Jumat, Maret 29, 2024

Ini Penyebab KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba

Baca Juga

Simalungun, Mimbar – Komite Nasional Keselamatan Transportasi mengungkap ada 19 item temuan pelanggaran pelayaran yang menyebabkan KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba pada 18 Juni 2018 silam.

“Secara kasat mata sudah diketahui umum,” kata Plt Kasubkom Pelayanan Komite Nasional Keselamatan Transportasi(KNKT), Haryo Satmiko, dalam rilis di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pamatang Raya, Simalungun, Selasa (14/8/2018).

Temuan pelanggaran di antaranya, ukuran kapal tidak sesuai sertifikat, bergeladak tiga meski seharusnya satu geladak, juga mengangkut sepeda motor.

Kemudian, kelebihan penumpang hingga mencapai 188 orang dari seharusnya 45 orang, jaket penolong sulit dijangkau, akses darurat tidak tersedia, dan jendela terhalang teralis.

Selanjutnya, awak kapal dinilai tidak terampil melakukan evakuasi di air, kapal kayu dikombinasi dengan material besi, tidak memperhatikan informasi cuaca, tetap berangkat dalam cuaca ekstrem, tidak ada pengawasan syahbandar, nakhoda tidak membuat laporan, dan tidak ada radio komunikasi.

Untuk itu, KNKT merekomendasi 29 perbaikan dan usulan kepada Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Sumut, dan operator angkutan penumpang tradisional di Danau Toba dan BMKG.

Pihaknya juga berupaya maksimal dalam melakukan tugas, sehingga dapat menyelesaikannya kurun waktu kurang dua bulan dari target satu tahun.

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, menegaskan pihaknya dalam melakukan penyelidikan suatu peristiwa tidak dalam posisi menyalahkan pihak salah satu pihak.”Hasil temuan tidak bisa dijadikan dasar penuntutan, ganti rugi, tetapi menjadi rekomendasi agar kejadian tidak terulang,” katanya.

Karena itu, harapan dia, semua pihak mulai pemerintah, regulator dan pelaku bidang transportasi, secara berkesadaran menjalankan tugas dan fungsi demi keselamatan pelayaran.Soerjanto juga menyampaikan, pemerintah telah melakukan upaya maksimal pada proses pencarian dan penanganan serta bantuan kepada keluarga dan korban.”Semua potensi yang ada sudah diupayakan,” katanya.

Data terakhir terkait peristiwa itu, tiga penumpang meninggal, 164 tidak ditemukan, dan 21 orang selamat, termasuk awak kapal dan nakhoda. (mc)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Berita Terbaru

APDESI Deli Serdang Gelar Buka Puasa Bersama dengan Jaksa Garda Desa, Bahas Hal Ini

mimbarumum.co.id - Asosiasi Perkumpulan Kepala Desa Seluruh Indonesia ( APDESI) Kabupaten Deli Serdang menggelar kegiatan buka puasa bersama dengan...

Baca Artikel lainya