Beranda blog Halaman 714

Menyahuti Perkembangan Zaman Dalam Memaknai Kemerdekaan Republik Indonesia ke – 78

0

mimbarumum.co.id – Sesungguhnya setiap umat yang ingin membina dan membangun dirinya, serta berjuang untuk memujudkan cita-cita dan membela agamanya, haruslah memiliki kekuatan jiwa yang dahsyat.

Kekuatan jiwa itu terekspresikan dalam beberapa hal. Tekad membaja yang tak pernah melemah, kesetian yang teguh dan tidak tersusupi oleh pengkhianatan, pengorbanan yang tidak terbatasi oleh keserakahan dan kekikiran, pengetahuan dan keyakinan, serta penghormatan yang tinggi terhadap ideologi yang diperjuangkan.

Semua itu akan menghindarkannya dari kesalahan, penyimpangan, atau tertipu oleh ideologi lain.

Hanya di atas pilar-pilar dasar ini, dan hanya di atas kekuatan spiritual yang dahsyat ini, sebuah ideologi akan hidup.

Setiap bangsa yang tidak memiliki ke empat sifat tersebut, minimal para pemimpinnya, maka dapat dipastikan dia akan menjadi bangsa yang rapuh dan miskin.

Tidak akan ada kebaikan yang dapat diraih atau harapan yang dapat dicapai dengan kelemahannya itu.(Risalah Pergerakan hal, 73-74)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PEMBUKAAN (Preambule)

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang – Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Bercermin pada preambule di atas, apakah kita sudah merdeka? Secara yuridis formal, sudah.
Tujuh puluh delapan tahun silam Bung Karno dan Bung Hatta telah memproklamirkannya.

Pertanyaan, apa selama perjalanan panjang dalam mengisi kemerdekaan itu kita telah merasakan eksistensi sebuah kemerdekaan! Suatu bangsa yang secara lantang menyatakan diri sebagai bangsa merdeka? Bangsa yang pluralisme sebagai identitas suatu bangsa.

Coba tafakur sejenak menangkap fenomena yang ada di sekitar kita. Kebhinekaan sebagai simbol mempererat persatuan selalu ” dirongrong” dari berbagai sudut.

Konflik horizontal dicoba diletup-letupkan kembali dari berbagai perspektif. Negeri ini dikodratkan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai pluralisme yang seharusnya menjadi role model bagi bangsa-bangsa lain di dunia.

Sebuah anugerah ada lebih 17.000 pulau di Indonesia, belum lagi jumlah suku bangsa diperkirakan 1340 suku, jumlah bahasa daerah mencapai 801 bahasa.

Semua keragaman itu terikat dalam Bhineka Tunggal Ika, sebagai buhul pengikat pluralisme di negeri ini.

Berbicara kemerdekaan dipastikan seluruh bangsa Indonesia mengakuinya mulai anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan orang tua jelas Indonesia telah merdeka.

Makna dari kemerdekaan ini sesungguhnya bahwa Indonesia bebas dari penjajahan dalam arti sesungguhnya, bahkan bebas dari intervensi negara lain.

Indonesia bangsa yang besar, memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam besar. Namun demikian, sumber kekayaan tersebut belum sepenuhnya dapat dinikmati oleh bangsa sendiri.

Dulu kekayaan Indonesia oleh penjajah, dan saat ini dinikmati oleh segelintir orang saja.

Di sisi lain, Indonesia terancam hanya akan menjadi negara berpenghasilan menengah dikarenakan strategi ekonomi bangsa ini gagal mengatasi middle income trap atau perangkap pendapatan menengah.

Faktanya, kebijakan negara di dalam pengelolaan sumber kekayaan alam Indonesia memang masih dikuasai oleh orang perorang padahal ketentuan perundang-undangan jelas melarang adanya penguasaan sumber daya alam ditangan orang ataupun seseorang.

