Beranda blog Halaman 2

JPU Sebut Direktur SPBU Vera Agustina Nikmati Keuntungan dari Oplosan Pertalite

mimbarumum.co.id – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Medan mengungkap bahwa Direktur SPBU 14.201.135 Vera Agustina turut menikmati keuntungan dari penjualan BBM bersubsidi jenis Pertalite yang dioplos dan dibeli secara ilegal.

Hal itu dikatakan JPU Sofyan Agung Maulana ketika membacakan dakwaan terhadap Sahlan Suryanta Siregar (34), selaku manajer dan Muhammad Agustian Lubis (34), selaku supervisor SPBU 14.201.135, yang beralamat di Jalan Flamboyan Raya Nomor 09, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.

“Keuntungan dari penjualan BBM oplosan tersebut mencapai Rp 80 juta hingga Rp 90 juta per bulan, dan dibagi-bagi kepada Vera Agustina selaku Direktur, kedua terdakwa, serta dua orang lainnya, yakni Suadi dan Yusuf Ibnu Azis,” kata JPU Sofyan Agung Maulana di Pengadilan Negeri Medan, Rabu (21/5/2025).

JPU Sofyan mengatakan kasus ini bermula pada Rabu (5/3/2025), ketika terdakwa Agustian dan terdakwa Sahlan memesan 8.000 liter Pertalite dari seseorang bernama Isom (Daftar Pencarian Saksi/DPS), di luar prosedur resmi PT Pertamina.

“BBM tersebut dikirim menggunakan truk tangki Mitsubishi Fuso BK 8049 WO yang dikemudikan oleh terdakwa Untung dan terdakwa Yudhi Timsah Pratama (masing-masing berkas terpisah),” ujarnya.

Setibanya di SPBU, terdakwa Untung dan Yudhi melakukan pembongkaran BBM ke dalam tangki pendam SPBU, dibantu oleh terdakwa Agustian yang memeriksa isi tangki secara manual.

Saat proses pembongkaran berlangsung, petugas dari Polrestabes Medan datang dan meminta dokumen resmi distribusi BBM tersebut.

“Namun, para terdakwa tidak dapat menunjukkan dokumen resmi dari Pertamina dan mengakui bahwa BBM tersebut merupakan hasil oplosan dan tidak dipesan sesuai prosedur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, JPU Sofyan menyebutkan, seharusnya prosedur resmi pemesanan BBM dari Pertamina mengharuskan SPBU mengirimkan data stok melalui SMS sebelum pukul 14.00 WIB.

Setelah itu, dilakukan pembayaran ke Bank BNI berdasarkan volume dan kode pemesanan yang valid dari Pertamina.

Mobil tangki resmi Pertamina akan mengantar BBM disertai dokumen delivery order (DO) dan proses pembongkaran dilakukan dengan pengawasan ketat.

“Namun, karena alasan kekurangan modal dari Direktur SPBU Vera Agustina, para terdakwa justru membeli BBM dari pihak ilegal dengan harga Rp9.000 sampai Rp9.200 per liter, jauh di bawah harga jual resmi Rp10.000 per liter,” terang Sofyan.

Dalam kurun waktu tertentu, para terdakwa telah melakukan transaksi ilegal sebanyak lebih dari 30 kali kepada Isom dan meraup keuntungan sekitar Rp80 juta hingga Rp90 juta per bulan.

Keuntungan tersebut dibagi-bagikan kepada Direktur Vera Agustina, kedua terdakwa, serta dua orang lainnya, yakni Suadi dan Yusuf Ibnu Azis.

“Para terdakwa melanggar Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sebagaimana telah diubah oleh Pasal 40 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana,” tukasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Negeri 1.000 Masjid: Iman yang Meriak di Permukaan

0

Oleh: Muhibbullah Azfa Manik, dosen Universitas Bung Hatta

Tak sulit menemukan masjid di Indonesia. Di tiap sudut gang, kompleks perumahan, bahkan di rest area jalan tol, rumah ibadah umat Islam berdiri megah dan bercahaya. Menara-menara menjulang menembus awan, pengeras suara berkumandang lima kali sehari. Di banyak tempat, masjid dibangun lebih cepat daripada sekolah, rumah sakit, atau perpustakaan. Tak heran jika kita dijuluki Negeri 1.000 Masjid—sebuah metafora yang terasa semakin dekat dengan kenyataan.

