Beranda blog Halaman 2406

Sowan ke Jiangsu, Ini Tujuan Kanimsus TPI Medan

0

mimbarumum.co.id – Kepala Kantor Imigrasi Klas 1 Khusus (Kanimsus) TPI Medan Agato PP Simamora berkunjung ke Biro Imigrasi Provinsi Jiangsu di Kota Nanjing/Nanking, kemarin.

Kunjungan ini merupakan suatu undangan besar dari Konjen PRC di Medan beberapa waktu lalu.

Turut dalam rombongan tersebut antara lain Kepala Seksi Kerjasama Antar Lembaga Direktorat Kermakim Deddy Setiawan, Kabag TU Chairil Lufhti, Kabid Intekdakim Abdi Widodo Subagio, Analis Keimigrasian Muda  Suswan Edy Patra dan Analis Keimigrasian Pertama Firdaus Al Attar.

Para delegasi dari Kantor Imigrasi Klas 1 Khusus TPI Medan diterima langsung Direktur Imigrasi Provinsi Jiangsu Mr Gao Chao, Mr Yang Xinliang, Wakil Direktur, serta Wang Wenhui Wakil Kabid Urusan Asia Kantor Urusan Luar Negeri Provinsi Jiangsu.

Pertemuan tersebut diawali dengan pemaparan dari Direktur Imigrasi Provinsi Jiangsu Mr Gao Chao yang pada intinya menyampaikan informasi tentang wilayah administratif Kota Nanjing.

Kemudian jumlah WNI di Provinsi Jiangsu mencapai 2000 orang yang didominasi oleh pelajar/mahasiswa. Serta penerbitan visa tinggal terbatas bagi seluruh WNA di Provinsi Jiangsu mencapai 30.000 tiap tahunnya.

Agato PP Simamora menyampaikan kedatangan WN RRC melalui Bandara Internasional Kualanamu sampai dengan bulan Juli 2019 mencapai 10.000 orang. Umumnya para warga RRC yang datang tujuan bekerja dan kunjungan wisatawa.

Selain itu Agato juga menyampaikan investasi RRC di Sumut didominasi pada sektor industri energi dan manufaktur.

“Melihat data investasi yang ada RRC merupakan salah satu negara yang penting dalam membantu pembangunan ekonomi daerah Sumut,” ujar Agato.

Agato juga menyampaikan sebagai perwujudan salah satu fungsi fasilitator pembangunan ekonomi, Kanimsus Medan fokus pada kegiatan yang mendukung upaya peningkatan angka ease of doing bussines melalui peningkatan kualitas pelayanan bagi Orang Asing  seperti IMED Prioritas di Bandara KNO; IMED SDS same day service untuk pengambilan foto biometrik bagi WNA; ITAS Online di KNO Airport.

“Hingga Oktober 2018 dilaksanakan Operasi Pura 19 yang bertujuan melakukan pembinaan bagi WNA dalam memenuhi dokumen keimigrasiannya dan selama Operasi Pura 19 tidak ada penindakan keimigrasian,” bebernya.

Pada pertemuan itu, kedua belah pihak sepakat untuk menjalin kerjasama dan komunikasi lebih intens kedepan melalui Perwakilan RRC, Ditjen Imigrasi. (afm)

Mahasiswa UMN Al-Washliyah KKN ke Desa

0

mimbarumum.co.id – Rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah memberangkatkan 1794 mahasiswa/mahasiswi yang akan melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019, di 15 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara.

Dengan mengusung tema KKN, “Menjadikan Mahasiswa Yang Visioner, Terampil Dalam Mengaplikasikan Problem Solving Berkarakter Dalam Mewujudkan Almuni Yang Unggul, Berkualitas Dan Islami.”

Rektor UMN Al-Washliyah, Hardi Mulyono Surbakti menyampaikan mahasiswa turun ke desa-desa nantinya diharapkan menjaga nama baik kampus dan organisasi.

“Jaga marwah nama baik UMN Al-Washliyah khususnya organisasi Al-Washliyah. Kalau ada mahasiswa itu yang suka memutuskan hubungan, itu bukan mahasiswa UMN Al-Washliyah, karena arti Al-Washliyah itu menghubungkan/menyatukan,” kata Hardi di aula Kampus C UMN Al-Washliyah Medan, Sabtu (13/7/2018).

