kota Medan.

Diketahui, lokasi wisata Pantai Silalahi berjarak berkisar 4 jam dari Kota Medan. Untuk dapat memasuki lokasi wisatawan harus membayar sebesar Rp 5 ribu per orang. Setibanya di lokasi pengunjung disediakan pondok untuk bersantai mulai tarif Rp20 sampai Rp50 ribu per pondok lengkap disediakan arus listrik.

Selain itu, wisatawan yang berkeinginan mengarungi pinggir danau telah disediakan moda transportasi kapal motor untuk menikmati eksotisnya pemandangan alam hanya dengan merogokocek dompet sebesar Rp10 ribu per orang, nahkoda siap mengantarkan pengunjung berkeliling menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan. (jepri)

Tol Layang Harapan Rakyat yang Telah Hilang

0

Oleh : Nurul Hariani
Mahasiswi UINSU Medan dan Aktivis Muslimah dakwah comunity

Maksud hati mencegah kemacetan, apa daya malah menjadi malapetaka. Setelah diresmikan, tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) mengalami banyak insiden. Mulai dari kemacetan panjang, kecelakaan beruntun, ban pecah, hingga pengendara mengalami mual dan muntah tersebab jalan naik turun saat melintasi tol.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai tol layang Japek gagal mengatasi kemacetan saat libur panjang akhir pekan. Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi, mengatakan pihaknya sudah memprediksi sejak awal tol layang tidak akan mampu mengatasi kemacetan akhir pekan. Menurutnya, tol layang Cikampek dibangun tidak mempertimbangkan berbagai kemungkinan, termasuk jika ada kendaraan mogok di atas tol layang.

Tol Japek ini memang menjadi salah satu proyek infrastruktur yang paling disorot sepanjang 2019. Sebab masa pembangunan tol ini memakan waktu lama lantaran pembangunannya molor. Melansir detik.com (26/12/2019), sedianya jalan tol layang sepanjang 36 km ini bisa dibuka dan difungsikan pada Mei 2019 atau bertepatan dengan pelaksanaan mudik lebaran. Namun, pembukaannya diundur karena dinyatakan belum siap.

Satu hal yang menjadi tantangan dalam pembangunan tol ini adalah proyek ini berada di tol existing dan setiap hari digunakan. Bukan hanya itu, tol ini juga bersinggungan dengan beberapa proyek lain seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jabodebek.

Tol ini juga disinyalir banyak memiliki kecacatan fisik. Di antaranya sambungan jembatan yang belum rapi dan struktur jalan yang terkesan bergelombang.

Setelah dua tahun pembangunan, pada 12 Desember 2019 tol ini pun diresmikan Jokowi. Jokowi mengatakan akan menggratiskan tol ini untuk sementara waktu hingga liburan Natal usai. Tak ayal, penggratisan itu mendorong para pengendara menjajal tol layang baru yang katanya menjadi kebanggaan baru ibu kota Jakarta.

Dalam periode pertama dan keduanya, Jokowi memang fokus pada proyek dan pengembangan infrastruktur. Namun, infrastruktur yang dibangun tak banyak berdampak positif bagi masyarakat. Jika melewati tol-tol baru era Jokowi, tidak heran kita melihat tol-tol yang terus dibanggakan rezim Jokowi justru sepi peminat.

Kendaraan semacam truk pengangkut barang malah enggan lewat. Hanya mobil pribadi yang terlihat melintas. Jadi, untuk siapa sesungguhnya infrastruktur jalan dibangun? Toh, penikmatnya bukanlah rakyat, hanya segelintir elite.

Banyaknya masalah yang mendera proyek infrastruktur mengindikasikan bahwa dari awal perencanaan hingga pelaksanaan sudah salah. Skema pembiayaan yang berbasis utang dan investasi saja sudah berisiko.

Kalaulah infrastruktur dibangun demi kepentingan rakyat, rakyat yang mana? Rakyat hampir tak bisa merasakan dampak pembangunan itu. Yang ada lahan pertanian mereka berkurang karena dibebaskan untuk pembangunan infrastruktur. Meski mereka mendapat kompensasi dari pembebasan lahan itu, kehidupan mereka masih jauh dari kata sejahtera.

