Beranda blog Halaman 1932

Ultimatum Keras Pangdam Jaya Soal Reuni 212

0

mimbarumum.co.id – Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyebut Front Pembela Islam (FPI) telah menyatakan tak akan menggelar Reuni 212 Desember mendatang. Ia mengancam bakal mengambil tindakan tegas jika FPI melanggar pernyataannya itu.

“Kalau misalnya ke depannya dia sudah membuat surat pernyataan dia kemudian langgar, enggak ada cerita, saya dengan polisi ya, bertindak tegas ya,” kata Dudung kepada wartawan di Kodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020).

Dudung mengatakan bahwa pihaknya berpatokan pada imbauan dari Gubernur DKI Jakarta agar kegiatan Reuni 212 tak digelar lantaran melanggar Perda Nomor 88 Tahun 2020.

Ia menegaskan bahwa terdapat aturan hukum yang harus diikuti oleh warga Indonesia.

Baca Juga : Jokowi Minta Libur Natal dan Tahun Baru Dipangkas

“Semuanya seperti dia yang paling benar sendiri enggak ada, ikuti aturan hukum yang berlaku,” ucapnya lagi.

Mabes Polri sendiri telah menegaskan tak memberi izin kegiatan Reuni 212 yang biasanya digelar di Monumen Nasional.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengatakan bahwa keputusan itu sejalan dengan perintah Kapolri Jenderal Idham Azis melarang setiap kegiatan yang memicu kerumunan massa.

Awi, mengatakan bahwa Kapolri menegaskan agar setiap Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) dari setiap jajaran Polri dapat bertindak tegas dan tidak ragu-ragu untuk mengamankan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19.

“Kami tidak mengizinkan, tidak mengeluarkan izin keramaian,” kata Awi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/11/2020).

Rencana Reuni 212 mencuat sejak kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia, 10 November lalu. Rencana tersebut mendapat kritik sejumlah kalangan karena dilakukan pada masa pandemi virus corona.

Namun, PA 212 telah mengatakan bakal menunda Reuni 212. Gantinya, mereka bakal menggelar Dialog Nasional sebagai pengganti Reuni Aksi 212 pada 2 Desember mendatang.

Acara dialog tersebut akan menghadirkan 100 tokoh dan ulama, termasuk pimpinan FPI Rizieq Shihab.

“Pada tanggal 2 Desember 2020 kami akan mengadakan acara Dialog Nasional dengan menghadirkan 100 Tokoh dan Ulama yang akan dihadiri oleh IB HRS sebagai narasumber dengan tetap menerapkan protokol Covid-19,” ujar FPI Cs dalam keterangan tertulis, Rabu (18/11/2020). (cnn)

Editor : Dody Ferdy

Jokowi Minta Libur Natal dan Tahun Baru Dipangkas

0

mimbarumum.co.id – Presiden Joko Widodo meminta agar libur dan cuti bersama jelang Natal dan Tahun Baru diperpendek.

Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy setelah rapat terbatas yang dilakukan Jokowi dengan jajarannya.

“Kemudian yang berkaitan dengan masalah libur cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama Hari Raya Idul Fitri Bapak Presiden berikan arahan supaya ada pengurangan (hari libur),” kata Muhadjir di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (23/11/2020).

Lebih lanjut, Jokowi, kata Muhadjir, meminta pejabat terkait untuk segera melakukan rapat koordinasi. Rapat untuk memutuskan teknis pengurangan jatah libur pada akhir tahun ini.

Baca Juga : Ketua Solid Medan : Sebutan Kata Cina Diganti Sejak Kepemimpinan Presiden SBY

“Beliau memerintahkan supaya segera ada rapat koordinasi oleh Kemenko PMK dan lembaga terkait terutama soal libur akhir tahun dan pengganti libur cuti bersama Idu Fitri,” beber dia.

Pemerintah sebelumnya sudah mengundur waktu cuti bersama pada Hari Raya Idul Fitri tahun 2020 lalu. Rencananya libur pengganti bakal diberikan pada 28 Desember hingga 31 Desember 2020.

Libur nasional sendiri sudah ditetapkan pada Surat Keputusan Bersama dengan 3 Menteri Nomor 440 Tahun 2020 kemudian Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 728 Tahun 2019, Nomor 213 Tahun 2019, Nomor 01 Tahun Tahun 2019 Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2020.

