Beranda blog Halaman 2296

KPPU Advokasi Distributor Kebutuhan Pokok Jelang HBKN 2019

0

mimbarumum.co.id – Komisi Pengawas Persaiangan Usaha (KPPU) advokasi distributor kebutuhan pokok jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) 2019.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kepala Kanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan Emilia Lubis dan Satgas Pangan Kota Medan Iptu M Karo-karo.

Ramli menyampaikan keterkaitan harga dan pasokan ini tentunya akan mengarah pada keberpihakan yang lebih baik kepada konsumen, dimana dengan pasokan yang memadai maka harga juga akan terjangkau di tingkat konsumen.

Baca Juga : Antisipasi Persaingan tak Sehat, KPPU Kanwil I Advokasi di Labura

“Selama ini KPPU telah beberapa kali menangani perkara kartel pangan, dan saat ini KPPU tengah mengawasi berbagai komoditas pangan seperti beras, bawang merah, bawang putih, cabai, jagung, ayam/telur, daging sapi, garam, gula dan komoditas pangan lainnya, khususnya pada komoditas pangan strategis yang selama ini harganya berfluktuasi” ungkapnya, Senin (9/12/2019).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis dalam kesempatan itu m


enghimbau kepada distributor dan pelaku usaha untuk dapat bekerjasama dengan Pemko Medan dalam menjaga inflasi di Kota Medan.

Baca Juga : KPPU Beberkan 40 Perusahaan tak Bayar Denda

“Koordinasi perlu dilakukan dengan maksud agar dapat mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang timbul dalam pengembangan cadangan pangan masyarakat sekaligus untuk mengadakan pembinaan, pengembangan alternatif peningkatan ketersediaan dan cadangan pangan,” terang Emilia.

Sementara itu, Satgas Pangan Kota Medan, Iptu M Karo-karo menyampaikan peran Satgas Pangan dalam membantu tingkat stabilitas pasokan dan harga pangan.

Satgas pangan akan mewaspadai peningkatan harga pangan karena permintaan pasar yang tinggi atau perilaku pedagang yang cenderung meningkatkan harga secara tidak wajar. (ml)

Anak-Anak Panti Alwasliyah Langkat Dapat Perhatian PKM Polmed

mimbarumum.co.idTim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Medan memberikan perhatian khusus terhadap kualitas kesehatan anak-anak penghuni panti asuhan.

Selain memberikan pengarahan dan pembekalan keterampilan tentang pola hidup sehat, para dosen itu juga menyerahkan bantuan kepada pihak Panti Asuhan  Yayasan Amal Washliyah Langkat yang berdomisili di Desa Lalang Jalan Musyawarah Tanjung Pura Kec. Tanjung Pura Kab. Langkat Prov. Sumatera Utara.

Bantuan tersebut berupa  23 unit lemari pakaian, peralatan mandi dan cuci, peralatan kebersihan, minyak goreng hingga pemberian makanan dan kue.

“Ini bagian dari tanggung jawab moral perguruan tinggi, sesuai dengan konsep Tri Dharma,” kata Irma Suryani Lubis, SE.M.Si, selaku Ketua Tim PKM, baru-baru ini.

Baca Juga : Mahasiswa KKN UMN Al-Washliyah Gotong-Royong di Desa Lalang

Ia menyampaikan itu didampingi anggota Tim PKM lainnya, antara lain. Dr. Muslim Marpaung, SE. M.Si. , dan Darwin SH Damanik SE. M.Si.

Selama ini, terang Irma, anak anak panti asuhan kurang mendapatkan perhatian yang maksimal dalam bidang kesehatan.

“Belum ada pelayanan khusus untuk kesehatan, apalagi klinik,” ucapnya.

Dosen D3 Program Studi Perbankan dan Keuangan itu menyampaikan apresiasinya kepada pengurus Panti Asuhan Al Washliyah Langkat  yang sangat bersemangat dalam upayanya meningkatkan kualitas hidup para anak asuhan.

‘Semangat pengurus sangatlah patut dihargai karena upaya yang mereka lakukan untuk menghubungi para donatur cukup tinggi,” ucapnya.

Baca Juga : Politeknik Negeri Medan Bimbing Petani Aren di Langkat

Namun, kata Irma karena adanya keterbatasan fasilitas dan dana, maka harapan itu belum dapat dicapai oleh pihak pengelola panti.

