Beranda blog Halaman 2535

Ternyata Ada Cafe “Esek-Esek” di Palas

0

Sibuhuan,(Mimbar) – Resah dengan maraknya keberadaan tempat prostitusi berkedok usaha cafe, pemerintah Kabupaten Padanglawas melalui tim khusus menggelar razia di sejumlah tempat. Sepuluh orang wanita muda diamankan.

Tim gabungan yang terdiri dari perwakilan sejumlah intitusi antara lain dari Kepolisian, Kejaksaan, Satpol Pamong Praja, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lubuk Barumun dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) pada Kamis (9/3) mendatangi Cafe Jalur Dua Sisupak Sibuhuan, Nagagar dan Hutalombang Kecamatan Lubuk Barumun.

Mereka berhasil mengamankan sepuluh orang wanita, yakni In, Ra Ji,Ll, Dd, My, Nur, Yun, Yan dan Sri yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK). Wanita muda asal Kota Medan itu berusia antara 21 tahun hingga 28 tahun.

Selain mengamankan para wanita itu, Tim yang dipimpin Asisten II Setdakab Palas, H. Budi Utari Siregar juga memerintahkan pemilik cafe esek-esek itu untuk membongkar bangunan tempat usahanya.

“Apabila sampai batas yang ditentukan (Senin, 13/3) pemilik Cafe tidak mengindahkan teguran tersebut, maka Tim yang akan membongkar bangunan cafe,” ucap pejabat itu.

Turut hadir dalam razia itu, Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Roni Syaiful, Kabid Intel Kajari Palas David Riadi,SH ,Kanit Reserse Polsek Barumun IPDA Erman Tanjung, mewakili FKUB Abdul Haris dan mewakili MUI H.Sangkot Hasibuan.

Sementara itu, Kadis Satpol PP dan Damkar, Roni Syaiful didampingi Kabid Oprasi P Lubis,S.Pd,M.Mpd, Kabid Perda Wyldan Ansyori mengaku siap melaksanakan kebijakan tersebut dalam upaya mendukung pelaksanaan Perda No.5 tahun 2015 dan Perda No.9 Tahun 2011 tentang ketertiban sosial dan prostitusi. (Sly)

ISLAM MODERAT

0

Dalam beberapa bulan belakangan ini umat Islam di tanah air lagi dihebohkan dengan sebutan Islam moderat.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika membuka Annual International Conference on Islamic Studies ke-16 Tahun 2016 di Bandar Lampung misalnya mengatakan, Islam moderat adalah Islam yang tetap menjalankan tauhid, namun dalam praktiknya tetap toleran.

Bahkan, Islam yang moderat pun harus mampu hidup berdampingan secara damai dengan umat lainnya, tidak hanya di Indonesia namun juga belahan dunia. Islam yang moderat mempertahankan ketauhidan, namun tetap toleransi. Karena Indonesia begitu heterogen, beragam suku, agama dan budaya.

Dalam perspektif Barat misalnya hampir seragam. Rabasa, Graham E Fuller dan Ariel Cohen sudah seperti ijma. Muslim moderat, kata Fuller adalah yang menolak literalism dalam memahami kitab suci, tidak monopoli penafsiran Islam dan menekankan persamaan dengan agama lain dan bahkan tidak menolak kebenaran agama lain.

Inilah yang ditirukan orang liberal di Indonesia. Fuller bahkan ngelantur moderat adalah yang mendukung kebijakan dan kepentingan Amerika dalam mengatur dunia.

Senada tapi lebih ekstrim lagi, Ariel Cohen mengartikan moderat sebagai menghormati hak menafsirkan al-Qur’an, hak menyembah Allah dengan caranya sendiri, atau tidak menyembah atau bahkan tidak percaya. Lagi-lagi ini alam pikiran kelompok “Islam Liberal” yang kental bau orientalismenya.

Kalangan yang terang-terangan anti Islam juga seolah menganjurkan bahwa Islam moderat itu tidak anti bangsa semit, menentang kekhalifahan, kritis terhadap Islam, menganggap Nabi bukan contoh yang perlu ditiru, menentang jihad, pro Israel atau netral, tidak bereaksi ketika Islam dan Nabi Muhammad dikritik, menentang pakaian Islam, syariah, dan terrorisme.