Namun di balik gegap gempita itu, ada pertanyaan sunyi yang sering tak terdengar: seberapa dalam iman tumbuh di balik banyaknya masjid? Apakah keberlimpahan rumah ibadah kita selaras dengan kedalaman spiritual dan kemajuan sosial? Ataukah kita justru menyaksikan pertumbuhan fisik yang tak diiringi pendewasaan iman?

Statistik menunjukkan Indonesia memiliki lebih dari 800.000 masjid, tersebar dari Aceh hingga Papua. Angka ini jauh melampaui jumlah sekolah menengah atas, pusat kesehatan, atau bahkan kantor polisi. Setiap tahun, masjid baru terus dibangun—baik oleh swasta, yayasan, maupun pemerintah. Bahkan di wilayah bencana atau perkampungan miskin, pembangunan masjid kerap diprioritaskan dibanding infrastruktur dasar lain.

Fenomena ini memang tak sepenuhnya buruk. Ia mencerminkan semangat religiusitas masyarakat yang tinggi, serta tradisi gotong royong dalam membangun tempat ibadah. Masjid menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, bahkan ekonomi. Namun, ketika pembangunan masjid tak diiringi dengan pemanfaatan dan pengelolaan yang baik, yang tersisa hanyalah bangunan kosong yang megah tapi sepi dari makna.

Banyak masjid berdiri megah namun kosong di waktu-waktu salat. Bangunan bercat emas dan keramik mahal hanya menjadi lambang status sosial donatur. Di beberapa tempat, masjid bahkan menjadi simbol persaingan antarkelompok, bukannya pemersatu umat. Fenomena masjidisasi tanpa spiritualisasi menjadi ironi keagamaan kita hari ini.

Masjid semestinya bukan hanya tempat salat berjamaah, tapi juga pusat pembinaan umat. Di masa Rasulullah, masjid adalah tempat belajar, berkonsultasi, bahkan bermusyawarah soal politik dan ekonomi. Masjid adalah ruang publik yang hidup dan menyatu dengan denyut masyarakat. Namun kini, tak sedikit masjid yang tertutup bagi kalangan tertentu, dikunci di luar waktu salat, bahkan memisahkan umat karena perbedaan mazhab atau pandangan politik.

Lebih dari itu, masjid juga semestinya menjadi tempat yang bersih dari ujaran kebencian dan politisasi agama. Sayangnya, sebagian mimbar masjid hari ini dipenuhi retorika permusuhan, penggiringan opini, dan delegitimasi terhadap sesama. Bukankah ini bertentangan dengan esensi masjid sebagai tempat yang suci dan damai?

Di tengah keriuhan pembangunan fisik, kita lupa membangun nilai. Kita lebih sibuk mengecat menara daripada menghidupkan majelis ilmu. Lebih suka membangun tempat wudu marmer daripada menyediakan beasiswa bagi anak-anak miskin. Iman kita tampak meriak di permukaan, tapi tak menyelam dalam perilaku sosial.

Ada paradoks yang menyayat dalam Negeri 1.000 Masjid ini. Di negara dengan rumah ibadah terbanyak, kita masih disuguhi berita tentang korupsi, kekerasan berbasis agama, dan kebencian atas nama Tuhan. Di tengah lantunan azan lima waktu, tak jarang terdengar pekik intoleransi dan diskriminasi. Seolah-olah masjid tak mampu lagi menyentuh nurani, hanya memantulkan gema yang hampa makna.

Padahal, masjid punya potensi luar biasa untuk menjadi motor perubahan sosial. Masjid yang terbuka, inklusif, dan ramah terhadap semua golongan bisa menjadi pengikat keberagaman. Masjid yang dikelola secara profesional, dengan transparansi dana dan program-program pendidikan, bisa mengangkat kualitas umat. Masjid yang menghidupkan ilmu dan dialog bisa menjadi cahaya di tengah gelapnya polarisasi.

Beberapa contoh baik mulai bermunculan. Di sejumlah kota besar, masjid sudah mulai menerapkan manajemen modern—dengan laporan keuangan digital, program literasi, hingga pengelolaan wakaf produktif. Ada masjid yang menjadi pusat ekonomi umat, membina UMKM, dan membuka layanan sosial untuk masyarakat sekitar tanpa pandang agama. Di sinilah harapan itu muncul, bahwa masjid bukan sekadar bangunan, tapi jantung peradaban.