Sementara itu Dr. Muslim Marpaung, menyebutkan program pengabdian yang dilakukan timnya itu diharapkan mampu memberikan  kontribusi bagi peningkatan kualitas hidup sehat dan tempat tinggal yang layak di panti asuhan.

Kegiatan pengabdian yang dilakukan para dosen Politeknik Negeri Medan sejak bulan September 2019 itu diisi dengan acara pembekalan pola hidup sehat.

Anak anak panti itu, baik laki laki maupun perempuan diajarkan tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan.

“Tim juga melakukan evaluasi pelaksanaan program yang dilakukan secara berkala dan pendampingan program,” tambah Darwin SH Damanik. (02)

Inilah Pria Yang Diduga Bunuh Janda 1 Anak dalam Kamar Kos

Medan – Pelaku yang membunuh AH (25) di rumah kos di Jalan Punak, Kelurahan Sei Putih Timur II, Kecamatan Medan Petisah, ternyata kekasihnya sendiri.

Pelaku bernama Samsir Halomoan Harahap, warga Jalan PWS Lorong Saidi, Kelurahan Sei Putih Timur, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

“Pelaku dan korban sudah 8 bulan menjalin hubungan,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto dalam konferensi pers di Mako Polsek Medan Baru, Senin (9/12).

Ia menyebutkan, pelaku nekat membunuh korban lantaran cemburu dengan korban yang diduga berselingkuh.

“Pada tanggal 4 Desember itu pelaku datang ke rumah korban, korban baru keluar dari rumahnya sambil membawa alat musik untuk dugem. Pelaku menganggap korban selingkuh dengan lelaki lain. Mereka bertengkar dan terjadi pergumulan hebat hingga pelaku membunuh korban,” jelasnya. Diberitakan sebelumnya, AH (25) ditemukan tewas di rumah kosnya, Rabu (4/12).

Baca Juga : Pembunuh Ini Gunakan Darah Korban untuk Menulis Pesan di Dinding

Di tubuh korban ditemukan sayatan di leher sebelah kanan, bekas luka benturan di kening bagian atas, pipi, tangan dan kaki.

Pelaku ditangkap pada Jumat (6/12) sekitar pukul 19.00 WIB di Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara.

Dari hasil penyelidikan, petugas mengamankan barang bukti berupa satu baju kaos lengan pendek warna putih dengan bercak darah, satu baju kaos milik korban, satu buah pisau cutter.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 subs Pasal 365 ayat 3 subs Pasal 351 ayat 3 KUHPidana dengan ancaman 15 tahun penjara. (antara/mimbar)

Ini Dampak ‘Banjir’ Impor Sepeda dari China

0

JAKARTA. PT Roda Maju Bahagia selaku produsen sepeda merek Element MTB, police bike, Camp, Ion, dan Capriolo merasakan dampak banyaknya impor sepeda lipat dari China. 

CEO Roda Maju Bahagia, Hendra menjelaskan cukup besar dampak dari adanya impor sepeda dari China. “Sekarang biaya masuk untuk sparepart dan sepeda impor sama, beda dengan di 2018 yang masih ada selisih sekitar 10%,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (9/12).

Oleh sebabnya, Hendri mengakui ada kesulitan membuka pabrik baru karena biaya produksi jadi lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.

Tentunya Roda Maju Bahagia telah menyiapkan cara untuk tetap menjaga pangsa pasarnya dan menghadapi impor sepeda dari China. Hendra bilang perusahaan memproduksi sepeda dengan kualitas yang lebih baik dari yang diimpor dari negeri panda tersebut. Sebab kalau dibuat dengan kualitas yang sama, otomatis cost lebih besar dan pasar sudah makin sempit.

“Jadi kami segmen Roda Maju Bahagia untuk kelas menengah ke atas dan menjamin kualitasnya,” ujarnya.

Asal tahu saja, hingga saat ini pangsa pasar sepeda Element sudah memasuki berbagai segmen di Indonesia dengan cara bekerjasama bersama distributor, dealer, maupun retail di hampir seluruh kota-kota besar.

Selain dijual offline, sepeda milik Roda Maju Bahagia juga dijual di toko online atau e-commerce seperti Blibli.com, Lazada, Mbiz, Buka Lapak, Tokopedia, dan masih banyak lagi.

