Beranda blog Halaman 1032

MTsN 2 Medan Terpilih Sebagai Sekolah Ramah Anak di Sumut

mimbarumum.co.id – MTsN 2 Medan terpilih oleh Tim dan Dinas PPPA dan KB menjadi salah satu madrasah yang akan dijadikan salah satu Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA). Di Sumatera Utara ada 2 MTsN yang akan mengikuti program persiapan SRA yakni MTsN 2 Medan dan MTsN Labuhanbatu.

Ketua DWP Kanwil Kemenagsu Dra. Hj. Mahmudah Amri Siregar mengharapkan bahwa MTsN 2 Medan dapat menjadi contoh bagi madrasah-madrasah lain yang ada di lingkungan Kementerian Agama.

Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara melakukan sosialisasi pendidikan sekolah ramah anak di MTsN 2 Medan pada Jumat (10/2/2023).
Program ini merupakan pendampingan DWP Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara pada program Satuan pendidikan Ramah Anak (SRA).

SRA didefinisikan sebagai satuan pendidikan formal, nonformal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.

Sekolah Ramah Anak (SRA) ini merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak di sekolah, melalui upaya sekolah untuk menjadikan sekolah bersih, aman, ramah, indah, inklusif, sehat, asri dan nyaman.

Mahmudah mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program yang bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (PPPA & KB) Provinsi Sumatera Utara dengan melakukan program tersebut pada Madrasah.

“Pendampingan ini merupakan bentuk kepedulian DWP Kanwil Kemenagsu terhadap keberlangsungan pendidikan anak.
Agar anak didik merasa sehat dan nyaman selama berada di sekolah, hal ini dimaksudkan agar kualitas siswa didik menjadi baik. Sehingga dihasilkannya siswa yang cerdas baik intelektual, spiritual maupun emosionalnya semakin lebih baik lagi juga berkualitas”, kata Mahmudah.

Lebih lanjut dia menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjalinnya kerjasama ini dan berharap sosialisasi ini akan terus dilaksanakan. “Saya berharap dengan program ini MTsN 2 Medan akan semakin lebih baik lagi menjadi sekolah yang ramah anak. Dengan sekolah ramah anak, maka madrasah menjadi tempat yang aman, nyaman dan sehat. Hal ini tentunya akan membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Siswa dan guru akan menjadi saling menyayangi dan bersahabat,” ujarnya.

Reporter : M Nasir

 

Rakernas LPT-PBNU Konsolidasi Organisasi Rumuskan Peningkatan Mutu PT

mimbarumum.co.id – Lembaga Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU) akan melaksanakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) di Kota Medan pada tanggal 8-10 Maret 2023 di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan.

Hal ini disampaikan Ketua LPTNU Prof KH. Ainun Na’im, Ph.D di kantor PB NU Jakarta, Senin (13/2/2023).

Rakernas LPTNU merupakan momentum besar LPT-PBNU dengan menghadirkan tokoh-tokoh penting, seperti Wakil Presiden Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama K.H. Dr. (H.C) Yahya Cholil Staquf, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, H. Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama, ratusan Profesor, Rektor dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi, baik Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Seluruh Perguruan Tinggi di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama baik yang berbentuk perkumpulan maupun Yayasan, Praktisi Industri, Para Alim Ulama dan masyarakat Nahdliyin permerhati Pendidikan tinggi.

Kegiatan Rakernas yang berlangsung di Hotel Santika ini nantinya akan membawa tema penting sekaligus menyongsong Nahdlatul Ulama memasuki abad ke-dua yaitu “Merawat Jagat, Membangun Peradaban dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.”

Tema ini menjadi topik penting dalam melihat bagaimana peran Nahdlatul Ulama di abad keduanya dapat mensinergikan ilmu agama dan ilmu pengetahuan serta didukung oleh teknologi dalam merawat alam semesta dan membangun peradaban terutama bagi masyarakat Nahdliyin dan seluruh masyarakat Indonesia.

“Tidak hanya itu, di dalam agenda acara juga terdapat kegiatan seminar nasional yang akan membahas isu-isu penting berkaitan dengan peran industri terhadap pendidikan, pengelolaan pembiayaan pendidikan, dan materi dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi maupun Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,” ujar Prof KH. Ainun Na’im.

Selain itu terdapat dua kegiatan Rapat Kerja Komisi yang pertama fokus membahas kurikulum Pendidikan Moderasi Beragama dan Aswaja serta pengembangan SDM, Riset, dan Teknologi di lingkungan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), dan Komisi yang kedua fokus membahas Tata Kelola, Kerjasama, Peraturan Organisasi dan Perencanaan Strategis dan Program Kerja di PTNU.

Besarnya kegiatan Rakernas LPT-PBNU tahun 2023 diharapkan dapat memberi dampak besar tidak hanya bagi masyarakat Nahdliyim akan tetapi dapat berdampak pada peningkatan SDM bangsa Indonesia. Oleh karena itu, peran serta dukungan dari berbagai kalangan sangat diharapkan dalam mensukses kegiatan ini. Informasi lengkap bisa diakses pada link usu.ac.id.

Reporter : M Nasir

Mimbar Umum Semarakkan Pameran Mesin Tik di HPN 2023

0

mimbarumum.co.id – Menyemarakkan Hari Pers Nasional (HPN) 2023, Koran Mimbar Umum ikut kegiatan Festival Pameran Mesin Tik dan lomba menulis di mesin tik pada Minggu (12/2/2023).

