Beranda blog Halaman 2533

Mereka Berbondong ke KPU Medan Karena Ini

0

mimbarumum.co.id – Menjelang pelaksanaan pemilihan umum pada April Mendatang tampak warga mulai berbondong-bondong mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan.

“Mereka ini mau mengurus surat pindah memilih atau mengurus formulir A5 agar bisa menggunakan hak pilihnya,” kata Komisioner KPU kota Medan Divisi Program Data dan Informasi, Nana Miranti kepada wartawan, Rabu (13/3/2019).

Warga itu melakukan pengurusan pindah memilih disebabkan banyak hal, mulai dari alasan karena sedang tugas belajar, sedang menjadi tahanan di lapas rutan atau sedang dirawat di rumah sakit, menjadi pasien di panti rehabilitasi narkoba atau karena mengalami disabilitas.

“Kebanyakan yang datang ke KPU Medan (mengurus surat pendah memilih) karena alasan pekerjaan, kuliah, dan pindah alamat domisili,” ucapnya.

Permohonan pengurusan formulir A5 itu, kata Nana berakhir pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 16.00 wib.

Komisiner KPU Kota Medan itu menyebutkan yang bisa mengurus surat pindah memilih itu harus sudah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), namun ia tidak bisa menggunakan hak pilihnya dimana ia terdaftar.

Sejak dibukanya pendaftaran permohonan itu pada bulan Desember lalu, tercatat sudah sebanyak 4.125 pemegang DPT yang mengajukan formulir A5 ke KPU Medan. (Ml)

Lebih Tertarik Bicara Soal Hukum

0

mimbarumum.co.id – Kepala Kepolisian Sektor Medan Barat Kompol Choky Sentosa Meliala lebih tertarik berbicara soal hukum.

Ia bahkan suka berdebat soal bidang hukum menyangkut tindak kriminalitas apalagi kasus yang terjadi di wilayah hukumnya.

“Berbincang soal hukum atau kriminal bagi saya sangat menarik. Saya lebih antusias berbicara soal hukum,” ujar Kompol Choky Meliala kepada wartawan Unit Polrestabes Medan, kemarin.

Menurut mantan Kapolsek Pancur Batu ini masih banyak masyarakat yang belum benar-benar memahami soal hukum pidana. Apalagi masyarakat awam.

“Menurut saya masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahkan sama sekali buta soal hukum. Bagaimana kalau masyarakat awam ketika berurusan dengan aparat penegak hukum. Pencurian, perampokan, pembunuhan dan narkoba diproses secara hukum berlaku,” tutur Choky.

Di akhir perbincangan, ia tak lupa mengatakan bahwa ada beberapa titik vital di wilayah hukumnya. Stasiun kereta api, Pertamina, sejumlah hotel dan lain-lain merupakan objek yang harus dipantau setiap saat.

“Memang ada beberapa objek vital yang harus kita pantau setiap saat. Dengan patroli semoga bisa mencegah terjadinya gangguan kamtibmas,” tutup Choky. (dd)

Enggak Mau Dicerai, Mantan Suami Tikam Leher Mantan Mertua

0
mimbarumum.co.id – Tak terima diceraikan istri, mantan suami berinisial  M Rizki Siregar (30) warga Lorong 5, Kecamatan Medan Barat nekat menikam leher mantan mertuanya, Mawardi Lubis (50) warga Jalan Kartini, Kecamatan Medan Barat.

 

Kanit Reskrim Polsek Medan Barat Iptu Herison Manullang kepada wartawan, Kamis (14/3/2019) menjelaskan, sebelum menikam korban, tersangka datang ke rumah Mawardi dan ia melihat istrinya, Nurhayati (33) di teras rumah.

 

“MRS memanggil-manggil istrinya, namun sang istri malah berlari ke dalam rumah sembari berteriak memanggil ayahnya (korban). Korban kemudian menuju ke teras rumah, tiba-tiba tersangka menghampiri mantan mertuanya itu,” ujar Manullang.

