Sabtu, April 20, 2024

Proyek Bibit Unggul Tobasa Amburadul

Baca Juga

Tobasa, (Mimbar) – Proyek pengembangan bibit unggul untuk komoditas tanaman padi, jagung dan bawang merah di Kabupaten Toba Samosir disinyalir gagal. Ratusan juta uang negara berpotensi “menguap” sia-sia.

Kardis Sinaga selaku Pejabat pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang juga Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Balai Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura Land Bow menyebutkan, faktor alam menjadi penyebab utama yang mempengaruhi kegiatan tersebut.

“Kita merugi dari hasil padi akibat kemarau panjang, sedangkan sumber air tidak ada,” ucapnya. Kardis Sinaga juga menuding keberadaan irigasi yang sedang dalam perbaikan turut memberi andil kegagalan tersebut.

Pejabat itu membantah jika penyebab tidak maksimalnya program pengembangan bibit unggul itu karena minimnya perawatan. Dia memastikan ada petugas khusus yang melakukan perawatan terhadap tanaman padi, jagung dan bawang merah itu.

Sementara itu, amatan Mimbar di lokasi tersebut tidak ditemukan seorang pun pekerja yang sedang melakukan perawatan ataupun pembersihan lahan pertanian. Di areal seluas lebih kurang satu hektar yang ditanami jagung itu terlihat rumput liar menyesaki
lahan.

Pada areal seluas 10x8meter yang ditanami bibit bawang merah kondisinya juga sangat memprihatinkan. Tanaman yang tumbuh setinggi satu jengkal tangan dewasa itu bagai hidup segan mati tak mau.

Sedangkan pada tanaman padi seluas satu hektar, hasil produksinya tidak maksimal hanya mampu menghasilkan 2,5 ton gabah. Rendahnya hasil produksi ini diduga kuat karena perawatan yang tidak maksimal.

Informasi diperoleh, dana yang teralokasi untuk proyek yang berlokasi di Desa Sibarani X, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Tobasa, Provinsi Sumatera Utara tersebut mencapai angka Rp125 juta dikurang sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) senilai Rp11
juta.

Dana tersebut teralokasi untuk pengembangan bibit unggul empat jenis tanaman, yakni strawberry dengan biaya senilai Rp 15 juta, bawang merah senilai Rp 25 jt, jagung senilai Rp 25 juta, dan padi sawah senilai Rp 30 juta.

Namun, Kardis Sinaga meluruskan bahwa alokasi dana tersebut tidak termasuk untuk tanaman strawberry. Menurutnya hanya ada tiga jenis tanaman, yakni penanaman bibit bawang merah dengan nilai Rp21,7 juta, penanaman bibit jagung senilai Rp 16,2 juta dan penanaman bibt padi sawah senilai Rp 30 juta.

Anggaran tahun 2016 itu juga dialokasikan untuk pembuatan kemasan bibit jagung dan bibit pagi berlogo dengan biaya senilai Rp 7,5 juta. (JM)

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bangunan Ruko Mewah Tanpa PBG di Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Alex Sinulingga : Sudah Diberi SP 1

mimbarumum.co.id - Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (PKPCKTR) Kota Medan menyoroti bangunan rumah toko...

Baca Artikel lainya