Dengan kata lain, monopoli tidak dibenarkan dalam prakteknya pengelolaan sumber daya alam banyak bertentangan dengan pasal 33 UUD 1945.

Belum lagi kebijakan negara yang membiarkan serbuan investasi dari luar negeri tidak hanya pada kekayaan alam hayati tetapi juga di sektor kekayaan alam mineral, yang ikut memporak porandakan sendi ekonomi bangsa dan meninggalkan kerusakan lingkungan.

Banyaknya tenaga kerja asing dan aseng datang berbondong-bondong ke Indonesia menimbulkan kecemburuan sosial dari warga dan masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan yang layak. Padahal tidak semua tenaga kerja asing yang didatangkan punya keahlian.

Belum lagi kebijakan negara tentang omnibus law UU Cipta Kerja, di mana negara sangat memanjakan para pelaku bisnis dan investasi dalam pengelolaan sumber daya alam. Keran pengelolaan SDA dibuka lebar-lebar dengan memberikan berbagai kemudahan dalam soal perizinan.

Imbasnya dengan dimudahkannya pemberian izin justru dampaknya berkepanjangan terhadap kerusakan lingkungan.

Disinilah peran penting anggota DPR yang terhormat agar melaksanakan fungsi pengawasan dengan baik, melakukan kontrol terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak, untuk itu kami menitipkan amanah kepadamu, dan jangan disia-sia kan.

78 tahun Indonesia merdeka bukanlah waktu singkat. Setiap perayaan hari kemerdekaan, masyarakat selalu menitipkan sejuta harapan untuk Indonesia yang lebih baik.

Bahkan setiap pemilihan kepala negara harapan masyarakat hanya satu adanya keadilan bagi seluruh rakyat. Keadilan adanya pemerataan pembangunan, ternyata selama ini keadilan sulit didapatkan.

KHATIMAH

Tidak lama lagi tepatnya tanggal 14 Februari 2024 bangsa Indonesia akan melaksanakan perhelatan akbar memilih Presiden, Wakil Presiden DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Kota.

Untuk itu titipkan gak suaramu kepada orang-orang yang bisa engkau beri amanah, yang akan menyuarakan kepentingan rakyat, dan bangsa ini perlu perubahan agar negeri ini menjadi lebih baik.(*)

Penulis : Abdul Aziz, Sekretaris PW. Persatuan Islam Sumatera Utara.

Kompolnas Kunker ke Polrestabes Medan Bahas Penanganan Demonstrasi

0

mimbarumum.co.id – Komisi Kepolisian Nasional Republik Indonesia (Kompolnas RI) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Polrestabes Medan di Jalan HM Said Medan, Jumat (11/8/2023).

Kunker dipimpin Ketua Tim Dr (C) Yusuf SAg MH dan didampingi Kaset Kompolnas Brigjen Pol Musa Tampubolon SH SlK MSi dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SH SIK.

“Kunker dilaksanakan di Ruang Patriatama Lantai ll Polrestabes Medan,” ujar Kapolrestabes Medan.

Ia mengatakan, kunker Kompolnas dalam rangka pelaksanaan penelitian tentang

‘Kewenangan Kepolisian Negara Republik Indonesia Dalam Penanganan Demonstrasi’ di Polrestabes Medan.

Kunker juga membahas pentingnya sinergi antara Kepolisian dengan lembaga-lembaga terkait pengamanan unjuk rasa guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Sehingga, sambungnya, aksi demontrasi yang dilaksanakan oleh sejumlah elemen masyarakat berjalan aman dan kondusif.

“Penanganan harus baik dan setiap ada aksi demo berjalan aman dan kondusif di Medan, ” tandasnya.

Reporter : Rasyid Hasibuan

Jembatan Untuk Rakyat

0

mimbarumum.co.id – Toba Pulp Lestari (TPL) Serahterimakan Jembatan Aek Mandosi IV Tanjung Pasir kepada Pemerintah Kabupaten Toba, Kamis (10/08/2023)

Jembatan yang terletak di Desa Lumban Manurung, Kecamatan Parmaksian itu merupaka wujud kepedulian serta Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan di wilayah operasionalnya.