Infrastruktur yang dibangun di atas dasar sistem kapitalisme-neolib tidak akan berorientasi pada kepentingan rakyat. Mereka menciptakan berbagai proyek strategis hanya untuk memberi peluang bagi asing menguasainya.

Sejauh ini, pembiayaan infrastruktur bersumber pada APBN-APBD sebanyak 33 persen, penugasan BUMN sebanyak 25 persen, sisanya bekerja sama dengan swasta. Salah satu pembiayaan yang menjanjikan adalah investasi dan utang.

Terbukti, dari pembiayaan infrastruktur melalui penugasan BUMN, utang BUMN makin membengkak. Berdasarkan data Kementerian BUMN, jumlah utang perusahaan-perusahaan plat merah per September (unaudited) mencapai Rp5.271 triliun per September 2018. Jumlah utang tersebut mencakup Dana Pihak Ketiga (DPK) bank BUMN. Di luar DPK, jumlahnya mencapai Rp2.994 triliun. Belum lagi masalah kasus PT Jiwasraya yang belum terungkap Jelas siapa yg bertanggung jawab itu semua,malah yang ada saling tolak tolak an,kerugian yg dialami mencapai 50 Triliun Rupiah . Hal ini dikarenakan melakukan investasi pada sebagian besar aset berisiko tinggi (high risk) untuk mengejar keuntungan yang tinggi (high return).Sebagian besar dana investasi itu ditaruhnya pada saham berkinerja buruk dan reksa dana yang dikelola oleh manager investasi dengan kinerja buruk. Maka dari itu, Jiwasraya malah merugi, membuatnya mengalami gagal bayar klaim polis yang jatuh tempo untuk periode Oktober-Desember 2019 senilai Rp12,4 triliun.

Pembiayaan infrastruktur melalui investasi tentu juga berdampak pada keleluasaan swasta memiliki aset strategis negara. Sadar atau tidak, negeri ini sedang berjalan menuju kehancurannya. Infrastruktur bolehlah maju, tapi tak dimiliki sepenuhnya oleh rakyat dan negara. Tarif tol mahal dan penjualan beberapa ruas tol kepada asing menjadi contoh konkretnya. Ada nya Tol juga bukan solusi Banyak kasus kecelakaan sampai nyawa melayang,Banjir terus melanda,mematikan usaha masyarakat puIa .

Infrastruktur di setiap negara memang sangat diperlukan untuk memudahkan aktivitas manusia. Tak terkecuali dalam negara yang menerapkan sistem Islam. Adapun pembangunan dalam sistem Islam tidak terlepas dari sistem ekonomi berbasis Islam.

Negara Islam tidak akan membiayai pembangunan dengan utang, investasi, hingga membebani BUMN. Sebagai gantinya, Negara  akan memberlakukan sistem ekonomi Islam yang menyeluruh dan murni.

Hal ini terkait erat dengan kepemilikan, pengelolaan kepemilikan, serta distribusi dan jasa di tengah-tengah masyarakat. Tidak hanya itu, negara juga akan memastikan berjalannya politik ekonomi dengan benar.

Dengan penerapan sistem ekonomi Islam,Negara akan memiliki sumber kekayaan yang cukup untuk membiayai infrastruktur. Negara juga mampu memenuhi kebutuhan dasar warga negaranya. Sumber daya alam dikelola negara untuk kepentingan rakyat. Negara tidak akan menjual aset strategis. Semua kebutuhan rakyat terjamin. Ekonomi mengalami pertumbuhan karena produktivitas individu terjaga.

Negara tidak akan mengambil utang luar negeri untuk membiayai proyek infrastrukturnya. Mengambil utang dan investasi ke asing hanya akan membukakan pintu penjajahan dan kran liberalisasi yang semakin bebas. Dan inilah sesungguhnya perangkap penjajah kapitalis menjerat negeri-negeri muslim untuk terus bergantung kepada mereka. Wallahu a’lam 

Persegi Media Perkenalkan Produk UMKM ke Pasar Indonesia

0

mimbarumum.co.id – Persegi merupakan satu usaha bergerak dibidang sosial memiliki tujuan membangun, memperkenalkan usaha produk lokal khususnya di Sumut. Dengan program yang sudah disusun agar UMKM Sumut dapat lebih dikenal di pasar Indonesia.

