Beranda blog Halaman 2281

Buang Bangkai Babi ke Sungai akan Dipidana

0

mimbarumum.co.id – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut Dr Binsar Situmorang menegaskan pembuang bangkai ternak babi ke sungai akan dipidana atas UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 

Hal itu ditegaskannya menjawab wartawan kemarin sehubungan banyaknya bangkai babi karena terserang virus hog kolera dibuang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ke sungai Badera Medan. Tindakan itupun bisa dipidana.

Karenanya, Anggota Tim Unit Reaksi Cepat Pencegahan dan Penanganan Peredaran Virus Hog Kolera Babi Pemprov Sumut, Binsar Situmorang, mengatakan, para pembuang bangkai babi ke sungai akan dipidana.

Baca Juga : Ratusan Ekor Bangkai Ternak Babi Dikubur

Dalam Pasal 69 UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, diatur tegas tentang larangan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup.

“Termasuk dalam hal ini membuang bangkai babi ke sungai Badera. Pelanggaran akan larangan itu adalah perbuatan pidana, termasuk dalam” ujar Binsar.

Untuk itu, tegas Binsar, masyarakat atau siapapun, diimbau agar tidak membuang bangkai babi atau barang benda apapun yang dapat mencemari dan merusak sungai. “Ini tegas dipesankan Pak Gubernur melalui tim ini,” ujar Binsar.

Terhadap pembuangan bangkai babi ke sungai yang marak terjadi belakangan ini, akan diselidiki tim melalui pelibatan Satppl PP dan Pejabat Pegawai Sipil (PPNS).

“Dan bilamana ketahuan siapa yang membuangnya, dituntut ke proses hukum karena itu adalah perbuatan pidana,” tegas Binsar.

Ditambahkannya lagi agar masyarakat pemilik ternak babi yang mati terserang virua hog kolera, langsung menguburnya. Selain agar tidak mencemari dan merusak lingkungan serta agar tidak timbul penyakit karenanya, juga agar virus hog kolera itu tidak menular ke ternak babi lainnya. (zat)

Banjir di Karo 13 Rumah Hancur

0

mimbarumum.co.id – Banjir di Karo hancurkan 13 rumah di Desa Lau Pengulu, Kecamatan Mardinding, Karo tepatnya perbatasan Aceh dan Sumut.

Kepala BPBD Karo Martin Sitepu mengakui memang terjadi banjir diakibatkan intensitas hujan yang tinggi, bukan banjir bandeng seperti yang diberitakan sebelumnya.

Namun kendati demikian karena banjirnya disertai lumpur ada belasan rumah rusak yang terpapar banjir.

Baca Juga : Pemda dan Pemerintah Pusat Harus Sinergi Atasi Banjir

“Kita belum tahu perkembangan selanjutnya, tapi tim kita sudah diturunkan dan kini tengah dikerjakan menuju lokasi. Lokasinya jauh itu, dari kabupaten kita sekitar 3 jam menempuhnya, kita tunggulah informasi dari tim kita jika sudah sampai,” ucapnya, Senin ( 11/11/2019).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. BPBD Karo pun terus melakukan pantauan terkait dengan peristiwa itu. Dan pemantauan ini dibantu oleh Babinsa Koramil 09, relawan dan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo Natanail Perangin-angin menambahkan, BPBD Karo sampai hari ini masih melakukan pendataan rumah warga yang rusak.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar jangan panik dan selalu waspada mengingat hujan masih turun deras di kawasan itu. (ml)

Ratusan Ekor Bangkai Ternak Babi Dikubur

0

mimbarumum.co.id – Ratusan ekor bangkai ternak babi akhirnya dikubur di sekitar pinggir Danau Siombak, Marelan.

“Bangkai ternak babi ini akan dikuburkan di lokasi Sungai Siombak ini. Semua tim reaksi cepat baik dari Pemko dan Pemprov sudah mempersiapkan alat-alat berat seperti ampibi,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Ir Azhar kepada wartawan di lokasi, Senin (11/11/2019).

Diungkapkan Azhar, untuk mengatasi atau mencegah penyebaran hoq kolera bangkai babi yang dibuang ke sungai Badera ini, pihaknya telah membentuk Tim di tiap kabupaten/kota di Sumut.

