Beranda blog Halaman 2587

Polisi dan TNI di Medan Siap Kawal Unras

0

Medan, (Mimbar) – Kepolisian dibantu personil TNI siap memberikan pelayanan dan pengawalan kepada sekira 6 ribu massa yang akan menggelar demo pada hari ini, Jum’at (4/11) di Medan agar penyampaian aspirasi terkait penangkapan Ahok berjalan lancar.

“Seluruh personil diminta memberikan pengawalan serta pengamanan sebaik-baiknya. Kapolri dan Panglima TNI juga sudah menginstruksikan supaya petugas tidak boleh membawa senjata api (senpi) saat pengamanan, sebab saudara-saudara kita ingin menyuarakan aspirasinya yang belum tertampung,” ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Kamis (sore).

Aksi unjukrasa yang mengambil titik kumpul di Mesjid Agung Jalan P. Diponegoro Medan itu terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang bergabung mengatasnamakan Gerakan Umat Anti Penistaan. Pengunjukrasa selanjutnya akan menuju Mapolda Sumut.

Kapolresta berharap, aksi massa berjalan damai sehingga situasi Kamtibmas Sumut, khususnya Kota Medan selalu? kondusif. Perwira itu menyebutkan, para ketua-ketua kelompok aksi juga sudah sepakat melakukan aksi secara damai.

“Intinya, massa atau masyarakat jangan sampai terpancing isu-isu menyesatkan, termasuk komentar-komentar di berbagai media sosial,” ucapnya.

Mardiaz juga menyebutkan pihaknya berkemungkinan besar melakukan pengalihan arus lalu lintas? (lalin) agar tidak terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan.
“Sebab gelombang 6000 massa tidak tertutup kemungkinan akan menimbulkan kemacetan. Kemungkinan lain dilakukan sistem buka-tutup jalan. Semua tergantung situasi di lapangan,” terangnya.

Kepolisian Kota Medan setidaknya menyiagakan 2 ribu lebih personil, termasuk bantuan personil dari TNI. (AN)

Oknum Polisi dan Temannya Diringkus

0

Medan, (Mimbar) – Seorang oknum polisi yang bertugas di Polsek Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara berinisial FS (45) bersama dua orang temannya warga sipil ditangkap karena diduga bermain judi dan menggunakan narkoba jenis sabu.

“Saat digerebek para pelaku sedang bermain judi, seorang pelaku lagi kabur. Di lokasi kita mengamankan barang bukti dua paket sabu yang disimpan di dalam bungkus rokok, satu set kartu domino, dua alat hisap sabu (bong-red), 3 unit HP dan uang permainan judi sebesar Rp 74 ribu,” papar Kanit Reskrim Polsek Medan Area AKP Cahyadi, Selasa (1/11) di Medan.

Oknum polisi yang warga Jalan Tangguk Bongkar X Kelurahan TSM II, Medan Denai dan dua temannya, CD (34) dan ES (31) warga Jalan Rawa Cangkuk I Gang Keluarga, Kelurahan TSM III, Medan Denai, Kota Medan itu kini mendekam di Mapolsek Medan Area.

Penangkapan yang dilakukan, papar perwira itu, berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan aktivitas di sebuah rumah di Gang Keluarga di kawasan itu. Selanjutnya pihaknya menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penggerebekan.

Dari pemeriksaan, sambungnya, ES ditetapkan sebagai tersangka karena mengedarkan narkoba. “Untuk CD dijadikan saksi, lantaran saat lokasi digerebek yang bersangkutan baru datang ke lokasi,” terangnya.

Terpisah, Kapolsek Medan Area Kompol M Arifin ketika dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya sudah melakukan gelar perkara di Sat Narkoba Polrestabes Medan.

“Oknum polisi itu tak terbukti memiliki narkoba. Dari hasil gelar, apabila hasil tes urine positif, Polsek Medan Area akan mengirim yang bersangkutan ke BNNP Sumut guna direhab,” pungkasnya. (AN)

Umat Islam di Palas Ikut Bergerak

0

Sibuhuan, ( Mimbar ) – Puluhan massa Islam di Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Pengawal Fatwa MUI, Kamis (3/11) menggelar aksi unjukrasa menuntut proses hukum bagi Ahok yang menistakan agama Islam.

Massa yang diantaranya membawa bendera Himpunan Mahasiswa Alwasliyah (Himmah) itu mengambil titik kumpul di Lapangan Maduma, Padangluar lalu bergerak dengan berjalan kaki menuju Markas Komando (Mako) Polsek Barumun.