Di sisi lain Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih menyarankan penundaan libur panjang Natal dan Tahun Baru pada 24 Desember-31 Desember.

Usulan ini ia sampaikan lantaran berpotensi mengulang rekor Covid-19 seperti terjadi usai libur panjang akhir Oktober lalu. (cnn)

Editor : Dody Ferdy

Ketua Solid Medan : Sebutan Kata Cina Diganti Sejak Kepemimpinan Presiden SBY

0

mimbarumum.co.id – Calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution dinilai gagal menjaga kemajemukan di Kota Medan. Pasalnya, Bobby menyinggung Cina sebagai etnis yang ada di Kota Medan. Padahal, istilah Cina ini sejak di masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah diganti menjadi etnis Tionghoa.

Ketersinggungan ini disampaikan oleh Ketua Solidaritas Indonesia Tionghoa Demokrat (SOLID) Kota Medan, Agus Salim.

“Saya secara pribadi sebagai etnis Tionghoa merasa sangat tersakiti dengan adanya kata kata Cina. Sebab, sejak ada undang-undang dan sudah ada Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 2014, bahwa Cina sudah diganti dengan Tionghoa,” tegas Agus kemarin.

“Nah, dengan adanya dikatakan Cina lagi, kita merasa didiskriminasi kembali. Padahal, istilah Cina ini sudah diganti di masa kepemimpinan Pak SBY,” terangnya.

Baca Juga : Ketum Medan Gaul : Kami Maksimal Berjuang untuk AMAN

Hal senada juga disampaikan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain Hutajulu. Sebenarnya, kata Herri, etnis itu sudah sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 2014 yang dikeluarkan di zaman kepemimpinan SBY dan mengganti istilah Cina menjadi Tionghoa.

“Jadi Cina itu adalah nama suatu negara, kemudian sukunya adalah Tionghoa. Jadi mereka ini adalah warga negara Indonesia yang sudah lama di Indonesia, mereka itu adalah suku Tionghoa, karena sama dengan suku Batak, suku Jawa dan sebagainya,” sebutnya.

Untuk itu, Herri berharap, di kepemimpinan Akhyar – Salman nanti kiranya dapat terus menjaga kebersamaan.

“Kita harapkan nantinya di kepemimpinan walikota Akhyar – Salman, supaya tetap ini dijaga, yang namanya keharmonisan beragama dan juga keharmonisan suku. Di mana, Medan adalah kota yang majemuk, tidak boleh menyinggung satu sama lain, di sini tidak ada warga negara 2, warga negara adalah 1,” tandasnya.

Dikutip dari kompas.com, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pencabutan Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor SE-06/Pred.Kab/6/1967 tanggal 28 Juni 1967. Melalui keppres itu, Presiden SBY mengganti istilah “China” dengan “Tionghoa”.
(Rel)

Editor : Dody Ferdy

Ketum Medan Gaul : Kami Maksimal Berjuang untuk AMAN

0

mimbarumum.co.id – Calon Walikota Medan, Akhyar Nasution menghadiri deklarasi Medan Gaul & Sumut For AMAN di Jalan Manggaan 8 Lingungan 1, Kelurahan Mabar, Medan Deli, Minggu (22/11/2020) sore.

Di hadapan Akhyar, Ketua Umum Medan Gaul & Sumut, Riandi mengaku, akan maksimal berjuang untuk memenangkan Akhyar – Salman dalam pesta demokrasi Pilkada Medan.

“Kami berjanji Pak akan maksimalkan perjuangan ini, khususnya daerah merah bapak di Medan Sunggal dan Medan Helvetia. Bapak jangan ragu, tengok saja hasilnya nanti,” tegas Riandi.

Penegasan yang sama juga disampaikan Sekjend Area Medan Kota, Bembeng Nasution.

“Sungguh kami apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Udak Akhyar yang berkenan hadir dalam deklarasi ini. Semangat yang Udak berikan kepada kami menjadi motivasi kami dalam berjuang,” akunya.

Baca Juga : Bobby Nasution : Program Kami Enggak Aneh-aneh, yang Realistis Aja!

“Ada beberapa hal yang saya sampaikan sebelumnya. Cukup satu saja, satu pilih Akhyar, satu menangkan Akhyar. Kenapa satu? Kalau 1 cakap, kalau 2 cakap-cakap,” ketusnya.

Sementara itu, Calon Walikota Medan, Akhyar Nasution mengucapkan terimakasih atas dukungan yang telah diberikan.

