Beranda blog Halaman 1449

Pemkab Sergai Libatkan Swasta Normalisasi Sungai

0

mimbarumum.co.id – Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai melibatkan perusahaan swasta yang beroperasi di daerah itu untuk melakukan normalisasi sungai.

Langkah menggandeng sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) itu dalam rangka mengantisipasi banjir.

“Ini adalah bentuk kerjasama antara Pemkab Sergai dengan pihak perusahaan dalam hal mengatasi masalah dan persoalan yang ada di Kabupaten Sergai, ” kata Bupati Sergai Darma Wijaya Sabtu (9/4/22).

Ia menyampaikan itu saat meninjau pengerjaan ground breaking normalisasi Sungai Belutu, di Kampung Manggis Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin.

Hadir Asisiten Ekonomi dan Pembangunan Drs. Nasrul Aziz Siregar, Staf Ahli Bupati, Ir Hj Prihatina, M.Si.

Ada juga para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD,) Camat Tanjung Beringin, para pimpinan perusahaan yang tergabung dalam Forum TJSLP, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat sekitar.

Bupati Darma Wijaya mengatakan hal utama yang serius untuk menunjang aktivitas dan mobilitas masyarakat adalah pembangunan infrastruktur, baik itu jalan, irigasi, jembatan dan sungai.

Ia mengatakan masyarakat sudah berharap sejak lama untuk normalisasi sungai ini, bahkan mungkin sudah puluhan tahun.

“Akhirnya harapan tersebut terealisasi lewat sinergitas yang terjalin dengan pihak perusahaan yang ada di Sergai, ” ucap Bang Wiwik sapaan akrab Bupati Darma Wijaya. L

Dia menambahkan adanya sungai merupakan keuntungan tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya, salah satunya dari segi perekomian mengingat sungai adalah kawasan dengan potensi sumber daya yang baik.

Masyarakat Tanjung Beringin katanya seharusnya secara ekonomi bisa lebih baik dibanding mereka yang tinggal di daerah pegunungan.

“Kenapa saya bilang begitu? Karena sungai yang ada di sini bisa dimanfaatkan sumber daya perikanannya serta potensinya untuk mendukung sektor pertanian,” katanya lagi.

Maka dari itu, Darma Wijaya mengajak seluruh pihak kedepannya menjaga dan merawat agar sungai bisa memberikan sumber daya terbaik bagi masyarakat.

Entaskan Banjir

Pada kesempatan tersebut, Ketua Forum TJSLP  Ir. Indra memaparkan tentang kehadirannya dalam rangka membantu normalisasi sungai demi mengentaskan masalah banjir yang sudah berlarut-larut.

“Sudah ada 20 perusahaan yang terlibat dalam aksi ini lewat alokasi dana CSR-nya masing-masing, ” bebernya.

Indra juga menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati yang dalam prosesnya dapat merangkul dan mensinergikan Pemkab Sergai dengan perusahaan.

“Kami bahagia juga merasa bangga dapat ikut berkontribusi dalam normalisasi ini,” ungkapnya.

Reporter : Ngatirin/rel

Ketum PB-PASU Pertanyakan Peran dan Fungsi Televisi Nasional

0

mimbarumum.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatera Utara (PB-PASU), Eka Putra Zakran, SH, MH menyatakan kekecewaannya terhadap para bos besar, pemilik (owner) atau pemimpin perusahan media mainstream, khususnya televisi nasional yang tidak lagi peka terhadap isu-isu perubahan.

Menurutnya hal itu ditandai dengan tidak adanya liputan berita terkait aksi unjuk rasa mahasiswa dan/atau aksi protes rakyat terhadap kebijakan pemerintah.

“Sangat disayangkan kondisi pertelevisian nasional saat ini dinilai tidak lagi peka terhadap isu-isu perubahan, termasuk gelombang protes dari rakyat,” ujarnya dikatakan pada Sabtu (9/4/2020) di Medan.

