Beranda blog Halaman 2589

‘Kanjeng Dimas’ Ditangkap di Labusel

Silangkitang, (Mimbar) – Mungkin pria ini termotivasi cara Taat Pribadi alias Kanjeng Dimas dalam memperoleh uang. Sugiman alias Buang (75) yang meniru sepak terjang tersangka penipuan dengan modus mampu melipatgandakan uang itu, akhirnya masuk bui.

Anehnya lagi, meski sejumlah media cetak dan elektronik memberitakan perihal kasus penipuan tersebut, tetapi ternyata masih saja ada yang percaya dengan modus seperti itu. Umi Kalsum, warga Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang, Labusel salah satunya yang masih bisa tergiur dan akhirnya merasa tertipu.

Wanita itu mengaku memberi mahar kepada Sugiman senilai Rp1juta dengan harapan uangnya itu bisa dilipatgandakan menjadi Rp5 juta. Bukannya uangnya yang bertambah, setelah dinanti-nanti berhari-hari, justru nasib uangnya pun tak jelas.

“Saya kasi uang mahar sejuta, katanya bisa jadi lima juta, disuruh nunggu ya saya manut aja” aku korban di hadapan petugas ketika melaporkan kejadian yang menimpanya ke markas kepolisian sektor (Mapolsek) Silangkitang, Labusel, Jumat (14/10) lalu.

Selanjutnya aparat yang mendapatkan laporan itu segera melakukan penangkapan terhadap tersangka Sugiman alias Buang berikut mengamankan barang bukti berupa 1 satu) lembar sarung motif kotak-kotak warna coklat, bunga 7 (tujuh) rupa, 1 (satu) buah gelas polos, 1 (satu) buah piring makan polos, 1 (satu) buah lobe warna hitam, 1 (satu) buah HP merk PRINCE, 1 (satu) buah lilin warna putih, dan 1 (satu) buah batu bata.

Polisi juga membawa serta 2 (dua) kotak Dupa tumpeng, tisu warna putih dalam plastik, Hio Gunung kawi sebanyak 8 buah dan 1 (satu) buah piring guci bergambar Naga.

Yya benar, ada korbannya melapor, setelah kita lakukan penyelidikan dan ternyata benar, modusnya penipuan dan penggelapan, langsung kita tangkap. Kita menduga masih ada korban lain, saat ini tersangka dan barang bukti sudah kita amankan untuk proses tindaklanjut” sebut Kapolsek Silangkitang AKP Warlin Aritonang.

Informasi diperoleh, tersangka Sugiman alias Buang (75) tercatat sebagai warga Lingkungan X Kelurahan Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara. Dia berada di daerah itu dalam rangka mengunjungi kerabatnya bernama Suyadi alias Godil yang berdomisili di Dusun SAA Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang, Labusel.

Selama seminggu menetap di rumah kerabatnya itu, Sugiman mengaku kepada sejumlah orang bahwa dirinya mampu menggandakan uang, layaknya seperti yang dilakukan Taat Pribadi alias Kanjeng Dimas.

Tepatnya pada Rabu (28/9) sekira pukul 16.00 Wib, Sugiman pun akhirnya kedatangan ‘pasien’ yang diketahui bernama Umi Kalsum dengan membawa uang mahar sebesar Rp. 1 juta dengan harapan uang bisa digandakan menjadi Rp. 5 juta.

Dengan bermodalkan sesajen dan piring keramik bergambar naga warna biru serta sejumlah perlengkapan ala dukun, Sugiman pun berhasil mengelabui korbannya. Aksi Sugiman pun terhenti setelah korbannya melaporkan modus penipuan tersebut. (B-64)

Samosir Krisis Air Minum

0

Samosir, (Mimbar) – Musim kemarau berkepanjangan yang melanda kawasan Kabupaten Samosir telah berdampak pada sulitnya masyarakat untuk mendapatkan air layak minum. Lahan pertanian pun mengalami kekeringan.