“Tangkap Ahok dan penjarakan Ahok penista agama”, ucap pengunjukrasa sembari mengacung-acungkan spanduk bertuliskan “Selamatkan NKRI dan Jaga Kerukunan Umat Beragama”.

Massa yang dipimpin M Yakub Hasibuan dan Zul Daud itu Kapolsek Barumun, AKP Sammailun Pulungan yang berjanji menyampaikan aspirasi para pendemo ke atasannya. (Sly)

Ada Ladang Ganja 3,5 Hektar

0

Banda Aceh, (Mimbar) – Perladangan ganja tak bertuan kembali ditemukan aparat kepolisian dari Direktorat Narkotika Polda Aceh. 22 ribu batang tanaman ganja yang berhasil diamankan langsung dimusnahkan.

“Di lokasi petugas menemukan pohon ganja sekitar 22.000 batang, dan barang bukti tersebut langsung dimusnahkan di TKP dengan cara dibakar,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombespol Goenawan, Selasa (1/11).

Mencapai lokasi perladangan itu, paparnya, aparat kepolisian harus berjalan kaki selama tiga jam dengan menyusuri lereng pegunungan yang terjal di kawasan pegunungan Aceh Besar. Total luas ladang ganja mencapai 3,5 hektar.

Kabid Humas menambahkan, upaya pemusnahan ladang ganja itu dilakukan sesuai dengan komitmen Kapolda Aceh yang akan terus memberarantas Narkoba khususnya ganja di Provinsi ini. (A.26)

Urgensi Iman

0

Secara etimologis iman berarti ‘percaya’. Perkataan iman diambil dari kata kerja ‘aamana’ yukminu’ yang berarti ‘percaya’ atau ‘membenarkan’. Secara istilah syar’i, iman adalah Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.

Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya sepakat bahwa iman adalah keyakinan hati, perkataan lisan, dan amal perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang. Keyakinan itu menyangkut akan eksistensi Allah SWT.

Imam Bukhari mengakui telah bertemu dengan lebih dari seribu orang ulama dari berbagai penjuru negeri, dan tidak pernah melihat mereka berselisih bahwasanya iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.

Perkataan iman yang berarti ‘membenarkan’ itu disebutkan dalam Alquran, di antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: “Dia (Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman.” Iman itu ditujukan kepada Allah , kitab kitab dan Rasul. Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil.

Q.S. An Nisa : 136 mengingatkan orang-orang yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.”

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.Maka pegang teguhlah keimanan yang sudah anda miliki.

Allah Ta’ala telah menciptakan manusia dan mengutus para rasul-Nya untuk mengajak manusia beriman dan beribadah kepada-Nya semata. Kemudian Dia akan memberikan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka amalkan. Ini hakekat hidup manusia sebagai hamba Allah seperti yang difirmankan-Nya yang artinya : “Tidak Aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk mengabdikan diri kepadaKu (Allah).” (Surah az-Zarriyat, ayat 56).

Dunia dengan segala isi ternyata mampu membuat manusia lari dari eksistensinya sebagai hamba Allah. Manusia tidak lagi mengabdi kepada Allah, bahkan sampai melakukan perlawanan terhadap eksistensi Allah sebagai Penciptanya. Manusia terkadang lebih mengabdi kepada anak dan istrinya, harta benda, kepada golongan dan kelompoknya, kepada Partai Politiknya.

Iman begitu amat penting dalam berkehidupan, sebab tanpa iman betapa menderitanya seorang hamba yang tanpa didasari iman yang kokoh lagi kuat, sosok demikian biasanya lebih cenderung pada hal-hal yang justru jauh dari rahmat sang pencipta alam semesta, belum lagi kegundahan jiwa kehampaan qolbu dan sedikitpun tidak ada pencerahan ilahi dalam hatinya.

Iman perlu tertanam kokoh dalam sanubari setiap hamba karena dengan iman yang tertanam kokoh akan memberikan pencerahan dan menerangi kehidupan dengan pancaran cahayanya dapat memberikan pengaruh luar biasa terhadap seluruh dimensi kehidupan serta menjadikan seorang hamba menyandang ciri ketuhanan baik dari segi pemikiran pemahaman perasaan akhlak maupun aturan.