 

Korban dan tersangka sambung dia, terlibat pergumulan. MRS mengambil pisau dari balik pinggangnya dan menikam leher korban berulang-ulang. Warga sekitar yang melihat itu berupaya menolong korban.

 

“Warga berdatangan, tersangka langsung melarikan diri. Keluarga korban dibantu warga membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Keluarga melaporkan kejadian itu ke Polsek Medan Barat,” terang dia.

 

Tak jauh dari lokasi tersangka dibekuk. Dari tersangka turut disita pisau miliknya.

 

“Keterangan istri tersangka bahwa mereka sudah cerai dan sudah putus di Pengadilan Negeri Medan. Sementara itu tersangka mengaku tak ada menerima surat perceraian. Tersangka juga mengaku kesal dengan korban lantaran mencampuri rumah tangga mereka,” pungkas Manullang. (dd)

Demi Rp50 Juta, Warga Helvetia Ini Terancam Hukuman Mati 

0

mimbarumum.co.id – Seorang warga berinisial AY bakal terancam hukuman mati gegara diiming-imingi uang sebesar Rp50 juta. 

Selidik punya selidik ternyata AY menyimpang 8 kilogram sabu-sabu di rumahnya di perumahan Bumi Asri, Helvetia.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto saat keterangan persnya, Kamis (14/3/2019) mengatakan tersangka AY ini berperan sebagai penjaga sekaligus penjual barang bukti sabu-sabu ini.

“Pengakuan AY barang bukti tersebut adalah milik MD (DPO). Barang bukti berasal dari Aceh. Nah tersangka AK (DPO) berperan sebagai pengantar barang bukti dari Aceh ke Medan,” ujar Dadang didampingi Kasat Narkoba AKBP Raphael Sandy Priambodo.

Sambung Dadang lagi, tersangka AY ditangkap saat berada di Jalan Kapten Sumarso.

“Saat AY kita tangkap tidak ditemukan barang bukti. Lalu kita bergerak ke rumah di Bumi Asri.

Digeledah dan ditemukan koper hitam berisi 8 kilogram sabu. Kemudian 1 timbangan elektrik dan 1 handphone,” tutur Dadang sembari mengatakan tersangka ini merupakan jaringan Aceh-Medan.

Kini tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) Subs Pasal 112 ayat (2) UURI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup.

Dalam kesempatan yang sama Sat Reserse Narkoba Polrestabes Medan juga meringkus tersangka berinisial ZR. ZR ditangkap saat berada di loket bus Simpati Star Jalan Asrama, Helvetia.

Dari tersangka ZR diamankan barang bukti 1 kilogram sabu-sabu. ZR mengaku disuruh tersangka H untuk mengatarkankan sabu dari Pidie Jaya menuju Medan. Petugas juga sedang memburu tersangka H. (dd)