Warga, khususnya yang bertempat tinggal di kawasan perbukitan harus menempuh jarak yang tidak dekat untuk mendapatkan air.

“Untuk kebutuhan air minum saja, kita para warga di sini harus menempuh jarak yang relatif jauh ke Danau Toba. Belum lagi penduduk di daerah perbukitan Salaon, Onanrunggu dan Nainggolan,” kata Timbul Sitanggang (53) penduduk Desa Pargugul Kecamatan Pangururan,
Rabu (13/10).

Timbul menyebut, bencana kekeringan yang melanda daerah itu sudah berlangsung sejak bulan April lalu. Jikapun pernah terun hujan, hanya berlangsung beberapa hari dan belum berdampak signifikan terhadap kondisi air di daerah itu.

“Kalau aktifitas bertani, total berhenti karena tanaman yang ada sebelumnya sudah mati akibat kekeringan. Kalau kemarau sampai November, kita khawatir musim tanam padi terancam,” ucapnya sedih.

Pria yang juga sehari-hari berprofesi sebagai petani itu mengaku sudah pasrah dengan kondisi yang sedang mereka hadapi. Dia hanya berdo’a kepada Tuhan agar hujan segera turun di kawasan tersebut.

Asisten Pemerintahan Setdakab Samosir, Mangihut Sinaga menjelaskan, pemerintah daerah telah mengoperasikan 6 (enam) unit mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih ke beberapa lokasi yang dideteksi sulit mendapatkan air minum.

“Sampai hari ini, sudah empat Kecamatan yang sudah dilayani yakni Pangururan, Simanindo, Palipi dan Onanrunggu,” ucapnya. (RN)

7 Pelajar Terjaring

0

Sibuhuan, (Mimbar) – Sedikitnya tujuh pelajar terjaring dalam operasi kasih sayang yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Padanglawas. Pelajar yang didimonasi siswa dari SMAN 1 Ulu Barumun yang bolos sekolah itu digiring ke markas komando.

Operasi melibatkan puluhan personil itu digelar pada Senin, (11/10) mulai pukul 09.00 WIB. Para pelajar dipergoki sedang asyik mangkal disalah satu warung kopi di Desa Matondang Kecamatan Ulu Barumun. Dari sekian banyak pelajarm hanya tujuh yang terjaring,
selebihnya berhasil melarikan diri.

Kepala Kantor (Kankan) Satpol PP, Palas Ronny Syaiful melalui Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasaran,a Leman Tanjung didampingi kordiantor operasi, Ruly Andrea mengatakan,
operasi itu digelar sebagai tugas pembinaan kepada para pelajar.

“Supaya disiplin dan menghargai orang tua yang susah payah menyekolahkan mereka,” ucapnya.

Ketujuh pelajar tersebut adalah Abdul Rojak, Herianto, Fitrah, Khoirot, Rikardo, Mahlil Lubis dan Roy Hasibuan, selanjutnya diberikan pembinaan dan menandatangani Surat Pernyataan tidak mengulangi perbuatannya lagi.

“Setelah itu diserahkan kepada Dinas Pendidikan Palas sebagai induk Sekolah, kata Leman. (Sly)

 

Tiga Pejabat Madina Kecelakaan

0

Madina, (Mimbar) – Kendaraan yang membawa tiga pejabat Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Rabu (13/10) pagi oleng dan menabrak sebuah truk di kawasan Jalan Lintas Sumatera, Desa Sorik Kecamatan Sayur Matinggi.

“Ada tiga pejabat di dalam mini bus tersebut yakni, Kepala Dinas Keuangan Mandailing Natal Murnady Pasaribu dan Kepala Kantor Inspektorat Marwan Surbakti serta seorang Pejabat Koordinator Inspektorat Provinsi Yopi Hutabarat”, papar Sekretaris Daerah
(Sekda) Kabupaten Madina, Syafei Lubis kepada wartawan.