Hardi yang pernah menjadi anggota DPRD Sumut ini menyebutkan, ketika anak-anak (mahasiswa) ke desa berbaur ke masyarakat kalian harus bisa menghubungkan sesama masyarakat disana.

“Jika kedatangan mahasiswa ke desa justru membuat hubungan antar masyarakat menjadi putus, kalian gagal menjadi mahasiswa UMN. Jadi kedatangan ke desa harus membawa dampak hal yang positif tidak membawa hal yang negatif,” harapnya.

Ia pun mengingatkan mahasiswa untuk  menjaga kesehatan serta membuat kesan yang baik kepada masyarakat.

“Saya mau berangkatkan 1794 orang ke desa, kembali harus 1794, untuk itu jaga kesehatan. Jaga nama baik kampus dan organisasi Al-Washliyah. Semoga kalian mahasiswa meninggalkan kesan yang baik,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pelayanan Praktek Kerja Lapangan (LP2KL) Samsul Bahri, menambahkan, bahwa pelaksanaan KKN tahun 2019  berjumlah 1794 mahasiswa dengan 15 program studi. Di mana KKN di mulai pada 16 Juli 2019 sampai 17 Agustus 2019.

Ia menerangkan, desa yang dikunjungi adalah 90 desa di 15 Kabupaten/Kota meliputi, Deliserdang, Serdang Bedagai, Langkat, Batu Bara, Asahan, Tanjung Balai, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Simalungun, Binjai, Padang Sidempuan dan Madina.

“Kami sangat menyadari bahwa kedepan mahasiswa atau sarjana harus lah orang-orang memiliki arah yang panjang  untuk melihat prospek kedepan. Lalu di dukung dengan bagaimana dia bisa menyelesaikan masalahnya dengan mengaplikasikan problem solving,” tutur Samsul.

Turut hadir Wakil Rektor I Firmansyah, Wakil Rektor II Ridwanto, Wakil Rektor III Milhan, Wakil Rektor IV Sri Sulistyawati, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ketua LP2KL Samsul Bahri, Sekretaris Rahmat Kartolo dan ribuan mahasiswa. (jep)

KPPU Soroti Aplikasi OVO

mimbarumum.co.id – Aplikasi OVO yang katanya memberikan kemudahan dalam sejumlah transaksi dilakukan masyarakat salah satunya pembayaran parkir ternyata mengundang keresahan bagi sebagian penggunanya.

Oleh karena itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I rencananya akan melakukan penyelidikan terhadap aplikasi dompet digital milik Lippo Group, Ovo yang sudah digunakan di area parkir mall dan pusat perbelanjaan karena diduga melakukan monopoli atau diskriminasi.

Hal tersebut ditegaskan komisioner KPPU Kanwil I, Guntur Syahputra kepada media pada Sabtu (13/7/2019). Dikatakan Guntur pihaknya saat ini masih meneliti sejumlah pusat perbelanjaan maupun mall soal indikasi memberikan prioritas beberapa tempat parkir menggunakan OVO.

“KPPU memiliki tugas dalam rangka mengawasi dan menegakkan hukum larangan praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999,” ungkap Guntur.

Tugas tersebut pun dilaporkan secara berkala kepada presiden dan DPR yang memiliki fungsi penilaian atas rencana penggabungan maupun peleburan badan usaha, pengambilalihan saham, pengambilan aset, ataupun pembentukan usaha patungan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli.

Serta memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan pemerintah berkaitan dengan praktik monopoli persaingan usaha tidak sehat.

Sementara itu ketika ditanya dimana saja praktik monopoli ini diduga dilakukan OVO, Guntur menegaskan belum bisa membeberkan karena masih dalam penelitian. (ml)

Alat Berat PU Dibakar OTK

0

mimbarumum.co.id – Alat berat milik Dinas PU Kabupaten Samosir dibakar pada Sabtu (13/7/2019) di Desa Sinaga Uruk Pandiangan, Kecamatan Palipi.

Berdasarkan informasi warga setempat, alat berat itu sedang disewa masyarakat untuk kebutuhan pematangan lahan.

Camat Nainggolan, Barisan Manullang kepada mimbarumum.co.id mengatakan, sampai saat ini belum diketahui penyebab dibakarnya alat berat PU Samosir itu.