Sebagai produsen sepeda yang berorientasi lokal ini berharap pemerintah bisa melakukan lebih banyak sidak lapangan. Sebab masih banyak sepeda lipat dengan merek yang tidak jelas dan tidak sesuai Standard Nasional Indonesia (SNI). (kontan/Mimbar)

Revitalisasi Gudang PT BGR Diharapkan Optimal Berikan Pelayanan pada Mitra Kerja

0

mimbarumum.co.id – Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution meletakkan batu pertama dimulainya revitalisasi gudang PT Bhanda Graha Reksa (BGR) Logistic di Jalan Titi Pahlawan, Kecamatan Marelan, Senin (9/12/2019).

Akhyar berharap revitalisasi ini makin optimal dalam fungsi serta mutu pelayanan PT BGR kepada mitranya.

Akhyar mengatakan Pemko Medan mendukung penuh setiap unit usaha yang beroperasi di wilayah Kota Medan untuk mengembangkan sektor usaha miliknya sesuai kapasitas pemerintah.

Baca Juga : Ini Alasan Polisi Hentikan Kasus Revitalisasi Pasar Horas

Terlebih hal tersebut memberi kontribusi baik dan signifikan untuk meningkatkan perekenomian sekaligus menciptakan peluang kerja baru di ibukota provinsi Sumatera Utara.

“Alhamdulillah, senang sekali kita bersama-sama dapat melakukan peletakan batu pertama revitisasi gudang PT BGR. Semoga ini menjadi awal baik bagu PT BGR untuk lebih mengembangkan dan memajukan bisnis usaha yang dijalani. Terlebih, kontribusi yang dimiliki dapat bermanfaat untuk meningkatnya sektor perekonomian di Kota Medan,” kata Plt Wali Kota.

Sebelumnya Dirut PT BGR Kuncoro Wibowo mengucapkan terima kasih kepada Pemko Medan atas sambutan baik dan dukungan yang diberikan sehingga groundbreaking revitalisasi gudang tersebut dapat dimulai. Pihaknya mengungkapkan siap mendukung setiap program Pemko Medan termasuk dalam menangani masalah kebersihan di Kota Medan.

“Kita adalah mitra. Oleh karenanya sinergitas harus dibangun. Kami juga berharap keberadaan PT BGR dapat membantu dan memberi kontribusi bagi Kota Medan serta semakin menjadi energi bagi kami untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan bagi seluruh konsumen dan mitra kerja yang ada,” sebut Kuncoro. (ml)

Jalan Di Sumut Sana Sani Rusak Parah

0

PematangSiantara – Meskipun Indonesia sudah merdeka 74 tahun, namun masih banyak jalan-jalan di wilayah Sumatera Utara yang rusak di sana sini. Bukan tidak pernah di aspal, namun jalan jalan tersebut terkesan luput dari perhatian pemerintah.

Dilansir dari ANTARA, Masyarakat dan pengguna ruas jalan jurusan Pematangsiantar – Raya Kabupaten Simalungun, Senin (10/12), mengeluhkan kondisi akses transportasi darat di daerah itu.

Ruas jalan menuju ibukota Kabupaten Simalungun sepanjang kira-kira sembilan kilometer mulai Km 17 di Kecamatan Pane itu banyak berlobang dengan kedalaman bervariasi, hingga 15 cm.

Mereka berharap Pemerintah segera memperbaikinya supaya memberikan kenyamanan, apalagi saat libur akhir tahun 2019.

“Akan banyak orang yang menggunakan jalan ini, pulang kampung dan liburan,” kata Manto (37), pengendara mobil pribadi, warga Kota Tebingtinggi.

KT Sinaga (54), warga Embong, Kecamatan Pane menginformasikan, kira-kira satu – dua bulan lalu ada perbaikan dengan sistem tambal (menutup ruas jalan yang berlobang). Namun tidak keseluruhan ruas jalan yang terkelupas aspalnya ditambal, hanya yang agak dalam, sehingga yang lainnya semakin membesar. “Harapan kami, pengaspalan secara menyeluruh, bukan tambal,” katanya.

Baca Juga : 9 Jalan Baru di Sumut Dimulai Tahun Ini



Tidak hanya di Simalungun, Warga Lingkungan VI Kelurahan Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat juga mengalami hal yang sama. Bahkan mereka sampai meminta bantuan warga pelintas untuk membeli sertu sendiri untuk menimbun jalan yang tidak pernah disentuh oleh pemerintah.