Lokasi kegiatan itu dilaksanakan di Gedung Astaka Pancing, tepatnya di Pameran Tiga Abad Pers di Indonesia selama 2 hari, mulai dari Sabtu tanggal 11 sampai Minggu tanggal 12.

Koran Mimbar Umum sendiri merupakan salah satu koran tertua di Indonesia yang mulai terbit sejak 6 November 1945 hingga sekarang.

Koran tersebut memang sudah terbiasa memakai mesin tik sejak pertama kali berdiri, hingga terakhir kali memakai mesin tik pada tahun 2009, lalu berganti menggunakan komputer. Mesin tik yang ada pun disimpan di gudang perusahaan dan sebagian mesin tik yang lain disimpan para wartawan saat itu.

Banyak model mesin tik Koran Mimbar Umum selama periode itu, salah satunya yang dipajang di Festival Pameran Mesin Tik yang diproduksi dari Negara Mexico.

Dalam lomba menulis dimesin tik tersebut, para peserta diberi waktu selama 15 menit untuk mengetik bahan yang diberikan panitia.

Dari seluruh peserta yang ikut, diambil 10 pemenang terbaik yang kemudian mendapatkan hadiah. Namun, seluruh peserta mendapatkan sertifikat. Para peserta lomba pun terdiri dari berbagai profesi mulai dari guru, dosen, mahasiswa, jurnalis, dan umum.

HPN 2023 pun dibuka oleh Presiden RI Jokowi menggunakan mesin tik tua yang berusia satu abad buatan Jerman yang bermerek Adler dan diproduksi tahun 1900-an.

Reporter: Zaim Dzaky

Sarana Bimbingan Kerja Rutan Kelas 1 Medan Diresmikan

mimbarumum.co.id – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengapresiasi inovasi Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Medan, dengan anggaran terbatas dari koperasi pegawai akhirnya sarana bimbingan kegiatan dan latihan kerja diresmikan.

Menurut Wagub atau yang akrab disapa Ijeck, program bimbingan latihan kerja ini menjadi bekal untuk warga binaan, sehingga saat keluar dari Rutan, mereka tidak mengulangi perbuatan hukum dan mampu bersaing dengan bekal keterampilan yang telah diterima.

“Sangat bagus yah, artinya dengan keterbatasan yang dimiliki, Rutan Kelas 1 Medan masih bisa berinovasi melatih warga binaan supaya pada saat dia keluar setidaknya punya bekallah secara kemampuan agar mereka bisa mencari atau menciptakan lapangan pekerjaan, mampu bersaing di tengah-tengah masyarakat,” ujar Ijeck, usai melihat aktivitas bimbingan latihan kerja di Rutan Kelas 1 Medan, Jalan Lembaga Pemasyarakatan, Deliserdang, Senin (13/2/2023).

Ijeck didampingi Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumut Imam Suyudi dan Kepala Rutan Kelas 1 Medan Nimrot Sihotang tampak antusias melihat semua aktivitas warga binaan yang di antaranya membuat kerajinan vas bunga, memperbaiki sepeda motor, membuat sendal, memotong kayu untuk kebutuhan mebel dan lainnya.

“Kami apresiasi sekali dan Insya Allah, beberapa dinas kami nanti bisa membantu, Dinas Koperasi Insya Allah akan memberikan bantuan berupa mesin jahit. Dinas Kelautan dan Perikanan juga punya program kemari nanti dan kita dorong dinas-dinas lainnya untuk berkegiatan di sini. Pemkab Deliserdang sendiri juga sudah banyak melakukan kerja sama semoga ini bisa terus berlanjut,” ujar Ijeck dalam keterangannya.

Ia pun berharap program sarana bimbingan kerja ini terus berkesinambungan siapapun pemimpin Rutan nanti.

“Semoga berkesinambungan siapupun pimpinannya. Saya bebarapa kali diundang kemari dan setiap kembali lagi pasti ada hal-hal baru yang lebih baik, ini menandakan memang Kemenkumham sendiri memberikan ruang bagi yang diamanahkan jabatan sebagai pimpinan bisa melakukan susatu hal untuk kepentingan bersama,” tutup Ijeck.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas 1 Medan Nimrot Sihotang menyampaikan, pihaknya melakukan ini semua berdasarkan target kinerja Kemenkumham tahun 2023, mewujudkan Kemenkumham Semakin PASTI dan Ber-AKHLAK dengan bekerja secara cepat, tepat, ikhlas dan hasilnya akuntabel.

“Mudah-mudahan dari target yang diberikan kepada kami, per hari ini kami sudah menunjukkan bahwa satu sudah kami lakukan,” ujarnya.

Lanjut Nimrot, program pembinaan keterampilan kepada warga binaan ini berhasil dibuat karena didukung oleh seluruh pegawai Rutan Medan.

“Kegiatan ini berhasil bukan karena didukung oleh anggaran tapi karena berkat jiwa pengabdian seluruh pegawai Rutan Medan. Kegiatan ini dibiayai oleh koperasi, mereka menyisihkan sebagian daripada gajinya untuk dibagikan menjadi sebuah karya untuk bersama-sama,” tambahnya.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumut Imam Suyudi juga turut memberi apresiasinya.

“Kegiatan ini membawa manfaat yang akan besar karena dengan diberikan kegiatan-kegiatan keterampilan akhirnya warga binaan bisa mampu untuk memberikan pencukupan keluarganya kelak saat kembali di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Imam Suyudi menambahkan, kapasitas di Rutan Kelas 1 Medan adalah 1.500 dan saat ini isinya 3.500 tahanan. Melihat over kapasitas ini, Ia pun berharap semua stakeholder untuk bisa melakukan upaya-upaya yang lebih mengarah pada restorative justice.