Pantauan wartawan, sampai berita ini dirilis, pihak kepolisian sedang menelusuri penyebab kebakaran itu. (rn)

Wiih Dimana Nih..Ada Pembunuhan Sadis

mimbarumumco.id – Ada pembunuhan sadis terjadi di Sumatera Utara. Korban, Rinto (27) warga Desa Mananti, Kecamatan Ujung Batu, Padang Lawas Utara, kemarin.

Rinto dibunuh rekannya sendiri, Tamba Tua Nasution. Rinto mengalami luka sayatan benda tajam parah hingga tewas di tempat kejadian perkara, kemarin. Rinto terkapar bersimbah darah di grosir miliknya.

Saksi-saksi yang melihat kejadian itu, langsung memberitahukan peristiwa itu ke Polsek Padang Bolak. Kapolsek Padang Bolak AKP Zulfikar dalam laporannya di whatsapp mengatakan saat ini pelaku sudah ditahan.

“Korban ditemukan tak bernyawa lagi di grosirnya. Korban mengalami luka robek di kepala, luka robek di leher belakang, luka robek di bahu kiri dan tangan kiri terputus,” ujar AKP Zulfikar.

Kata Zulfikar lagi, barang bukti yang diamankan satu egrek dengan tiang kayu panjang semeter dan baju tangan pendek bersimbah darah milik pelaku.

“Untuk motifnya, tersangka sakit hati, dendam karena sering diintip oleh korban. Tersangka merasa sakit hati dan merasa terhina,” tuturnya. (zal)

Hasil Gerakan Literasi Parulian Luncurkan Buku Kedua Karya Siswa

0

mimbarumum.co.id – Buah konsistensi mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah, Yayasan Pendidikan Parulian kembali meluncurkan buku kedua karya siswa. Buku kumpulan cerpen tersebut diberi judul “Rembulan yang Bersayap”.

Sekretaris Jenderal YP Parulian, Erita Siburian kemarin mengatakan kehadiran buku kedua ini adalah berkah dari konsistensi dan komitmen semua elemen sekolah mulai dari yayasan, kepala sekolah, guru dan sejumlah siswa dalam mengembangkan gerakan literasi yang telah dibangun sejak 2016 lalu.

“Semoga ini menjadi pemicu untuk sekolah kita, agar ke depan tak henti-hentinya menghasilkan karya baru. Saya berharap kehadiran buku kedua ini dapat menjadi penyemangat bagi seluruh siswa di sekolah di Yayasan Parulian untuk terus mengembangkan karakter melalui program literasi,” harapnya.

Sekretaris Jenderal Forum Masyarakat Literasi Indonesia (Formalindo) Sumut Agus Marwan juga mengapresiasi terbitnya buku cerpen “Rembulan yang Bersayap”. Buku tersebut merupakan kakak kandungnya yang berjudul “Petualangan Imaji” yang lahir hadir 2018 lalu.

Menurut Agus Marwan, terbitnya buku tersebut adalah buah manis kerja keras seluruh pemangaku kepentingan di YP Parulian.

Agus mengatakan menulis buku jelas tidak gampang. Butuh kerelaan, ketekunan, kegemaran membaca dan imajinasi.

“Anak-anak mesti rela meluangkan waktunya membaca buku untuk memperkaya pengetahuannya, tekun menggeluti kata-kata dan senantiasa bergulat dengan imajinasi. Imajinasi itu akan menafasi alur cerita dari tulisan anak-anak. Menulis adalah keterampilan,” imbuh Agus. (afm)

Talenta

0

Pagi Medan!

Awak kenak dampak akhir pekan keknya laaa, sejak subuh tadi awak bermalasan saja maunya.

Tapi ini tak laaa boleee lama2 dan dibiarkan, sebab kalo teros macam tu, pasti rugi dan tergilas awak sama millennials yang kian ngebot aja larinya.

Kenyataan itu untungnya awak tengok saat kongkow silaturrahim bareng adek2an awak Wahyu Blahe dan Aini Tarigan semalam di kede Kopimendoan yang dikelola Goldha Maulla Hildayani anak kawan awak Cahyo Tj Pramono.

Wow, tekejot-kejot awak dibuat dua anak muda tu, mereka berbisnis dimana tempat pon bisa. Selain itu mereka bisa berbisnis dengan berbagai bentok alias platform (kata orang sekarang).

Kemaren saja, sambil kongkow, mereka awak tengok masih bisa berbisnis menjual jasa konsultasi sesuai sertifikasi yang mereka miliki.