Warga Hinai Kiri Secanggang Langkat, Ari Anggada, di Hinai, Senin, menjelaskan, hingga kini jalan tersebut semakin hancur diakibatkan lalu lalang kendaraan yang melintas di kawasan itu.

“Kondisi jalan di sini sudah cukup lama hancur dan rusak diakibatkan tidak ada perhatian untuk pengaspalannya,” katanya.

Untuk itu seluruh warga di kawasan itu berharap agar Pemerintah Kabupaten Langkat dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat menyahuti aspirasi rakyat ini.

“Sebab, sudah cukup lama warga di kawasan itu mendambakan jalan bisa segera diaspal,” katanya. (ANTARA/mimbar)

1 Keluarga Ditabrak Kereta Api di Batang Kuis 3 Kritis 1 Tewas

0

Medan – Satu keluarga ditabrak kereta api jurusan Medan-Kualanamu setelah menerobos palang pintu perlintasan. Satu orang tewas dan tiga lainnya luka-luka akibat kejadian ini.

Kejadian ini terjadi di persimpangan rel Jl. Tembakau Deli, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pada hari Minggu (8/12/2019) sekitar pukul 18.00 WIB.

“Saat di persimpangan rel, palang pintu rel kereta api sudah turun akan tetapi korban tetap menerobos palang pintu rel kereta api,” ujar Kapolsek Batang Kuis AKP Madianta br Ginting saat dihubungi, Senin (9/12/2019).

“Untuk penanganan kejadian tersebut, sudah ditangani oleh Unit Laka, Sat Lantas Polresta Deli Serdang,” jelas Madianta.

Korban yang meninggal bernama Anggun. Sementara itu orang tua Anggun bernama Feri dan Beti serta adiknya bernama Nino dilarikan ke RSUD Lubuk Pakam untuk mendapatkan perawatan.

Menurut informasi yang dihimpun Mimbar Umum, korban awalnya berniat hati hendak memeriksakan kandungan sang istri yang sudah berusia enam bulan ke salah satu klinik di Batang Kuis, kondisi akhir, Ferry sekarat, tangan kirinya putus. Istri-nya (Beti), serta anak kedua mereka, Ega (8), juga kritis. Sementara anak sulung mereka, Anggun (10), tewas di tempat dalam kondisi cukup mengenaskan. Kepalanya berlubang. Keempatnya berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Soul warna biru-putih.

 

(detik/mimbar)

Sudah 25 Orang Saksi, Pembunuh Hakim Jamaluddin Masih Sumir

mimbarumum.co.id – Polisi masih terus mendalami kasus dugaan pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin (55) yang ditemukan tewas di mobilnya di kebun sawit di Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang pada, Jumat (29/11/2019). Hingga saat ini jumlah saksi yang diperiksa sudah bertambah menjadi 25 orang.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto kepada wartawan, Senin (9/12/2019) di Polrestabes Medan mengatakan, saat ini pihaknnya masih mendalami informasi dan alibi yang diberikan para saksi. Begitu juga dengan analisa hasil pemeriksaan Labfor maupun bukti yang lain.

Baca Juga : Sudah 18 Saksi Diperiksa, Kematian Hakim Jamaluddin Masih Misteri

“Artinya kasus itu sangat tergantung pada alat bukti dan saksi yang bisa kita miliki,” ungkap Agus.

Lebih jauh, pihaknya bisa menduga kasus ini apa dan keterkaitannya dengan apa. Tetapi, lanjut dia, untuk menentukan tersangkanya siapa tida bisa tidak boleh sembarangan.

Calon Kabaharkam Polri juga memastikan, kasus ini tidak ada hubungannya dengan proses hukum yang kini sedang ditangani korban.

“Saya rasa tidak. Tidak ada kaitannya dengan proses hukum yang sedang ditangani korban,”sebutnya.

Baca Juga : Hakim PN Medan Diduga Dibunuh Orang Dekat

Disinggung soal peran istri korban dalam memberikan informasi dan data kepada polisi dalam pengungkapan kasus ini, pihaknya akan mengkroscek dengan yang lain. Mengenai korban diduga tewas dalam rentang 12 – 20 jam sebelumnya sehingga ada dugaan korban meninggal dunia di rumah, Agus mengatakan bahwa rentang waktu tersebut sebagai antara.