 

Reporter : Siti Amelia

Ini Permintaan Edy Rahmayadi ke KPU dan Bawaslu, Siapkan Pemilu Serentak 2024 secara Matang

0

mimbarumum.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut mempersiapkan Pemilu serentak 2024 secara matang. Apalagi Pemilu 2024 akan menjadi Pemilu serentak pertama untuk legislatif, kepala daerah dan presiden.

Edy Rahmayadi tidak ingin, karena kurangnya persiapan KPU, Bawaslu dan pemerintah akan merugikan masyarakat atau peserta Pemilu. Hal yang lebih diwaspadai Edy Rahmayadi adalah timbulnya kerusuhan akibat kurangnya persiapan KPU, Bawaslu dan pemerintah.

“Yang sebelumnya, Pemilu dilakukan secara terpisah masih ada yang ribut, tahun depan Pemilu serentak, jadi persiapannya harus benar-benar matang, jangan sampai gara-gara kurangnya persiapan kita ada celah yang membuat masyarakat dirugikan,” kata Edy Rahmayadi, saat menerima audiensi dengan KPU dan Bawaslu Sumut di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (13/2).

Menurut Edy Rahmayadi, persiapan harus secara sistematis, termasuk dari penganggaran penyelenggaraan Pemilu. Dia menegaskan harus dilakukan secara tepat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Kalau persiapan sudah dimulai, kita harus cepat karena September 2024 itu tidak lama lagi, apalagi soal anggaran, harus benar-benar sistematis dan cepat, tetapi sesuai dengan ketentuan yang ada,” kata Edy Rahmayadi.

Sementara itu, Ketua KPU Sumut Herdensi mengatakan, pihaknya telah mengajukan anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp1,9 triliun. Namun, karena Pemilu dilakukan serentak, menurutnya ada potensi berbagi anggaran dengan Pemerintah Kabupaten/Kota.

“Dilaksanakan di tahun yang sama, bulan yang sama dan hari yang sama berarti ada potensi sharing anggaran antara APBD Pemprov Sumut dan kabupaten/kota, mana item-item yang kira-kira bisa di sharing,” kata Herdensi.

Oleh sebab itu, KPU meminta Gubernur Sumut untuk memfasilitasi pertemuan dengan bupati dan walikota se-Sumut. Menurut perhitungan KPU saat ini komposisi biaya Pemilu 2024 sekitar Rp700 miliar dari Pemprov Sumut dan Rp1,2 triliun dari kabupaten/kota.

“Kalau memang bisa sharing dengan kabupaten/kota maka anggaran dari Pemprov Sumut sekitar Rp700 miliar, sisanya Rp1,2 triliun dari kabupaten/kota, mudah-mudahan bisa sharing dengan kabupaten/kota,” kata Herdensi.

Hadir pada pertemuan ini Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Ardan Noor, Inspektur Daerah Sumut Lasro Marbun dan Kepala BKAD Ismael Parenus Sinaga. Hadir juga jajaran KPU Sumut dan jajaran Bawaslu Sumut.

Reporter : Siti Amelia

 

Ekspedisi Kaldera Toba SMSI 2023 : Menapak Sejarah Danau Toba

0

Catatan : Henny Murniati SS (Pengurus SMSI Pusat, Bidang Hubungan Masyarakat)

Danau Toba ternyata bukan hanya milik kita orang Indonesia. Danau yang berada di tengah Provinsi Sumatera Utara ini ternyata juga ada di hati orang-orang yang berasal dari belahan dunia lain.

Tidak heran, mereka pun ikut memikirkan kelestariannya, dan juga mempromosikan wisata untuk datang ke mutiara di ujung Pulau Sumatera ini.

Salah satu pemerhati Danau Toba adalah Duta Besar Belanda Lambertus Christiaan Grijns yang saya temui saat rangkaian acara peringatan Hari Pers Nasional di Kota Medan, Sumatera Utara, 9 Februari lalu.

Grijns mengungkapkan bahwa saat ini Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata ekologi (ecotourism) yang menarik perhatian turis asal Eropa, terutama dari negara Belanda.

Selain penduduknya yang ramah, kearifan lokal juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk datang ke Danau Toba.

Menurut Grijns, Danau Toba merupakan paket wisata yang lengkap untuk dikunjungi, terutama keberadaan kearifan lokalnya yang sangat khas.

Karena itu, ia berharap agar pemerintah setempat dan masyarakat bisa menjaga dan melestarikannya. “Yang penting bagi tourism, heritage (red. kearifan lokal/kebudayaan) harus dijaga. Orang Eropa sangat suka heritage,” tuturnya.

Perhatian terhadap Danau Toba juga diungkapkan wisatawan asing pasangan suami istri asal Colorado, Amerika Serikat Skiply dan Renay, saat ditemui di sela-sela kegiatan Ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI 2023, yang juga menjadi rangkaian acara peringatan HPN 2023.

Usai mendengarkan penjelasan keturunan Raja Siallagan tentang sejarah kerajaan dan tradisi kanibalisme raja terhadap pelaku kejahatan di sekitar Danau Toba tempat kerajaan berada, Skiply dan Renay mengaku sangat menyukai keindahan dan kebudayaan yang ada di sekitar Danau Toba.

Mereka mengaku sengaja datang ke Indonesia, salah satunya karena tertarik untuk datang dan berlibur ke Danau Toba. “Kami di Indonesia sudah tiga pekan. Kami pilih pergi Manado di Sulawesi selama tiga minggu. Sekarang kami berakhir pekan di Sumatera,” kata Skiply.

