mimbarumum.co.id – Pada saat masyarakat Samosir dilanda berduka akibat bencana banjir di berbagai daerah, Bupati Vandiko Timotius Goltum justru terlihat berbunga bunga dalam agendanya sendiri bertajuk “Bunga Desa”.
Program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) yang digadang gadang Pemkab Samosir itu, menjadi bertolak belakang dengan kebutuhan prioritas masyarakat.
“Kemarin terjadi banjir bandang di Desa Siparmahan, Kecamatan Harian, Bupati Samosir malah ber Bunga Desa di Lintong Nihuta,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Samosir, Pardon ME Lumbanraja kepada mimbarumum.co.id, Rabu (15/11/2023) di Pangururan.
Idealnya Kepala Daerah itu, berada di Desa Siparmahan, melaksanakan program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa). “Karena warga di sana sedang berduka dan masih melakukan pencarian korban hilang,” imbuhnya.
Bupati Samosir dinilainya sudah keterlaluan dan mati rasa dalam sisi sosial dan kemanusiaan. “Apakah Bupati Samosir sudah mati rasa, tak bisa melihat duka yang dialami warga?” tandasnya kesal.
“Dalam dua hari terakhir ini beberapa daerah dilandasi banjir, yakni di Kenegerian Sihotang, Limbong dan Harian,” bebernya.
Maka prioritas program Bunga Desa idealnya difokuskan di lokasi banjir. “Bupati selayaknya hadir di tengah masyarakat yang sedang mengalami bencana,” kata politisi PDIP itu.
Apalagi menyangkut bencana alam, Bupati Samosir harus tanggap dan mampu memberikan motivasi bagi masyarakat terdampak bencana.
“Perilaku Bupati Samosir ini perlu menjadi perhatian khalayak luas, ini sudah menampilkan sikap egoisme berlebihan,” tegasnya lagi.
Reporter: Robin Nainggolan