Astaghfirullah…Kelakuan Oknum Ustad Ini Memalukan 

mimbarumum.co.id – Kelakuan salah satu pengurus Pondek Pesantren Al Ikhwan di Dusun II, Desa Serapuh ABC, Kecamatan Padang Tualang, Langkat, Sumatera Utara berinisial DI (53) sangat memalukan. 
Sebagai pengajar di pondok pesantren seharusnya DI memberikan bekal agama kepada santrinya. Bukan malah melakukan tindak memalukan seperti ini.
DI diduga melakukan pedofilia terhadap puluhan santrinya. Kejadian itu terungkap pada Senin (11/3/2019) malam. Malam itu puluhan santri melarikan diri dari pondok pesantren.
Ada yang kabur ke rumah dan ada kabur ke kantor Desa Serapuh ABC minta pertolongan warga. Dari Relawan Sahabat Anak Indonesia Wilayah Langkat dan Medan melaporkan bahwa sedikitnya ada 23 santri korban birahi sang oknum tersebut.
Bahkan ada santri yang menjadi korban pedofilia secara berulang-ulang hingga tak terhitung jumlahnya.
Arist Merdeka Sirait kepada wartawan, Kamis (14/3/2019) sangat mengecam tindakan sang oknum pengurus di pondok pesantren tersebut.
“Jika oknum itu nyata terbukti secara hukum maka sesuai dengan ketentuan Pasal 76D UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak karena sudah memenuhi unsur yang ditentukan pada Pasal 82 UU RI Nomor 35 Tahun 2014,” ungkap Ketua Komnas Perlindungan Anak ini.
Sambung Merdeka lagi, tidak ada lagi alasan Polres Langkat. Segera tangkap oknum dan minta pertanggung jawabannya.
Merdeka menegaskan bagi siapapun yang memfasilitasi penyelasaian dugaan kejahatan seksual ini yang diduga dilakukan oknum itu dengan cara apapun dan siapapun orang dan jabatannya, dalam ketentuan Pasal 78 UU RI Nomor 35 Tahun 2024 dapat dikategorikan ikut mendorong dan ikut serta membiarkan terjadinya kejahatan seksual. (dd)

Mau Tukar Uang Receh, Disini Bisa

0

mimbarumum.co.id –  Jika Anda ingin melakukan penukaran uang pecahan kecil (UPK), sekarang semakin mudah. BI menugaskan 55 bank di Medan untuk melayaninya.

Penukaran uang  kecil itu dapat dilakukan setiap saat melalui bank, tidak hanya di hari-hari tertentu saja seperti dahulu.

“Jadi, masyarakat tidak perlu lagi menukar uang ke BI, mereka bisa menukarkan uang ke bank-bank umum yang bekerjasama dengan BI,” papar Pjs KPw BI Sumut, Hilman Tisnawan, Rabu (13/3/2019) di Medan.

Masyarakat, katanya tinggal datang saja ke salah satu dari 55 bank yang bekerjasama dengan BI Sumut.

“Dan penukaran uang tersebut tidak dipungut biaya. Sebagai informasi kepada masyarakat, telah dipasang spanduk di bank-bank tersebut dan juga di pasar-pasar,” terangnya.

Pjs KPw BI Sumut, Hilman Tisnawan. (Mimbar/Mahbubah)

Lanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat dengan jumlah yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi layak  (clean money policy), pihaknya juga bekerjasama dengan delapan bank untuk melakukan kas keliling bersama setiap hari Selasa dan Kamis.

“Melalui sinergi yang baik, kami berharap peluang masyarakat untuk memperoleh uang dengan kualitas baik dapat terus meningkat. Untuk tahap awal, kas keliling ini dilakukan di pasar-pasar dengan bekerjasama dengan PD Pasar Kota Medan dengan maksimal jumlah penukaran Rp3,7 juta per orang,” katanya.

Dikatakannya juga, layanan penukaran uang tersebut seiring dengan tujuan menarik uang lusuh yang tersebar di masyarakat. Layanan tersebut juga bertujuan agar masyarakat menjadi makin nyaman dan makin mencintai rupiah.

“Dengan begitu, kita harap masyarakat akan menjaga dan merawat uang rupiah sehingga masa pakainya lebih lama (awet),” tandasnya. (Ml)

Insiden Bom tak Terkait Pemilu dan Kunjungan Presiden

mimbarumum.co.id – Polri memastikan tidak ada kaitannya ledakan bom di Sibolga dengan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi Sumatera Utara.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo memberikan keterangan terkait perkembangan kasus terorisme yang terjadi di Kota Sibolga usai mengikuti Kuliah Umum Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian di kampus UMSU Medan, Rabu (13/3/2019).

“Jadi yang diamankan di Sibolga tiga orang, ini merupakan rangkaian penangkapan dari pelaku terorisme R alias P yang ada di Lampung Sabtu (9/3/2019) kemarin,” kata perwira bintang satu ini.