Sudah waktunya kita meninjau ulang apa makna dari menjadi Negeri 1.000 Masjid. Apakah kita puas hanya dengan jumlah, atau kita siap mengejar kualitas? Apakah kita cukup bangga dengan menara tinggi, atau kita ingin iman yang mendalam?

Masjid bukan hanya tempat bersujud, tapi juga tempat bersatu. Bukan sekadar lokasi ritual, tapi pusat nilai dan aksi sosial. Negeri 1.000 Masjid tak cukup diukur dari jumlah kubah, tapi dari seberapa dalam cahaya masjid itu menjangkau hati dan perbuatan umatnya.

Karena yang dibutuhkan bangsa ini bukan hanya rumah ibadah yang banyak, tapi umat yang tercerahkan. Dan itu dimulai dari masjid yang hidup—bukan sekadar berdiri.***

Siswi SMP Disetubuhi Berulangkali di Kawasan Jalan Bilal Medan

mimbarumum.co.id – Sungguh malang nasib seorang ibu rumah tangga, NI (45) warga Jalan Prof HM Yamin Kecamatan Medan Perjuangan, harus menanggung malu akibat perbuatan laki-laki tidak bertanggungjawab yang telah menyetubuhi putri kandungnya berulang kali.

Peristiwa memalukan tersebut terjadi bermula dari perkenalan putrinya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebut saja Bunga dengan seorang laki-laki melalui sosial media Instagram.

Hal itu disampaikannya kepada sejumlah wartawan pada Rabu (21/5/2025) di Otw Cafe Medan.

Dijelaskannya, pada hari Selasa (25/3/2025), terlapor an. Haikal membawa korban ke sebuah penginanpan Hotel yang terletak di Jalan Bintang Kecamatan Medan Perjuangan.

Kemudian terlapor menyetubuhi korban sebanyak satu kali yang dimana sebelumnya juga terlapor sudah berulang kali hal memalukan tersebut kepada korban.

” Singkat cerita, dari tanggal 19 Maret 2025 sampai tanggal 25 Maret 2025, korban sudah berulang kali disetubuhi oleh terlapor. Korban selalu dijemput di dekat rumah kami sekitar jam 10.00 WIB dan dipulangkan sekitar pukul 13.00 WIB. Awal penjemputan korban, si pelaku bersama dua orang laki-laki (teman terlapor). Pengakuan korban selalu diajak ke rumah si terlapor/pelaku di Daerah Jalan Bilal Medan. Dan kejadian yang terakhir terjadi di Losmen atau penginapan di Jalan Bintang Medan, pada tanggal 25 Maret 2025,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menyebutkan pada tanggal 26 Maret 2025 si terlapor/pelaku kembali mengajak korban ketemuan lagi, namun korban tidak mau dan langsung memblokir nomor Whatsaap si terlapor/pelaku.

“Setelah itu, masuklah Whatsaap ke Handphone milik kawan korban (sepupu), yang berisi ancaman akan menyebarkan aib serta video persetubuhan (mesum) yang dilakukan si pelapor dan korban.

Atas hal tersebut, ia pun merasa keberatan dan membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan. Sesuai berdasarkan Laporan Polisi Nomor, LP/B/1083/IV/2025/SPKT/Polrestabes Medan/ Polda Sumatera Utara, tanggal 3 April 2025. Pelapor an. NI.

“Kasihan putri kami masih duduk di bangku SMP, hancur masa depannya. Setelah kejadian bejat terlapor itu putri kami trauma dan mau bunuh diri. Kami meminta kepada Bapak Kapoldasu, Kapolrestabes Medan segera menangkap pelaku dan dihukum sesuai Undang-undang yang berlaku,” pungkasnya.

Reporter: Rasyid Hasibuan

Bertemu Aliansi BEM, Wali Kota Medan Paparkan Program Kerja

0

mimbarumum.co.id – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas melakukan pertemuan dengan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seKota Medan di Balai kota Medan, Rabu (21/5/2025).

Dalam pertemuan itu, Rico Waas memaparkan sejumlah program kerja yang sedang dan akan dikerjakan oleh Pemko Medan.