Bangganya awak, mereka tidak cuma multi talenta, tapi juga punya multy bisnis. Wahyu contohnya, dia punya beberapa bisnis selain jasa, bahkan sekarang sedang rencanakan bisnis multigerai.

Asiknya, mereka berjejaring yang luas dan kuat. Bagi Aini dan Wahyu, awak tengok, bisnisnya sudah gak ada batas wilayah lagi. Indonesia sudah jadi laman bermain mereka. Undangan konsultasi dan seminar datang dari mana2.

Melihat kenyataan ini, awak piker memang sudah saatnya mereka pon ikot bermain ke ranah yg bisa mengakomodir generasinya.

Bahkan kalau perlu mereka sudah harus diajak tandem dengan generasi kita untuk mulai belajar jadi pemimpin negeri.

Dengan begitu kita generasi di atas mereka sudah bisa untuk bersiap alih generasi dan lengser keprabon dan tutwuri handayani. Cocok klen rasa?

Milad Teropong ke-18

0

Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa Teropong (UKM-LPM Teropong) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara  rayakan Milad ke-18 dan Silaturahmi Alumni & Anggota UKM-LPM Teropong dengan mengusung tema, “Mempererat Solidaritas agar Tercipta Manisnya Silaturahmi Keluarga Besar UKM LPM Teropong,” di Aula Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, kemarin.

M. Agung Safari Harahap selaku Pemimpin Umum UKM-LPM Teropong mengatakan bahwa saat ini nahkoda kapal biru berada di tangannya. Segala konsekuensi dan permasalahan yang ada merupakan tanggung jawabnya.

“Nahkoda kapal biru saat ini berada di tangan saya, ibaratkan sebuah garis lurus maka saya adalah titik yang ikut menuruskan kepimimpinan itu, segala konsekuensi maupun permasalahan sudah menjadi tanggung jawab saya,” kata Agung.

Ia menegaskan pengorbanan pendiri UKM LPM Teropong hingga 18 tahun berdiri merupakan pengorbanan yang harus dibayar dengan meneruskan tongkat estafet dan menciptakan benih-benih berkualitas.

“Ketika kita mengalami benturan besar yang menimpa kepengurusan ini, coba kita mengingat memoar kepengurusan lalu karena perjuangan yang saat ini kita alami belum sebanding dengan perjuangan mereka apalagi perjuangan sang pendiri Teropong dan sudah saatnya kita melanjutkan perjuangan mereka, menjadi lembaga pers yang berkualitas, sebab barometer kita jelas menjadi Lembaga Pers Mahasiswa terkemuka di Sumatera Utara,” tegasnya.

Agung menambahkan Milad ke-18 Teropong tidak bertujuan untuk mempertontonkan kehebatan para individu melainkan untuk menjalin ikatan silaturahmi antara alumni dan kepengurusan baru.

“Tidak ada pembeda antara alumni dan anggota pada acara ini karena saya mau suasana kekeluargaan tercipta hari ini dan kita tidak berselebrasi,” tambah Agung.

Acara ini dihadiri juga oleh para alumni, salah satunya Nur Akmal S.Pd selaku ketua Forum Alumni Teropong (Format) memiliki nada yang sama dengan Agung, bahwa Teropong harus menjadi lembaga satu langkah terdepan dibanding dengan lembaga lainnya. Teropong dituntut menjadi sosok inspirator bagi mahasiswa lainnya.

“Harapannya di milad ke-18 ini Teropong agar tetap eksis dan juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa. Seperti dari lingkungan kecil dimulai kelas kalian teropong harus menjadi salah satu lembaga yang beda dengan yang lain. Serta  kepengurusan saat ini harus punya pengalaman yang lebih bagus dari sebelumnya dan harus membekas di hati jika mengingat Teropong,” pungkas Nur. (muhammad rizky alhaj)

Tulisan ini dikirim oleh Muhammad Rizky Alhaj, Mahasiswa UMSU Semester 4, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 

Pelebaran Jalan Lingkar Samosir Abaikan Keselamatan Warga

0

mimbarumum.co.id – Pengerjaan proyek jalan nasional menyelesaikan preservasi dan pelebaran Jalan Lingkar Pulau Samosir sepanjang 123 kilo meter, dinilai kurang profesional.

Masyarakat setempat mengeluhkan progres pekerjaan galian di Desa Pardugul, Kecamatan Pangururan yang belum dikerjakan sampai saat ini.