Baca Juga : Besok Ratusan Bangkai Babi dari Sungai Bedera Dikubur

Terlebih lokasi kejadiannya di Kota Medan, pihaknya sudah diinstruksi gubernur untuk membentuk tim reaksi cepat termasuk membentuk posko di setiap kecamatan yang gunanya untuk melakukan penguburan bangkai ternak babi tersebut.

Lanjut Azhar, instruksi itu juga ditekankan kepada bupati/walikota untuk mengambil langkah-langkah pengamanan diantaranya meminilisir perpindahan ternak babi dari desa ke desa lainnya guna menghindari virus yang sedang terjadi.

Baca Juga : Tidak Ada Virus Hog Cholera Menginfeksi Manusia

Langkah-langkah ini dilakukan, kata Azhar karena mengingat total ternak babi yang sudah mati di kabupaten/kota di Sumut sudah mencapai 5.800 ekor, jadi sangat perlu dilakukan reaksi cepat guna mengatasi penyebaran virus.

Masih penuturan Azhar, sebelumnya Gubsu Edy Rahmayadi mengingatkan agar warga tak membuang bangkai babi ke sungai terkait mewabahnya penyakit kolera babi di 11 kabupaten/kota di Sumaters Utara.

“Kita imbau warga jangan membuang bangkai babi sembarang tempat .Terlebih ke sungai. Maka, nanti saya akan keluarkan surat imbauan kepada seluruh masyarakat, supaya bisa memahami atau aturan ini tidak membuang sampah atau bangkai babi yang bisa menyebarkan virus atau bakteri kolera,” ucap Gubernur Edy kala itu. (zat)

Kapolres Tanjung Balai Ziarah ke Makam Pahlawan

0

mimbarumum.co.id – Memperingati Hari Pahlawan, Kapolres Tanjung Balai menggelar ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kota Tanjung Balai, Minggu (10/11/2019).

Ziarah dan tabur bunga ini turut dihadiri Wakil Walikota Tanjungbalai, Drs H Ismail Marpaung, Ketua Pengadilan Agama Kota Tanjungbalai, Edy Harpony, mewakili Danlanal Tanjungbalai, Letda Arif Fukron, Asisten III Halmayanti SH dan Kabag, Kasat dan Perwira Polres Tanjung Balai.

Baca Juga : Ada Kapolres Tanjung Balai di HUT ke-74 TNI di Asahan

Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira usai melaksanakan ziarah mengatakan kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan rangkaian memperingati Hari Pahlawan di Kota Tanjung Balai.

Sebelum ziarah, terlebih dahulu digelar upacara di Taman Makam Pahlawan, yang mana Kapolres Tanjung Balai menjadi inspektur upacara.

“Di Hari Pahlawan tahun ini yang bertemakan ‘Aku Pahlawan Masa Kini’, kita melaksanakan ziarah ke Makam Pahlawan, mengenang jasa para pahlawan kita,” tandasnya. (dd)

Besok Ratusan Bangkai Babi dari Sungai Bedera Dikubur

0

mimbarumum.co.id – Besok ratusan bangkai ternak babi yang diangkat dari sungai Bedera dikuburkan.

“Sampai hari ini kita bersama dengan tim lainnya melakukan pembersihan bangkai babi dengan menggeser ke tepi darat menggunakan perahu. Besok (11/11/2019) akan dikubur dengan alat berat,” ucap Camat Marelan Yunus, Minggu (10/11/2019).

Baca Juga : Pemko Medan Bentuk Timsus Tangani Pembuangan Bangkai Babi

Dikatakannya, bangkai-bangkai tersebut nantinya akan dikubur di dekat Danau Siombak. Saat ini masih ada puluhan bangkai babi lagi dan yang akan digeser dengan perahu lagi. Rencananya besok sekitar pukul 09.00 WIB akan dikuburkan bangkai babi ini menggunakan alat berat.

Sebelumnya ratusan bangkai babi ditemukan mengambang di kawasan Danau Siombak dan sungai Bedera, Medan Marelan bahkan karena bangkai-bangkai ini pemerintah setempat dan juga Dinas Kesehatan Kota Medan mengimbau warga untuk tidak menggunakan air sungai itu sementara.

Hal ini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya penyakit. (ml)

Tidak Ada Virus Hog Cholera Menginfeksi Manusia

0

mimbarumum.co.id – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut memastikan tidak ada virus Hog Cholera yang menginfeksi manusia.

