Ada Peningkatan Tourist Indonesia ke Malaysia

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Ada hal menarik saat pertemuan Konsul Jenderal Malaysia Medan Shahril Nizam bin Abdul Malek dengan wartawan beberapa media di Medan, Senin 25 November 2024.

Konjen Malaysia itu sengaja mengundang rekan media Medan untuk berkenalan dan makan siang sambil memperkenalkan beberapa kuliner khas Medan.

Dalam perjamuan yang juga hadir beberapa konsul wakil konsul dan perwakilan Polisi Diraja Malaysia. Sambil berbincang berbagai hal mulai dari hubungan dua negara, pemberitaan dan kemungkinan kedepan setelah pemilihan umun, pemilihan kepala daerah sampai kemenangan Donald Trump, mengalir dengan santai.

Ada beberapa hal menarik muncul saat membicarakan potensi pariwisata dan potensi bisnis makanan minuman dua negara.

- Advertisement -

Dalam pariwisata Shahril Nizam, mengungkapkan bahwa sampai bulan Oktober 2024 dia melihat ada peningkatan kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia sebesar 20-an persen.

Kunjungan itu diperkirakan ada 60 persen kunjungan wisatawan kesehatan dari Sumatera. “Sebahagian besar datang dari Medan,” ungkapnya.

Jumlah itu dikatakan Shahril Nizam masih jauh dibandingkan masa-masa sebelun pandemi Covid-19 melanda dunia. “Kami tengah berusaha untuk memperkuat kembali capaian yang pernah ada sebelum Covid-19,” ungkapnya.

Selain ada pergerakan tourist dari Indonesian juga terlihat ada pergerakan tourist dari Malaysia ke Sumatera Utara. Tapi saat ditana apa kira-kira yang menjadi keluhan wisatawan asal Malaysia, Shahril mengatakan panjangnya masa tempuh destinasi yang ada.

Selain itu kurangnya petunjuk dan agenda wisata di kota, sehingga tourist sulit mengatur agenda wisata kotanya, baik itu kuliner maupun oleh-oleh. “Perbaikan informasi, pelayanan dan peningkatan infrastruktur dapat membuat orang Malaysia juga akan berlibur ke Medan, apalagi ada Danau Toba di sini,” tutur Shahril Nizam.

Dikatakan dia, kalau pernah ada rombongan tourist Malaysia kembali ke Medan karena merasa terlalu lama waktu tempuh ke Berastagi dan Danau Toba. Selain itu ada alasan ketersediaan makanan yang bisa mereka makan di beberapa lokasi wisata.

Selain bicara pariwisata, Shahril Nizam juga menjawab Mimbar Umun beberapahal terkait perkembangan pasar produk halal dan kesepakatan halal kawasan ASEAN, terlebih Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Kesepahaman untuk jaminan produk halal itu menurut Shahril sudah ada. Namun sayangnya ada beberapa regulasi belum sinkron, termasuk penggunaan logo halal. “Indonesia masih mengharuskan produk halal Malaysia mempergunakan logo halal Indonesia saat dijual di pasar Indonesia, padahal produk dimaksud sudah diakui dan diberi logo halal di Malaysia,” tuturnya.

Andai hambatan itu bisa dikurangi, mungkin bisa memperbaiki keadaan.

Reporter: Rizanul Arifin

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan

Adelle Jewellery Luncurkan Koleksi Perhiasan Baru dan Program CSR “Diamonds of Charity”

mimbarumum.co.id - Adelle Jewellery tidak hanya merayakan 11 tahun keberadaannya dengan pameran "Adelle Universe".  Adelle Jewellery juga meluncurkan koleksi perhiasan...