Menurut Skiply, ia memilih datang ke Danau Toba karena kebetulan ia bekerja sebagai insinyur sipil yang membuat berbagai bangunan di sekitar kawasan perairan seperti Danau Toba.

“Kami datang karena saya bekerja di dunia air. Saya insinyur sipil. Saya sangat tertarik danau Toba yang super vulkano. Kami juga ingin melihat kaldera,” tuturnya.

Skiply mengungkapkan bahwa Danau Toba merupakan tujuan wisata air yang sungguh menakjubkan.

“Sungguh ini menakjubkan. Penduduknya ramah, gunung dan air terjunnya juga indah. Dan juga danau Toba sangat menakjubkan.

Skiply mengaku akan merekomendasikan tempat-tempat wisata pilihan, terutama Danau Toba kepada teman-temannya yang akan berkunjung ke Indonesia.

“Saya kira setiap orang hendaknya berkunjung ke Indonesia. Kami berkunjung ke Indonesia sudah dua kali. Kami akan memberi rekomendasi teman-teman saya untuk datang kemari,” tuturnya lagi.

Sementara istrinya Renay mengaku kedatangan mereka ke Danau Toba merupakan yang kedua kalinya. “Kami suka datang ke Toba dan Samosir, budaya Batak. Belajar tentang Batak yang memiliki bahasa yang berbeda-beda, beda budaya. Kami dapat pengalaman banyak di sini,” kata Renay.

Renay mengungkapkan  dirinya datang dari daerah kering dan dingin dan bersalju di beberapa kawasan. Tetapi berbeda iklim seperti yang kita lihat beda hutan dan beda binatangnya,” tutur Renay lagi.

Renay mengaku sangat menyukai Danau Toba. “Saya menyukai Danau Toba, besar sekali dan baik. Saya pikir ini karena tercipta oleh semacam supervolcano,” tuturnya.

Ekspedisi Geopark Kaldera Toba 

Mendatangi Danau Toba dengan mengikuti Ekspedisi Geopark Kaldera Toba dari tanggal 4 – 7 Februari merupakan pengalaman yang luar biasa. Kegiatan adventure yang diinisiasi teman-teman di jajaran Serikat Media Siber (SMSI) Sumatera Utara berkolaborasi dengan para pengurus SMSI Pusat yang dipimpin oleh Ketua Umum SMSI Firdaus akhirnya terwujud setelah beberapa kali para pengurus mengadakan rapat koordinasi.

“Alhamdulillah, ekspedisi Toba ini berlangsung dengan baik dan lancar. Ini bisa menjadi cetak biru pelaksanaan ekspedisi SMSI di tahun-tahun yang akan datang,” kata Firdaus.

Dengan kepiawaian para pengurus SMSI Sumatera Utara dan SMSI kabupaten kota bekerja sama dengan pihak pemerintah daerah setempat dan bantuan pihak swasta, akhirnya ekspedisi pun terfasilitasi dengan baik, dan diikuti hampir 200 pengurus SMSI seluruh Indonesia.

Catatan perjalanan kami diawali dari Kabupaten Tapanuli Utara, turun di bandar udara Internasional Silangit.

Ketika pesawat hendak mendarat di Bandara Internasional Silangit, di Kecamatan Siborong-Borong, Tapanuli Utara, kami sudah disambut panorama fantastik keelokan alam Tapanuli utara.

Daerah perbukitan yang menghijau dengan dihiasi pohon cemara menjadi tontonan alami yang menyegarkan mata. Sesekali terlihat lahan jagung yang letaknya tidak jauh dari rumah beratap seng.

“Di sini rumah penduduknya memang beratap seng. Soalnya cuacanya dingin,” ujar Rosminta, salah satu peserta ekspedisi dari Banten tapi kelahiran Sumatera Utara.

Masih segar mata setelah memandang alam Tapanuli Utara, kami kembali disuguhi panorama indah Danau Toba di sela-sela perbukitan saat kendaraan yang kami tumpangi melaju menuju Kampung Ulos Huta Nagodang di Kecamatan Muara.

Kami ternyata terlambat beberapa jam datang. Rombongan sudah terlebih dahulu berkunjung ke Geopark Huta Ginjang yang berada di 1.095 meter di atas permukaan laut, sudut spot melihat Danau Toba yang indah dari ketinggian.

Kampung Ulos Huta Nagodang

Tapi tak mengapa, kekecewaan terobati begitu sampai di Kampung Ulos Huta Nagodang di Kecamatan Muara. Deretan rumah khas Batak yang terletak di tengah persawahan sangat indah untuk dilewatkan.

Sejumlah ibu-ibu duduk sambil merajut ulos dengan alat tenun. Sementara di sisi mereka, beberapa kain ulos yang indah dipajang dengan warna warninya yang indah.

Keahlian menenun di Desa Huta Nagodang merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang mereka. Kain ulos yang ditenun jenis Ulos Harungguan, yang biasa dikerjakan selama 1-2 minggu.

Tapi saat ini, para penenun ulos di Desa Huta Nagodang ini rata-rata sudah lanjut usia, jarang ditemui penenun berusia muda. “Mereka (red. Generasi muda) maunya merantau, tak mau menenun ulos ini,” kata Asti Ompusunggu ditemui saat menenun benang menggunakan sorha, alat tenun ulos khas Batak.