“Dukungan ini membuat saya bertambah semangat, karena kekuatan kita semakin kuat dan makin bertambah,” ucapnya.

Akhyar juga berpesan, masa kampanye ini tinggal 2 minggu lagi. Maka dari itu, Akhyar meminta relawan hingga masyarakat untuk mengerahkan kemampuan untuk memenangkan Akhyar – Salman.

“Bapak ibu saudara sekalian, waktu kita tinggal dua minggu lagi. Dua minggu ini waktu yang sangat kritis. Kalau main bola memasuki injury time, di 10 menit terakhir ini semua kekuatan dan tenaga ini kita kerahkan,” bebernya. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

Bobby Nasution : Program Kami Enggak Aneh-aneh, yang Realistis Aja!

0

mimbarumum.co.id – Bobby Nasution menegaskan, visi misi dan program kerja yang sudah disusun dan disosialisasikannya ke masyarakat, adalah program yang realistis dan tidak nyeleneh.

Calon Wali Kota Medan nomor urut 2 ini mengatakan, program dan visi misi yang dibuat bersama pendamping Aulia Rachman, adalah hasil dari aspirasi dan keluhan yang diserap dari masyarakat, dan juga masukan dari berbagai tokoh.

“Program kami tidak aneh-aneh, dan normal saja. Yang realistis aja lah. Gak perlu kita mimpi untuk menanam tanaman entah dimana-mana, hanya karena ingin mencari dukungan,” ujar Bobby di Jalan Bilal Ujung, Gang Mentok, Pulo Brayan Darat 1, Medan Timur, Minggu (22/11/2020).

Baca Juga : Tokoh Utara Medan : Semua TPS harus Aman

Bobby mengakui, visi misi yang disiapkannya dalam mengarungi kontestasi Pilkada Medan 2020, tidak ada dikerjakan oleh konsultan.

“Kurang lebih satu setengah tahun, kami, saya dan bang Aulia Rachman, turun ke masyarakat, menyerap aspirasi masyarakat dan juga meminta masukan dari para tokoh. Dan Alhamdulillah, terwujud lah visi misi kami yang selalu disosialisasikan kepada masyarakat,” katanya.

Kenapa harus nomor urut 2 Bobby-Aulia, sambung Bobby, karena program dan visi misi yang disiapkan memang sangat realistis dan berdasarkan hasil serapan aspirasi dari masyarakat.

Mengenai warga yang tidak mendapatkan bantuan sosial baik PKH, BLT atau bantuan lainnya, Bobby menegaskan, itu adalah program pusat. Dan penyebab utama tidak tepatnya bantuan adalah buruknya kinerja pemerintah daerah dalam pendataan.

“Itu terjadi karena data yang tidak valid, data yang buruk. Ini menjadi perhatian kita bila diamanahkan untuk memimpin. Memperbaiki data, mendata ulang warga agar bantuan bisa tepat sasaran,” jelasnya. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

Tokoh Utara Medan : Semua TPS harus Aman

0

mimbarumum.co.id – Calon Walikota Medan, Akhyar Nasution temu ramah dengan warga, tokoh masyarakat dan tokoh agama tepatnya di Pasar 6, Jalan Rawe IV, Gang Raden, Medan Labuhan, Minggu (22/11/2020).

Pada temu ramah ini, Mahmud Al Khusyairi, seorang Tokoh Utara Medan menyampaikan, pertemuan ini merupakan silaturahmi bersama calon Walikota Medan, Ir Akhyar Nasution.

“Hari ini mudah mudahan kita semua dapat memahami kehadiran Pak Akhyar kepada kita semua. Banyak orang katakan, berkah berkah berkah. Bagaimana mau berkah kalau tidak aman dulu. Makanya, amankan dulu baru keberkahan turun,” ucap Mahmud.

Dalam pilkada ini, Mahmud berpesan agar menjadi pemilih yang cerdas dengan memilih pemilih yang berpengalaman.

Baca Juga : Tampil Rileks dan Kuasai Debat, Ini Rahasia Bobby-Aulia 

“Tanggal 9 Desember nanti, mari kita ramai ramai ke TPS, dan seluruh TPS harus aman. Ini yang harus kita sikapi. Kita lihat siapa yang berpengalaman, kita harus berpikir secara cerdas, yang berpengalaman itulah yang kita harus pilih,” jelasnya.