“Kita kecewa lah melihat sikap para bos, pemilik (owner) atau pun pemimpin perusahan media televisi saat ini. Bagimana tidak, sangat jarang kita lihat ada liputan terkait aksi unjuk rasa, bahkan boleh dibilang hampir tidak ada. Padahal di media sosial aksi unjuk rasa mahasiswa banyak bersileweran, tapi entah mengapa kok media televisi malah tidak menyiarkan. Disatu sisi ini aneh, tapi disisi yang lain, inilah saat ini realitasnya,” lanjutnya.

Lebih jauh, mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Medan ini memaparkan banyak persoalan bangsa saat ini, mulai dari persoalan impor beras, sembako mahal, naiknya harga BBM, terjadinya kelangkaan minyak goreng dan sampai pada wacana perpanjangan masa Presiden 3 Priode.

“Artinya persoalan yang dihadapi pemerintah saat ini begitu kompleks, bahkan hemat saya bukan hanya kompleks tapi multi kompleks. Kondisi ini kita lihat memprihatinkan, namun dalam keprihatinan itu, media televisi justru tak bergeming alias tidak memberikan informasi yang berimbang kepada masyarakat. Seolah seperti ada hal-hal yang ditutup-tutupi dari kebijakan pemerintah. Padahal kita tau bahwa masyarakat sangat butuh informasi yang objektif, jelas, terang dan berimbang,” tegasnya.

Epza menambahkan informasi yang objektif dan berimbang ini sulit kita dapatkan sekarang dari televisi nasional, lebih-lebih terkait liputan protes masyarakat atau aksi unjuk rasa mahasiswa dalam menolak kebijakan pemerintah.

“Semuanya kita tahu bahwa seharusnya peran dan fungsi media itu sebagai “Wachdog” atau penjaga kebijakan pemerintah dan penyampai informasi. Jadi, kerja media bukan hanya memberitakan tentang keberhasilan pemerintah saja tapi juga kegagalan harus diberitakan. Pendek kata, yang diberitakan jangan hanya yang manis-manisnya saja, tapi yang pahitnya juga harus diberitakan,” imbuhnya.

Menurutnya media itu kokoh, independen, objektif dan merdeka, jauh dari intervensi kekuasaan.

“Dulu sebelum rezim yang sekarang, mulut televisi nasional itu sangat nyaring dan cepat dalam menyampaikan informasi atau kondisi faktual yang terjadi di tengah masyarakat. Sekarang sepertinya tumpul. Kayak patah taringnya. Ada apa ini?,” tutur Epza.

“Sepintas lalu kadang saya berpikir, apakah mulut para bos pertelevisian tanah air saat ini sedang disumpal, sehingga tidak lagi mampu mengeluarkan suara untuk mengontrol jalannya pemerintahan. Istilah anak Medan pekak-pekak badak. Kupingnya pun sepertinya tersumbat, sehingga tidak lagi mampu mendengar serta merasakan jeritan atau penderitaan rakyat,” bebernya.

Dilanjutkannya, percuma ada UU No. 40/1999 tentang Pers, kalau fungsi media sebagai “Watcshdog” tidak berjalan. Biasanya yang diketahui pers itu mampu mengungkap fakta dan realita serta menyajikannya secara terang benderang ke ruang publik, misalnya orang bersembunyi dibalik tembok pun mampu diungkap, tapi sekarang orang berdiri dibalik tirai yang tembus pandang tak lagi tampak.

“Kira-kira siapa yang berani menyumpal mulut pemilik media? Kalau misalnya pengusaha, berarti kondisi saat ini lebih kelam dari kondisi sebelum orde reformasi. Kalau itu yang terjadi ini gak bisa dibiarkan, dong. Hemat saya semua pemilik media harus sadar, bangun dan bangkit dari tidur pulas. Saatnya media bersatu melawan jika ada intimidasi atau ancaman bredel dari penguasa, sebab Pers itu merdeka dan dilindungi oleh Undang-undang,” pungkasnya.