Ketiga Korban kecelakaan itu, tambahnya saat ini sedang di Rawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Padang Sidimpuan. Namun karena kondisi Kepala Dinas Keuangan sangat kritis dan belum sadarkan diri, Bupati Madina Drs. Dahlan Hasan Nasution mengintruksikan segera menerbangkan Murnady Pasaribu ke Medan dengan menggunakan Helikopter untuk medapatakan perawatan intensif.

Sementara Kordinator Inspektorat Provinsi, Yopi Hutabarat yang mengalami patah tulang bahu dan Kepala Inspektorat Marwan Surbakti yang mengalami luka ringan, masih tetap mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit daerah itu. (B-66)

Ormas Islam Geruduk Gedung Dewan dan PN

Tebingtinggi,(Mimbar) – Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam di Kota Tebingtinggi menggelar aksi unjukrasa mendesak kalangan dewan lebih peduli terhadap upaya pemberantasan narkoba di daerah itu.

Aksi pada Selasa (11/10) lalu yang melibatkan puluhan orang itu sempat membuat arus lalu lintas di kawasan Jalan Sutomo persisnya di depan Gedung DPRD Kota Tebingtinggi mengalami kemacetan.

“Narkoba adalah kejahatan kemanusian yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Tangkap dan adili semua penjahat narkoba mulai dari pemakai, pengedar dan bandar,” ucap Firdaus Nasution, selaku kordinator aksi didampingi Ketua FPI, Muslim Istiqomah.

Mereka juga meminta penegak hukum diminta jangan tutup mata dengan kejahatan narkoba yang sempat merajalela. Pengunjukrasa juga berharap penegak hukum menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku narkoba, diantaranya Avin Leo, Gunawan Presetyo, Thomas dan penjahat narkoba lainnya.

Alasannya, perbuatan para pelaku itu telah menghancurkan mental para generasi muda bangsa. Narkoba adalah musuh bersama yang merupakan induk dari sumber dari semua kejahatan.

Wakidi anggota DPRD Tebingtinggi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Ibrahim Nasution dari Partai Golkar yang menerima para pengunjukrasa memastikan pihaknya akan menyampaikan aspirasi pengunjukrasa kepada pimpinan dewan.

Legislator itu juga akan meneruskan permintaan para pengunjukrasa yang meminta seluruh anggota dewan di Kota Tebingtinggi untuk dilakukan test urine guna memastikan para wakil rakyat benar-benar bersih dari narkoba.

“Kami tidak bisa memberikan jawaban. Nanti akan kami sampaikan kepada pimpinan dewan,”jelas Wakidi.

Usai menggelar aksi di depan gedung DPRD, para pengunjukrasa melanjutkan aksinya di depan Kantor Pengadilan Negeri Jalan Merdeka Kota Tebingtinggi. Mereka meminta para penegak hukum, khususnya hakim memberikan hukuman seberat-beratnya kepada bandar narkoba. (B.45).

PAD Labusel Tertatih

0

Labusel, (Mimbar) – Meski usia sebagai daerah otonom sudah berjalan 8 (delapan) tahun, namun perolehan pendapatanasli daerah (PAD) Kabupaten Labuhan Batu Selatan masih saja minim. Realiasasi capaian target pendapatanpun selalu meleset.

Pada tahun 2010 lalu, ketika jabatan Bupati masih diemban Abdul Rajab Pasaribu selaku Pelaksana Tugas, perolehan pendapatan daerah (PAD) kabupaten itu sudah mencapai angka Rp32 miliar.

Namun ternyata perolehan PAD itu hingga kini tidak pernah mengalami kenaikan signifikan. Dalam laporan keuangannya, Bupati Labusel, H. Wildan Tanjung menyebutkan target PAD Labusel meningkat menjadi Rp41 miliar, namun ternyata yang terealisir hanya senilai Rp36 miliar.