Program yang dijalankan oleh Persegi Media berkolaborasi dengan beragam komunitas dan para pengusaha muda untuk menghasilkan kegiatan edukasi dan pameran produk lokal.

Baru-baru ini, Persegi Media menggelar “Overall Day 2019” di Degil House Jalan Sei Silau, Medan Baru.

Baca Juga : Kementerian Desa Gelar Latih 150 Pelaku Usaha Kerajinan Rakyat

Mereka menyuguhkan kegiatan seperti, talkshow yang menghadirkan pengusaha – pengusaha muda, penggiat literasi, penulis, dan penggiat pendidikan di Medan yang golongan usia termasuk masih sangat muda.

Kemudian ada pameran lokal produk yang menjadi andalan kegiatan ini, seperti handcraft, aksesoris, pakaian dan kuliner yang semuanya adalah karya pengusaha muda lokal Medan.

Baca Juga : Pelaku UMKM Diminta Manfaatkan Kemajuan Ekonomi Digital

Owner Persegi Media, Rifqi Syahlendra menuturkan kegiatan ini akan berlangsung setiap tahunnya.

“Dengan harapan agar iklim UMKM pengusaha muda Medan dapat lebih baik juga berani untuk memperkenalkan dan berinovasi membangun bisnisnya,” kata Rifqi.

Sementara Pendiri Creative Space Degil House, Citra Hasan berharap kegiatan ini bisa membangkitkan semangat khususnya anak-anak muda yang baru dan akan menyelesaikan pendidikannya untuk membuka usaha dan berwirausaha serta membuka lapangan kerja. Sesuai perkembangan dengan inovasi dan kreativitas terbaru. (yurika)

Tantangan Selalu Baru

0

Oleh : Rizanul Arifin
Keknya awak agak sulit tidor laaa tadi malam. Bagai lagu Sugalinya Iwan Fals, dar der dor sepanjang malam. Memang bukan senapan pembasmi Gali di zaman old yang dar der dor, tapi petasan bertalu-talu.

Entah laaa, sama awak tak laaa paham kaleee gunanya petasan itu, terlebih saat kesulitan kian kuat awak rasakan. Walau kata penggemarnya, sebagai kemeriahan menyambut hari baru dan tahu baru.

Ahh, sama awak setiap hari baru sama saja nyaa artinya, berjuang dan bertahan hidop dan menghadapi tantangan baru. Setiap hari, meriah nyaa sama awak, karena tantangannya berbeda pada setiap pergantiannya.

Tapi tak awak pungkiri, memang ada hal yang sangat spesial awak rasakan sejak pagi ini, bahkan sejak dinihari tadi.

Tabungan sisa dana pesangon awak, sudah dapat awak pastikan akan terkuras habis lebih cepat dari perhitungan awak sejak di PHK sembilan bulan lalu (bukan curhat laaa ini, tapi coba ngukur fakta nya).

Mulai awal pergantian tahun, sejak tengah malam tadi, beberapa faktor dalam kehidupan sehari-hari awak akan membengkak hebat, sementara sumber pemasukannya belum ada yang bisa terlihat, apalagi pasti.

Sekarang dalam kesempoyongan, awak tetap coba bertahan dan berupaya tetap bisa berdiri dan bertahan untuk tak tumbang dan terus berjalan dalam kemaslahatan dan martabat yang baek dan benar.

Awak berusaha untuk tetap bisa bergerak bangkit dengan berdiri di atas kaki sendiri, alias Berdikari, bukan bergantung apalagi tergantung. Itu mantap dan #LebihManusiawi ketimbang beretorika dan umbar janji sama keluarga sendiri. Setiap hari berganti selalu ada tantangan. Cocok klen rasa?