Reporter : Rasyid Hasibuan

PB-PASU: Polisi Harus Koperatif Penggerebekan Perjudian di Komplek Asia Mega Mas

mimbarumum.co.id – Diduga lokasi judi yang terletak di Komplek Asia Mega Mas Blok DD, Kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area masih bebas beroperasi meskipun telah dilakukan penggrebekan oleh pihak kepolisian pada Kamis (7/4/2022).

Penggrebekan inipun mengundang misteri, karena belum diketahui pihak kepolisian dari mana yang melakukan penggrebekan itu.

Selain itu, penggrebekan ini menimbulkan asumsi miring di tengah masyarakat, karena usai penggrebekan lokasi judi tersebut tidak ada upaya penutupan, akan tetapi terlihat masih beroperasi pada Jumat (8/4/2022).

Hal inipun mendapat sorotan dari Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatera Utara (PB-PASU), Eka Putra Zakran, SH, MH (Epza).

Menurut Epza penggrebekan terhadap lokasi perjudian tidak ada masalah baik dilakukan secara tertutup maupun terbuka, karena yang terpenting adalah substansinya untuk meminimalisir terjadinya perkara penyakit masyarakat.

“Kalau tertutup atau terbuka ya gak ada masalah, tapi ya harus ada indikasinya. Kalau di sana penggrebekan ditemukan adanya praktik-praktik judi, ya judinya ditutup kemudian pelaku-pelakunya kalau perlu ditangkap bukan kemudian ada upaya setengah hati atau umpamanya sebelah mata. Tutup mata sebelah, lalu setelah penggrebekan diberi solusi ke luar, itu udah gak benar itu,” kata Epza saat diwawancarai pada Sabtu (9/4/2020).

Epza memaparkan seharusnya baik Kasat dan Kapolsek Medan Area harus cepat tanggap jangan sampai tidak merespon kegelisahan masyarakat maupun merespon pertanyaan awak media terkait praktik perjudian di lokasi tersebut.

“Mestinya pihak kepolisian itu kooperatif, dalam konteks ketika dimintai pernyataan, keterangan, atau untuk menjelaskan terkait apa yang dilakukan oleh personil atau jajarannya. Jadi harus kooperatif, gak bisa juga tertutup,” imbuhnya.

Dijelaskannya, tindakan penggrebekan haruslah terukur dan terarah, jika ditemukan adanya fakta-fakta praktik perjudian harus ditangkap, distop, bukan dibiarkan.

“Harapan kita dari dulu kepada aparat penegak hukum, khususnya kepolisian, kita harap profesional, jangan bermain-main karena ini masalah penyakit masyarakat. Kalau konsekuen, dan konsisten seperti dulu Jendral Sutanto, praktik judi memang dibasmi sampai ke akar-akarnya. Masyarakat merasa nikmat tidak ada kegiatan penyakit masyarakat seperti ini,” ucap Epza.

Menurutnya, jika pihak kepolisian ini tidak konsekuen menangani masalah ini, itu sama halnya dengan pembiaran.

“Jadi harapannya ya itu, harus konsekuen. Ini merupakan penyakit masyarakat yang mengganggu ketertiban masyarakat, berdampak sosial, membuat malas kerja dan memunculkan kejahatan lainnya,” tandas Epza mengakhiri.

Sementara itu, Kapolda Sumut, Irjen Drs RZ Panca Simanjuntak, M.Si melalui Kabid Humasnya, Kombes Pol Hadi Wahyudi, SIK dikonfirmasi awak media via selular pada hari Sabtu (9/4/2022), terkait diduga adanya Penggerebekan Perjudian yang dilakukan oleh pihak kepolisian, masih misteri atau polisi mana, di Komplek Asia Mega Mas Blok DD pada Kamis (7/4/2022) malam dan bebas beroperasi kembali pada hari Jumat (8/4/2022) sore mengatakan silahkan ke Polsek atau Polres setempat.