Iman yang dituntut untuk kehidupan bukan sekadar slogan yang digemakan dan manis dibibir saja namun yang dimaksud adalah aturan kehidupan yang sempurna sebagai seorang hamba. Dan dapat menjadikan pencerahan bagi kehidupan yang akan menerangi pikiran perasaan dan keinginan seorang hamba dalam kehuidupanya. Dalam hal ini iman yang demikian akan merubah sifat manusia dari sosok yang hina dan lemah menjadi makhluk tuhan yang memiliki tekad, misi, tujuan kemuliaan dan kekuatan.

Tak dapat dipungkiri bahwa keimana memiliki dampak yang signifikan dan begitu penting untuk kehidupan yang mencerahkan yaitu Iman merupakan landasan kebahagiaan.

Kebahagian merupakan tuntutan sekaligus tujuan hidup setiap individu dengan iman manusia akan diliputi kebahagiaan hidup walaupun berbagai cobaan hinggap namun karena iman justru menjadikannya bagian dari kesabaran. Iman merupakan pondasi bagi ketenangan jiwa dan hati.

Allah berfirman: Dialah yang telah menurunkan ketenangan dalam hati orang orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang telah ada (QS Al Fath: 4)

Musuh yang Paling Berbahaya

0

Tatkala berbicara tentang musuh maka siapapun menganggap bahwa sesuatu yang membahayakan itu datang dari luar dirinya. Musuh yang dimaksudkan itu adalah apa saja yang menjadikan dirinya celaka, merugi, mati, atau binasa. Padahal jika pengertian musuh digambarkan seperti itu, sebenarnya bisa juga datang dari dirinya sendiri. Banyak hal yang terdapat pada diri seseorang justru menjadi sumber petaka dan kehancuran.

Kebodohan, kemalasan, dan perilaku buruk akan menjadikan diri seseorang lemah, dan akibatnya tidak bisa bertahan hidup atau mati. Oleh karena itu sebenarnya yang mengancam diri seseorang bukan selalu berasal dari luar, melainkan dari dalam dirinya sendiri. Bahkan ancaman atau musuh yang berasal dari dalam diri sendiri itu jauh lebih berbahaya dibanding yang berasal dari luar.

Musuh dari luar biasanya segera diketahui dan diantisipasi. Semenmtara itu musuh dari dalam dirinya sendiri tidak mudah dikenali dan diketahui. Mengetahui bahwa apa yang ada di dalam dirinya sendiri berbahaya adalah ketika sudah dirasakan akibatnya. Oleh karena itu mengenali musuh yang berasal dari dalam diri sendiri menjadi amat penting. Namun sayangnya tidak semua orang mampu melakukannya sendiri.

Dalam suatu kisah, setelah menyelesaikan peperangan yang amat dahsyat, Nabi Muhammad pernah mengingatkan kepada para sahabatnya, bahwa mereka baru saja menyelesaikan perang kecil dan segera akan menghadapi perang yang lebih besar lagi. Atas pernyataan itu, para sahabat menanyakannya tentang perang dimaksud. Nabi menjawab bahwa, perang yang lebih besar sebagaimana disebutkan itu adalah perang melawan hawa nafsu.

Sekalipun banyak muhaddist (pakar ilmu hadis) mempertanyakan kesahihan riwayat hadis tersebut, secara maknawi hadis ini sangatlah sesuai dengan realitas. Perang melawan hawa nafsu adalah merupakan peperangan melawan musuh yang berasal dari dirinya sendiri. Musuh berupa hawa nafsu sebenarnya memiliki kekuatan yang luar biasa dahsyat, dan bahkan resikonya juga amat berat, yakni hingga ke akherat kelak. Hawa nafsu mendorong manusia untuk bersikap takabur, riya, iri hati, hasut, bakhil, permusuhan, fitnah, dendam, berbohong, dan lain-lain semua itu merupakan kekuatan yang mampu menghancurkan diri seseorang.

Berjihad mengangkat senjata seluruhnya adalah kebaikan. Jika kalah dan terbunuh, akan mendapatkan syahid yang tentunya masuk surga. Jika menang, kemuliaan, mendapatkan rampasan perang, serta ganjaran besar siap menanti. Tiada kerugian bagi mereka yang berperang melawan musuh. Namun, perperangan melawan hawa nafsu yang ada dalam diri sendiri ternyata tidaklah segampang itu. Jika kalah, akan mendapatkan neraka. Jika menang, akan diuji dengan godaan yang lebih berat lagi. Senantiasa akan terus seperti itu sampai akhirnya ajal menjemput.

Pertempuran melawan hawa nafsu dan diri sendiri ternyata sangatlah berisiko.

