mimbarumum.co.id – Perkembangan transaksi keuangan digital di Sumatera Utara (Sumut) semakin menggila. Data terbaru dari Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat, terutama pada penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Pesatnya perkembangan tersebut seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam penggunakan instrumen dan kanal pembayaran digital. Pada Agustus 2024, transaksi QRIS di Sumut tumbuh sebesar 214,93% (yoy) dengan jumlah pengguna mencapai 52,55 juta dan jumlah merchant mencapai 33,7 juta.
“Pertumbuhan transaksi digital ini menunjukkan bahwa masyarakat Sumut semakin akrab dengan teknologi finansial,” ujar Ketua Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sumut, IGP Wira Kusuma dalam BMPD Talks di Menara Mandiri, Jalan Pulau Pinang Medan, Selasa (1/10/2024).
Dalam kegiatan mengusung tema “Talkshow Pelindungan Konsumen dan Diseminasi Database Profil UMKM Potensial Dibiayai (BISAID)” ini, IGP Wira mengungkapkan sejalan dengan kondisi nasional, volume transaksi non tunai di Sumatera Utara pada Agustus 2024 juga tercatat tumbuh positif.
“Pertumbuhan transaksi Uang Elektronik tercatat mencapai 21,77% (yoy) atau 16.65 juta transaksi,” ucap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut.
Sementara itu penggunaan QRIS tumbuh kuat mencapai 2,58 juta pengguna di Sumatera Utara. Sementara dari sisi merchant di Sumatera Utara telah terdapat 1.30 juta merchant, yang di dominasi oleh merchant usaha mikro (58,47%). Adapun dari sisi user, hingga Agustus 2024 telah terdapat 2,49 juta pengguna QRIS atau tumbuh 42,24% (yoy).
“Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan dan mempercepat digitalisasi ekonomi,” ungkapnya.
Reporter : Siti Amelia