Kedatangan kami ke Kampung Ulos ini memang sudah ditunggu tim Dewan Kerajinan Nasional Daerah  (Dekranasda) Kabupaten Tapanuli Utara di bawah pimpinan ketuanya Satika br Simamora, yang juga istri Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, dan para anggota kelompok sadar wisata (pokdarwis) kecamatan setempat.

Saya sedikit merasa surprise begitu bertemu Satika. Di daerah terpencil di Kecamatan Muara, Satika tampil dengan modis mengenakan setelan baju ulos yang sudah dirancang menjadi baju kekinian.

Wajahnya yang cantik khas batak dan kemampuannya berkomunikasi membuatnya menjadi menarik. Tak heran, selain menjadi istri Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Satika juga lulusan terbaik Universitas HKBP Nommensen dengan nilai A saat meraih gelar Magister Management-nya.

Satika ternyata sangat konsen dalam memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerahnya, terutama dalam pelestarian dan pengenalan tenun ulos tidak hanya ke seluruh nusantara, tapi juga ke dunia luar.

“Kita ada delapan kategori produk kita untuk UMKM, yaitu snack, makanan, minuman, tenun ulos, fashion ulos, tas, souvenir hingga kriya.

Khusus tenun ulos, Satika mengaku sangat bersemangat untuk memperkenalkannya ke dunia luar, sehingga ia berpikir untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya.

“Selama ini, tenun ulos hanya biasa dipakai untuk upacara adat atau sebagai kebudayaan saja, belum dipakai untuk fashion atau mode,” tuturnya.

Karena itu, ia pun mencoba meningkatkan produksi tetapi pembelinya tidak terlalu banyak karena harganya yang relatif mahal dari 300 ribu hingga 15  juta rupiah. Akhirnya, Satika menggunakan serat sintetis sehingga harga kain ulos relatif murah tetapi idenya tersebut sempat ditolak para penenun.

“Untuk meningkatkan kebutuhan ulos, kita melakukan kreasi tenun ulos yang siap pakai. Awalnya kebanyakan penenun menolak ide ini, dan hanya penenun dari Desa Papande Kecamatan Muara yang bersedia berpartisipasi. Setelah Desa Papande sukses, banyak penenun dari daerah lain menjadi terbuka dan ikut bergabung. Sekarang, kreasi tenun ulos dari Tapanuli Utara selalu memenangkan setiap perlombaan fashion di tingkat nasional dan mayoritas penenun kewalahan untuk memenuhi pesanan pembeli,” ujarnya.

Saat ini, tenun ulos menjadi salah satu penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah Tapanuli Utara. Dengan menggerakkan 11 ribu penenun ulos yang ada, potensi ekonomi tenun daerah ini mencapai Rp1 triliun per tahun.

Satika berjuang memperkenalkan tenun ulos tidak akan berhenti meskipun nantinya ia tidak menjadi Ketua Dekranasda lagi.

“Saya berpikir kalau Tuhan berkeinginan saya bisa lebih besar lagi kenapa enggak, berarti Tuhan ingin saya berkontribusi lebih besar lagi terhadap mereka. Karena itu, tetap motivasinya jangan pernah berhenti berbuat baik, jangan pernah hitung-hitungan. Kalau selama ini saya berbuat sebagai Ketua Dekranasda ya mungkin kemampuan saya sampai sini, tapi kalau Tuhan berkehendak saya berada di pusat, berarti perjuangan saya akan lebih besar lagi dari pusat. Yang penting saya tetap ada di hati mereka.”

Melihat Pulau Sibandang dari Dekat

Dari Kampung Ulos Huta Nagodang, kami melanjutkan ekspedisi dengan melakukan pelayaran di tengah Danau Toba. Dari Pelabuhan Muara, kami menumpang kapal nelayan yang biasa dipergunakan untuk membawa para wisatawan.

Pelayaran kami sangat mengasyikkan, apalagi khususnya kapal yang saya tumpangi juga ikut serta muda-mudi Tapanuli Utara yang pintar bernyanyi. Sepanjang pelayaran kami ikut berdendang lagu khas Batak, sehingga satu jam pelayaran tidak terasa.

Dalam pelayaran ini, kami bisa melihat kehidupan masyarakat di Pulau Sibandang dari dekat. Pulau Sibandang ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, satu dari delapan kabupaten penyangga kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba.

Dari atas kapal, kami bisa melihat jajaran pohon Mangga Muara di sepanjang pantai pulau ini. Tapi sayang sekali, musim panen mangga muara ternyata sudah berlalu satu bulan sebelumnya.

“Di sini selain bertanam jagung dan bawang, mereka juga menanam mangga. Mangga Muara sangat terkenal, rasanya asam manis. Usia mangga di sini ada yang mencapai ratusan tahun,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara Yulius Caesar Hutauruk yang ikut dalam pelayaran.

Geosite Sipinsur

Hari Kedua Ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI dalam rangka Hari Pers Nasional tahun 2023, kami awali dengan berkunjung ke Geosite Sipinsur yang terletak di Desa Parung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan. Geosite yang berupa taman wisata alami yang luasnya 2 hektar dan terletak di ketinggian 1.213 meter dari permukaan Danau Toba.

Begitu memasuki kawasan Geosite Sipinsur, kami sudah disambut dengan barisan pohon pinus yang menjulang tinggi dengan beralaskan hamparan rumput di bawahnya. Sangat asri, sehingga tidak heran tempat ini sering dijadikan tempat pertemuan, wisata keluarga, dan bahkan tak sedikit yang melakukan ibadah bersama.