Dedi menuturkan bahwa di Lampung Tim Densus 88 juga menemukan bom, cuma bom di Lampung, bom lontong tidak sebanyak yang ada di Sibolga. Karena yang di Sibolga cukup banyak dan sudah terakit maupun yang belum terakit.

“Tujuan mereka melakukan aksi ini, untuk melakukan Amaliyah. Sasarannya adalah aparat keamanan,” ungkap Dedi.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo menegaskan bahwa dalam hal ini khusus untuk kasus terorisme yang kita ungkap tidak ada kaitannya pemilu.

“Presiden akan tetap hadir. Situasi sudah aman dan terkendali. Saya pastikan tim terus bekerja dan kami mengimbau kepada masyarakat untuk tenang yakinkan kepada aparat keamanan,” imbau Dedi.

Untuk diketahui, ledakan ini terjadi sebelum kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sumut. Dari jadwal yang beredar, Jokowi akan datang ke sejumlah titik termasuk Sibolga. Jokowi akan berkunjung ke Sumut pada 15-17 Maret 2019.

Pada hari pertama, Jokowi akan menghadiri sejumlah agenda di Sumut. Diantaranya adalah peresmian Pelabuhan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) di Batubara.

Pada 17 Maret , Jokowi akan melanjutkan agendanya di Sibolga. Capres nomor urut 01 itu juga akan menghadiri silaturahmi dengan tokoh adat setempat. (NSR)

Nasib Nahas Matius Sembiring

0

mimbarumum.co.id – Nahas menimpa Matius Sembiring, Rabu (13/3/19). Rumah sederhana miliknya hangus terbakar dan tak satupun barang-barang di dalamnya yang dapat diselamatkan.

Tak hanya rumah miliknya, dua rumah tetangganya yang berada tepat di samping kiri dan kanan rumahnya juga turut menjadi amukan api. Beruntung kobarannya tak sempat menghanguskan seluruh bangunan milik tetangganya itu.

Kebakaran itu pertama kali diketahui oleh warga sekitar pada pukul 12.00 WIB. Warga melihat ada kepulan asap keluar dari atap rumah milik Matius Sembiring.

Mengetahui hal tersebut warga pun memberitahukan kepada pemilik rumah, namun ternyata pemilik rumah tidak berada di tempat. Matius Sembiring sedang bekerja menarik becak sementara istrinya Boru Sinaga tengah bekerja di ladang.

Warga selanjutnya melaporkan kebakaran tersebut kepada Kepala Desa Hutarakyat dan selanjutnya kepala Desa menghubungi pihak pemadam kebakaran dan kepolisian Polres Dairi.

Karena bangunan rumah semi permanen milik Matius Sembiring terbuat dari kayu dan merupakan bangunan lama, ditambah lagi cuaca yang cukum panas siang itu sehingga api dengan cepat menghanguskan seluruh bangunan dan isinya.

Beruntung 2 unit mobil Pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemkab Dairi segera datang ke TKP, sehingga api dapat dipadamkan dan tidak menjalar kverumah warga lainnya walaupun api sempat membakar bagian dinding rumah milik Maulana Ujung dan atap rumah milik Diwin Purba.

“Api dapat dipadamkan setengah jam kemudian setelah 2 unit mobil Damkar milik Pemkab Dairi diturunkan di lokasi,” kata Kapolres Dairi, AKBP Erwin Wijaya Siahaan SIK melalui Kasubag Humas Polres Dairi, Ipda Doni Saleh.

Disebutkan Doni, penyebab kebakaran belum diketahui dan masih dalam penyelidikan Polres Dairi dan saat ini petugas juga masih memintai keterangan kepada pemilik rumah dan saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebaran di Jalan Persada, Gang Masjid, Desa Hutarakyat, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi tersebut.

“Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupaiah. Saat ini lokasi kebakaran sudah kami pasang garis polisi guna kepentingan penyelidikan,” terang Doni.