Jembatan Aek Mandosi IV Tanjung Pasir merupakan akses vital yang menjadi penghubung utama antara Kecamatan Porsea dengan Kecamatan Parmaksian dan Kecamatan Pintu Pohan. Dukungan pembangunan jembatan sepanjang 14 Meter dan lebar 5,5 meter ini dibangun dengan biaya mencapai Rp 1,7 Miliar melalui program Community Development (CD)

Permohonan pembangunan jembatan ini sendiri diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Toba kepada TPL pada tahun 2021 setelah jembatan yang lama rusak. Proses pengerjaan dimulai dengan peletakan batu pertama pada Juni 2022 dan pengurusan izin pembangunan jembatan berkoordinasi dengan Bina Marga dan Bina Konstruksi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara.

Dalam sambutannya, management TPL yang diwakili Monang Simatupang selaku Direktur, menyampaikan bahwa dengan dibangunnya jembatan ini, masyarakat Desa Lumban Manurung dan sekitarnya dapat kembali beraktivitas sehari-harinya dengan normal.

“Melalui program CD, pembangunan jembatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian TPL sebagai bentuk implementasi visi dan misi perusahan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.”

“Harapannya jembatan ini dapat dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan mengoptimalkan sektor ekonomi, sosial dan lainnya sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat,” pungkas Monang.

Mewakili Pemerintah Kecamatan, Ronald Sirait, Camat Parmaksian, mengatakan bahwa keberadaan Jembatan Aek Mandosi IV Tanjung Pasir sangat vital di tengah masyarakat.

“Keberadaan jembatan ini sangat vital, sebab jembatan ini tidak hanya dipakai oleh masyarakat Kabupaten Toba, namun juga dengan masyarakat Kabupaten Asahan karena jalan ini merupakan perbatasan dengan Kabupaten tersebut,” jelasnya.

Bupati Toba, Poltak Sitorus, pada kesempatan yang sama turut mengapresiasi tinggi TPL dan menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan pembangunan jembatan ini. Poltak juga meminta dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat jembatan ke depannya.

“Mari kita mengucapkan terima kasih kepada TPL karena telah bersedia membangun jembatan tersebut yang bekerjasama dengan Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara. Kita bersyukur kepada Tuhan semoga dengan selesainya Jembatan Aek Mandosi ini diharapkan masyarakat dengan lebih giat lagi sehingga mampu meningkatkan perekonomiannya, terkhusus warga Desa Lumban Manurung,” ujar Poltak.

Acara peresmian dan serah terima diakhiri dengan pemberian ulos oleh Bupati Toba kepada Direktur TPL kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita di Jembatan Aek Mandosi IV.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kabid. Bina Marga dan Bina Konstruksi, Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, Tukkot Hutapea, Anggota DPRD Toba Fauzi Sirait dan Mutiara Panjaitan, Kapolsek Porsea Daniel Aritonang, Danramil 13 Porsea Kapt. Inf. Tetap Lumbantoruan, Pemerintah Desa Lumban Manurung, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan warga Desa Lumban Manurung.

Reporter : Rizanul Arifin

Terkait Terbit Surat Akte Cerai, Ini Penjelasan Humas Pengadilan Agama Kisaran

mimbarumum.co.id – Terkait dugaan Pengadilan Agama Kisaran melakukan maladministrasi dalam mengeluarkan surat akte cerai Nomor: 0671/AC/2023/PA/Kis, Humas dan Hakim di Pengadilan Agama Kisaran, Rasyidi Nasution, memaparkan bagaimana proses jalannya perkara di Pengadilan Agama Kisaran terhadap penggugat Dodi Hanggari
(29) dan ibu rumah tangga AA (27), Kamis (10/8/2023).