“Silahkan ke Polsek atau Polrestabes Medan. Prinsipnya, segala hal penyakit masyarakat tentu menjadi hal untuk penertiban,” ungkap Kombes Hadi singkat.

Reporter : Rasyid Hasibuan

Kapolri Pastikan Stok BBM Bersubsidi Terjamin dan Tepat Sasaran

0

mimbarumum.co.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar rapat bersama dengan Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (8/4/2022).

Sigit mengungkapkan, dalam rapat tersebut membahas soal isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), khususnya jenis solar bersubsidi. Menurut Sigit, dari data yang ada ketersediaan atau stok solar bersubsidi sebenarnya dalam keadaan aman dan terjamin untuk masyarakat.

“Jadi dari pengecekan tadi secara umum, kebutuhan bahan bakar minyak kita khususnya solar, semuanya dalam batas ketahanan yang terpenuhi. Sehingga tentunya istilah kelangkaan ini, kemudian kita perlu melihat ada hal yang harus kita dalami karena sebenarnya di satu sisi kebutuhan terhadap solar industri itu mengalami penurunan,” kata Sigit dalam konferensi pers.

Demi mempertahankan tren positif tersebut, Sigit menekankan bahwa saat ini dan kedepannya, pihaknya akan memastikan stok solar bersubsidi terjamin ketersediaan dan mengawal penyaluran serta penggunaannya tepat sasaran kepada masyarakat yang memang sangat membutuhkan.

“Ini yang akan kita jaga. Sehingga kemudian di lapangan solar subsidi tetap tersedia dan solar industri dipenuhi dengan solar-solar yang memang dipersiapkan untuk industri. Sehingga keberadaan minyak, solar, BBM yang secara riil. Stok sebenarnya tercukupi. Ini yang betul-betul kita jaga dan pertahankan,” ujar Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan, dalam rapat tersebut memang ditemukan fakta bahwa terjadinya peningkatan terhadap kebutuhan solar bersubsidi. Menurutnya, hal itu diakibatkan adanya fenomena kenaikan terhadap tren produktivitas komoditas industri jenis tertentu.

Tak hanya itu, Sigit menyatakan, perang yang melanda Ukraina dan Rusia juga menjadi salah satu faktor berkurangnya ketersediaan minyak dan gas di seluruh dunia, termasuk Indonesia juga terkena dampak.

“Indonesia sampai saat ini khususnya di ASEAN, masih ada di nomor dua terendah. Karena kita masih menahan harga. Sehingga harga tetap ada di kondisi yang sama, sebagai contoh adalah solar. Dan juga ada yang dinaikkan namun sebenarnya masih di subsidi,” ucap eks Kapolda Banten tersebut.

Selain itu, Sigit menekankan, saat ini masih terjadi disparitas yang tinggi antara solar bersubsidi dengan solar industri, kurang lebih sebesar Rp12.500. Dengan adanya gap tersebut, kata Sigit, penggunaan solar di lapangan terkadang disalahgunakan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.

“Yang kemudian memanfaatkan disparitas harga ini untuk kemudian mengambil kebutuhan minyak atau solar untuk industri. Mengambilnya dari SPBU subsidi. Sehingga tentunya ini menambah beban Pemerintah dan ini juga akan menimbulkan permasalahan,” tutur Sigit.

Seharusnya, ditekankan Sigit, BBM bersubsidi mutlak diberikan kepada kelompok masyarakat yang memang sangat memerlukan, seperti moda transportasi umum, UMKM, pedagang kaki lima (PKL), dan yang lainnya.