Sementara Kepala Desa Hutarakyat Pander Sitepu ditemui di lokasi kebakaran mengatakan, pihaknya bersama BPBD Dairi sedang melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi korban kebakaran.

“Kita data dulu berapa jumlah rumah yang terbakar dan rusak, sehingga nantinya kita bisa mengetahui berapa jumlah kerugian dan bantuan apa yang akan kita berikan,” kata Kades. (nh)

Perancis Tertarik Investasi di Medan

0

mimbarumum.co.id – Investor Perancis melalui Duta Besarnya di Indonesia menyampaikan ketertarikan untuk melakukan investasi di Kota Medan.

“Banyak potensi yang dimiliki Kota Medan untuk dikembangkan dan dikerjasamakan, terutama menyangkut sarana dan prasarana, ucap Jean Charles Berthonnet saat melakukan kunjungan ke Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi di Balai Kota Medan, Rabu (13/3/19).

Dalam kunjungan tersebut, Dubes itu sengaja membawa delegasi dari bidang pelayanan ekonomi dan perusahaan negaranya.

Pria yang menguasai tiga bahasa itu, yakni Inggris, Rusia dan Hungaria berharap Wali Kota berkenan memaparkan proyek apa saja yang akan dilaksanakan Pemko Medan sehingga dapat dikerjasamakan dengan para investor dari Perancis.

“Kami siap membantu untuk mewujudkannya. Itu sebabnya dalam kunjungan ini, saya sengaja membawa delegasi dari bidang pelayanan ekonomi dan perusahaan,” kata Jean Charles.

Selain menawarkan kerjasama, Jean Charles juga minta dukungan Wali Kota agar membantu mengembangkan Lembaga Bahasa Prancis yang ada di Kota Medan. Dengan dukungan yang diberikan tersebut, Duta Berkuasa Penuh Kelas Satu itu berharap agar banyak warga Medan yang belajar bahasa Prancis.

Wali Kota Medan sangat mengapresiasi kunjungan yang dilakukan Dubes Parancis tersebut. Kedatangan itu dinilainya merupakan momen yang sangat baik dan positif bagi Pemko Medan, terutama guna mendukung percepatan pembangunan yang tengah dilakukan Pemko Medan beserta seluruh jajaran.

Dalam rangka percepatan pembangunan, jelas Wali Kota, selain fokus pembangunan industri, Pemko Medan juga tengah fokus untuk perencanaan pembangunan Light Rail Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT).

“Pembangunan proyek yang akan digunakan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Kota Medan itu telah mendapat prioritas dari Pemerintah Pusat untuk dilaksanakan,” paparnya.

Selain LRT dan BRT sambung Wali Kota, Pemko Medan juga merencanakan pembangunan RUSD dr Pirngadi bertarf internasional. Selain sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, juga untuk mengurangi kencendrungan masyarakat berobat ke luar negeri seperti yang selama ini terjadi.

Kemudian imbuh Wali Kota lagi, Pemko Medan bersama Pemerintah Provinsi Sumut akan membangun tol dalam kota yang tujuannya juga untuk mengatasi kemacetan.

“Pembangunan tol dalam kota nantinya dalam bentuk tol layang dan konstruksinya akan melintasi bantaran sungai sehingga meminimilisir biaya pembangunan,” terangnya.

Selanjutnya Wali Kota juga mengharapkan agar pemerintah Prancis mau bekerjasama untuk pembangunan perusahaan pengolahan air bersih. Sebab, Kota Medan merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang tidak memiliki perusahaan pengelolaan air bersih.

PDAM Tirtanadi yang ada saat ini, jelas Wali Kota, dikelola Pemerintah Provinsi Sumut. Ditambah Lagi, PDAM Tirtanadi sampai saat ini belum mampu meng-cover seluruh warga Kota Medan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih.