“Namanya antara, bisa (dalam) rentang waktu itu. Tapi kan tidak bisa kita pastikan bahwa itu 20 jam, kan tidak bisa begitu. Tapi antara rentang waktu itu,” beber Agus.

Sebelumnya, Hakim yang juga humas Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin (55) warga  Perumahan Royal Monaco, Gedung Johor, Kelurahan Medan Johor ditemukan tewas di dalam  mobil bernomor polisi BK 77 HD di areal kebun sawit Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, Jumat (29/11) siang.

Mayat korban ditemukan dengan kondisi tangan terikat dan duduk dibangku kedua di belakang kursi sopir. (dd)

UMA dan USU Masuk Kampus Hijau Terbaik di Indonesia Tahun 2019, Ini Daftarnya

0

Jakarta – Laporan UI GreenMetric World University Rankings 2019 telah dirilis. Universitas Indonesia kembali terpilih menjadi kampus hijau terbaik di Indonesia pada tahun 2019.

Namun menariknya, ada kampus swasta dari Medan yang masuk dalam 25 Rangking terbaik. Yaitu, Universitas Medan Area (UMA) dan Universitas Sumatera Utara (USU).

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Universitas Indonesia mendapat total skor 8025 dari seluruh indikator yang dinilai. Indikator pengukuran UI GreenMetric 2019, yaitu Keadaan dan Infrastruktur Kampus, Energi dan Perubahan Iklim, Pengolahan Sampah, Penggunaan Air, Transportasi, serta Pendidikan.

Universitas Indonesia mendapatkan masing-masing skor yaitu Infrastruktur (1050), Energi dan Perubahan Iklim (1625), Penanganan Sampah (1500), Pengolahan Air (825), transportasi (1375), serta-pendidikan (1650). Universitas Indonesia, diikuti oleh Institut Pertanian Bogor dan Universitas Gadjah Mada pada urutan kedua dan ketiga. Institut Pertanian Bogor mendapatkan masing-masing skor yaitu Infrastruktur (1400), Energi dan Perubahan Iklim (1200), Penanganan Sampah (1425), Pengolahan Air (575), transportasi (1475), serta pendidikan (1700).

Universitas Gajah Mada mendapatkan masing-masing skor yaitu Infrastruktur (900), Energi dan Perubahan Iklim (1300), Penanganan Sampah (1500), Pengolahan Air (875), transportasi (1375), serta pendidikan (1675).

25 ” Kampus Hijau” terbaik Berikut 25 kampus hijau terbaik di Indonesia tahun 2019
1. Universitas Indonesia
2. Institut Pertanian Bogor
3. Universitas Gajah Mada
4. Universitas Diponegoro
5. Institut Teknologi Sepuluh November
6. Universitas Negeri Semarang
7. Universitas Sebelas Maret
8. Universitas Islam Indonesia
9. Telkom Bandung
10. Universitas Padjajaran
11. Universitas Islam Negeri Raden Inten Lampung
12. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
13. Universitas Multimedia Nusantara
14. Universitas Sumatera Utara
15. Universitas Airlangga
16. Universitas Brawijaya
17. Universitas Medan Area
18. Universitas Lampung
19. Universitas Negeri Yogyakarta
20. Universitas Riau
21. Institut Teknologi Bandung
22. Universitas Teuku Umar
23. Universitas Bengkulu
24. Institut Teknologi Sumatera
25. Universitas Hasanuddin

Pimpinan Kampus Jadi Jaminan, Polda Sumut Tangguhkan Penahanan Mahasiswa

Indikator penilaian

UI GreenMetric merupakan inovasi UI yang telah dikenal luas di dunia internasional sebagai pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia berbasis komitmen tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup kampus.

“UI GreenMetric telah memperlihatkan kepemimpinan dalam gerakan kampus hijau sedunia yang terlihat dari meluasnya kegiatan UI GreenMetric World University Rankings Network (UIGWURN).

Saat ini terdapat 35 Koordinator Nasional dari 30 negara yang tersebar di Asia, Eropa, dan Amerika,” kata Ketua UI GreenMetric, Prof. Riri Fitri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com. UI GreenMetric memilih kriteria yang dianggap penting oleh universitas yang peduli dengan keberlanjutan.