Perang melawan diri sendiri mengisyaratkan perang yang terberat daripada perang melawan musuh Islam. Dalam Alquran ditekankan, untuk melawan sesuatu yang datang dari dalam diri jauh lebih berat daripada melawan musuh dari luar. Dalam surah an-Naas disampaikan, “Katakanlah, aku berlindung dengan Rabb manusia. Penguasa manusia. Sembahan manusia. Dari waswas (bisikan) setan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. (Yang berasal) dari jin dan manusia.” (QS. an-Naas: 1-6). Dalam surat ini, manusia diperintahkan untuk berlindung kepada Allah sebanyak tiga kali. Seorang Muslim disuruh berlindung kepada Allah sebagai Rabb, Penguasa, dan Sembahan manusia. Semua itu hanya untuk menghadapi rasa waswas yang datang dari dalam dirinya.

Berbeda dengan surah al-Falaaq yang mengatakan, “Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh. Dari kejahatan makhluk-Nya. Dan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan, dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. al-Falaq: 1-5). Dalam surah ini, perintah untuk berlindung kepada Allah hanya satu kali. Padahal, kejahatan yang menyerangnya datang dari beraneka ragam, yakni kejahatan malam, wanita tukang sihir, dan para pendengki.

Dari surah an-Naas dan surah al-Falaaq disimpulkan, melawan sesuatu yang datang dari diri sendiri jauh lebih berat ketimbang melawan musuh dari luar. Untuk itulah, seseorang diseru untuk berlindung tiga kali lebih banyak ketika menghadapi dirinya sendiri.

Seseorang yang dapat mengangkat beban yang sangat berat terkadang tidak mampu mengangkat selimutnya untuk menunaikan shalat Subuh atau shalat Tahajud. Seorang yang melakukan perjalanan sangat jauh terkadang tak mampu berjalan ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah. Hal ini membuktikan, melawan godaan yang datang dari diri sendiri lebih berat ketimbang melawan sesuatu yang nyata dari luar. Menaklukkan hawa nafsu dan melawan godaan-godaan setan ternyata lebih berat daripada melawan musuh Islam.

Di sinilah letak kedalaman Islam. Jihad tak hanya dimaknai sebagai perjuangan fisik tapi juga perjuangan batin. Ketika ledakan bom memakan banyak sekali korban nyawa tak berdosa; saat hantaman rudal menghasilkan ribuan mayat; kita patut merenung bahwa betapa banyak mudarat yang ditimbulkan tatkala jihad diterjemahkan secara salah dan sepotong-sepotong. Jihad fisik yang berhasrat memenangkan pihak lain tapi secara tak sadar membuat diri pelakunya kalah dari egonya sendiri.

Sungguh menghadapi nafsu diri sendiri yang tak tampak lebih berat ketimbang menghadapi musuh di depan mata yang terlihat. Jihad ini juga tak mengandaikan waktu-waktu khusus, melainkan setiap embusan napas, sepanjang masa. Benarlah Rasulullah mengatakan perang melawan diri sendiri sebagai pertempuran akbar karena dalam banyak hal jihad secara selah itu tak terasa dilakukan karena sering kali ia dibalut oleh kenikmatan, atau bahkan argumentasi keagamaan. Padahal hakikat jihad adalah fî sabilillah, bukan fî sabilil hawa.

Melawan musuh yang berasal dari dalam diri sendiri, berupa hawa nafsu, ternyata juga harus mengandalkan kekuatan dari dalam diri sendiri pula, yaitu melalui upaya membersihkan diri, banyak mengingat dan mendekatkan diri pada Allah dan Rasul-Nya. Orang-orang yang memperkaya dirinya dengan kekuatan spiritual, akan mampu mengalahkan kekuatan hawa nafsu itu. Hawa nafsu tidak akan bisa dilawan hanya sekedar dengan kekuatan intelektual. Bahkan sebaliknya, kekuatan intelektual justru berpotensi menumbuh-kembangkan hawa nafsu itu sendiri.

Musuh berupa hawa nafsu yang tidak kelihatan dan bahkan juga tidak terasakan datang dan keberadaannya adalah sangat membahayakan. Ancaman itu tidak saja terbatas di dunia ini, melainkan juga akan mensengsarakan pada kehidupan di akherat kelak. Banyak orang yang semula hidupnya dipandang bahagia ternyata berubah menjadi jatuh, sengsara, dan bahkan hina di mata masyarakat adalah karena terkalahkan oleh kekuatan hawa nafsunya sendiri. Kekuatan musuh dimaksudkan itu tidak tampak dan juga tidak disadari keberadaannya tetapi memiliki kekuatan perusak yang luar biasa besarnya.