Safaruddin Dalimunte, seorang pengamat di Labusel meminta pemerintah bersama dewan segera melakukan terobosan untuk meningkatkan PAD sehingga pembangunan daerah dapat
terlaksana dengan baik.

“Harus buat terobosan dan buat peraturan daerah tentang pajak,” ucap Safarudin, Selasa (11/10) kepada wartawan di Labusel.

Dia menduga masih banyak pemilik perkebuanan sawit dan karet yang masing-masing memiliki luas lahan di atas 20 hektar dan 30 hektar belum melakukan pemabayaran pajak dengan benar.

“Belum semuanya bayar pajak. Juga pengusaha rumah makan. Ini harus dilakukan evaluasi agar PAD setiap tahun bisa meningkat,” ucapnya.

Kepala Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Labusel, H. Marhalim Harahap SE mengakui target pendapatan pada tahun 2015 senilai Rp43 miliar hanya bisa tercapai senilai Rp36 miliar.

Terkait pungutan pajak ke sektor rumah makan, pejabat itu mengatakan hal itu dapat dilakukan jika sudah ada persetujuan dewan dalam bentuk peraturan daerah (Perda). Sementara tentang adanya dugaan banyak pemilik kebun sawit dan karet yang belum melakuakan pembayaran pajak, pihaknya sudha menurunkan tim untuk melakukan pendataan di lapangan.

Ketua DPRD Labusel, H. Zabaludin mengaku sangat memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dalam upayanya menggali potensi pendapatan daerah.

“Yang jelas bila PAD meningkat tentu anggaran kita pun meningkat maka proses percepatan pembangunan juga bisa cepat terealisir,” ucapnya. (MH)

TWI Minim Pengunjung, Over Pendapatan

0

Sidikalang, (Mimbar) – Jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Iman (TWI) di Kabupaten Dairi mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun dari sisi perolehan
pendapatan tercatat mengalami peningkatan.

“Walau mengalami penurunan jumlah pengunjung, tetapi pendapatan meningkat bahkan over target. Perolehannya mencapai Rp1,7 miliar, sementara target yang ditetapkan Rp1,5 miliar,” papar Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Dairi, Marulak Situmorang, Senin (10/10) di ruang kerjannya.

Data diperoleh dari Dinas Parawisata pada tahun 2014 lalu jumlah pengunjung sebanyak 145.320 orang dan pada tahun 2015 menurun menjadi 121.113 orang sedangkan pada tahun 2016 ini hingga posisi pada periode bulan Januari-September baru berjumlah 104,877
orang.

Disaat pendapatan meningkat namun jumlah wisatawan menurun, terangnya, disinilah persoalan itu perlu diperhatikan. “Aset utama sebuah tempat wisata adalah pengunjung atau wisatawan,” ucapnya.

Marulak menyebut beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab kenaikan perolehan pendapatan itu. Antara lain meningkatnya jumlah wisatawan yang memilih menginap, adanya kegiatan keagamaan yang menyewa aula dan naikannya harga retribusi memasuki lokasi TWI Sitinjo.

Pada bagian lain Marulak Situmorang, menjelaskan untuk meningkatkan jumlah wisatawan berkunjung ke Dairi khususnya di TWI, pemerintah telah menambah koleksi di TWI yakni pengadaan objek wisata Taman Firdaus dan membuat patung miniatur duplikat Adam dan Hawa.

“Hal ini diharapkan dapat menarik perhatian pengunjung wisatawan domestik maupun manca negara,” ucapnya.

Situmorang tidak menampik jika jarak tempuh TWI yang mencapai 5 (lima) jam perjalanan dari Kota Medan atau sekira berjarak 150 kilometer menjadi penyumbang menurunnya jumlah wisatawan. (ns)

Wandi Temukan Ladang Emas di Palas

0

Padanglawas, (Mimbar) – Desa Pir Trans Unit 6 Kecamatan Hutaraja Tinggi, Padanglawas mendadak ramai oleh kedatangan warga. Tak hanya penduduk lokal, bahkan warga dari provinsi lain pun nimbrung untuk mendulang emas di sana.