Tim Reaksi Cepat telah dibentuk untuk melakukan pengujian. Kesimpulannya, virus ini hanya menyerang ternak babi dan belum ditemukan manusia yang terjangkit virus ini.

“Tim sudah bekerja, penyakit ini hanya menyerang ternak babi, ternak yang terinfeksi virus hog cholera pun tidak bisa diobati, kita hanya bisa melakukan upaya pencegahan virus dengan melakukan sanitasi terhadap kandang, dan pemberian vitamin, serta vaksin kepada ternak yang sehat,” tutur Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap, Minggu (10/11/2019).

Baca Juga : Pemko Medan Bentuk Timsus Tangani Pembuangan Bangkai Babi

Azhar menjelaskan, bahwa virus ini pertama kali ditemukan 25 September 2019, lewat surat yang disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Dairi.

“Kami pun langsung menyikapi serius laporan tersebut dengan melakukan pengambilan  sampel darah babi, di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Deliserdang, dan hasil dari laboratorium menyatakan itu positif Hog Cholera,” paparnya.

Untuk penanganan bangkai babi yang terinfeksi virus hog cholera, Azhar pun mengimbau jangan menunda untuk menguburkan.

Baca Juga : Bangkai Babi masih Ditemukan di Sungai Bedera

“Untuk ternak yang telah mati, harus segera dilakukan pemusnahan ternak babi yang telah mati, lakukan penguburan dan pemusnahan dengan dibakar, jangan dibuang ke sungai atau pun di buang ke hutan,” tambahnya.

Tidak Menular ke Manusia

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahid juga menegaskan bahwa virus hog cholera hanya menular dari babi ke babi, tidak ada kasus virus tersebut menular pada ternak lain atau pun manusia.

Ia juga mengharapkan agar bangkai yang telah dibuang ke sungai atau pun hutan agar segera dievakuasi.

“Kami pun berharap agar bangkai babi ini segera dievakuasi dari sungai sehingga air aliran sungai tidak tercemari lagi, dan kemudian mengubur bangkai tersebut, sehingga wabahnya tidak menimbulkan penyakit lain,” tambahnya. (zat)

JFS Sumut Gelar Kenaikan Tingkat Jujitsan

0

mimbarumum.co.id – Jujitsu Fighter Sumatera Utara (JFS) menggelar ujian kenaikan tingkat para jujitsan di Jalan Pertiwi Ujung Medan, kemarin.

Jujitsan yang lulus ujian kenaikan tingkat yakni, Farhan Akbar Nasution (sabuk hijau ke biru), Ari Kusnadi (sabuk coklat ke Dan I), Dwi Surya Apriani (Dan I ke Dan II), Surya Dharma (Dan II ke III) dan M Hafis (Dan III ke Dan IV).

“Ujian kenaikan tingkat ini merupakan gelombang kedua yang digelar JFS. Untuk para jujitsan Sumut masih ada kesempatan untuk ikut ujian kenaikan tingkat dan latihan bersama di Sibolangit pada 23-24 Nopember mendatang” kata pimpinan tim penguji yang juga Ketua Dewan Pelatih Syaiful Bahri Nasution.

Baca Juga : Cabor Karate Ricuh, Atlet Medan Dilarang Bertanding

Didampingi tim penguji Andi P Koesno dan M Abdi Ridha, Syaiful menuturkan latihan bersama atau gashuku untuk manambah ilmu para jujitsan untuk mengetahui lebih dalam tentang teknik dan bantingan. Selain itu untuk mempererat silaturahmi antara jujitsan se-Sumut untuk saling mengenal dan berbagi pengalaman.

Sementara Sekretaris Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Sumut M Amri Nasution SE, MSi memberikan apresiasi kepada JFS yang terus melakukan pembinaan terhadap para jujitsan.

“Sungguh luar biasa kegiatan yang digelar JFS belum satu tahun terbentuk telah berbuat yang terbaik untuk perkembangan Jujitsu di Sumut. Hal terbukti dengan kegiatan kenaikan tingkat, latihan bersama dan telah membentuk beberapa dojo di Medan dan Deliserdang,” ujarnya.

