mimbarumum.co.id – Festival Budaya 8 Etnis Sumut ini merupakan bagian dari implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila (P5).
Dengan tema kearifan lokal untuk mendorong tercapainya profil pelajar pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek Sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar pancasila, diharapkan kegiatan ini dapat nemberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter.
Sekaligus kesempatan unutuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dimensi profil pelajar pancasila menunjukkan bahwa profil pelajar pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa indonesia sekaligus sebagai warga dunia.
Hal ini disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Yafizham Parinduri, S.Sos, MAP pada pembukaan festival budaya 8 etnis sumatera utara di Sekolah SMKN 9 Medan.
Festival Budaya 8 Etnis Sumatera Utara yang terdiri dari Karo , Pakpak, Dairi, Simalungun, BatakToba, Mandailing, Angkola, Pesisir Nias, dan Melayu ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, kepekaan, keberagaman sosial peserta didik pada lingkungan sekitarnya sekaligus menumbuhkan jiwa kreatif dan solutif dalam bermasyarakat, ” ucapnya.
Kepala Sekolah SMK Negeri 9 Medan Sofa Ananda menyatakan Festival Budaya 8 Etnis kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila spesial momen dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal, khususnya yang teradapt di Sumatera Utara. Demikian disampaikan Kepala SMK Negeri 9 Medan M Sofa Ananda kepada Media Kamis (28/11/2024).
Kepala Sekolah menyampaikan dalam sambutannya mencintai budaya nusantara merupakan wujud dari nasionalisme dalam mempertahankan identitas budaya.
Kegiatan Festival Budaya 8 Etnis ini dengan mengangkat tema kearifan lokal untuk mendorong tercapainya profil pelajar pancasila di Provinsi Sumatera Utara, “ucapnya.
Adapun pemilihan tema Kearifan Lokal diharapkan dapat memperkenalkan dan merawat kepada siswa- siswi mengenai keberagaman budaya di Sumatera Utara.
Menurutnya, dalam kegiatan tersebut hal ini merupakan wujud keberagaman suku di Indonesia khususnya Sumatera Utara, namun utuh di bawah Pancasila untuk rasa cinta tanah air dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kebudayaan merupakan symbol kebanggaan yang tidak dimiliki oleh negara lain, ” pungkasnya.
Setiap budaya memiliki nilai-nilai arif dan bijaksana (wisdom) untuk dapat menumbuhkan karakter positif anak bangsa. Maka dari itu melestarikan, merawat dan memaknai budaya merupakan sebuah kewajiban dan tugas kita semua. Sofa juga mengungkapkan “Kami sangat bangga dengan antusias para peserta didik dan tentunya di bimbing oleh para guru sebagai fasilitator dan koordinir masing-masing tim. Hal ini menandakan dukungan penuh terhadap kegiatan sekolah”, ucap Sofa.
Perkembangan tekonologi di zaman globalisasi yang penuh akses ini, mengkhawatirkan generasi emas akan mengimitasi budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan menyebabkan hilangnya kepribadian bangsa yang menjadi nilai-nilai luhur.
Festival Budaya 8 Etnis menampilkan beberapa tarian daerah, lagu daerah, upacara adat daerah, permainan tradisioanl, makanan khas daerah dan juga rumah adat daerah dari suku yang terdapat di Sumatera utara seperti Nias, Batak Toba, Simalungun, Pak-Pak, Karo, Mandailing, Melayu dan lainnya.
Kegiatan terlaksana dengan meriah dan bermakna sesuai yang telah dikonsepkan. Hal yang perlu digarisbawahi adalah “Generasi muda memiliki peranan penting dalam menjaga dan melestarikan serta mempromosikan kearifan lokal untuk eksistensi idnetitas nasional”, ucapnya.
Kegiatan Festival Budaya 8 Etnis dihadiri Kepala Sekolah SMKN 1 Medan May Gloria Sabrina Meliala, Kepsek SMKN 6 Medan Hervina, Kepsek SMKN 7 Medan Evi Herawati Lubis, Kepsek SMKN 2 Medan Ida Farida, Kepsek SMKN 14 Medan Andriyanti Pasaribu.
Reporter : M Nasir