Andrew McCarthy dalam National Review Online, August 24, 2010 malah tegas-tegas menyatakan siapapun yang membela syariah tidak dapat dikatakan moderat. (no one who advocates shariah can be a moderate). Kedua pengertian ini sungguh-sungguh tidak moderat.

Kita harus berhati-hati menerima pemahaman Islam moderat. Sebab pada awal kemunculan Islam, kita tidak pernah mengenal kata moderat.

Kita kawatir istilah moderat yang dikaitkan dengan kata Islam tersebut adalah satu upaya untuk menghilangkan semangat keyakinan kita yang kuat akan kebenaran ajaran Islam yang sesungguhnya. Sekaligus mematahkan semangat kita berjihad menegakkan ajaran Islam, melakukan dakwah amar ma’ruf nahi munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah perbuatan jahat).

Fenomena ke arah yang kita kawatirkan itu sepertinya telah muncul dengan kuatnya desakan terhadap umat Islam untuk bersikap toleransi.

Dalam berbagai kasus misalnya membiarkan mendirikan rumah ibadah non muslim di tengah warga perkampungan yang mayoritas muslim, tidak boleh mempersoalkan jika ada penganut agama lain yang menistakan agama Islam, tidak melarang umat Islam memilih pemimpin dari kalangan non muslim, membiarkan wanita menjadi pemimpin negara, harus menggap agama yang dianut non muslim sama benarnya dengan yang dianut muslim, tidak boleh mencegah kemunkaran misalnya di tempat-tempat maksiat, dan tidak boleh membawa keyakinan agama ketika berhadaan dengan persoalan politik.

Sebagian umat yang mengaku Islam juga sangat sepakat dengan gaya toleransi atau Islam moderat yang salah kafrah tersebut. Tentu ini juga terkait dengan semakin tajamnya pertarungan politik antara mereka yang berjuang untuk Islam dengan mereka yang berjuang untuk kepentingan perut belaka.

Masalah ini tentu saja tidak mudah untuk dihadapi, karena memerlukan kemampuan untuk meyakini dan memberi argumen yang kuat tentang Islam yang sesungguhnya, dan yang lenbih penting lagi adalah mengatakan yang benar (haq) meskipun pahit (kulilhaq walaukana murran).

Kita sepakat dengan gerak Islam yang rahmatan lilalamin (rahmat bagi sekalian alam), Islam yang cinta damai, Islam yang tidak disebarkan dengan kekerasan. Tetapi tentu saja kita tidak sepakat bahwa Islam harus bersikap lemah terhadap kezaliman, penistaan agama, kesewenang-wenangan terhadap hak-hak umat Islam sebagai umat yang mayoritas di negeri ini.

Jika ini sebagai sikap yang dianggap toleran atau Islam moderat, maka kita termasuk umat yang cendrung mengabai ajaran-ajaran Islam itu sendiri.

Untuk menjadi moderat, tidak harus kita meninggalkan nilai-nilai agama ketika kita bermasyarakat dan bernegara. Karena Islam sendiri mengajarkan tentang perhitungan amal baik dan amal buruk, mengajarkan tentang hari pembalasan. Islam yang sesungguhnya adalah taat akan perintah Allah dan Rasulnya.

“Pure & Crafted Festival” untuk Penggemar Motor di Indonesia

0

Jakarta, (Mimbar) – Penggemar sepedamotor di Indonesia bakal mendapat suguhan acara menarik dari BMW Motorrad Indonesia (Maxindo Moto). Perusahaan itu akan menggelar “Pure & Crafted Festival” di Jakarta.

“Ini untuk pertama kalinya di Indonesia. Acara ’Pure & Crafted Festival’ ini terinspirasi oleh festival global yang pertama kali diadakan di Berlin,” ucap Joe Frans selaku Chief Executive Officer, BMW Motorrad Indonesia (Maxindo Moto) dalam siaran
persnya, kemarin.

Acara yang digagas untuk seluruh penggemar sepeda motor ini, kata Joe akan menggabungkan kultur sepeda motor kustom, musik, kerajinan tangan, kuliner, fashion dan kesenian.