Wandi (46) yang mempunyai pengalaman khusus mendulang emas ketika pernah bekerja di perusahaan pertambangan emas di Pulau Kalimantan meyakini kawasan Sungai Tambusai yang tak jauh dari perladangan warga itu memiliki bayak kandungan emasnya.

“Saya yakin aja di sini ada emasnya. Di Batang Lubu Sutam kan sudah kita tahu, ada emasnya. Ya, saya yakin di sini juga ada,” kata Wandi saat diajak Mimbar Selasa (11/10) berbincang tentang bagaimana ia tahu keberadaan emas di lokasi sungai itu.

Membuktikan keyakinannya itu, Wandi melakukan pendulangan emas di beberapa titik di lokasi yang sama. Pencarian logam mulia itu membuahkan hasil yang tidak diduga-duga. Ia sudah berhasil menjual emas hasil dulangannya itu sebanyak 12 gram dalam hanya kurun waktu dua minggu.

“Itu pun, saya cuma kerja sambilan. Pulang kerja dari ladang lalu ke situ,” kata warga itu.

Dia menceritakan, sewaktu menjual hasil dulangannya tersebut ke pedagang di Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu, kadar bijih emas yang dibawanya saat itu cukup tinggi. Bahkan, kadarnya mencapai 90 persen lebih dengan harga per gramnya Rp500 ribu.

Temuan Wandi itu sontak menginspirasi warga lain melakukan aktifitas serupa. Setiap hari kawasan Sungai Tambusai yang berada di Desa Pir Trans Unit 6 Kecamatan Hutaraja Tinggi, Padanglawas itu ramai oleh para pendulang. Mereka bukan hanya warga setempat tetapi juga ada yang datang dari Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

“Masyarakat setempat belum banyak yang ikut dan menjadikan pendulangan emas sebagai itu penghasilan satu-satunya. Mereka masih banyak yang belajar untuk bisa melakukan pendulangan emas,” ucap Wandi.

Pantauan Mimbar, para pendulang emas itu melakukan kegiatannya hanya dengan menggunakan alat sangat sederhana terbuat dari kayu. Sementara dari beberapa pengakuan pendulang, setiap hari setidaknya mereka bisa mendapatkan 1/2 gram biji emas.(SH)

Kades Tampar Mantan Brimob

Medan, (Mimbar) – Diduga menunjukkan sikap yang arogan serta menampar seorang warga, oknum Kepala Desa (Kades) Sampali, Percut Sei Tuan, Deliserdang, berinisial SA dilaporkan ke
Polsek Percut Sei Tuan, (11/10) sore.

Namun pihak kepolisian memediasikan korban, Kamiso (48) yang merupakan mantan anggota Brimob itu supaya berdamai dengan oknum Kades itu.

Keterangan yang dihimpun di kepolisian, sebelum terjadinya sikap yang diduga tak pantas dilakukan SA kepada korban, sore itu Kamiso dan sejumlah warga mendatangi lokasi, guna memprosates pengerjaaan proyek drainase yang tak sesuai bestek di lahan yang masih milik PTPN Dusun X Desa Sampali.

Di lokasi, korban terlibat perang mulut dengan Anto selaku Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Desa Sampali. Kades yang merupakan atasan Anto saat itu mendapat informasi adanya keributan, sehingga datang ke lokasi. Kamiso yang melihat kedatangan SA langsung
menanyakan terkait pembangunan proyek tersebut

“Saya mewakili warga mempertanyakan terkait proyek itu. Kan tak salah. Tiba-tiba Kades yang datang ke lokasi seperti tak terima karena kami dianggap mengganggu jalannya pengerjaan proyek,” ungkap Kamiso di kantor polisi.