Dalam pemberitaan sebelumnya, penggugat Dodi Hanggari (29) warga Sei Rengas, Kisaran Barat masih terlibat dalam proses hukum kepolisian, Dodi dilaporkan AA ke Polres Batu Bara karena melakukan KDRT, dengan laporan tertanggal 14 Mei 2023.

Namun, diduga terjadi kejanggalan karena Pengadilan Agama Kisaran mengeluarkan akta cerai tertanggal 23 Mei 2023 saat proses hukum kepolisian masih berjalan dan selama panggilan persidangan tergugat, AA, tidak tahu dan tidak pernah menghadiri proses tersebut atau sepihak.

Kepada wartawan, Rasyidi Nasution menjelaskan gugatan cerai tersebut didaftar tanggal 29 Maret 2023. Lalu, tanggal 30 Maret 2023 termohon dipanggil. Persidangan tanggal 4 April 2023 semua pihak dipanggil.

Lalu, sidang ditunda sampai 11 April 2023. Meski tidak dihadiri oleh termohon. Karena persidangan telah dianggap sah.
Untuk ikrar talak termohon sudah dipanggil tanggal 12 Mei 2023.

“Setelah mencermati surat-surat yang bersangkutan
tidak ada alasan bagi majelis menolak perkara karena dia sifatnya sah,” ucap Humas Pengadilan Agama Kisaran, Rasyidi Nasution sembari menunjukkan dua surat panggilan yang dilayangkan kepada tergugat ditandatangani.

“Apabila tergugat tidak menghadiri setelah panggilan maka pengadilan dapat memutus perkara itu,” pungkasnya.

Atas keputusan perkara yang terkesan sepihak tersebut, AA sebagai korban pun melaporkan Dodi Hanggari ke Polres Batu Bara kembali karena terindikasi melakukan pemalsuan tanda tangan, karena merasa belum pernah menandatangi surat apapun di Pengadilan Agama Kisaran dengan Laporan Polisi Nomor LP/B/204/VI/2023/SPKT Polres Batu Bara/Polda Sumatera Utara tanggal 19 Juni 2023.

“Tolong Pak Kapolda, Pak Kapolres segera memproses laporan saya,” ucap AA, Kamis (10/8/2023).

Reporter : Rasyid Hasibuan

Lagi, Polda Sumut Bongkar Pangkalan Oplos LPG Bersubsidi, Tiga Pelaku Diamankan

mimbarumum.co.id – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) kembali melakukan penggerebekan terhadap pangkalan yang dijadikan pengoplosan gas LPG subsidi 3 kg.

Kali ini, pengungkapan dilakukan di sebuah ruko yang dijadikan Pangkalan atas nama Alisia Rivanola Amelia,
Jalan Masjid Dusun V, Desa Payageli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang. Selasa (08/8/2023) kemarin.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, pengungkapan dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Subdit Indagsi, Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, penyidik menemukan dugaan adanya praktek pengoplosan LPG 3 Kg bersubsidi, dimana tabung gas subsidi 3 kg dioplos ke dalam tabung gas non subsidi 12 Kg.

“Penyidik menemukan di lapangan bahwa mereka ini melakukan praktek pengoplosan dengan berpindah-pindah tempat untuk menghindari Pemantauan Polisi,” ungkapnya kepada wartawan di Halaman Ditreskrimsus Polda Sumut, Kamis (10/8).

Lebih lanjut Hadi menjelaskan, pengungkapan kali ini merupakan lokasi kedua setelah sebelumnya pangkalan ini beroperasi di Jalan Sei Kapuas, Kecamatan Medan Sunggal.

Hadi membeberkan, dari lokasi ini, penyidik juga mengamankan tiga orang, masing-masing berinisial MN, RSB dan BM.

“Mereka adalah karyawan. Dan saat ini mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka,” jelasnya.

Sedangkan untuk pemilik pangkalan, sambung Hadi, saat ini penyidik masih terus melakukan pengejaran.

“Identitasnya (pemilik) sudah kita ketahui dan kita minta segera menyerahkan diri,” tegasnya.

