mimbarumum.co.id – PT Toba Pulp Lestari Tbk membantah segala tudingan mengenai perusakan hutan yang ditujukan kepada perusahaan pulp itu, apalagi terkait tudingan iilegal logging.
PT TPL Tbk mengambil pendekatan holistik untuk konservasi hutan alam dengan melakukan penilaian Stok Karbon Tinggi dan Nilai Konservasi Tinggi pada setiap daerah baru yang ditargetkan untuk pengembangan.
Perusahaan tidak akan melakukan pengembangan terhadap daerah yang masuk kategori kawasan hutan lindung. Sesuai Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 307 tahun 2020.
“PT TPL adalah sebagai Pengusahaan Hutan Tanaman dengan Produksi jenis Kayu Eucalyptus,” ungkap Direktur PT Toba Pulp Lestari Monang Simatupang melalui rilis tertulis disampaikan Manager Coorporate Communication Salomo Sitohang kepada mimbarumum.co.id, Senin (12/12/2023).
Diterangkan, perusahaan menjalankan kegiatan operasional secara legal berdasarkan izin yang diperoleh dari pemerintah, meliputi izin operasional, izin investasi dan izin kehutanan.
PT TPL Tbk berkomitmen untuk pembangunan berkelanjutan yang bertanggung jawab di semua lokasi operasional. “Kebijakan kelestarian meliputi perlindungan dan konservasi hutan dengan mendukung konservasi inisiatif konservasi keanekaragaman dan karbon,” beber Monang.
Ditambahkannya, untuk mendukung masyarakat lokal, PT TPL Tbk dengan program CSR secara proaktif dalam pengembangan bisnis kewirausahaan desa dan sistem pertanian, menghormati hak masyarakat adat dan komunitas, kepatuhan hukum dan berpartisipasi dalam skema sertifikasi pengelolaan hutan lestari dan mempertahankan sertifikasi Standart Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
Banjir Bandang Samosir Bukan Dampak Operasional TPL
Di sisi lain, Direktur PT Toba Pulp Lestari Tbk Jandres Silalahi menjelaskan, berdasarkan hasil data yang dikumpulkan tim perusahaan di lapangan, banjir bandang di Kenegerian Sihotang, Samosir tidak berkaitan dengan operasional di Sektor Tele.
Ia merinci, bahwa banjir disebabkan oleh sejumlah aspek, yakni curah hujan yang tinggi selama 12 jam, kondisi tutupan lahan Daerah Tangkapan Air (DTA) banjir sebagian besar (75%) berupa non hutan sehingga kemampuan tanah untuk meresap air (intersepsi) sangat rendah.
Selanjutnya kondisi kelerengan lahan ± 73% curam dan sangat curam, serta banyaknya material lumpur dan bebatuan di dasar sungai, yang menyebabkan tersumbatnya sungai Sitio-tio.
Menurutnya, pasca banjir bandang, perusahaan telah menurukan tim untuk melakukan pengecekan dan analisa lapangan guna mengetahui penyebab banjir bandang, dengan kondisi sungai Sitio-tio yang membentuk bendungan temporary dan pada akhirnya sungai ini tertutup dan meluap ke alur di sebelah Tenggara.
“Sehinga dipastikan tidak ada pengaruh atau keterkaitan operasional PT TPL Tbk dengan penyebab banjir, karena aliran air DTA banjir Siparmahan ke Timur dan dialirkan secara langsung ke Danau Toba,” imbuhnya.
Sementara DTA PT TPL Tbk adalah ke arah Barat Daya (Aek Silang) dan Barat Laut (Lau Renun). “Ini berarti arah aliran konsesi TPL Tele dan DTA banjir bertolak-belakang dan diperkuat dengan tidak adanya kayu jenis eucalyptus dalam material banjir,” kata Jandres.
Turut Prihatin, PT TPL Tbk Serahkan Bantuan Untuk Korban Terdampak Banjir di Kenegerian Sihotang
PT Toba Pulp Lestari Tbk menyampaikan rasa prihatin atas musibah banjir bandang yang terjadi di 4 desa Kenegerian Sihotang yakni, Siparmahan, Dolokraja, Hariarapohan dan Sampurtoba, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir pada Senin (13/11/2023) lalu sekira pukul 19.30 Wib, yang disertai hujan lebat.
Sebagai wujud kepedulian perusahaan, PT TPL Tbk melalui program CD/CSR hadir berkontribusi dengan memberikan dukungan berupa air bersih dan bantuan sembako kepada masyarakat di empat desa yang terdampak.
Bantuan disalurkan oleh PT TPL Tbk kepada masyarakat terdiri dari 1,8 Ton beras, 200kg gula, 200 papan telur, 16 kotak bubuk teh, 1900 kotak indomie, 20 kotak minyak makan, 500 kg kopi dan 3 unit mobil tangki dengan kapasitas tangki 5 ribu liter 2 unit serta satu mobil tangki dengan kapasitas 16 ribu liter.
Direktur PT TPL Tbk, Jandres Silalahi mengatakan, untuk meringankan beban yang dialami masyarakat korban banjir bandang Samosir, perusahaan telah menyalurkan dan membantu masyarakat, memberikan dukungan yang paling dibutuhkan masyarakat, yakni makanan dan minuman serta penyediaan air bersih.
“Saya mewakili perusahaan menyampaikan turut prihatin dan merasakan apa yang sedang dialami oleh masyarakat. Saat ini bantuan berupa makanan, minuman dan air bersih telah kita salurkan ke lokasi banjir untuk segera diserahkan kepada para masyarakat korban banjir bandang,” ujar Jandres.
Reporter: Robin Nainggolan