Saat itu, sambungnya, Kades tersebut terkesan tak mau menanggapi kami. Sehingga Kamiso memaki-maki SA. Kades yang tak terima langsung emosi dan kemudian menampar wajah korban dengan tangan kirinya. Kamiso yang didampingi warga langsung melapor ke polisi.

“Memang ada saya maki-maki SA. Namun apa wajar seorang Kades menampar saya. Saya tak terima dan meminta ia hanya minta maaf. Namun karena ia tinggi hati, makanya saya melapor ke polisi. Kades itu menyusul ke kantor polisi,” pungkasnya.

Lanjutnya, pihaknya melakukan protes terkait proyek drainase tersebut lantaran yang dirugikan warga sekitar. Sebab proyek itu seharusnya lebarnya mencapai 6 meter. Namun tak sampai segitu.

“Apa itu namanya tidak korupsi. Kita sebagai warga tak terima. Yang ada nantinya pemukiman warga yang mengalami banjir. Pembangunan proyek drainase itu ada indikan pesanan dari
investor, yang nantinya akan melakukan pengembangan di lahan itu,” bebernya.

Pantauan wartawan, saat korban berada di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), tiba-tiba mantan anggota Brimob tersebut dipanggil guna masuk ke ruangan Kapolsek guda mediasi.
Akhirnya korban dan Kades tersebut akhirnya berdamai dan keluar dari ruangan kapolsek.

Oknum Kades tersebut ketika dikonfirmasi, langsung menunjukkan sikap yang tak pantas kepada sejumlah awak media. “Sudah, sudah, sudah selesai,” kata AS yang didampingi para perangkat kerjanya sembari masuk ke dalam mobil pribadi Toyota Avanza warna putih BK 1366 MS miliknya.

Sementara itu, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman ketika dikonfirmasi terkait penamparan itu. Lesman mengaku keduanya memilih saling maaf memaafkan. “Tidak ada lagi persoalan. Dari Keduanya minta berdamai,” ucapnya. (An)

Ahok Vs Al Maidah 51

0

Pelecehan Cagub Petahana Ahok terhadap kitab suci umat Islam mendatangkan kemarahan dan emosional kaum muslimin se Indonesia. Sehingga, banyak tokoh Muslim dan para aktifis
membuat petisi agar Ahok diseret ke pengadilan. Berkali-kali aksi demo dan protes dilakukan, tetapi tetap saja Ahok masih menjadi Gubernur dan aman.

Sebaliknya, apa yang terjadi jika ada seorang gubernur muslim yang mencaci maki kitab lain, menghina kaum lain dan mengatakan bahwa kitabnya telah membodohi kaumnya? Ini merupakan balasan logika sehat, bagi siapa saja yang ingin menjadikan Ahok sebagai
tersangka perusak agama orang lain.

Jelas sekali, tanpa diragukan bahwa kalangan ‘tertentu’ akan sangat terusik jika Ahok tak jadi bakal calon Gubernur. Diadili dan dipenjara. Maka, tak sedikit kalangan tertentu berupaya agar Ahok aman dan melenggang, kembali menjadi gubernur Jakarta.

Sebaiknya, pemerintah harus memberikan pelajaran kepada Ahok agar tak lagi menghina umat Islam. Tak lagi menggusur penduduk asli Jakarta dengan iming-imin mendapatkan rumah apartement, yang pada gilirannya akanan membersihkan etnis Betawi dari kampung halamannya mereka (Jakarta).

Disadari atau pun tidak, kehadiran Ahok sebagai gubernur merupakan rekayasa panjang untuk menguasai Indonesia. Ternyata, Ahok telah menguasai ibukota. Hanya selangkah lagi, mereka
menguasai total bangsa yang merdeka atas berkat rahmat Allah ini.