“Kemudian, ini digunakan untuk kebutuhan industri. Sehingga yang terjadi adalah kebutuhan industri justru menurun di tengah produktivitas yang meningkat untuk sektor perindustrian. Namun di satu sisi kebutuhan terhadap minyak yang seharusnya disubsidi meningkat. Jadi ini yang kita tertibkan,” tegas Sigit.

Disisi lain, Sigit menyebut, kepolisian telah menetapkan 21 orang tersangka di enam wilayah Polda jajaran terkait dengan kasus dugaan tindak pidana penyalahgunaan BBM. Adapun keenam Polda yang melakukan penyidikan terkait perkara itu, yakni, Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan Gorontalo.

Terkait hal ini, Sigit menegaskan, pihak kepolisian tidak akan ragu memberikan sanksi tegas kepada pihak siapapun yang menyalahgunakan BBM bersubsidi tersebut.

“Kita sudah menangkap kurang lebih 21 tersangka di enam wilayah. Dan ini akan terus kita lakukan. Sehingga kemudian distribusi atau peruntukan BBM bersubsidi ini betul-betul bisa diberikan kepada masyarakat yang perlu disubsidi. Sedangkan kebutuhan industri tentunya akan disiapkan dari kuota yang disiapkan untuk industri,” papar Sigit.

“Terkait permasalahan. Apabila memang jaraknya jauh dan perlu pelayanan-pelayanan khusus maka dari Pertamina sudah mempersiapkan. Kalau memang diperlukan adanya tambahan SPBU untuk industri, termasuk tempat penyimpanan yang bisa didorong,” Sigit mengakhiri.

Reporter : R/ Jafar Sidik

Khilaf, Bapak 51 Tahun Tega Mencabuli Anak Kandungnya

mimbarumum.co.id –  Seorang pria berumur 51 tahun tega mencabuli anak kandungnya sendiri berumur 7 tahun yang kini telah ramai dibicarakan di media sosial.

Saat ditanyai penyidik, pria yang tak lain dan tak bukan merupakan bapak kandung korban itu mengaku khilaf saat melakukan aksinya.

Kejadian ini terjadi di Padang Lawas Sumatera Utara beberapa hari yang lalu dan menjadi viral di media sosial lewat video di akun Tikatok @AdekBoreg1976 yang diposting pada Kamis (7/4/2022).

Tampak penyidik yang memeriksanya menjadi geram karena tidak menyangka atas perbuatan bejat bapak tersebut.

Bapak berinisial JD itu melakukan aksi bejatnya saat memandikan korban dan telah melakukannya sebanyak 4 kali sejak tahun 2021. Atas kelakukannya itu, JD terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.

“Tim Jaksa Penuntut Umum menerapkan Pasal 81 ayat 1 dan ayat 3 untuk Undang-Undang Perlindungan Anak. Pasal 82 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Perlindungan Anak,” ucap Edek Mery Siregar, selaku Kasi Datun Kejari Padang Lawas.

Reporter : Zaim Dzaky

Ganjar Pranowo di USU : Disrupsi Teknologi Butuh Adaptif

mimbarumum.co.id – Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan Kuliah Umum bertajuk “MBKM dan Tantangan Disrupsi Teknologi Digital” dengan mengundang Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP. Kuliah umum di Auditorium USU pada Jumat (08/04/2022).

Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi disrupsi teknologi digital yang mengharuskan manusia beradaptasi. Talenta harus disiapkan dengan pendidikan masa depan yang adaptif, salah satunya melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Kita sudah dihadapkan dengan revolusi industri, pandemi mendorong semua untuk melakukan revolusi ini. Dunia menuntut kita untuk beradaptasi,” katanya.

Ia memaparkan bahwa revolusi industri menyebabkan 35% jenis pekerjaan akan hilang pada 2025, sedangkan tumbuh 65% kompetensi baru yang berbasis teknologi informasi. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai digital natives dituntut untuk mengadaptasi teknologi informasi dengan cara baru.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengapresiasi mahasiswa USU yang telah mendisrupsi diri dengan menciptakan program-program yang memajukan masyarakat. Begitu pula dengan dosen-dosen yang mendampingi sehingga menciptakan kenyaman dalam belajar.