Pada acara “Pure & Crafted Festival” itu memungkinkan para penggemar sepedamotor, pecinta musik dan pecinta kesenian dapat berkumpul dalan satu wadah.

“Kami ingin mengundang seluruh penggemar dan pengguna sepeda motor, pecinta musik dan pecinta kesenian”, ujar Joe Frans.

Festival yang identik dengan sepeda motor BMW Motorrad itu juga akan menghadirkan beragam sepeda motor BMW Motorrad klasik, R nineT Custom dan juga unit terbaru seperti R nineT Scrambler.

Beraneka ragam hiburan yang dapat disaksikan antara lain display fotografi hasil karya dari Gading Marten, Azcha Tobing dan karya digital Sylvester Adhitama, pameran helm yang digunakan motovlogger, serta selebriti ternama.

Pure & Crafted Festival akan diikuti 23 tenant yang akan menyuguhkan berbagai ragam makanan, produk fashion, vendor apparel dan aksesoris sepeda motor, serta hiburan musik dari artis ternama yang akan memainkan beragam jenis musik dari Pop, Rock, Indie dan Progressive Music lainnya yang siap diperkenalkan kepada masyarakat.

Acara yang akan berlangsung dari jam 15.00–22.00 ini, diharapkan dapat mengundang lebih dari 3000 penggemar sepeda motor, musik dan kesenian di Jakarta. (rel/02)

Ngeten Anak Kos, Ngaku Polisi Nyaris Digebuki

0

Medan, (Mimbar) – Seorang pria berinisial P yang mengaku sebagai aparat kepolisian yang bertugas di Satuan Sabhara Polresta Binjai nyaris menjadi bulan-bulanan massa di Jalan Tuamang, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.

Insiden memalukan itu terjadi pada Minggu (12/3) malam ketika seorang penghuni kos di kawasan itu berteriak “maling” saat mengetahui ada sesosok pria tak dikenal keluar dari dalam kamar miliknya menuju pintu pagar.

“Sebelumnya aku berada dikamar mandi, begitu keluar, aku melihat pria itu keluar dari kamarku. Karena aku tidak kenal dengannya, aku langsung berteriak maling,” ucap korban kepada petugas kepolisian dari sektor Percut Sei Tuan.

Warga sekitar yang mendengar teriakan korban langsung berdatangan ke lokasi dan disaat itu juga warga melihat seorang pria (terduga pelaku-red) keluar dari rumah kos tersebut. Secara bersama-sama warga langsung menangkap sembari mengintrogasi pria itu.

Terduga pelaku kepada warga yang menangkapnya mengaku sebagai seorang anggota kepolisian dan saat itu dirinya sedang mencari seseorang yang juga tinggal dikos tersebut.

Warga yang sudah geram tidak langsung percaya dengan ucapan pria tersebut. Mereka meminta Kartu Tanda Anggota (KTA) miliknya, namun pria tersebut tidak bisa menunjukan dengan alasan dompetnya tertinggal di rumah. Mendengar alasan itu warga langsung emosi dan hendak menghakiminya.

Beruntung, petugas dari unit reserse kriminal (reskrim) Polsek Percut Sei Tuan yang sebelumnya mendapat informasi perihal itu dengan cepat tiba di lokasi kejadian sehingga pria tersebut urung digebuki warga. Petugas langsung memboyong terduka pelaku ke markas komando (Mako) Polsek Percut Sei Tuan guna menjalani pemeriksaan secara intensif. Sementara korbannya diarahkan petugas untuk membuat laporannya.

Wanita penghuni kost itu mengakui belum ada barang miliknya yang hilang dari kamarnya yang ketika kejadian itu sedang tidak terkunci.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP. Jonathan Hutagalung membenarkan perihal kejadian itu, namun perwira itu mengatakan pelaku tidak bermaksud untuk mencuri melainkan hanya ingin mengintip anak kos.

“Setelah kita lakukan pemeriksaan terhadap pelaku, ternyata pelaku ada sakitnya. Dia ke kos itu bukan untuk mencuri melainkan mau mengintip anak kos. Sebab kos tersebut merupakan kos wanita,”ujarnya. (An)

Dua Rumah di Perumnas Mandala Digrebek

0

Medan, (Mimbar) – Dua rumah di kawasan Perumnas Mandala, Medan digerebek aparat karena terkait peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Seorang ibu rumah tangga (IRT) dan beberapa pria serta wanita lainnya diciduk. Sempat pula terdengar letusan senjata api di salah satu rumah.