Mahmud juga menerangkan, kalau ada orang yang mau menjadi kepala sekolah, yang paling dibutuhkan yakni harus berpengalaman.

“Harus menjadi guru dulu, bukan ujug-ujug langsung jadi kepala sekolah. Nabi saja diangkat menjadi rasul di usia 40 tahun, bukan Allah SWT tidak bisa mengangkatnya di usia yang muda. Tapi tingkat kematangannya itu yang dilihat,” terang Mahmud.

Oleh karena itu, Mahmud kembali berpesan, pilihlah pemimpin yang benar. “Tanggal 9 Desember 2020, amankan keluarga kita, diri kita. Semua TPS harus aman. Kita harus berpikir jernih, kita harus cerdas, karena Medan ini milik kita, Medan harus berkarakter, Medan harus dipimpin orang yang paham,” tukasnya.

Akhyar Nasution menyampaikan, memang tidak bisa memberikan apapun kepada warga. Hanya saja dia akan berbuat yang terbaik untuk rakyat.

“Akhyar dan Salman terinspirasi dari amirul mukminin Umar bin Khattab. Ketika beliau jadi amirul mukminin, beliau setiap harinya mengontrol siapa yang tidak makan hari ini. Tapi untuk Medan, dengan penduduk yang hampir 3 juta dan dengan wilayah yang cukup luas, caranya dengan membuat ATM beras,” ucapnya. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

Tampil Rileks dan Kuasai Debat, Ini Rahasia Bobby-Aulia

0

mimbarumum.co.id – Turun langsung ke tengah-tengah masyarakat guna menyerap aspirasi dan keluhan, ternyata membawa berkah bagi pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution-Aulia Rachman.

Dalam mengarungi kontestasi Pilkada Medan 2020, visi misi dan program kerja yang disiapkan pun, berdasarkan aspirasi dan keluhan yang selama ini diserap dari masyarakat.

Alhasil, paslon pengusung konsep Kolaborasi Medan Berkah ini pun dalam debat publik kedua, untuk kali keduanya pula tampil rileks dan mampu menguasai persoalan bila dibandingkan dengan kompetitornya.

Dalam debat kedua pada Sabtu malam 21 November 2020 di Hotel Grand Mercure Medan, paslon yang mengusung konsep Kolaborasi Medan Berkah ini, dengan sigap dan lugas mampu menjawab berbagai persoalan yang muncul dalam debat.

Baca Juga : Peringati Milad I, Akhyar Harap Fahmi Ummi Bentuk Karekter Keumatan

Bahkan, Bobby Nasution dan Aulia Rachman beberapa kali membuat rivalnya Akhyar Nasution-Salman Alfarisi tak berkutik, karena kubu petahana ini tidak mampu ataupun karena memang tidak mau menjawab persoalan yang dilontarkan oleh Bobby-Aulia.

Usai debat, Bobby Nasution kepada wartawan mengatakan, selama masa kampanye, bersama Aulia Rachman memang turun langsung ke masyarakat dan mendengar aspirasi dari masyarakat.

“Apa yang kami yakni saya dan bang Aulia Rachman sampaikan, adalah hasil serapan dari masyarakat. Dan ada pula solusi yang kita serap dari beberapa tokoh, dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Kota Medan ini,” ujar Bobby Nasution didampingi Aulia Rachman.

Khusus debat kedua dengan tema pelayanan publik dan permasalahan Kota Medan, kata Bobby, yang disampaikan bagaimana penanganan Covid-19 dan juga masalah pendataan, ini semua nyambung dengan hasil serapan aspirasi masyarakat.

“Bahkan ditengah pandemi ini, para pejuang Covid, malah dipotong gajinya. Ini yang kita serap dari masyarakat. Lebih miris ada yang sampai bunuh diri karena pendataan yang tidak baik,” kata suami Kahiyang Ayu ini.

Secara khusus Bobby Nasution mengajak masyarakat Kota Medan untuk sama-sama berkolaborasi dalam menentukan nasib Kota Medan, nasib generasi muda dan nasib seluruh masyarakat Kota Medan, dengan datang ke TPS pada 9 Desember 2020.