Hadi menambahkan, dari lokasi kejadian, penyidik menemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya, 160 tabung gas LPG ukuran 12 Kg non subsidi yang telah berisi gas, 300 tabung gas LPG 3 Kg dalam keadaan kosong.

Kemudian 58 tabung gas ukuran 12 Kg yang dalam proses pengisian, 137 tabung 3 Kg berisi yang sedang dalam proses pengisian serta sejumlah barang bukti lainnya yang digunakan oleh para pelaku untuk mengoplos gas dari ukuran 3 Kg sebanyak empat tabung ke dalam satu tabung 12 Kg.

“Saat ini prosesnya terus didalami oleh penyidik Ditreskrimsus,” tambah Hadi

Sementara itu, Direktur Reskrimsus Polda Sumut Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun menambahkan, penyidikan perkara ini akan terus dilakukan.

“Kita komitmen sesuai arahan bapak Kapolda jangan terjadi lagi praktek-praktek illegal dan kita mencegah jangan sampai terjadi kelangkaan gas subsidi 3 Kg yang berdampak terhadap masyarakat kecil,” pungkas Teddy.

Reporter : Jafar Sidik

Hanya Punya 2 Atlet, Hapkido Sumut Targetkan Emas di PON

0

mimbarumum.co.id – Pengprov Hapkido Sumatera Utara sesumbar meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Meskipun mereka hanya memiliki dua atlet muda yang menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) menuju PON 2024.

Target tersebut diungkapkan Wakil Ketua Pengprov Hapkido Sumut Doni Damanik yang hadir sendirian ke Posko Publikasi PON XXI/2024 Wilayah Sumut di Kantor Dispora Sumut, Kamis (10/8/2023). Doni hadir tanpa didampingi Kabid Binpres dan Pelatih, serta Wasping.

“Saat ini kita memiliki dua atlet menjalani Pelatda menuju PON 2024. Dengan dua atlet, kita optimis meraih satu medali emas. Namun kita akan terus berusaha menambah atlet masuk Pelatda,” ujar Doni.

Ia mengungkapkan, dua atlet yang masih berusia 17 tahun dan 18 tahun tersebut juga baru menjalani Pelatda. Mereka masuk Pelatda sejak Juli 2023 lalu. “Kita sebenarnya mengirimkan 10 atlet untuk mengikuti tes fisik KONI Sumut kemarin, namun hanya dua yang lolos,” terangnya.

Meski begitu, Hapkido Sumut percaya diri meraih medali emas. Dia mengklaim salah satu atletnya merupakan bekas juara nasional tingkat Junior. Saat itu, ungkapnya, atletnya tampil di Kejurnas Junior dengan mewakili kabupatennya karena Hapkido Sumut belum terbentuk.

Pada PON 2024 mendatang, Hapkido mempertandingkan 16 kelas. Doni mengakui Sumut kesulitan mengikuti semua nomor karena keterbatasan atlet. “Kita berharap minimal 10 atlet yang bisa masuk Pelatda. Dengan 10 atlet, kita optimis bisa meraih 2 emas,” ucapnya sesumbar.

Doni mengakui, Hapkido Sumut kesulitan karena adanya regulasi dari PB Hapkido bahwa atlet yang bertanding di PON 2024 harus memiliki sabuk biru. Sedangkan atlet Sumut rata-rata memiliki sabuk putih dan kuning.

“Untuk itu, kita sedang melobi PB agar regulasi diturunkan. Atau minimal memfasilitasi untuk kenaikan tingkat sebulan sekali,” sebutnya.

Reporter : Jepri Zebua

PK Ditolak MA, Lokot Nasution Do’akan Moeldoko Selalu Dalam Kesehatan

0

mimbarumum.co.idKader Partai Demokrat di Provinsi Sumatra Utara menyambut gembira putusan Mahkhamah Agung (MA) yang telah menolak Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Moeldoko terkait kepemimpinan partai Demokrat.