Satuan reserse (satres) Narkoba Polrestabes Medan pada Senin (13/3) siang melakukan penggerebekan di rumah milik terduga A di Jalan Gagak Raya Perumnas Mandala, Percut Sei Tuan, Deliserdang.

Lima orang terduga menggelar pesta narkoba, diantaranya empat orang pria dan seorang wanita diamankan, berikut sejumlah narkoba jenis ganja. Namun terduga A selaku pemilik rumah berhasil kabur lewat atap rumah warga.

Dalam penggerebekan di Jalan Kenari VI Perumnas Mandala, petugas terpaksa melepaskan 3 kali tembakan ke udara karena sejumlah orang di dalam rumah itu mencoba kabur.

MHH (32) warga Jalan Elang Ujung, Medan Denai, Zul (32) warga Pasar 3 Tembung Gang Bangun Sari Desa Datuk Kabu, Percut Sei Tuan. RN (19) warga Jalan Tangguk Bongkar 2, Medan Denai, DKS (28) warga Jalan Perguruan Gang Pardamean, Medan Tembung dan seorang wanita yang identitasnya belum di ketahui akhirnya tertangkap.

Saat dilakukan penggeledahan dari tubuh para terduga itu, aparat jugta menemukan barng bukti berupa dua amplop ganja kering, alat isap sabu (bong-red), pipet kaca dan timbangan elektrik serta kelewang.

Sementara pada Senin sorenya, aparat juga melakukan penggerebekan salah satu rumah di Jalan Kenari VI Perumnas Mandala, Medan. Dari lokasi petugas mengamankan seorang ibu
rumah tangga (IRT) berinisial I selaku pemilik rumah. Selain itu petugas juga mengamankan barang-bukti sejumlah paket sabu dan mesin judi Jackpot.

Petugas yang melakukan penggeledahan di seputaran lokasi juga menemukan barang bukti lain berupa paket sabu serta sejumlah senjata tajam.(An)

Ini Baru Mantap, Angkot Gratis untuk Pelajar

0

Tebingtinggi, (Mimbar) – Para pelajar dan orang tua di kota ini layak bergembira. Pasalnya, pemerintah kotanya memberikan fasilitas angkutan gratis kepada para penimba ilmu untuk menuju sekolah masing-masing.

Setidaknya ada sepuluh unit angkutan kota yang dipersiapkan Pemerintah Kota Tebingtinggi untuk mengangkut siswa sekolah. Tak hanya siswa kurang mampu, siswa yang termasuk golongan kaya pun diperkenankan menggunakan fasilitas gratis tersebut.

“Ada sepuluh angkot yang mendapat subsidi. Dalam satu hari sebanyak 10 liter bahan bakar bensin yang diuangkan sebesar Rp 65.000 per angkot,” ucap Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi, H. Safrin Effendi Harahap, Jumat (3/3) di Tebingtinggi.

Ia menyebut sejumlah nama perusahaan angkutan yang menjadi mitra untuk mengangkut siswa sekolah itu. Antara lain, armada Serbaguna, Tebingtinggi Bersejarah, Tambun dan Manunggal.

Jalur yang dilewati adalah trayek Jalan Soekarno Hatta, trayek Bandar Kajum, trayek Gatot Subroto, trayek Bulian dan trayek Deblod Sundoro. Trayek Iman Bonjol menuju Kota dan sekolah SMP dan SMA yang ada di Tebingtinggi.

“Angkot ini beroperasi saat berangkat anak sekolah pukul 06.00-07.00 WIB dan jam sepulang sekolah pukul 13.00-14.00 WIB”, jelas Safrin.

Untuk wilayah pelosok yang tidak dilalui kendaraan tersebut, pihak Dishub sudah menyiapkan dua bus yang mengangkut keliling anak sekolah mulai melintasi Jalan Gunung Lauser, Jalan Ir H Juanda, Jalan Letda Sujono, Jalan AMD, dan Jalan Gatot Subroto.