“Tanggal 9 Desember nanti jangan lupa datang ke TPS, gunakan hak pilih. Jangan sampai yang datang ini nantinya malah hak pilihnya dibuat aneh-aneh. Dan jangan lupa tetap ikuti protokol kesehatan, dan yakinlah bahwa di TPS juga nantinya menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” pesan Bobby. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

Peringati Milad I, Akhyar Harap Fahmi Ummi Bentuk Karekter Keumatan

0

mimbarumum.co.id – Forum Silaturahmi Ummi Muslimah Indonesia (Fahmi Ummi) memperingati Milad I di Gedung Madinah Al Munawwaroh Lantai Empat Asrama Haji Jalan A.H Nasution Pangkalan Mahsyur Medan, Minggu (22/11/2020).

Hadir dalam kesempatan peringatan milad tersebut, Pembina Fahmi Ummi, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang memuhi undangan dari DPP Fahmi Ummi.

Edy sempat menyapa dan menanyakan perihal kehadiran calon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution. Dirinya heran, Akhyar tak khawatir untuk hadir di acara tersebut jelang Pilkada yang akan berlangsung dalam waktu dekat.

“Tak takut Pak Akhyar ini dibully. Nekat juga dia datang mudah-mudahan beliau datang karena ikhlas menghadiri undangan Fahmi Ummi,” sebut Eddy.

Baca Juga : Warga : Sulit Kali Urus Administrasi Kependudukan Disini Pak Bobby!

Sebagai pembina Fahmi Ummi, Edy Rahmayadi meminta organisasi ini untuk berjalan di atas landasan keadilan dan loyal terhadap organisasi.

Usai menghadiri acara milad Fami Ummi, Akhyar mengatakan, kehadiran organisasi Fahmi Ummi diharapkan mampu memberi aura positif terhadap lembaga organisasi Muslim di Kota Medan khususnya, serta mampu membentuk karakter keummatan.

“Fahmi Ummi ini adalah kaum ibu yang memiliki peran menciptakan generasi emas. Di tangan merekalah para generasi muda Muslim akan tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang dapat diandalkan,” harap Akhyar.

Untuk itu, dirinya meminta agar Fahmi Ummi tetap konsisten dan tak mudah goyang dalam menghadapi setiap tantangan.
Milad I Fahmi Ummi mengambil tema “Merajut Silaturrahmi, untuk Membangun Fahmi Ummi menuju Ukhuwah Masyarakat Sejahtera dalam Ridha ALLAH SWT”.

Fahmi Ummi merupakan organisasi Muslimah yang dibentuk berdasarkan kesadaran dan kepedulian perempuan Muslim sebagai pilar perubahan kehidupan masa depan bangsa dan negara menuju kehidupan lebih baik. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

Warga : Sulit Kali Urus Administrasi Kependudukan Disini Pak Bobby!

0

mimbarumum.co.id – Mirisnya kondisi birokrasi Kota Medan kembali terungkap dalam blusukan Bobby Nasution bersama Partai Gerindra di Jalan Mahkamah Gang Ampera, Medan Kota, Minggu (22/11/2020).

Seorang warga Hotmaida Harahap menyampaikan keluhannya kepada Bobby sulitnya pengurusan administrasi kependudukan di Medan.

“Sulit kali urus administrasi kependudukan di sini pak Bobby. Padahal cuma mau buat surat pengantar, payah sekali jumpa sama lurahnya. Cuma mau urus surat pindah dari Sukaraja ke sini (Jalan Mahkamah Gang Ampera),” ujar istri Aparatur Sipil Negara (ASN) ini dengan penuh emosi.

Alhasil, sudah 2 tahun tinggal di Kota Medan, Hotmaida dan keluarga baru mengantongi KTP sejak 8 bulan yang lalu. Itupun setelah cukup banyak perjuangan.

“Disini, lurah pun kita tidak kenal, administrasi kependudukan di kelurahan ini sangat jauh beda dari di luar kota. Beda kali dengan pengurusan di Tapsel (Tapanuli Selatan),” ungkap perempuan berjilbab merah ini.

Baca Juga : Akhyar : Sepakbola Pemersatu Seluruh Kalangan tanpa Pandang Status

Menjawab Hotmaida, Bobby mengaku untuk kepemimpinannya nanti, dia memang telah merancang sistem digital, sehingga warga tidak perlu lagi bawa surat pengantar. Selain itu, diterapkan sistem reward punishman.

“Kalau lurah tidak mau ketemu warga tak akan kita beri reward,” ungkapnya.

