Bijak Berpajak?

Berita Terkait

- Advertisement -

Pagi Medan!

Semoga di Medan Gak Ada

Hehehe kekeh awak nonton tivi berapa hari ini, ada berita pengemis berharta ratusan juta, ada pemilik mobil mewah ngemis KTP orang untuk jadi pemegang nama mobilnya.

Parahnya, pemilik KTP gak tau kalok KTPnya punya mobil super mewah. Hehehe ternyata ada horang kayah yang keknya takot kena Pajak Kendaraan Bermotor Progresif. Hehehe kaya, pengen tenar, tapi takut bayar pajak lebeeh.

- Advertisement -

Lucu awak rasa, apalagi sampe ngorbankan orang laen, kalangan kelas bawah pula. Rumahnya, maaf, bahkan jangankan punya garasi, untuk selonjoran pon susah. Hehehe tau-tau ada urusannya yang diblokir. Semisal kesaktian kartu BPJS dan kartu bantuan pemerintah yang lain disetip.

Semua karena keserakahan kalangan atas yang merasa kaya tapi tak sanggup bayat pajak lebih dari kebanggan bermobil mewah dan banyak.

Yaaaa di negeri ini memang ada pajak progresif kendaraan bermotor, yaitu tarif pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dengan persentase yang naik dengan banyaknya jumlah kendaraan yang dimiliki sebagai dasar pengenaan pajak.

Jasi, kalok kita mempunyai lebih dari satu kendaraan atas nama dan alamat yang sama, hitungan pajaknya jadi beda. Karena awak nonton kejadiannya di Jakarta, maka awak ambil contoh itongan orang tu laa.

Contoh penerapan pajak progresif atas Pajak Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta, Pasal 7 ayat (1) Perda DKI No. 8 Tahun 2010, besar pajak 1,5% ditetapkan untuk kepemilikan kendaraan bermotor pertama; 2% untuk kendaraan bermotor kedua; 2,5%: kepemilikan kendaraan bermotor ketiga; dan 4%: kepemilikan kendaraan bermotor keempat dan seterusnya.

Hehehe walau angkanya kecil, tapi karena harga mobil mewah mahal, nilai pajaknya jadi besar kali (untuk awak lhooo, entah laaa kalok horang kayah pon merasa macam tu juga), sehingga terpiker bagi sebagian horang kayah itu untuk kong kali kong alias nol kali nol biar gak merasa dirugikan negara.

Maka menggunakan KTP selain miliknya dilakoni waktu membeli da mendaftarkan kendaraan mewah ke dua dan seterusnya. Hehehe hebat kan, selanjutnya mereka merasa aman dan bebas ngemplang pajak setiap tahun.

Eee taunya petugas pajak cerdik, pengemplang dikejar ke alamat tertera dalam surat-surat kendaraan. Nah lhoooo ketemu laaa kalok pemilik alamat tak sepadan sama sekali dengan kendaraan yang pajaknya tak terbayarkan.

Hehehe menurut yang awak baca di media massa, Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta mengungkap dari data ratusan mobil mewah yang belum dibayar pajaknya saat ini disebut tak tampak yang dimiliki artis. Hehehehe keknya mereka dah sadar kalok itu tak elok dilakukan.

Tapi, nyatanya, tahun ini ada 1.500an Pajak Kendaraan Bermotor mobil mewah belum terbayar. Jumlah itu kemudian menyusut menjadi 1.100an unit. Tapi nilainya gila bung, Rp37 miliar (bisa awak beli lebih dari 100 rumah sekitar awak laaa).

Mobil mewah yang belum dibayar pajaknya itu berasal dari berbagai merek seperti Aston Martin, Audi, Bentley, BMW, Cadillac, Ferarri, Hummer, Infiniti, Jaguar, Lamborghini, Jeep, Mercedes-Benz, hingga Lexus. Harga setiap mobil itu awak kera setidaknya di atas Rp1 miliar. Hehee kebayang awak barang eksklusif ini bisa punya arti nyata sebagai simbol status dan meningkatkan popularitas.

Ada hal menarik dari kasus Jakarta tu laa, kalok dulu mobil mewah cuma dibeli artis dan pemgusaha besar yang tajir melintir, tetapi sekarang tak siket yang berasal dari kalangan berduit lainnya misal pejabat pemerintahan. Wow jangan laa sampe ya para pejabat itu pula yang ngasi contoh jelek menunggak pajak.

Kalok di Medan awak yakeeen laaa itu gak ada. Tapi, pak katua yang kerja di kantor Dispenda bolela kita tiru Jakarta tu biar #MedanLebihManusiawi. Siapa tau keyakeenan awak meleset, sebab sesekali adanya mobil yang awak tengok berkeliaran di jalan kota ni harganya lebeh laaa dari Rp 1 miliar.

Hehehe tapi kalok ada yang merasa, maaf laaa yooo, itu rasa-rasanya awak aja nyaaa, tapi gak salah untuk kebaikan dan kemajuan kita bersama kaaan? Cocok klen rass?

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan

Ayo Belajar

Oleh : Rizanul Arifin Awak kok jadinya rada-rada cemana gitu memulai pagi Senin ini. Keknya ada betolnya kalok The Boomtown...