“Bus Trans Tebingtinggi ini dikhususkan kepada anak anak pelajar yang tidak mampu dan miskin serta memiliki kartu KIP, selain bus gratis milik Dinas Pendidikan Tebingtinggi”, tegas Safrin didampingi Kasi Angkutan Barang, Affan Hasibuan.

Mengantisipasi sopir angkot agar tidak berulah, pihak Dishub menyertakan seorang petugas di setiap titik pemberangkatan. Sopir juga akan dilengkapi lembaran daftar hadir untuk diisi dan tanda tangani pelajar yang naik angkot tersebut.

Program ini untuk memberikan rasa nyaman kepada pelajar Tebingtinggi tanpa membedakan status pelajar yang mampu dan tidak mampu. Pengusaha angkot juga tidak mengalami kerugian, karena saat sekarang penumpang sepi,” tegas Saprin.

Selama ini Dishub Tebingtinggi telah berhasil mendapatkan tiga kali piala Wahana Tata Nugraha (WTN) untuk kategori lalulintas yaitu tahun 2013, 2014 dan 2015. Sedangkan tahun 2016 ini, Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi kembali berhasil meraih WTN Utama.

Salah seorang supir angkot, mengatakan merasa terbantu karena angkotnya terpilih menjadi bagian bus angkot bersubsidi oleh pihak Dishub dimana perhari dia menerima subsidi Rp 65.000 sebagai pengganti bahan bakar bensin.

Bila dihitung perhari akan mendapatkan untung tambahan sebesar Rp 30.000. “Terus terang terbantu sekali, bila tidak ada program ini, maka upah sebagai supir angkot tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga”, katanya.(B.45)

Tembok Sekolah Jadi Penyebab Banjir

0

Medan, (Mimbar) – Curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kota Medan. Tidak berfungsinya drainase menjadi penyebab utama banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Medan Johor.

Pembangunan tembok di sekitar drainase oleh pengelola sekolah As Syafiiyah diduga kuat menjadi penyebab tidak berfungsinya drainase tersebut sehingga kawasan Jalan Karya Tani terendam banjir. Aktifitas warga pun menjadi lumpuh.

Walikota Medan, Drs. HT. Dzulmi Eldin S., MSi., meninjau titik-titik banjir itu, Senin (6/3). Ia didampingi Kadis Pekerjaan Umum, Ir Khairul Syahnan dan Camat Medan Johor Khoiruddin Rangkuti.

Wali Kota memeriksa parit di samping Sekolah As Syafiiyah kemudian memerintahkan membongkar tembok yang berada di atas parit tersebut. Sesaat kemudian, air mulai mengalir dengan lancar.

Wali Kota menginstruksi Camat agar tetap melakukan pengawasan sehingga tidak ada lagi bangunan di atas parit yang dapat menyebabkan menyumbat aliran air.

“Jangan setelah masalah besar baru sibuk. Kita harus bisa medeteksi masalah secara dini,” tegas Wali Kota sembari memerintahkan Camat segera berkoordinasi dengan SKPD terkait.

Selanjutnya Wali Kota meninjau titik banjir di kawasan Jalan Karya Kasih. Mengatasi banjir di kawasan ini, Eldin memerintahkan Kadis PU segera menormalisasi parit di sekitar jalan tersebut.

Selain itu, tekan Eldin, Dinas PU juga harus melanjutkan aliran air dari Jalan Karya Kasih menuju Jalan Metereologi.

Sebelumnya, warga di Jalan Karya Tani, mendatangi pihak Sekolah As Syafiiyah menuntut agar tembok yang menyumbat aliran air itu dibongkar. Dalam aksinya, warga sempat memblokir jalan dengan meletakan bongkahan batu di tengah jalan hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Mereka juga membawa poster yang berisi tuntutan pembongkaran tembok yang dituding sebagai penyebab banjir tersebut. Menurut warga, sebelum ada tembok itu, tidak pernah terjadi banjir di kawasan tersebut, walaupun curah hujan cukup tinggi. Namun sejak ditembok, setiap hujan turun dengan deras, air menggenang, hingga memasuki belasan rumah warga.