Dihadapan perwakilan BEM USU, UNIMED, UINSU, PTKI dan UMT, Wali Kota menyampaikan Pemko Medan saat ini mengambil tagline

“Medan Untuk Semua dan Semua Untuk Medan”. Ini merupakan visi besar bagaimana seluruh masyarakat Kota Medan yang terdiri dari berbagai suku dan budaya merasa memiliki kota Medan.

“Perbedaan suku budaya yang besar ini tentunya juga menjadi tantangan tersendiri bagi kami dan membutuhkan treatment yang berbeda- beda.” kata kader Partai NasDem ini.

Di dampingi Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman dan pimpinan Perangkat Daerah di lingkungan Pemko Medan itu, Rico Waas selanjutnya mengatakan program strategis daerah yang saat ini sedang dikerjakan dan harus diselesaikan ialah Medan Islamic Center yang berada di Kecamatan Medan Labuhan. Selain itu Pemko Medan juga terus memelihara sejumlah aset daerah lainya yang telah selesai dibangun.

“Seperti misalnya Kebun Bunga, kita tidak ingin lagi ada yang merusaknya, saya sudah minta untuk dijaga,” ujarnya.

Selanjutnya Waas juga mengatakan akan mengevaluasi sistem pengelolaan parkir di kota Medan yang paling tepat untuk diterapkan sehingga tidak merugikan masyarakat.

“Saat ini sedang kita kaji seperti apa pengelolaan paling tepat untuk diterapkan,” bilangnya.

Selanjutnya lagi terkait dengan upaya mengatasi permasalahan kemiskinan struktural, Rico Waas memaparkan Pemko Medan telah menyalurkan bantuan kepada 20.000 siswa SD dan SMP sebesar Rp 750.000/siswa.

“Kami juga memiliki program tebus ijazah terhadap anak yang putus sekolah agar dapat melanjutkan pendidikanya,” tukasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Prof Dr Nurhayati MAg Paparkan Kemajuan UINSU di Wisuda ke 85

mimbarumum.co.id – Wisuda ke 85 tahun 2025 ini menjadi istimewa karena bulan Mei ini kepemimpinan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan genap berusia dua tahun (Mei 2023-Mei 2025). 

Demikian dikatakan Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati MAg pada sambutan Rabu (21/5/2025) di Gedung H.M. Arsjad Thalib Lubis (Gelanggang Mahasiswa) Jalan Sutomo Medan. Wisuda mengusung tema ” Menghantarkan Generasi Unggul, Berakhlak Mulia, Cerdas dan Berintegritas, Memiliki Daya Saing untuk Indonesia Emas 2045″

Kata rektor, selama dua tahun itu, telah banyak hal yang kita capai dan wujudkan untuk kemajuan UINSU Medan. Sebut saja misalnya pencapaian akreditasi Unggul di level Institusi atau Univeritas. Akreditasi PS semakin banyak yang unggul. Bayangkan dalam dua tahun saja, 12 PS kita unggul. 

Pada hal selama ini hampir 10 tahun kita hanya bisa mencapai 7 PS A atau unggul. Prestasi lainnya, UINSU berhasil masuk ke dalam 6 besar PTKIN yang paling diminati dari 58 PTKIN di Indonesia. UINSU juga berada pada peringkat dua Score Sinta Nasional. 

Berada di level 6 dari Edu Rank. Peringkat ke-1 Satuan Kerja Terbaik PTKIN Kategori Pelaksanaan Pengadaan CASN Kementrian Agama. Berada pada urutan 3, PTKIN terbaik Versi AD Scientific Index serta prestasi lainnya di level mahasiswa baik itu akademik ataupun non akademik.

Rektor menambahkan, UINSU Medan dalam rentang waktu 2 tahun ini telah berupaya sekuat tenaga untuk menghadirkan keunggulan baik pada level institusional ataupun Program studi. 

“Kami sepenuhnya menyadari, lebih penting dari menghadirkan Universitas Unggul dan PS Unggul sebagaimana yang telah kita raih, adalah melahirkan alumni-alumni universitas yang unggul, memiliki  kompetensi keilmuan dan skill serta memiliki keunggulan akhlak dan moral,” ujarnya. 

Pada gilirannya kualitas alumni yang hebat ini akan menjadikannya memiliki daya saing dan mampu berkompetensi di dunia usaha dan dunia industri baik pada level nasional ataupun internasional.

Dunia kerja saat ini tentu tidak sama dengan Dunia kerja di masa lampau yang masih sangat sederhana dan tidak banyak membutuhkan tekhnologi mesin apa lagi digital.