Dari lokasi Geosite Sipinsur, kami bisa melihat lanskap yang indah panorama Danau Toba beserta Pulau Sibandang. Kapal-kapal nelayan dan kapal wisatawan juga terlihat melintas di tengah Danau Toba menambah indah panorama yang ada. Tapi tak lama kami berada di sini, karena kami harus mengunjungi tempat lain.

Batu Hobon

Setelah melintasi jalan berliku naik turun bukit selama beberapa jam, kami kemudian menuju lokasi tempat pertama kali bermukimnya Raja Batak, Batu Hobon yang terletak di Desa Limbong Sagala, Kecamatan Sianjur. Di sini, kami bisa melihat warisan budaya masyarakat Batak berada.

Batu Hobon sendiri merupakan batuan yang sejenis kubah batu lava, yang muncul di  permukaan akibat letusan Gunung Pusuk Buhit. Batu ini berdiameter sekitar satu meter dengan bagian bawah berongga. Diperkirakan batu ini merupakan sebuah lorong yang mungkin saja berbentuk goa.

Batu Hobon ini dipercaya sebagai tempat yang sakral dan sering dipakai sebagai tempat upacara yang diyakini sebagai penghormatan kepada roh leluhur sekaligus menerima pewahyuan dari nenek moyang, dikenal dengan sebutan “Tatea Bulan”.

Dipercaya di  dalam Batu Hobon terdapat harta pusaka, alat musik, dan kitab berisi ajaran leluhur dan falsafah Batak.

Gedung Informasi Geopark Kaldera Toba

Usai singgah sebentar di Batu Hobon, kami pun melanjutkan ekspedisi dengan mengunjungi Gedung Informasi Geopark Kaldera Toba, yang terletak di Desa Sigulatti, Kecamatan Sianjur. Lokasinya lebih tinggi dari lokasi Batu Hobon.

Di gedung ini, kami mengetahui bagaimana sejarah terjadinya Danau Toba yang ternyata berasal dari letusan Gunung Api Toba.

Namun sayang sekali, saat kami datang ternyata videotron yang biasanya mempertontonkan sejarah Danau Toba sedang diperbaiki, sehingga kami pun hanya melihat sejarah Danau Toba dari layar-layar slide yang ada.

Bukit Sibea-Bea, Lokasi Instagramable

Masih di wilayah perbukitan Pulau Samosir, kami pun kemudian mengunjungi Bukit Sibea-Bea yang akhir-akhir ini viral karena keindahan alamnya. Lokasi ini ternyata memang seindah yang terlihat dari berbagai media baik media mainstream maupun media sosial.

Begitu turun dari mobil, angin semilir langsung menerpa wajah. Sepanjang mata memandang, panorama yang indah terlihat sangat “Wah”. Dari berbagai sudut foto, pemandangan dari bukit Sibea-Bea ini memang patut diacungkan jempol.

Perbukitan menghijau mengitari Danau Toba yang berada di tengahnya. Tapi, kami tidak bisa lama di sini karena turun hujan. Meskipun demikian, sopir yang membawa kendaraan tidak membiarkan kami kehilangan momen untuk melihat Danau Toba dari dekat dengan melintasi jalan berkelok delapan.

Kampung Budaya Huta Siallagan

Hari ketiga Ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI dalam rangka HPN 2023 kami jalani dengan mendatangi Kampung Budaya Huta Siallagan yang masih berada di Pulau Samosir. Kampung ini dalam sejarah terkenal sebagai kampung kanibal.

Sebagai kampung wisata yang baru diresmikan Presiden Jokowi, kampung ini sangat menarik untuk didatangi. Begitu masuk pintu menuju perkampungan, kami sudah disambut dengan deretan rumah Bolon, yaitu rumah adat peninggalan Raja Siallagan.

Apalagi saat para wisatawan dipandu oleh keturunan Raja Siallagan. Dengan piawai, ia bercerita tentang nenek moyangnya, termasuk bagaimana cerita sehingga Raja Siallagan dikenal sebagai kanibal.

Dalam cerita, disebutkan bahwa Raja Siallagan selalu menghukum masyarakatnya yang melakukan kejahatan dengan hukum pancung. Setelah sang penjahat tewas, jantung dan hatinya akan diambil dan dimakan oleh raja, sedangkan bagian tubuhnya ditawarkan kepada masyarakatnya yang berani memakannya.

Jika tidak ada yang berani, potongan tubuh penjahat akan dibuang ke Danau Toba selama tujuh hari tujuh malam. Pada saat itu, tidak boleh ada penduduk yang beraktivitas di dalam danau. Sementara kepala penjahat akan dipasang di depan pintu gerbang sebagai peringatan kepada raja lain atau penduduk untuk tidak melakukan kejahatan serupa.

Penggalan kepala itu baru akan dibuang ke dalam hutan setelah membusuk. Selama tiga hari, warga dilarang beraktivitas di dalam hutan.

Dalam kunjungan ke Kerajaan Siallagan, kami para pengurus SMSI juga diajak menari bersama patung kayu Sigale-gale yang sudah ada sejak zaman kerajaan Suku Batak di Pulau Samosir.

Patung ini sendiri pada zaman dahulu dipakai dalam pertunjukan tari untuk ritual penguburan jenazah Suku Batak. Konon, patung Sigale-gale bisa menari karena adanya roh dari jenazah yang akan dikubur tersebut. Namun, saat ini ketika wisatawan diajak menari patung tersebut bisa menari karena dikendalikan seseorang di belakang patung.