Mengetahui demo warga, Camat Medan Johor Khoiruddin Rangkuti dan Lurah Pangkalan Masyhur Minwal Lubis datang ke lokasi. Setelah menenangkan warga, mereka lalu menemui pihak sekolah untuk melakukan mediasi. Akhirnya, setelah berunding dengan kekeluargaan, pihak sekolah menyetujui pembongkaran tembok yang menyumbat aliran air di Jalan Karya Tani tersebut. (ASW)

Warga Siundol Jae Ketar Ketir

0

Sibuhuan, (Mimbar) – Curah hujan yang tinggi di Kabupaten Padanglawas membuat warga di Desa Siundol Jae Kecamatan Sosopan, khususnya yang berada persis di pinggiran aliran sungai (DAS) ketar-ketir. Warga khawatir rumah mereka hanyut terbawa arus sungai.

“Terjadi pengikisan pada pinggir Sungai Ulu Aer, bahkan pengikisan tersebut sudah mengarah ke perumahan warga. Beberapa rumah di sekitar Sungai Aek Barumun kondisinya terancam hanyut apabila tidak ditangani segera mungkin,” kata Kepala Desa Siundol Jae, Pudun Hasibuan, Senin (6/3).

Pudun bersama sejumlah tokoh masyarakat di desa itu berharap Pemerintah Kabupaten segera melakukan tindakan untuk mengantisipasi kekhawatiran warga desanya.

Wakil Bupati Palas, drg.H.Ahmad Zarnawi Pasaribu,C.Ht usai membuka acara Pencanangan Bulan Bhakti Sosial IBI-KB-Kes di Pasar Siundol bergegas meninjau lokasi titik-titik rawan tersebut.

Pejabat itu memantau langsung di dua titik rawan, yakni jembatan Titi Gantung yang menghubungkan Desa Siundol dengan Desa Martona yang kondisinya sudah putus total serta memantau pengikisan daratan di sekitar perumahan warga sepanjang Sungai Ulu Aer.

Wabup segera menurunkan alat berat untuk mengatasi kondisi tersebut. Dalam kesempatan itu, pejabat itu menyatakan pihaknya akan memindah DAS ke arah yang jauh dari domisili warga.

”Kita akan rapat koordinasi dengan Dinas terkait untuk mengatasi persoalan yang dihadapi warga Desa Siundol Dolik, Siundol Julu, Siundol Jae dan Martona,” ucap Wabup.
(Sly).

Keluarga Marah Taufik Jual Ginjal

0

Labusel, (Mimbar) – Miun tak habis fikir melihat ulah adiknya yang berencana menjual ginjalnya hanya karena alasan membayar uang kuliah. Padahal, orang tua mereka di kampung kerap mengirimkan segala kebutuhan untuk mendukung pendidikan Taufik.

“Ayah dan Ibu marah itu dilakukannya (menjual ginjal) melalui facebook. Kita juga sangat kesal karena ulahnya itu memalukan keluarga,” kata Miun, abang kandung Taufik Remanja, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang sempat menjadi perhatian pengguna media sosial.

Mahasiswa itu diketahui dalam salah satu status facebooknya memajang foto dirinya memegang selembar kertas ukuran besar bertuliskan pesan bahwa dirinya sedang sangat membutuhkan uang untuk biaya kuliah sehingga berniat menjual salah satu organ vital ginjal miliknya.

Karuan status itu memantik reaksi yang beragam. Ada yang merasa prihatin, namun tidak sedikit pula yang justru meperolok mahasiswa tersebut. Komentar yang muncul pun tak sebatas persoalan status postingan tersebut tetapi melebar hingga mengkritisi pihak rektorat dan perguruan tinggi tempat Taufik menimba ilmu.

Mimbar menelusuri asal usul mahasiswa tersebut dan berhasil mendapatkan informasi tentang kedua orang tua dan kampung halamannya di Kampung Durian, Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sayangnya, kedua orang tua mahasiswa semester I UMSU itu tidak berhasil dikonfirmasi karena sedang berada di Duri, Riau.

“Ayah lagi di Duri sedang berladang,” ucap Miun kepada Mimbar belum lama ini ketika ditemui di kediamannya. Rumah semi permanen yang mereka tempati berukuran kira-kira 10×12 meter dengan sebagian dinding terbuat dari tembok batu bata dan sebagian lagi dari papan. Sejumlah perabotan di dalam rumah berlantai semen dan beratap seng itu terlihat memenuhi ruangan.