Saat disinggung tentang kepengurusan PBJI Sumut yang lagi kisruh. Amri menjelaskan untuk kepengurusan PBJI Sumut masih dipimpin Agustama sesuai SK PB PBJI Pusat No. 81 tahun 2017 tentang pengukuhan personalia PBJI Sumut masa bakti 2017-2022.

Kisruh yang terjadi Agustama membentuk kembali kepengurusan baru tanpa adanya rapat pengurus dan dinilai secara sepihak. Hal ini membuat para pengurus kota/kabupaten PBJI jadi bertanya kenapa bisa terjadi kepengurusan baru sementara kepengurusan lama belum habis periodenya.

“Untuk mencari tau tentang kekisruhan ini saya melakukan komunikasi dengan ketua PBJI Sumut, Agustama dan beliau menyatakan kepengurusan diganti sesuai instruksi Sekretaris PBJI Pusat. Saat komunikasi dengan sekretaris PBJI Pusat ternyata beliau menjawab tidak mengetahui ada perubahan kepengurusan PBJI Sumut” sebut Amri didampingi Bendahara PBJI Sumut Elfin Agustiar Siregar.

Ia menyebutkan jika memang Ketua PBJI Sumut ingin merubah kepengurusan harusnya mengundang para pengurus untuk rapat. Namun, kenyataannya perubahan pengurus secara sepihak diduga hanya mendengar pengurus salah satu club jujitsu.

“Saya sudah mengajak Ketua PBJI Sumut untuk duduk bersama membicarakan kekisruhan supaya tidak terjadi. Namun hingga saat ini belum terealisasi. Kita sebagai pengurus ingin jujitsan berprestasi untuk Sumut Bermartabat bukan mengurusi jujitsan atau pelatih yang berambisi jadi pengurus” tegasnya. (jep)

Jelang Natal, Dinas Peternakan Sumut Periksa Hewan Ternak

0

mimbarumum.co.idJelang Natal dan Tahun Baru 2020 Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut jajaran segera segera memeriksa antemortem ternak sebelum dipotong.

“Ini dilakukan sepekan sebelum dipotongnya ternak Lembu. Kita mulai dari tempat penampungannya diperiksa apakah ada gejala-gejala penyakit. Apalagi penyakitnya itu bersifat menular pada manusia. Jadi akan kita periksalah seminggu sebelum dipotong mendekati Hari Natal,” kata Kabid Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, drh Mulkan Harahap pada Minggu (10/11/2019).

Hal ini bertujuan agar masyarakat yang mengkonsumsi daging ternak itu merasa nyaman dengan menerapkan sistem ASUH yakni Aman, Sehat dan Utuh.

Baca Juga : MTA Maknai Ied dengan Sembelih 82 Hewan

“Tidak ada penyakit yang menular. Tidak ada ditemukan cacing pada dagingnya dan bagus. Kemudian utuh maksudnya disini tidak bercampur dengan daging-daging lainnya contohnya daging kerbau ini dicampurkan dengan daging celeng (babi),” ucapnya.

Tak hanya ternak lembu atau kerbau, pihaknya juga melakukan pemeriksaan pada hewan ternak itik atau ayam. Pemeriksaan ini nantinya bersama-sama dengan kabupaten/kota.

“Kita akan buat tim pemeriksaan untuk hewan ternak-ternak spesial menjelang Hari Natal itu yang diperiksa. Memang tidak hanya Hari Natal saja, tapi setiap hari-hari besar keagamaan di Indonesia kita lakukan pemeriksaan kesehatan ternak ini,” ungkap Mulkan.

Ia berharap tidak ada yang terlewatkan dalam pemeriksaan tersebut. Agar adanya kenyamanan masyarakat saat mengkonsumsi daging ini.

“Nah, kalau Hari Natal ini biasanya masyarakat akan mengkonsumsi daging babi dan stok daging babi cukup sampai akhir tahun. Sebab populasi babi di Sumut ada 1.229.000 ekor,” tandasnya. (ml)

Pemko Medan Bentuk Timsus Tangani Pembuangan Bangkai Babi

0

mimbarumum.co.id – Pemko Medan akhirnya membentuk tim khusus menangani bangkai babi yang mencemari sungai Bedera.

Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution menginstruksikan seluruh jajaran agar dapat menangani persoalan bangkai babi ini dengan serius. Ia tidak ingin hal tersebut menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.