Bobby juga menjenguk Dewi Sartika (22), penderita penyakit paru. Gadis yang sudah yatim piatu sejak kecil ini, berbaring lemah diatas kasur di ruang tamu, dijaga kakak kandungnya, Siti Zuraidah (24), berselimut bergambar karakter Mickey Mouse.

Kepada calon Wali Kota Medan nomor urut 2 ini, Siti menuturkan sudah 3 tahun Dewi menderita penyakit paru, hingga menurunkan setengah berat badannya.

“Terakhir dibawa bulan 5 (Mei) lalu. Gak bisa dibawa lagi karena menunggak BPJS Kesehatan. Tapi sekarang sudah dibantu, dan sudah dapat lagi,” ucapnya.

Makanya, atas bantuan Partai Gerindra, Siti akan membawa adiknya untuk berobat kembali. Ditanya usai blusukan, Bobby menjelaskan dalam kegiatannya ini, masih banyak dijumpai masalah yang harusnya tidak dialami lagi oleh warga di kota metropolitan.

“Tapi masyarakat hari ini, masih kesulitan masalah administrasi kependudukan. Seperti pernyataan ibu tadi, mengurus KTP pindah dari Tapsel ke sini (Medan), lanyanan beda. Padahal dari Tapsel mudah, di sini harus pakai surat-surat pengantar yang sampai sekarang belum selesai masalah administrasi kependudukan,” ungkapnya.

Makanya Bobby ingin birokrasi pemerintahan ke arah digital. “Di pemerintahan harusnya hari ini sudah three in one, mengurus data kependudukan KTP, KK dan akte kelahiran biar tidak ribet lagi,” terangnya. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

Akhyar : Sepakbola Pemersatu Seluruh Kalangan tanpa Pandang Status

0

mimbarumum.co.id – Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution menilai olah raga dalam hal ini sepak bola merupakan hal positif yang harus dikembangkan di Kota Medan.

Selain berfungsi untuk karir pemain, sepak bola juga memberi banyak dampak positif terkhusus generasi muda di balik pesatnya perkembangan zaman.

Sebagai mantan Manajer PSMS U-16 dan pernah memperkuat klub Sepak Bola Mercu Buana, Akhyar Nasution dikenal sebagai pemain gelandang yang memiliki nafas panjang dan kelihaiannya dalam memainkan si kulit bundar.

Aksi lapangan yang sudah puluhan tahun ditinggalkannya itu, Minggu (22/11/2020) kembali ditunjukkannya saat main di Lapangan Sepak Bola Sejati di Jalan AH Nasution.

Baca Juga : Bobby Bawa Harapan Besar di Era Digital

Saat itu, Akhyar tampil dengan jarsey merah bernomor punggung 9, beliau memperkuat tim AMAN 01 melawan Forum mantan pemain sepak bola sumatera utara (Formapssu).

Bermain sekitar 30 menit, Akhyar tampak kelelahan. Dirinya pun memilih beristirahat dan tak melanjutkan pertandingan di babak kedua.

Sebagai pria yang memilki hobi mengocek si kulit bundar, dirinya mengaku terpanggil setiap kali melihat lapangan sepak bola. Kini harapannya diletakkan di bahu para generasi muda agar geliat sepak bola Kota Medan tetap hidup dan melahirkan banyak generasi emas ke depannya.

“Kita menganggap bahwa sepak bola ini adalah olah raga yang mempersatukan semua kalangan tanpa memandang status. Selain itu sepak bola juga menghindarkan para generasi muda dari bahaya narkoba,” ujar Akhyar saat mendatngi Lapangan Sejati Pratama, Titi Kuning.

Untuk itu sambung Akhyar, perlu pembenahan secara intens terhadap sekolah sepak bola, agar Medan terus melahirkan talenta sepak bola yang membanggakan daerah dan negara.

“Sejauh ini pembinaan terus dilakukan secara stimulan bersama Askot PSSI Kota Medan. Jika saya kembali dipercaya, program akan terus kami lanjutkan dengan harapan hadir para pemain bola bertalenta dari Kota Medan,” harapnya.

Akhyar juga memberikan bola kepada 17 Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kota Medan sebagai bentuk kepedulian. Baginya, efektifnya setiap anak harus memiliki satu bola.

“Ke depan kita berharap setiap anak memiliki satu bola di rumah agar dirinya intens latihan di rumah dan lebih mudah mengembangkan bakatnya,” harap Akhyar. (Rel)

Editor : Dody Ferdy