Orang tua mereka, Juhri selama ini mengandalkan pendapatan keluarga dari berladang tanaman sawit dan tanaman karet.

“Soal ladang tidak lebar, ada juga di daerah Duri. Di Simangambat, Paluta jug ada kebon karet,” beber Miun.

Ia mengaku tak habis fikir dengan ulah adiknya itu sehingga membuat pihak keluarga menjadi malu. Perbuatan Taufik itu ditengarai hanya untuk kepentingan sensasi belaka. (MH)

Pernyataan Polisi Ini Menyejukkan Korban

0

Rantauprapat, (Mimbar) – Pernyataan pimpinan tertinggi di kepolisian Kabupaten Labuhanbatu ini sangat menyejukkan masyarakat. Ini juga mematahkan anggapan banyak orang bahwa berurusan dengan aparat kepolisian harus selalu menggunakan uang.

“Dokumennya sudah lengkap, maka sepedamotor ini kita kembalikan tanpa pungutan biaya,” kata ujar Kapolres Labuhanbatu Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Frido Situmorang SIK SH ketika menyerahkan kunci kontak sepedamotor korban pencurian di halaman Mapolres Labuhanbatu.

Diketahui, jajaran kepolisian di Labuhanbatu dalam kegiatan Operasi Kancil Toba 2017 berhasil menjaring puluhan unit sepedamotor hasil kejahatan. Kendaraan yang berhasil diamankan itu dititipkan di halaman kantor Mapolres.

Perwira itu mempersilakan siapa saja yang pernah merasa menjadi korban pencurian sepedamotor untuk datang ke Mapolres melihat apakah ada diantara barang bukti yang ada itu salah satunya milik korban.

“Nah, kalau memang diantara puluhan sepedamotor ini ada yang sesuai dengan dokumen kendaraan yang dibawa, maka sepedamotornya kita kembalikan kepada pemiliknya tanpa ada pemungutan biaya apapun,” ucapnya.

Dia hanya meminta kepada pemilik kendaraan agar tidak menjual atau merombak sepedamotor tersebut karena masih menjadi barang bukti yang suatau saat harus dihadirkan dalam persidangan.

“Jika nanti tersangkanya berhasil kita tangkap, maka sepedamotor ini akan kita tarik kembali untuk barangbukti dipersidangan,” tandas Kapolres.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Muhammad Firdaus SIK menjelaskan, sepedamotor Honda Supra X 125 dengan nomor polisi BK 2011 YAA yang dikembalikan kepada pemiliknya itu berhasil ditemukan personil Satreskrim Polres Labuhanbatu dalam hunting Operasi Kancil Toba 2017. Masih ada puluhan unit sepedamotor lain yang tanpa dilengkapi dokumen yang juga turut diamankan

“Kasusnya hingga kini masih kita lidik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat tersangka dapat ditangkap,” ujarnya.

Firdaus juga mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dan waspada atas tindak kejahatan pencurian sepedamotor. Sebab ada berbagai cara yang dilakukan para pelaku dalam beraksi.

“Namun begitu, kita akan terus berupaya untuk menekan angka tindak kejahatan pencurian sepedamotor di wilayah hukum Polres Labuhanbatu ini,” tandasnya.

Sementara korban Zamaten Purba menceritakan kalau sepedamotor Honda Supra X 125 itu hilang saat diparkir di teras rumahnya pada 17 Januari 2017 lalu.

“Kejadiannya sekitar pukul 21.00 WIB. Kereta (sepedamotor,red) saya itu hilang saat diparkir di teras rumah,” ungkapnya.

Atas peristiwa itu, Zamaten pun langsung membuat laporan pengaduan ke Mapolres Labuhanbatu. Hingga sekitar dua minggu setelah melapor, Zamaten mendapat kabar dari penyidik kalau sepedamotornya sudah ditemukan.

“Rupanya kereta saya ini stikernya sudah diganti. Nomor rangkanya juga sudah disamarkan pakai grenda oleh pelaku. Tapi kan tetap saja ketahuan kalau ini adalah kereta saya yang hilang,” ungkapnya. (B-64)