Namun saat ini, di saat kehidupan dunia yang semakin compleceted di tambah dengan kemajuan tekhnologi digital, artificial intellegencia, menjadikan dunia kerja juga mengalami perubahan dan membutuhkan skill-skill baru. 

Dunia Usaha dan Industri (DUDI) saat ini membutuhkan beberapa skill penting diantaranya; kemampuan digital, literasi digital, pemahaman teknologi, komunikasi efektif, kemampuan beradaptasi, kreativitas dan inovasi, kemampuan analisis data dan data sains dan pemasaran digital.

Dalam Tingkat tertentu, UINSU Berusaha untuk memberi respon cepat terhadap perubahan dunia dengan berbagai cara. 

Diantaranya telah menetapkan UINSU Medan sebagai kampus yang smart, kami menyebutnya dengan Smart Islamic University. Selanjutnya kita melakukan review kurikulum, perluasan kompetensi yang menyentuh skill digitak dan penguatan sertifikasi profesi lainnya. 

Namun perlu direnungkan, kualitas diri yang tidak akan pernah tergantikan oleh kekuatan digital apapun adalah, akhlak mulia atau dalam Bahasa yang berbeda disebut integritas. 

Wisuda ke-85 ini diikuti oleh sebanyak 1.975 wisudawan dan wisudawan wati dari tingkat sarjana, Magister dan Doktor dan terdiri dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi 156 wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 278 wisudawan, Fakultas Ilmu Sosial 62 wisudawan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 644 wisudawan, Fakultas Kesehatan Masyarakat 45 wisudawan, Fakultas Syari’ah Hukum 338 wisudawan, Fakultas sains dan Teknologi 262 wisudawan, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam 144 wisudawan, Pasca 46 wisudawan.

Reporter : M Nasir

Anggota DPRD Sumut Bantah Tuduhan SN, Kuasa Hukum Fajri Akbar: Jangan Tebar Fitnah

0

mimbarumum.co.id – Munculnya tuduhan SN seorang marketing bank swasta di Medan kepada Anggota DPRD Sumut Fajri Akbar dinilai tidak memiliki landasan data dan fakta yang kuat, bahkan menjurus kepada fitnah personal.

Demikian disampaikan Fajri Akbar didampingi kuasa hukumnya, Hasrul Benny Harahap kepada media, Rabu (21/5/2025).

Benny mengatakan, tuduhan SN yang disampaikan kepada Fajri melalui pemberitaan yang beredar adalah keliru dan telah menimbulkan persepsi yang tidak proporsional terhadap Fajri, karena dalam kronologi yang SN buat di Laporan Polisi (LP) dengan kronologi yang ada di keterangan SN di Media jauh berbeda.

“Bahwa klien kami menyatakan hubungan yang terjadi antara dirinya dengan pelapor adalah hubungan pribadi antara pria dan wanita dewasa yang berlangsung atas dasar tanpa ada unsur paksaan, tekanan, atau janji dalam kapasitas jabatan maupun relasi kuasa lainnya,” katanya.

Dia menyebutkan, SN terlebih dahulu diduga menyebar kebohongan di sosial media milik pribadinya dan berusaha untuk menjatuhkan nama baik Fajri.

“Untuk itu klien kami telah melaporkan perbuatan SN kepada pihak kepolisian sebagaimana tercantum dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor : STTLP/B/478/IV/2025/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA dengan dugaan Tindak Pidana Kejahatan ITE UU Nomor 1/2024 tentang Perubahan Kedua UU Nomor 11/2008 tentang ITE sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27A,” ungkap Benny.

Ia menegaskan, pada saat ini, perkara tersebut sedang ditangani secara profesional oleh aparat penegak hukum, dan proses hukum sedang berjalan dan telah memasuki tahapan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengungkap fakta secara objektif dan menyeluruh, sehingga kami dan Klien kami akan menghormati proses hukum dan mempercayakan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada Kepolisian Republik Indonesia.

“Kami berharap publik dapat menahan diri dari spekulasi yang dapat menyesatkan dan mencederai asas praduga tak bersalah. Sebaiknya dengan mempercayai pihak Kepolisian untuk mengungkap kebenaran agar dapat menjadi titik terang,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga akan menempuh langkah hukum terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan informasi tidak benar atau bersifat fitnah yang dapat merusak nama baik dan integritasnya, baik secara pribadi maupun sebagai pejabat publik.