Wali Kota berharap agar ada pertemuan lanjutan guna mewujudkan kerjasama tersebut. Apalagi dari perwakilan delegasi yang dibawa Dubes Prancis itu sangat pengalaman dalam pembangunan sarana dan prasarana, terutama LRT dan BRT, termasuk pembangunan jalan tol serta perusahaan yang piawai dalam pengolahan air bersih. (rel)

Tol Medan-Berastagi Menemui Jalan Buntu

0

mimbarumum.co.id – Usulan dan desakan masyarakat Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Karo perihal dilakukannya pembangunan jalan tol Medan-Berastagi menemui jalan buntu. Pemerintah tidak memiliki kemampuan anggaran merealisasikannya.

Begitupun, pemerintah pusat tetap merespon keluhan kemacetan di ruas jalan tersebut dengan merencanakan pembangunan jembatan layang seperti kelok sembilan di Padang pada tahun 2020 mendatang.

“Kementerian PUPR sudah merencanakan akan membangun 2 jembatan layang di dua titik, yakni di Tekongan Amoy dan Tekongan Tirtanadi. Seperti jembatan layang Kelok Sembilan Padang,” kata Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman, Rabu (13/3/19).

Pimpinan dewan itu bersama anggota Komisi D Layari Sinukaban dan Leonard Samosir diketahui menemui langsung Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Hadi di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, wakil rakyat Sumut itu menyampaikan keinginan masyarakat Sumut agar dibangun jalan tol Medan-Berastagi untuk mengurai kemacetan di ruas jalan itu. Terlebih, kawasa itu merupakan daerah tujuan wisata.

“Untuk pembangunan Jalan Tol Medan – Berastagi tampaknya belum bisa dilaksanakan, mengigat keuangan negara tidak mencukupi,” ucap Wagirin menyampakan tanggapan pemerintah pusat atas usulan jalan tol itu.

Pembangunan jalan bebas hambatan itum katanya membutuhkan anggaran sangat besar mencapai Rp5 triliun lebih.

Untuk mengatasi kemacetan di jalur Medan-Berastagi itu, jelas Wagirin, Kementerian PUPR sudah merencanakan akan membangun 2 jembatan layang. Yakni seperti jembatan layang Kelok Sembilan Padang di dua titik, masing-masing di Tekongan Amoy dan Tekongan Tirtanadi.

“Untuk kedua jembatan layang di dua titik ini, Kementerian PUPR sudah melakukan study kelayakan dan direncanakan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2020 dengan anggaran mencapai Rp600 miliar lebih,” ujarnya sembari mengharapkan kepada Banggar (Badan Anggaran) DPR-RI tidak mencoret anggaran tersebut nantinya.

Lebihlanjut Leonard yang merupakan anggota dewan Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat ini tidak merasa kecewa, walaupun usulan pembangunan jalan tol Medan – Berastagi belum bisa terealisasi, mengigat anggaran di APBN tidak mencukupi untuk membangun infrastruktur dimaksud.

“Bukan berarti usulan masyarakat agar membangun jalan tol tidak mungkin terealisasi. Tapi tidak tertutup kemungkinan rencana itu akan dilanjutkan pemerintah dengan melihat situasi keuangan negara.

“Makanya sampai saat ini pihak pemerintah tetap melakukan kordinasi dengan Bank Dunia,” ujar wagirin menirukan ucapan Kepala BPIW Kementerian PUPR.

Namun dalam pertemuan yang diikuti Wakil Ketua DPRD Sumut Aduhot Simamora dan Sri Kumala ini, tim Komisi D DPRD Sumut juga menyampaikan kekecewaanya terhadap Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumut yang tidak hadir menemui undangan Kementerian PUPR.

“Kita sangat kecewa dengan tidak hadirnya perwakilan BBPJN mendampingi Tim Komisi D DPRD Sumut ke Kementerian PUPR. Padahal perjuangan kita untuk peningkatan pembangunan di wilayah kerjanya. Bisa dikatakan, kedatangan kita ini untuk menambah proyek mereka,” ujar Wagirin Arman.(mal)