Putusan MA itu berarti mengukuhkan bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah satu-satunya yang menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

“Alhamdulillah. Kami bersama seluruh para kader di Sumut sangat bersyukur kepada Allah SWT atas hal ini,” kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumut, Lokot Nasution kepada Mimbar, Kamis (10/8/23) di Medan.

Dia menyebut, penolakan PK Moeldoko itu sebagai sebuah hadiah bagi demokrasi di Indonesia yang selama ini sempat tercabik-cabik.

“Ini juga menjadi kado spesial buat Ketua Umum kami Mas AHY yang hari ini bertepatan ulang tahun ke 45,” ucap Lokot bersemangat.

Lebihlanjut dia mengatakan bahwa lembaga Mahkamah Agung (MA) RI telah menunjukkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa rasa keadilan di negeri ini masih tetap ada.

Berdasar ini Lokot optimis pada tahun 2024 mendatang bersamaan dengan kemenangan partainya, kondisi negeri ini akan semakin lebih baik lagi.

“Insya Allah tahun 2024 atas kebaikan Allah SWT kita menangkan negeri ini. Sekali lagi kita kelola bangsa ini untuk kebaikan sepanjang masa,” kata politisi yang masih tergolong muda itu.

Dia juga memastikan, jika kelak Demokrat menjadi pemimpinnya maka hukum akan terus dijaga agar tetap menjadi panglima tertinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga rasa keadilan masyarakat dapat tercapai.

Pada kesempatan itu, secara khusus Lokot mengapresiasi para kader Demokrat Sumut yang tetap istoqomah dalam berjuang dan tanpa lelah untuk mendapatkan keadilan.

“Terimakasih untuk doa dan perjuangannya. Terimakasih untuk tetap menjaga jati diri sebagai demokrat sejati yg tidak silau akan kekuasaan dan terus bertahan meski kekurangan,” katanya.

Dia meyakini sakit yang selama ini dialami oleh para kader akan terobati dengan kesabaran dan semangat tarung serta doa yang selalu mereka panjatkan dalam kesunyian malam.

Secara khusus, Lokot Nasution juga mendoakan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko agar selalu dalam kesehatan dan panjang umur.

Reporter : Ngatirin

 

 

Surianto: Penyelesaian Persoalan Gepeng Harus dari Hulu ke Hilir

0

mimbarumum.co.id – Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Surianto SH menyebut menertibkan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang bertebaran di Kota Medan tak bisa diselesaikan hanya di hilir saja, harus sampai ke hulu.

Pemko Medan melalui Dinas Sosial harus mampu berkolaborasi dengan Pemkab Deliserdang, Binjai dan sekitarnya.

“Karena kita tau, gepeng yang bertebaran di perempatan jalan itu bukan warga Kota Medan. Dinas Sosial harus berkolaborasi dengan Deliserdang ataupun Binjai,” ungkapnya, Kamis (10/8/2023).

Butong sapaan akrab pria bertubuh gempal ini, mempertanyakan kelanjutan panti sosial yang sempat dianggarkan dana pembangunannya tahun lalu. Sebab, keberadaan panti sosial ini sangat membantu Dinas Sosial menyelesaikan persoalan gepeng maupun permasalah sosial lainnya.

“Apa kelanjutan pembangunan panti sosial yang sempat diwacanakan? Kita dorong panti ini harus segera diselesaikan. Agar gepeng-gepeng yang terjaring razia bisa dibina di sana sebelum dikembalikan ke daerah asal atau masyarakat,” ujarnya.

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Medan ini menambahkan, fraksinya siap mendorong penambahan anggaran di Dinas Sosial jika dinas terkait benar-benar membutuhkan lebih banyak panti sosial untuk menampung seluruh gepeng maupun anak jalanan untuk dibina.