“Karena ini hubungan antara sesama pria dan wanita dewasa, para pihak di luar kedua belah pihak sebaiknya tidak turut serta menyebarkan informasi tidak benar, dan menjurus kepada fitnah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bakomstra DA DPD Partai Demokrat Sumut, Chairil Hudha menyatakan, informasi yang beredar diketahui saat SN menggelar konfrensi pers.

“Dengan begitu, kami juga tidak bisa turut serta dalam hal yang sangat personal. Apalagi, kedua belah pihak sesama sosok yang sudah dewasa. Maka untuk itu, kami meminta kedua belah pihak tidak mengaitkan urusan personal dengan urusan organisasi,” tandasnya.

Reporter: Jafar Sidik

Wisuda 744 Lulusan, Unimed Dukung Diktisaintek Berdampak

mimbarumum.co.id – Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof. Dr. Baharuddin, ST., M.Pd mewisuda 744 wisudawan berlangsung selama dua hari pada 21-22 Mei 2025 di Gedung Auditorium Jl Willem Iskandar Medan Estate.

Lulusan yang diwisuda berasal dari 4 lulusan Program Pascasarjana, 133 lulusan FIP, 96 lulusan FBS, 70 lulusan FIS, 143 lulusan FMIPA, 150 lulusan FT, 83 lulusan FIK, 65 lulusan FE. Turut hadir Ketua Senat Universitas Prof Dr Syawal Gultom MPd, para wakil rektor, Direktur Pascasarjana, dekan, kepala biro dan lainnya. 

Rektor dalam sambutan di hari pertama, Rabu (21/5/2025) mengatakan, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi baru saja meluncurkan Program Baru “Diktisaintek Berdampak”, sebagai arah baru kebijakan Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Indonesia. 

Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sains dan teknologi. Program Diktisaintek Berdampak merupakan langkah strategis dan transformatif yang dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan nasional dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045. 

Lanjut Prof Baharuddin, pendidikan tinggi tidak hanya berperan sebagai penyedia ilmu pengetahuan, tetapi harus mampu sebagai penggerak utama perubahan sosial dan ekonomi bangsa. Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, memagang peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

“Kita perlu membangun sistem pendidikan tinggi yang berkeadilan, relevan, dan berdampak. Transformasi ini harus mampu membuka akses seluas munkin dengan kualitas yang setara di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Diktisaintek Berdampak adalah gerakan nasional yang berakar pada semangat kolaborasi untuk mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa dalam menjawab semua permasalahan bangsa dan masyarakat. 

Seluruh aktivitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, tidak hanya menghasilkan output akademik, akan tetapi juga output yang dirasakan langsung oleh masyarakat. 

Program baru ini diharapkan menjadi penggerak sebangat baru agar pendidikan tinggi dapat bergandengan tangan dengan pemerintah daerah, industri, masyarakat, dan UMKM, berkolaborasi mendorong terjadinya kemajuan-kemajuan sehingga kampus bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang akan di masyarakat.

“Unimed telah bergerak melalui semua aktivitas akademik dan non-akademik dalam mensukseskan program Diktisaintek Berdampak, yang muaranya agar lulusan Unimed dapat bersaing dan kolaborasi bersama dengan semua pihak dalam mencapai masa depan cita-cita yang gemilang dan mampu memberikan jawaban terbaik atas semua permasalahan masyarakat,” terangnya.

Dalam menyahuti harapan baru program Diktisaintek Berdampak, diperlukan lulusan sarjana berkarakter unggul, yakni individu yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi perlu memiliki growth mindset, etika, integritas, serta kemampuan soft skills lainnya yang memungkinkan lulusan pendidikan tinggi menjadi pemimpin perubahan di masyarakat dan dunia kerja.

Oleh karena itu rektor berpesan agar wisudawan menjaga nama baik almamater Unimed. Tampilkan diri sebagai insan lulusan yang menjadi seorang pembelajar yang tangguh, lincah dan tangkas yaitu kemampuan bagi mereka yang selalu mencari pengetahuan baru, terus meningkatkan diri, serta beradaptasi pada perubahan. 