Idealnya proyek multy year yang akan meningkatkan konektivitas dan mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba itu, harus memperhatikan kebutuhan warga setempat.

“Namun penanganan proyek itu sepertinya asal asalan, tanpa memperhatikan keselamatan dan kenyamanan warga setempat,” sebut penduduk setempat, Timbul Sitanggang kepada mimbarumum.co.id, Sabtu (13/7/2019) di lokasi galian.

Dikatakan Timbul, proyek reservasi dan pelebaran jalan nasional melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan, Ditjen Bina Marga secara bertahap sejak 2016 dan ditargetkan selesai pada tahun 2019 itu, telah menyebabkan ada kubangan di beberapa titik.

“Ini telah digali sekitar setengah tahun lalu, tapi belum dikerjakan sampai saat sekarang,” tuturnya.

Ia mengharapkan pelaksanaan proyek khususnya Paket 1, Preservasi dan Pelebaran Jalan Pangururan-Ambarita-Tomok-Onan Runggu sepanjang 75,90 kilometer dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp367,21 miliar itu tidak main-main.

“Ini menyangkut nyawa masyarakat, karena rentan kecelakaan dan akan menggangu kesehatan kalau dibiarkan berlama-lama,” tegas Timbul.

Ia meminta kontraktor paket 1, PT PP dan PT Seneca mengerjakan proyek dengan profesional dan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat sekitar proyek.

Akibat dari pekerjaan proyek jalan nasional ini, kalangan masyarakat akan mendatangi DPRD Samosir.

“Selain pekerjaan yang asal asalan, realisasi pelaksanaan dinilai tidak sesuai dengan konsep awal jalan Lingkar Samosir,” ujar warga lainnya Amco Sitanggang.

Menurutnya, penggalangan massa telah diadakan untuk mengusulkan DPRD Samosir mengagendakan Rapat Dengar Pendapat. (rn)

OTT BPK Siantar, Penyidik Baru Tetapkan Satu Tersangka

mimbarumum.co.id – Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumut menetapkan satu tersangka kasus pungli pemotongan pemberian uang intensif pemungutan pajak daerah milik pegawai Badan Pengelolaan Keuangan Kota Pematang Siantar.

Sebelumnya, Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumut melakukan OTT di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Pematang Siantar, Jalan Merdeka, Pematang Siantar, Kamis (11/7/2019).

Kasubdit III/Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumut AKBP Roman Smaradhana Elhaj, Jumat (12/7/2019) menjelaskan setelah dilidik dan gelar perkara, ia baru baru menetapkan satu orang tersangka berinisial EZ (35) Bendahara Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kota Pematang Siantar.

Tim Unit IV Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumut, mendapat informasi terjadi pengutipan uang pencairan dana intensif pemungutan pajak daerah Kota Pematang Siantar Triwulan II Tahun 2019 sebesar 15 persen dari jumlah uang yang diterima Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas di kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Pematang Siantar.

Selanjutnya, tim Unit IV Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus melakukan penyelidikan atas informasi tersebut.

Dari hasil penyelidikan tersebut, tim menemukan fakta benar atas informasi yang didapat di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Pematang Siantar.

Selanjutnya tim langsung melakukan OTT, Kamis (11/7/2019) di ruang Bidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Pematang Siantar.

Dari hasil interogasi, tim Unit IV Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumut melihat dari tangan inisial TMDLT (saksi) ditemukan uang sebesar Rp 25.696.000. Sebelumnya, TMDLT mengakui atas perintah tersangka EZ, yang melakukan pengutipan terhadap LN (saksi).

“Kemudian, tim mengamankan LN beserta barang bukti uang Rp 21.250.000 dari hasil pengutipan uang pencairan dana insentif pemungutan pajak daerah Kota Pematang Siantar, Triwulan II Tahun 2019 sebesar 15 persen dari jumlah 21 orang korban pengutipan uang pencairan dana insentif,” terang Roman.

Tim Unit IV Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumut mengamankan EZ beserta barang bukti uang sebesar 8.637.000 dengan rincian Rp 3.600.000 atas pengutipan uang lembur dari 10 orang korban Bidang Aset Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Pematang Siantar dan uang Rp 132.000.000 atas pemotongan ATK, penyediaan barang dan jasa.

Roman menambahkan dari keterangan 16 saksi yang sudah diperiksa, 4 saksi inisial LD, RN, ES dan TMDLT yang ikut dalam operasi tangkap tangan kemarin. (afm)