“Kita siap tambahkan anggaran untuk itu. Gepeng dan anak jalanan harus benar-benar diberi pelatihan agar begitu selesai dari masa karantina, ilmu yang didapat bisa dikembangkan di masyarakat dan mereka gak lagi turun ke jalanan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kadis Sosial Kota Medan Khoiruddin Rangkuti, mengaku kerap menertibkan gepeng yang berkeliaran. Usai didata, mereka terbentur soal tempat penampungan (panti sosial).

“Saat ini kan kita masih membangun tempat penampungan di kawasan Medan Tuntungan. Jadi tempat penampungan yang dimiliki Provinsi Sumut di kawasan Binjai itu overload. Sebab tempat penampungan itu untuk se-Sumut, sehingga tidak semua gepeng bisa ditampung,” ungkapnya kemarin.

Reporter : Jafar Sidik

Komunitas Sobat Diabet Ajak Generasi Muda Peduli Diabetes

0

mimbarumum.co.idSalah satu tantangan besar dalam era modern ini adalah meningkatnya jumlah kasus diabetes di seluruh dunia. Sekaitan generasi muda diingatkan untuk menjaga kesehatan yang lebih baik.

Berdasarkan data Kemenkes RI dan Good Stats Nasional 2023, sekitar 40 persen masyarakat Indonesia biasa menyantap makanan manis dan 61 persen mengonsumsi
minuman manis lebih dari 1 kali per hari.

Hal itu, menjadi salah satu akibat Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara ASEAN dengan penyandang diabetes tertinggi di dunia. Selain itu, pada tahun 2023 penyandang diabet berumur di bawah 18 tahun melonjak sebesar 70 kali lipat dari tahun 2010.

Akibat pandemi yang terjadi tiga tahun lalu, juga membawa perubahan pada gaya hidup anak muda menjadi lebih sering mengkonsumsi makanan ringan dan minuman yang mengandung gula tinggi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan mencegah diabetes melalui edukasi yang tepat.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dan mencegah diabetes di
kalangan anak muda, mahasiswa MKTC24-2SP LSPR bersama komunitas Sobat
Diabet menyelenggarakan kegiatan edukatif yang dikemas secara fun dan colorful
bernama “Diabetter : Better Life With Less Sugar”.

Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan kewaspadaan akan bahaya diabetes serta membangun kesadaran anak muda agar terhindar dari diabetes dini.

Selain itu, melalui acara ini juga menjadi wadah bagi para teman-teman penyandang diabetes untuk mendapatkan dukungan dari sesama pejuang diabetes.

Acara Diabetter 2023 ini terbagi menjadi 2 tahapan, yaitu Pre-event dan Main Event .
Pada pre event diadakan kegiatan “3 Days Fit Challenges” dan jalan sehat bertemakan
“Walkie Healthy, Road to Diabetter”.

Puncak acara diselenggarakan pada Sabtu, 5 Agustus 2023, dibuka dengan talkshow interaktif yang menghadirkan dokter dari komunitas Sobat Diabet yaitu dr. William Djauhari dan influencer yang memiliki ketertarikan dalam dunia olahraga yaitu Okky Alparessi.

Topik acara yang dibawakan pada talkshow yaitu seputar diabetes dan gaya hidup
sehat, serta makanan sehat dengan kandungan gula yang rendah untuk membangun
kesadaran anak muda agar terhindar dari diabetes dini.

Selanjutnya, terdapat aktivitas olahraga yang sedang populer di kalangan anak muda yaitu pound fit dan body combat, cek gula darah secara gratis, serta penampilan live music sebagai pemeriah acara.

Graciella Irawan, mahasiswi LSPR dan merupakan ketua pelaksana acara “Diabetter:
Better Life With Less Sugar” mengharapkan dengan diadakannya kegiatan ini dapat
memberikan manfaat serta perubahan bagi anak muda untuk memiliki pola hidup yang
lebih sehat dan lebih waspada terhadap penyakit diabetes.