Keliling Kota Siantar Naik Becak Motor Legendaris BSA

Siangnya, kami langsung menyeberang ke Pelabuhan Parapat. Setelah istirahat sebentar dan bertemu Kadis Kominfo Pemkab Simalungun, perjalanan kami kemudian dilanjutkan ke Pematang Siantar. Di sana, kami diterima Wali Kota Pematang Siantar dan dijamu dengan kopi Kok Tong khas Pematang Siantar serta Roti Ganda yang berisi coklat dan krem.

Setelah beberapa sambutan yang disampaikan dari pihak pemda dan SMSI, kami kemudian diajak berkeliling Kota Pematang Siantar dengan mengendarai becak motor (bentor) Siantar BSA. Bentor khas Siantar saat ini sangat langka karena peninggalan zaman kolonial Belanda. Jumlahnya pun terbatas hanya sekitar 100 bentor dengan usia yang sudah tua, produksi tahun 1941-1950 an, dengan biaya pajak motor hanya berkisar 50-70 ribu rupiah.

Menikmati angin sore dengan berkeliling menggunakan betor sangatlah mengasyikkan. Hanya saja, terselip sedikit rasa khawatir saat bentor melintasi tikungan atau naik di tanjakan mengingat dudukan penumpang hanya dihubungkan besi yang dilas ke bagian sepeda motor utama.

Malam pun tiba, sudah waktunya kami menuju Kota Medan untuk mengikuti rangkaian acara Hari Pers Nasional 2023 lainnya.

Sebenarnya, masih banyak destinasi wisata di sekitar Danau Toba yang belum kami kunjungi, tapi perjalanan mengikuti Ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI dalam rangka Hari Pers Nasional 2023 merupakan paket yang cukup lengkap untuk kami mengenal Danau Toba dari dekat.

Saya teringat lagu Danau Toba yang saya kenal saat masih kecil, memang menggambarkan tentang Danau Toba sesungguhnya.

Danau Toba

Lagu Julius Sitanggang

 

Di negeriku Indonesia

Ada satu danau yang permai

Yang terluas di dunia

Kebanggaan seluruh bangsa

 

Oh Danau Toba, Danau Toba

Danau indah dan permai

Oh Danau Toba, Danau Toba

Tiada banding di dunia

 

Di tengahnya ada pulau

Pulau subur, Pulau Samosir

Aku bangga, ku Bahagia

Karena ku lahir di sana

 

Oh Danau Toba, Danau Toba

Danau indah dan permai

Oh Danau Toba, Danau Toba

Tiada banding di dunia.

Pukul Gong 8 Kali, Wakil Bupati Labura Tutup MTQ dan FSQ Tingkat Kecamatan Kualuh Hulu

0

mimbarumum.co.id – Wakil Bupati Labuhanbatu Utara H. Samsul Tanjung, didampingi Sekda Labura H. Muhammad Suib, serta beberapa kepala OPD menghadiri acara penutupan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke- VII dan Festival Seni Qasidah (FSQ) ke- V tingkat Kecamatan Kualuh Hulu. Minggu, (12/2/2023) di lapangan sepak bola Perkebunan Kanopan Ulu.

Penutupan MTQ dan FSQ tingkat Kecamatan Kualuh Hulu itu di lakukan dengan pemukulan Gong oleh Wakil Bupati H. Samsul Tanjung sebanyak 8 kali .

H. Samsul Tanjung dalam sambutannya mengucapkan, terimakasih dan apresiasi kepada masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Kualuh Hulu atas keberhasilan mensukseskan penyelenggaraan MTQ dan FSQ tahun 2023 ini.

Wabup juga menyampaikan penutupan MTQ pada malam hari ini, bukan merupakan akhir kegiatan, akan tetapi menjadi awal rencana pembinaan dan pengembangan Tilawatil Quran.

Kepada peserta yang belum berhasil meraih prestasi terbaik tahun ini, jangan kecil hati teruslah belajar lebih giat, dan kepada yang berhasil pada tahun ini saya ucapkan selamat, namun, jangan cepat berpuas diri jadikanlah prestasi ini untuk motivasi kita belajar dan berlatih lebih giat lagi,” tutup Wabup Labura.

Juara umum untuk MTQ pada tahun ini diraih oleh Desa Kanopan Ulu, sedangkan untuk juara umum FSQ diraih oleh Desa Kuala Beringin.

Turut hadir Camat Kualuh Hulu Panji SSTP, Sekcam Kualuh Hulu Ansari Sinaga, Ketua MUI Labura Ustadz Sahrial S.Pdi, Ketua LPTQ Labura H. Muhammad Yusuf Tanjung, Kepala Cabang Bank Sumut Aek Kanopan Surya Utama, Lurah dan Kepala Desa se Kecamatan Kualuh Hulu.

Reporter : AO.Sihombing 

Irsan Efendi Nasution : NU Sebagai Organisasi Islam Terbesar di Indonesia

0

mimbarumum.co.id – Jalan sehat dalam rangka memeringati Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Padang Sidempuan yang diikuti ribuan orang dari berbagai kalangan, Sabtu (11/2/2023) berlangsung meriah.

Terlihat jalan sehat itu dengan menggunakan busana muslim, baik laki-laki maupun perempuan dilepas Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution SH, MM dari depan Pos Polisi Kota Padang Sidempuan bersama Wakil Wali Kota Ir. Arwin Siregar.

Penglepasan peserta jalan sehat itu juga dihadiri Kakan Kemenag Padangsidimpuan Masir Rambe MA, Ketua NU Padang Sidempuan Misbahuddin Nasution, Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan Dr.Muhammad Darwis Dasopang, Kapolres Padang Sidempuan AKBP Dwi Prasetyo dan Kasat Pol PP Padang Sidempuan Zulkifli Lubis, SH.