Tetap jalin komunikasi dan silaturahmi
dan berikan kontribusi kepada Unimed berupa masukan, kritik-konstruktif, dan ide kreatif serta bekerja dengan tulus ikhlas dengan tetap menjaga wibawa dan martabat insan akademis.

Reporter : M Nasir

Judi Berkedok Game Ketangkasan Masih Beroperasi di Cemara Asri

mimbarumum.co.id – Praktik perjudian berkedok permainan ketangkasan kembali ditemukan masih beroperasi di Komplek Cemara Asri, Selasa (20/5) malam.

Aktivitas ilegal ini mencuat hanya beberapa pekan setelah penggerebekan serupa dilakukan polisi di lokasi berbeda.

Diketahui sebelumnya, pada Rabu malam, 30 April 2025, Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara menggerebek arena judi di Yanglim Plaza, Jalan Emas, Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area.

Dalam operasi yang berlangsung hingga larut malam itu, polisi menemukan aktivitas perjudian jenis batu goncang dan permainan KIM. Sekitar 20 orang yang diduga sebagai pemain diamankan dan dibawa ke Polda Sumut untuk pemeriksaan. Petugas juga memasang garis polisi di sekitar lokasi.

Meski telah dilakukan penindakan, praktik serupa kembali ditemukan di Cemara Asri. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya membenarkan bahwa arena permainan tersebut masih beroperasi.

“Masih main, Bang, di sini. Tapi agak sepi, mungkin karena kejadian kemarin, jadi yang main juga berkurang,” ujarnya kepada awak media.

Hingga kini, belum ada tindakan dari aparat kepolisian terkait aktivitas di lokasi baru ini. Pihak berwenang juga belum mengumumkan hasil pemeriksaan atas orang-orang yang sebelumnya ditahan.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, Iptu Parulian Sitanggang saat diminta keterangan Praktik perjudian berkedok permainan ketangkasan kembali ditemukan masih beroperasi di Komplek Cemara Asri akan berkodinasi Kesatuan Reserse Kriminal.

“Nanti kita cek dan kordinasi ke sat reskrim bang,” ucapnya melalui pesan singkat Wahtsapp.

Reporter: Jafar Sidik

Anggota DPRD Sumut Berinisial FA Dilaporkan ke Polisi Dugaan Pelecehan Seksual hingga Hamil

mimbarumum.co.id – Anggota DPRD Sumut berinisial FA dilaporkan ke Polda Sumut oleh seorang wanita berbadan dua alias hamil, SN (24). Wakil rakyat tersebut diadukan terkait kasus asusila/ kekerasan seksual.

Berdasarkan salinan laporan, laporan itu diterima dengan nomor: STTLP/B/664/V/2025/SPKT/Polda Sumut. SN membenarkan bahwa FA adalah anggota DPRD Sumut. Dia juga membenarkan telah melaporkan FA ke Polda Sumut pada 2 Mei 2025 lalu.

“Iya, betul (melaporkan FA). (Dugaan) kekerasan seksual,” kata SN saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa (20/5/2025).

Kuasa Hukum SN, Khomaini mengatakan, pihaknya telah menyerahkan sejumlah bukti soal dugaan kekerasan seksual itu.

“Iya kita mengklarifikasi ada buat laporan. Laporannya di tanggal 2 Mei, soal dugaan kekerasan seksual. Kita juga punya bukti, semua bukti sudah kita serahkan ke penyidik, ada sama penyidik semua,” kata Khomaini, seperti dilansir dari deempatbelas.com, Kamis (21/5/2025).

Khomaini menyebut FA merupakan kader Partai Demokrat. Pihaknya berencana akan menyurati pihak partai dan juga Badan Kehormatan DPRD Sumut.

“Saya juga menyiapkan surat ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPRD Provinsi, termasuk juga dengan Ketua DPD Partai Demokrat. Iya FA (kader Demokrat). Saya mohon atensi ke bapak Kapolda Sumut untuk menangani perkara ini,” jelasnya.

Masih berdasarkan keterangan Khomaini, SN saat ini sedang mengandung anak FA. Berawal pada Januari 2025, saat SN yang bekerja sebagai sales marketing di salah satu bank swasta berkenalan dengan FA dan menawarkan kepada FA untuk menjadi nasabahnya.

“Pada perkenalan di kantor DPRD itu, klien saya sedang menawarkan jadi nasabah bank pekerjaan dari SN,” kata Reza saat konferensi pers di Medan, Selasa (20/5/2025).