Sumber : rilis

Penutupan PMMB, Polmed dan PT PLN Gelar International Event

0

mimbarumum.co.id – Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan (Polmed) bekerjasama dengan PT. PLN UID Sumut, PT. PLN UIP SBU, PT. PLN UPDL Tuntungan, dan PT. PLN UPMK IV, mengadakan International Event bertajuk “Polmed Electrical Engineering Inotech Competition 2023”. Kegiatan ini merupakan rangkaian penutupan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB).

Kegiatan dilaksanakan Kamis 3 Agustus 2023 bertempat di kampus Politeknik Negeri Medan. Dalam siaran persnya diterima wartawan, Kamis (10/8/2023) disampaikan bahwa perhelatan acara tersebut awalnya dilatar belakangi adanya kerjasama Polmed dengan PT PLN (Persero).

Dijelaskan, kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) dan diikuti oleh beberapa kampus dari dalam dan luar negeri, seperti Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Banting Selangor (Malaysia), Politeknik Tuanku Sultanah Bahiyah (Malaysia), Universitas Negeri Islam Ar-Raniry (Banda Aceh). Total peserta yang mengikuti event tersebut sebanyak 34 orang dengan jenis lomba sebanyak 3 kategori, yaitu Technology Innovation, Story Telling, Caricature Design.

Sedangkan untuk pameran Innovation Technology diikuti sebanyak 30 Tim. Acara diprakasai oleh Ketua Jurusan Teknik Elektro (Dr. Afritha Amelia, S.T, M.T) dan para Fungsionaris Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan. “Kegiatan ini juga melibatkan juri dari dalam negeri maupun luar negeri baik dari kalangan akademisi maupun praktisi, yaitu Prof. Sharath Sriram (RMIT Australia), Yoffi Andinata (Professional In House Training), Suprianto, S.T., M.T. (Polmed), dan Reza Destiadi (Polmed),”kata Afritha Amelia,

Kegiatan ini dimenangkan oleh TELETRONIC GROUP (Polmed) dengan kategori Technology Innovation, Ayunda Sanjani (Polmed) dengan kategori Story Telling, dan Ahmad Hafiz Daniel Bin Ahmad Hafizul (Politeknik Negeri Banting Selangor (Malaysia)) dengan kategori Caricature Design, serta penampilan favorit dari stan pameran dimenangkan oleh Tim EST Wireless (Program Studi Teknik Elektronika POLMED).

Disebutka , giatan ini resmi dibuka oleh Bapak Direktur Politeknik Negeri Medan, Abdul Rahman, SE., Ak., M.Si. kemudian dilanjutkan dengan kuliah praktisi yang disampaikan oleh Bapak Ahmad Fauzi Hamdani Rahmat, S.H, M.E., C SEP., NLP PC dengan topik “Introduction of BUMN Culture through Virtual Reality Card” yang mengacu kepada slogan BUMN: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

Untuk penutupan PMMB, dilakukan oleh Direktur POLMED (Abdul Rahman, SE., AK., M.Si) dan Manager PLN UPDL Tuntungan (Mindar Purwantoro).
Dari PLN hadir juga perwakilan GM PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara yaitu Asisten Manajer Jaringan Konstruksi (Gomgom P Simbolon) yang menyampaikan adanya Super Application yaitu PLN Mobile, di mana kontrol berada dalam genggaman pelanggan meliputi keluhan maupun akses layanan PT PLN dengan cara yang mudah dan cepat.

Sedangkan unit-unit di PLN UID Sumut dan PLN Unit Pembangkit Belawan merupakan lokasi Pelaksanaan PMMB.

“Semoga kegiatan Polmed Electrical Engineering Inotech Competition 2023 ini dapat berlanjut ke tahun-tahun berikutnya dan semakin terjalin kolaborasi yang harmonis dan sinergis antara Polmed dengan PT.PLN (Persero)”, ujar Dr. Afritha Amelia, S.T., M.T.Informasi lengkap terkait acara dapat diakses : https://inotechpolmed2023.com/public.

Reporter : Jamaluddin