Terlebih, ratusan bangkai babi tersebut telah mencemari Sungai Bedera sehingga perlu perhatian khusus agar sungai dapat kembali bersih.

Baca Juga : Bangkai Babi masih Ditemukan di Sungai Bedera

“Ini menjadi masalah serius dan perlu koordinasi dari kita semua. Apalagi kejadian ini telah menjadi konsumsi pemberitaan di tingkat nasional. Oleh karenanya, perlu penanganan ekstra sebagai bentuk tanggungjawab kita sebagai pemerintah,” kata Akhyar, Minggu (10/11/2019).

Ia berharap agar OPD dan pihak kecamatan dapat berkoordinasi dengan pihak terkait seperti unsur kepolisian guna mencari tahu dan mengusut kronologis kejadian serta oknum yang telah sengaja membuang bangkai babi ke aliran Sungai Bedera.

“Hingga saat ini aroma bau busuk yang ditimbulkan dari bangkai babi tersebut cukup mengganggu warga. Untuk itu, lakukan koordinasi dan usut tuntas masalah ini,” pesannya.

Baca Juga : Babi Terjangkit Hog Cholera Terus Bertambah

Akhyar juga tegas menginstruksikan agar menurunkan tim kesehatan untuk mensosialisasikan dampak serta upaya pencegahan akibat bangkai babi yang diduga terjangkit virus kolera.

“Masyarakat jangan sampai takut dan resah. Guna meminimalisir kekhawatiran tersebut Dinas Kesehatan sebaiknya mensosialisasikan dan menyampaikan langkah dan metode penanganan agar tidak terjangkit penyakit,” pesannya lagi.

Menyahuti instruksi tersebut, Kadis Kesehatan Edwin Effendi mengatakan telah membentuk tim kesehatan. Tim kesehatan yang diturunkan bilang Edwin merupakan bentuk pendampingan pada pihak kecamatan untuk memberikan penanganan bagi masyarakat yang dikhawatirkan terkena penyakit akibat bangkai babi tersebut.

“Kami telah bentuk tim kesehatan di lapangan agar dapat dengan cepat menangani ganggun kesehatan masyarakat yang mungkin terjadi,” tandas Edwin. (ml)

Sumut Runner Up Prowil Sumatera Kantongi 25 Medali Emas

0

mimbarumum.co.idPekan Olahraga Wilayah (Porwil) se-Sumatera X 2019 berakhir Sabtu (9/11/2019) dan ditutup secara resmi di Stadion Semarak Sawah Lebar Bengkulu.

Kontingen Riau berhasil mempertahankan gelar juara umum setelah mengumpulkan medali terbanyak, yakni 35 emas, 23 perak dan 37perunggu. Sementara Sumut menempati posisi runner up dengan torehan 25 medali emas, 16 perak dan 26 perunggu, disusul tuan rumah Bengkulu di urutan ketiga 25 emas, 13 perak dan 18 perunggu.

Ketua Kontingen Sumut Prof Agung Sunarno mengakui, perjalanan kontingennya tidak semuanya mulus. Banyak kerikil menghadang. Dan hal ini tidak mereka perkirakan sebelumnya.

Baca Juga : Frans Hutajulu Persembahkan Emas di Porwil X Bengkulu

“Saya bukan ingin mencari kkambing hitam. Namun tidak sedikit kendala yang dihadapi di Bengkulu. Seperti kehadiran atlet-atlet import di hampir semua cabor kontingen Bengkulu, yang proses mutasinya disinyalir bermasalah,” ucap Agung.

Selain mampu memperbaki peringkat dan perolehan medali emasnya bertambah, melalui Porwil X/2019 di Bengkulu ini, Sumut juga berhasil meloloskan hampir 60 atletnya ke PON XX/2020 di Papua.

Sumut sudah meloloskan 75 atlet ke PON. Dan melalui Porwil jumlah tersebut dipastikan bertambah sejak lolosnya cabor sepakbola (20 orang), bola voli putra (12 orang), bulutangkis (8 orang), enam atlet tinju, serta beberapa atlet lagi dari cabor perorangan lainnya seperti atletik, biliar, muahthai. Hanya dari catur, kempo dan panjat tebing yang gagal meloloskan atletnya. (jep)