Saat berkenalan itu, keduanya sempat bertukar nomor telepon. Setelah bertukaran nomor, keduanya pun intens berkomunikasi dan FA sempat menyatakan cinta kepada SN. Selain itu FA juga sempat mengajak SN untuk menemaninya ke Jakarta, tetapi SN menolak.

Kemudian pada 27 Januari 2025, FA mengajak SN jalan-jalan dan berlanjut ke suatu hotel di Kota Medan.

Saat itu, FA dan SN mengajak untuk melakukan hubungan (badan). Menurut pengakuan klien saya, ada iming-iming untuk dibantu pekerjaan, kebetulan klien saya adalah sales marketing di salah satu bank swasta,” ujarnya.

Lalu, pada 2 Maret 2025 SN memberitahu FA bahwa dirinya hamil. FA pun ingin mengecek langsung hal tersebut. Dia lalu mengajak bertemu dengan di salah satu hotel. Setelah bertemu dan melihat hasil tes, FA terkejut dan melakukan kekerasan kepada SN. Pada saat yang bersamaan, FA turut memaksa SN untuk berhubungan badan.

“Pada 2 Maret (2025), SN melaporkan kepada FA bahwasanya dia sedang mengandung anak dari FA. Pada saat itu, SN menunjukkan hasil tes positif hamil. Saat itu, FA terkejut dan menurut pengakuan klien saya, di situ FA ada melakukan tindakan kekerasan dengan cara menjambak, mencekik SN dan FA ingin juga melakukan persetubuhan lagi dengan cara paksaan, SN menolak, karena tidak ada upaya, kembali terjadi peristiwa itu (persetubuhan),” sebutnya.

Reza tidak mengetahui pasti berapa kali SN berhubungan badan dengan FA. Namun, saat ini SN dalam kondisi hamil. Pada pemeriksaan April 2025 lalu, usia kandungan SN sudah tiga bulan. “Terakhir kali klien saya menyampaikan melakukan USG pada 24 April itu usia kandungan tiga bulan,” kata Reza.

Dia menyampaikan bahwa FA sempat menyampaikan akan bertanggungjawab dengan kehamilan SN. Namun hingga kini, kata Reza, FA belum memberikan tanggungjawabnya kepada SN.

Bahkan, setelah beberapa kali mediasi, Reza menyebut tidak ada jalan keluar yang dapat diambil oleh kedua belah pihak. Pada akhirnya, SN melaporkan peristiwa itu ke Polda Sumut.

Reporter: Jafar Sidik

Jelang Idul Adha 2025, Judi Dadu Kopyok Bebas Beroperasi di Wilkum Polsek Kutalimbaru

mimbarumum.co.id – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025, lapak perjudian mesin tembak ikan dan dadu diduga berperasi di wilayah hukum Polsek Kutalimbaru, Polrestabes Medan, Jumat (17/5/2025).

Lapak atau lokasi judi tersebut terletak tepatnya di Desa Namorindang Dusun Sukadamai Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang.

Kepada wartawan, seorang warga menyebutkan bahwa lokasi praktik perjudian jenis dadu guncang dan kopyok di Desa Namorindang itu sangat strategis dan luas, sehingga para pengunjung atau pemain ramai berdatangan dari luar daerah tempat perjudian tersebut.

“Strategis dan luas tempatnya, serta macam jenis dadu ada, yakni dadu guncang dan kopyok,” ujarnya di sekitar lokasi judi.

Ditambahkannya, para pengunjung atau pemain judi dadu silih berganti datang ke lokasi perjudian di Dusun Sukadamai, Deli Serdang.

“Ramainya sore menjelang malam, baru buka lokasi perjudiannnya. Bang tanyak Polsek setempat kenapa bisa beroperasi lokasi perjudiannya, apalagi inikan suasana mau Lebaran, Bang,” pungkasnya.

Sementar itu, Kapolsek Kutalimbaru melalui Kanit Reskrim, Iptu Maruba Sinaga dikonfirmasi awak media pada Selasa (20/5/2025) terkait dugaan judi dadu kopyok bebas beroperasi menjelang Idul Adha 1446 H/2025, mengatakan segera menindaklanjuti terkait hal tersebut.

“Segera kita tindaklanjut, Pak” ujar Iptu Sinaga.

Reporter: Rasyid Hasibuan