mimbarumum.co.id – BI dan MAS mengumumkan perpanjangan perjanjian keuangan bilateral senilai 10 miliar dolar AS hingga 4 November 2022, Jumat (5/11/2021).
Presiden Joko Widodo mengesahkan pengaturan ini bersama dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Dan akan melanjutkan dukungan stabilitas moneter dan keuangan kedua negara di tengah pemulihan yang sedang berlangsung dari pandemi Covid-19.
“Pengaturan pembiayaan bilateral antara BI dan MAS pada November 2018 untuk membangun kepercayaan ekonomi masing-masing. Mengikuti Retret Pemimpin Singapura-Indonesia,” ucap Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya.
Sejak itu, kata Erwin, pengaturan tersebut terus mereka perpanjang setiap tahunnya. Adapun pengaturan yang diperpanjang terdiri dari dua perjanjian.
Pertama, perjanjian pertukaran mata uang lokal bilateral. Yang memungkinkan pertukaran mata uang lokal antara dua bank sentral hingga 9,5 miliar dolar Singapura. Atau Rp 100 triliun (setara dengan 7 miliar dolar AS).
Kedua, perjanjian repo bilateral sebesar 3 miliar dolar AS yang memungkinkan transaksi pembelian kembali antara kedua bank sentral. Yakni untuk mendapatkan uang tunai dolar AS dengan menggunakan Obligasi Pemerintah G3 sebagai jaminan.
Obligasi Pemerintah G3 terdiri dari surat utang AS, obligasi Pemerintah Jepang, dan surat utang Jerman.
Editor : Siti Murni
Sumber : Antara