2 Polisi Ini Masing-Masing Divonis 18 Bulan Penjara

0

Medan, (Mimbar) – Pengadilan Negeri (PN) Medan menjatuhkan vonis masing-masing delapan belas bulan penjara atau 1 tahun 6 bulan kepada 2 personil kepolisian sektor (Polsek) Salak,Pakphak Bharat karena terbuti memiliki sabu secara tidak sah.

“Terdakwa terbukti bersalah melakukan percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika, yakni tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar menyerahkan atau menerima narkotika golongan I bukan tanaman,” ucap Parlindungan Sinaga, SH saat memimpin persidangan di Gedung Cakra II PN Medan, Rabu (26/10).

Perbuatan terdakwa, yakni Fachri Rizal dan Adam Muhammad yang bertugas di Polsek Salak, Pakpak Barat terbukti bersalah, sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 114 ayat (1) jo pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika.

Vonis majelis hakim ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yang sebelumnya menuntut kedua terdakwa dengan ancaman dua tahun kurungan penjara.

Diketahui, kedua terdakwa ditangkap petugas Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Poldasu pada tanggal 3 Mei 2016 lalu sekira pukul 12.00 WIB di Jalan Barisan Desa Salak 2 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Barat tepatnya di tempat kost terdakwa, Adam Muhammad.

Saat dilakukan penggeledahan, dikamar tidur Adam Muhammad ditemukan satu buah tas sandang warna coklat loreng yang di dalam tas tersebut terdapat satu buah kotak rokok merek Sampurna yang terdapat satu bungkus plastik kecil warna putih tembus pandang yang berisikan narkotika jenis sabu seberat 0,17 gram.

Aparat juga mengamankan satu batang pipet plastik warna putih yang berbentuk sekop dan juga di dalam tas sandang tersebut terdapat satu buah dot/kompeng wara kuning 1(satu) bungkus plastik warna hitam yang di dalamnya terdapat narkotika jenis sabu yang setelah ditimbang dengan berat 0,91 gram.

Selanjutnya, diatas lemari pakaian terdakwa Adam Muhammad ditemukan delapan butir pil berwarna hijau yang bertuliskan PIM, satu buah alat pengisap sabu yang terdapat di atas loteng.

Petugas juga menemukan satu buah kotak handphone merek samsung yang di dalamnya terdapat satu buah dompet warna kuning berisikan 45 lembar plastik klip kosong, dan enam lembar plastik klip warna putih sisa narkotika jenis sabu.

Selanjutnya diamankan juga tiga buah karet kompeng warna merah yang salah satu diantaranya terdapat kaca pirex bekas pembakaran narkotika jenis sabu, dua buah kaca pirex bekas pembakaran narkotika jenis sabu dua unit hand phone blackberry warna putih dan merek samsung warna putih.(Jep)

Penanganan Korban Sinabung Perlu Pendampingan

0

Medan, (Mimbar) – Gubernur Sumatera Utara, H T Erry Nuradi meminta penanganan dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi korban erupsi gunung Sinabung melibatkan pendampingan dari BPKP, Pemprovsu, Kajari, TNI dan Polri dalam aspek pelaksanaan teknis, administrasi dan keuangan.

Arahan Gubsu itu disampaikan melalui Sekda Provsu Hasban Ritonga selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumut dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulanhan Bencana Gunung Sinabung di Kantor Gubsu, Rabu (26/10).

Pelibatan pihak-pihak tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan dan penanganannya lebih transparan dan menghindarkan terjadinya konflik.

Gubsu juga meminta dilakukan percepatan relokasi warga pengungsi dari posko ke hunian sementara (huntara) sebelum Desember 2016. Jumlah desa yang ada di Posko Pengungsian saat ini sebanyak sembilan desa atau 1.682 kk yang tersebar di 9 titik Posko pengungsian yang disiapkan oleh Pemkab Karo. (02)

Palas, Kabupaten Rawan Bencana

0

Padanglawas, (Mimbar) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasukkan wilayah Kabupaten Padanglawas sebagai daerah yang rawan bencana alam. Pemerintah Pusat menyiapkan berbagai program untuk menurunkan risiko bencana.

“Memasuki musim penghujan dan curah hujan tertinggi yang diprediksikan terjadi pada bulan Januri 2017, posko-posko yang dibutuhkan dipastikan kesiapannya termasuk seluruh peralatan yang dibutuhkan,” kata Kepala BNPB Pusat, Laksamana Muda TNI Willem Rampangilei, Rabu (26/10).