Peserta jalan sehat dengan rute jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Serma Lian Kosong dan kembali ke Pos Polisi Pusat Kota Padang Sidempuan menjadi perhatian warga karena peserta laki-laki dalam jalan sehat itu dominan memakai kain sarung.

Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution, SH, MM mengatakan NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki sejarah panjang.

“Di usia 1 abad ini, NU tetap semangat dan konsisten dalam membela ke kebhinekaan,” ucap Wali Kota.

Reporter : Rizal Oloan Nasution

Begini Gubernur dan Ketua TP PKK Sumut Tinjau Pelaksanaan PIN Polio

0

mimbarumum.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumut Nawal Lubis meninjau pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kantor Lurah Sarirejo Jalan Sejati Nomor 15 Medan Polonia, Senin (13/2/2023).

Edy Rahmayadi berharap dengan adanya PIN Polio ini, orang tua dapat mengantarkan anak Balitanya ke Puskemas atau Kantor Lurah terdekat, yang melaksanakan imunisasi Polio. Hal ini berguna untuk menguatkan imunitas atau daya tahan tubuh anak terhadap virus polio. Vaksin anak dapat menekan risiko tertular virus polio hingga dewasa.

“Dengan imunisasi polio ini kita harap tidak lagi ditemukan anak yang terinfeksi virus polio. Kita minta pada ibu yang memiliki Balita untuk segera memvaksin balitanya,” ucap Edy Rahmayadi dalam rilis.

Hadir di antaranya pada kegiatan ini Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, Lurah Sari Rejo Edi Gunawan, serta ratusan masyarakat Sari Rejo.

Edy Rahmayadi bersama Nawal Lubis kesempatan itu melihat dan menyapa ibu-ibu yang membawa Balitanya untuk diimunisasi polio. Edy Rahmayadi juga memberikan langsung vaksin polio kepada seorang Balita.

“Terima kasih kami sampaikan kepada masyarakat yang telah berpartisipasi menyukseskan pelaksanaan kegiatan Pekan Imunisasi Nasional polio ini,” ujarnya.

Sementara itu, Lurah Sari Rejo Edi Gunawan yang dimintai keterangan menyampaikan, terkait kegiatan imunisasi polio di Kelurahan Sari Rejo ini, pihaknya telah menginstruksikan pada seluruh masyarakat untuk membawa Balita yang belum divaksin polio ke Kantor Lurah.

“Ada sebanyak 967 ribu masyarakat kita di sembilan kelurahan yang ada untuk mengikuti Pekan Imunisasi Polio ini. Target kita sebanyak 50% masyarakat yang memiliki balita telah kita imbau mengukuti vaksin ini,” katanya.

Menurut Edi Gunawan sejauh ini di Kelurahan Sari Rejo belum ada ditemukan Balita yang terinveksi virus polio. “Kita harapkan tidak ada, apalagi sudah adanya Pekan Vaksin Polio ini, dan kita berharap tidak ada,” katanya.

 

Reporter : Siti Amelia

Putusan Sambo Besok Menunjukkan Kualitas Hakim

0

mimbarumum.co.id – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023) besok, akan membacakan vonis kepada terdakwa Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Hakim sebagai tiang utama penegakan hukum dan menjaga kewibawaan peradilan harus berani menjatuhkan hukuman yang lebih tinggi dari tuntutan jaksa.

Demikian dikatakan Dosen Hukum Pidana Universitas Trisakti, Azmi Syahputra, dalam pers rilis yang diterima wartawan, Minggu (12/2/2023) malam.

Hal tersebut, katanya, mengingat dalam hukum pidana, bagi pejabat yang menyalahgunakan kewenangannya dan melakukan kejahatan, apalagi dalam berani merekayasa sebuah kejadian pidana, serta berupaya menghilangkan barang bukti, dinilai merupakan kejahatan serius dan harus mendapat ancaman lebih berat .

“Hakim dalam kasus ini dapat menggunakan keterangan terdakwa di luar persidangan, misal keterangan FS yang tidak membantah pada sidang etik kepolisian, termasuk fakta yang ditemukan oleh Timsus, dimana FS tidak membantah semua kesaksian puluhan anggota kepolisian di tingkat pemeriksaan Timsus. Termasuk Kapolri yang dibohongi sejak awal oleh FS dikarenakan fakta yang disembunyikannya. Padahal di lain sisi, FS membuat surat permintaan maaf pada institusi atas perbuatannya,” urai Azmi.

Ditambah lagi, lanjutnya, dengan keterangan FS di persidangan yang berbelit belit, sehingga menyulitkan dalam persidangan.

“Ini sangat bertentangan dengan nota pembelaan (pledoi) yang minta dibebaskan, seolah tidak ada perbuatannya. Jadi ini sangat bertentangan dengan hasil pemeriksaan Timsus Mabes Polri. Semestinya, pembelaannya haruslah ditolak dan dikesampingkan,” kata Azmi.

“Jadi, hakim jangan terbelenggu pada konsep keadilan prosedural. Hakim dalam perkara ini seharusnya berani bersikap progresif menemukan hukum, melihat lebih dominan faktor memberatkan atas perbuatan FS, bukan malah menyerah pada sifat prosedural hukum. Dengan begitu putusan hakim semestinya mencerminkan rasa keadilan rakyat, terutama bagi keluarga korban,” jelas Azmi.

Reporter : Jafar Sidik