Pemeringkatan UI GreenMetric of World Universities dilandasi tiga filosofi dasar, yakni Environment, Economic, dan Equity (3’Es) dengan bobot indikator penilaian terdiri atas: Keadaan dan Infrastruktur Kampus (15 persen), Energi dan Perubahan Iklim (21 persen), Pengelolaan Sampah (18 persen), Penggunaan Air (10 persen), Transportasi (18 persen), dan Pendidikan (18 persen).(kompas/mimbar)

Fahri Hamzah Kritik Kemenag Tarik Materi Khilafah dan Jihad

0

Jakarta – Seluruh materi ujian di madrasah yang mengandung konten khilafah dan jihad telah diperintahkan untuk ditarik dan diganti. Kementerian Agama (Kemenag) menginginkan materi ujian di madrasah lebih mengedepankan kedamaian, keutuhan, dan toleransi.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Umar, menjelaskan, yang dihilangkan sebenarnya bukan hanya materi khilafah dan perang. Setiap materi yang berbau kekanan-kananan atau kekiri-kirian juga dihilangkan.

Dia mengatakan, setiap materi ajaran yang berbau tidak mengedepankan kedamaian, keutuhan, dan toleransi juga dihilangkan. “Karena kita mengedepankan pada Islam wasathiyah,” kata Umar, Sabtu (7/12) seperti yang dilansir Republika.co.id

Penghilangan materi khilafah dan jihad sesuai ketentuan regulasi penilaian yang diatur pada SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3751, Nomor 5162, dan Nomor 5161 Tahun 2018 tentang Juknis Penilaian Hasil Belajar pada MA, MTs, dan MI.

Sementara itu, Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menilai keputusan tersebut tidak tepat. Negara harus memfasilitasi kebebasan untuk berdebat dan mendewasakan ruang publik. Ruang publik harus diisi oleh pikiran dan cinta.

Menurut dia, ruang publik tidak boleh diisi oleh doktrin dan kekuasaan karena bikin mual dan muak. Negara tidak boleh main belakang seperti kelakuan yang berkembang.

“Kalau betul negara ingin menghilangkan sejarah ‘khilafah’ dan ‘jihad’ dalam kurikulum nasional maka sebentar lagi kita akan bertengkar oleh penggunaan keluasaan lewat belakang terhadap kurikulum nasional. pemerintah ini bisa dituduh pembuat onar dan kekacauan,” kata dia melalui laman resminya, Ahad (8/12).

Peneliti: Belum Ada Fakta Empiris Khilafah Ancam Kebhinekaan

Peneliti Muda, Septian AW menegaskan bahwa saat ini ada pihak-pihak yang berupaya untuk menjelekkan narasi khilafah. Ia memberikan permisalan bahwa banyaknya yang menuding khilafah akan mengancam kebhinekaan.

“Saat ini ada upaya monsterasasi khilafah. Ada anggapan bahwa khilafah mengancam kebhinnekaan. Apakah ini ada fakta empiris? Ini belum pernah dibuktikan secara ilmiah,” katanya dalam diskusi ‘Apa Itu Khilafah?” di Bekasi pada Ahad (07/04/2019).

Pria yang juga mentor Komunitas Literasi Islam membantah jika adanya khilafah akan terjadi kegaduhan. Sebaliknya, kata dia, khilafah melindungi kehormatan setiap orang.

“Ketika ada khilafah, keyakinan orang Islam tidak diganggu dan kehormatan dijaga. Begitu juga dengan orang kafir. Itu sudah ada fakta empirisnya,” tuturnya.

Ia juga menekankan bahwa ketika khilafah Utsmani runtuh, bukan umat Islam Turki saja yang terguncang. Namun, seluruh umat Islam di dunia.

“Semua umat Islam terguncang. Karena ini sudah menjadi simbol persatuan dan perluasan terhadap kezaliman. Bahkan pasca khilafah runtuh, khilafah di Indonesia juga dibahas,” tuturnya.

“Dulu para tokoh di Indonesia membentuk Komite Khilafah. Pendirinya ada Hos Tjokroaminoto, KH. Abdul Wahab Hasbullah dan sebagainya,” sambung Septian. (kiblat/indeoneside/republika/Mimbar)