Pimpinan tertinggi dalam intitusi penanggulangan bencana nasional itu hadir di Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padanglawas dalam rangka kunjungan kerja bersama Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Iskan Qolba Lubis.

Untuk jangka panjang, kata Kepala BNPB Pusat, pihaknya melakukan upaya mitigasi secara struktural seperti membuat bronjong dan menormalisasi sungai-sungai khususnya yang ada di Kabupaten Palas, sehingga apabila dimusim penghujan bahaya bencana bisa teratasi.

“Langkah yang tidak kalah pentingnya, kita memberikan pemahaman tentang ancaman bencana itu sendiri dan bagaimana upaya yang harus dilakukan apabila terjadi bencana dan jalan-jalan evakuasi kepada masyarakat,” ucapnya.

Laksamana Muda TNI Willem Rampangilei dalam keterangannya kepada wartawan juga menyebutkan tujuan kunjungan kerjanya ke salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Sumatera Utara itu juga dalam rangka mendapat masukan langsung, baik dari Pemerintah Daerah maupun masyarakatnya.

“Kita secara langsung mendengarkan apa yang menjadi permasalahan utama di Kabupaten Palas, sehingga nanti program-program yang akan kita buat dimasa mendatang sesuai dengan kondisi ril setempat dan yang dialami masyarakat,” sebutnya.

Dia menambahkan, mengingat saat ini di Kabupaten Palas sedang terjadi musim kemarau panjang, pihaknya berjanji pada tahun 2017 mendatang akan memberikan bantuan mobil tank air untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersihnya.

Bupati Palas H Ali Sutan Harahap (TSO) yang menyambut kunjungan kerja itu mengakui daerah yang dipimpinnya termasuk kawasan rawan bencana, terutama longsor, banjir, dan kebakaran lahan.

“Mengingat kondisi alam Palas yang dialiri sungai-sungai besar dan berbukit-bukit,” katanya yang menjadi salah satu penyebab kabupaten itu menjadi daerah rawan bencana.

TSO juga menyayangkan masih banyak masyarakat yang tetap berdomisili di daerah berpotensi terkena dampak bencana itu. (SH)

Hakim Sarankan Nur Jualan Lontong

0

Medan, (Mimbar) – Kebutuhan hidup yang semakin meninggi, sementara pendapatan tetap bahkan menurun bisa membuat siapa saja yang lemah iman menjadi gelap mata. Agaknya, masalah ekonomi menjadi faktor dominan mengapa seseorang melakukan tindak pidana.

Ini juga yang menimpa Nur, seorang janda yang belum lama ini ditangkap petugas karena diduga menjadi bagian dari sindikat pengedar narkoba jenis sabu-sabu. Bersama Nur diamankan paket sbu-sabu sebert 0,38 gram.

“Kenapalah kau jual sabu, apa nggak ada kerjaan yang lain, jual lontong contohnya?” ucap Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Erintuah Damanik,SH,MH, Rabu (26/10) saat memimpin sidang dengan agenda mendengarkan saksi atas terdakwa janda beranak satu itu.

Mendengar nasihat dari majelis hakim, Nur menceritakan kalau dirinya terpaksa memilih jalan singkat untuk mendapatkan uang karena kebutuhan yang mendesak untuk menghidupi anaknya.

Nur mengaku harus mencari sendiri kebutuhan hidup untuk dia dan anaknya sejak perkawinannya hancur. Ia menggugat cerai karena suaminya hobi berjudi dan kerap melakukan tindakan kekerasan terhadap dirinya.

Hakim yang sempat terenyuh dengan curhatan Nur itu meminta terdakwa segera bertobat. “Walau kalian sudah bercerai jangan-lah jual sabu, gimana nasib anak mu? Udahlah nanti kalau kau keluar tobatlah, jangan ulangi lagi. Kasihan anak mu,” ucap Hakim.

Dalam persidangan itu, Nur membenarkan keterangan saksi dari petugas kepolisian sektor (Polsek) Medan Area yang telah menangkapnya.

Wanita itu dengan polos juga memaparkan tentang keuntungan yang ia dapat dari penjualan sabu itu. Sehari, katanya, ia bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp200 ribu.

Usai mendengarkan keterangan terdakwa, majelis hakim menunda persidangan hingga pekan depan dan memerintahkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Emi Khairani Siregar menyiapkan tuntutan. (Jep)