Dosen FAI UMSU Laksanakan Pengabdian Masyarakat di MAM 13 Sei Rampah Sergai

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Dalam menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi, sebagai dosen harus menjalankan kewajibannya yaitu melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Untuk itu, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) juga melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) 13 Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) pada Selasa tanggal 6 Mei 2025.

Dalam keterangan diterima Jumat (9/5/2025), pengabdian masyarakat dengan judul Penguatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan bagi Guru di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 13 Sei Rampah berjalan dengan lancar. Pemateri dalam kegiatan pengabdian masyarakat disampaikan oleh Ustadz Mahmud Yunus Daulay, MA dan Faisal Amri Al-Azhari, S.Th.I, M.Ag.

Pengabdian masyarakat dibuka secara resmi oleh pimpinan daerah Muhammadiyah Kabupaten Serdang Bedagai H. Syrafruddin Effendi Panjaitan, S.Pd serta dihadiri oleh pimpinan cabang Muhammadiyah Kecamatan Sei Rampah. Sedangkan kegiatan materi diisi pertama oleh Mahmud Yunus Daulay, MA tentang sejarah berdirinya Muhammadiyah.

Mahmud Yunus menyampaikan bahwa Muhammadiyah berdiri pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan pada tanggal 18 November 1912 di Kauman, Kota Yogyakarta. Dijelaskan bahwa pendirian Muhammadiyah diawali oleh keberadaan Sekolah Rakyat bernama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang didirikan KH. Ahmad Dahlan pada awal tahun 1912.

“Madrasah tersebut ketika itu mengadakan proses belajar-mengajar pertama kali dengan memanfaatkan ruangan berupa kamar tamu di rumah KH. Ahmad Dahlan yang memiliki panjang 6 meter dan lebar 2.5 meter, berisi tiga meja dan tiga kursi panjang serta satu papan tulis. Pada saat itu ada sembilan santri yang menjadi murid di Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah,” paparnya.

Materi kedua disampaikan oleh Faisal Amri Al-Azhari, S.Th.I., M.Ag dengan paham agama tentang Muhammadiyah. Beliau menyampaikan tentang Manhaj Muhammadiyah. Prof. Yunahar Ilyas1 menjelaskan bahwa Muhammadiyah dalam memahami Islam berdasarkan pada Alquran dan as-Sunnah.

Yakni tidak terikat aliran teologis, madzhab fikih, dan tarekat sufiyah apapun. Walaupun secara de-facto Ahlussunnah. Khusus di bidang akidah, dalam memahaminya dari Alquran dan as-Sunnah, Muhammadiyah menganut metode dan paham Salafiyah.

Hal itu telah dinyatakan dalam Himpunan Putusan Tarjih. Muhammadiyah dalam hal Akidah merujuk kepada kalangan umat terdahulu yang selamat (alfirqat al-nājiyah min al-salaf). Muhammadiyah menunjukkan karakter yang moderat sehingga dimasukkan dalam katagori Salafiyah Wāsithiyah, yaitu Salafiyah yang cenderung di tengah-tengah dan moderat dan jauh berbeda dari Salafiyah Muhammad ibn Abd al-Wahhāb dan Rasyid Ridla.

Sementara itu, Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah 13 Sei Rampah, Muhammad Arsyad Al-Fuadi Lubis, S.Pd saat menutup kegiatan pengabdian tersebut menyampaikan semoga kegiatan pengabdian masyarakat kepada guru di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 13 Sei Rampah berjalan dengan rutinitas agar guru-guru bisa lebih memahami dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari tentang pentingnya organisasi Muhammadiyah.

Reporter : Djamaluddin

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Siap Peduli: Darma Foundation Ulurkan Tangan, Warga Sambut Gembira

mimbarumum.co.id - Darma Foundation kembali membuktikan komitmennya dalam menebar kebaikan. Bertempat di Dusun III, Desa Jambur Pulau, Perbaungan, Serdang...