Kamis, April 18, 2024

Misteri Kematian Sukat Pintubatu Mulai Terungkap, PBB Dukung Polres Secepatnya Tangkap Pelaku

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Setelah 6 bulan, kasus kematian Sukat Soter Pintubatu yang ditemukan meninggal Kamis (20/10/2022) lalu, sekitar pukul 06.00 Wib di Sidihoni, Kecamatan Ronggurnihuta menjadi misteri, saat ini mulai menemukan titik terang.

“Kemarin malam (Rabu, 22/3/2023) digelar pra rekonstruksi di Mapolres Samosir terkait dugaan penyebab kematian Sukat Soter Pintubatu,” sebut Ketua Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kabupaten Samosir, Roland Sitanggang, kepada mimbarumum.co.id, Kamis (23/3/2023) di Mapolres Samosir, Jalan Danau Toba, Pangururan.

Dia mengatakan, sejak awal sudah mendampingi Polres Samosir bersama Penasehat Hukum PBB Samosir, Simson Simarmata SH yang ikut juga di Tim Kuasa Hukum keluarga korban Sukat Soter Pintubatu.

Maka menurutnya, pihak kepolisian secepatnya mengungkap misteri kematian Sukat Soter Pintubatu yang diduga kuat dibunuh ke khalayak ramai.

Ia menambahkan, keberhasilan Polres mengungkap kasus itu merupakan prestasi, karena pada awal kematian korban seolah-olah direkayasa menjadi korban lakalantas.

“Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman harus secepatnya menuntaskan kasus ini, agar tidak ada kasus serupa di daerah ini,” tukasnya.

Simson Simarmata SH yang ikut menjadi Tim Kuasa Hukum Keluarga korban menambahkan pernyataan Roland Sitanggang. “Dugaan kuat berdasarkan hasil otopsi adalah pembunuhan,” tegasnya.

Dikatakannya, berdasarkan hasil otopsi luka di kepala bagian belakang disimpulkan ada benda tumpul yang mendatangi kepala. “Jadi bukan kepala yang mendatangi benda tumpul dimaksud, ” pungkasnya.

Pihak kepolisian melalui Kasi Humas Polres Samosir, Vandu Marpaung, kepada mimbarumum.co.id, menyampaikan, bahwa misteri kematian Sukat Soter sudah ditangani Satuan Reskrim.

Menurutnya, berkas kasus itu sudah di Pidum, karena sebelumnya di Unit Laka Lantas. “Sudah diterbitkan LP model A dan dalam proses penyelidikan,” imbuhnya.

Ketika ditanya mimbarumum.co.id, apakah sudah ditetapkan tersangka pada kasus dugaan pembunuhan Sukat Soter Pintubatu, ia mengatakan akan akan koordinasi dulu dengan Kasat Reskrim. “Akan saya konfirmasi dulu, saya cek dulu” sebutnya.

Pantauan mimbarumum.co.id, kemarin malam pihak Pold Sumatera turun ke Samosir terkait misteri kematian Sukat Soter Pintubatu. Sejumlah personil Poldasu berada di Mapolres Samosir.

Sebelumnya pihak keluarga korban memohon Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman yang baru bertugas di Kabupaten Samosir, untuk mengusut kasus dimaksud, hingga penyebab kematian Sukat Soter diungkap terang benderang.

Sebelumnya diberitakan, Rebecca Sigalingging istri korban kepada wartawan menerangkan, setelah melihat hasil otopsi kematian suaminya, ada benturan benda tumpul pada posisi otak belakang dan badannya memar membiru.

Dengan kondisi korban itu, beber Rebecca, kemudian pihak keluarga melapor ke Polres Samosir karena diduga kuat suaminya dibunuh oleh seseorang.

“Kita berharap bapak Kapolres menjadikan kasus ini sebagai atensi, untuk mengungkap kejadian sebenarnya,” harapnya.

Untukdiketahui, korban Sukat Soter Pintubatu ditemukan meninggal persis ditimpa sepeda motornya, hingga sempat beredar informasi, sebagai korban lakalantas.

Ketika itu, JT yang memberitahukan kepada istri korban Rebecca Sigalingging, dengan mengatakan “Kak, madabu abang markareta” (kak, jatuh abang naik kereta: red). Sontak Rebecca menjawab, Bah berarti sudah meninggal?

Selanjutnya, istri korban mendatangi TKP yang lokasinya tak jauh dari kediamannya, namun anehnya tempat korban ditemukan jarang dilaluinya sewaktu hidup.

Rebecca yang didampingi adik kandung korban menambahkan menerangkan, sesuai otopsi bahwa ada benturan benda tumpul di kepala bagian belakang suaminya.

“Sekujur badannya memar, bahwa suami saya adalah korban pembunuhan, tapi pelakunya merekayasa seolah olah menjadi korban kecelakaan lalu lintas,” jelasnya sedih.

Ketua Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kabupaten Samosir Roland Sitanggang. (Ist)

Anehnya kata Rebecca, suaminya Sukat Soter Pintubatu ditemukan meninggal dengan kondisi ditimpa sepeda motornya.

Sementara Miduk Pintubatu merupakan adik kandung korban mengatakan, sudah melaporkan dugaan pembunuhan abangnya ke Polres Samosir.

Dia merinci, otopsi dilakaukan tanggal 22 Oktober 2022 di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. “Karena kami dari pihak keluarga menyimpulkan kematian almarhum tidak wajar,” kata Miduk lagi.

Reportase : Tim Mimbar Umum

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Berita Terbaru

Pemangku Adat Partuha Maujana : Tidak Ada Tanah Ulayat di Simalungun

mimbarumum.co.id - Polemik tanah adat atau tanah ulayat di Kabupaten Simalungun mendapat perhatian dari seorang pemangku adat di sana. DR...

Baca Artikel lainya