“Mereka sangat antusias dan siap menjemput peradaban baru. Tadi mereka menyampaikan bagaimana mereka melaksanakan MBKM, praktik di masyarakat membuat aplikasi, dan melakukan pemberdayaan,” tuturnya.

Ganjar berpesan kepada mahasiswa USU untuk selalu beradaptasi, berinovasi, dan belajar dengan sungguh-sungguh.

Senada dengan hal tersebut, Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa dunia hari ini tengah menghadapi tiga persoalan yaitu revolusi industri 4.0, disrupsi, dan pandemi. Untuk itu, perguruan tinggi bertugas mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia industri, salah satunya melalui pelaksanaan MBKM.

“Merdeka belajar memberikan kesempatan mahasiswa belajar di luar kampus atau program studi, mengelola tantangan disrupsi digital, sehingga mahasiswa lulus bisa diserap industri serta alumni disegani oleh dunia industri,” tutur rektor.

Dalam mendukung pelaksanaan MBKM, USU kini juga tengah menerapkan kelas kolaboratif dan partisipatif dengan mewajibkan dosen dan mahasiswa melakukan adaptasi dalam proses belajar mengajar yang menyesuaikan kebutuhan industri.

“Kita membuat kebijakan teknis sehingga tetap menyesuaikan proses pendidikan runag kelas sesuai dengan kebutuhan industri. Kita mau mahasiswa cepat mengikuti adaptasi belajar, dan dosen juga beradaptasi dalam mengajar,” pungkasnya.

Reporter : M Nasir

 

Petinggi Sergai Grebek Dahsyat, Pastikan Komoditi Tersedia Cukup

0

mimbarumum.co.id – Bupati Serdangbedagai bersama wakil mendadak mengunjungi pasar tradisional yang berbeda pada Jum’at (8/4/22). Petinggi kabupaten itu memantau langsung ketersediaan dan harga komoditas barang selama bulan Ramadan.

Bupati Sergai Darma Wijaya dalam kegiatan Gerakan Belanja Bersama Kebutuhan Dapur dan Harian di Pasar Rakyat (Grebek Dahsyat) itu mengunjungi pasar tradisional Pasar Rakyat di Kecamatan Sei Rampah. Sementara Wakil Bupati H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP mengunjungi pasar tradisional di Kecamatan Perbaungan.

“Dari hasil pantauan saya, ketersediaan bahan pokok masih bisa dikatakan cukup. Kita tentu sama-sama berharap tidak terjadi lonjakan harga dan stok kebutuhan pokok tetap terjaga di pasaran sampai hari raya Idulfitri bulan Mei mendatang,” kata Bupati di sela kunjungan itu.

Bupati dalam kesemptan itu juga mengingatkan warga, khususnya para pedagang dan pembeli untuk tetap sama-sama menjalankan protokol kesehatan (prokes), meskipun kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini cenderung lebih terkendali.

“Selain itu saya meminta agar seluruh masyarakat mendukung program vaksinasi. Mari ikut vaksin, demi menciptakan herd immunity dan kita bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala,” ucapnya.

Berharap Bertahan

Di tempat terpisah, Wabup Sergai Adlin Tambunan yang berbelanja di Pasar Rakyat Perbaungan juga menyampaikan perihal ketersediaan bahan pokok masih tergolong cukup. Ia berharap kondisi tersebut bisa terus bertahan untuk seterusnya.

“Kita tentunya berharap ketersediaan dan harga bahan pokok bisa terjaga stabil, sehingga masyarakat yang menjalankan puasa dapat beribadah dengan lebih tenang,” pungkasnya.

Ikut hadir dalam kegiatan ini Ketua TP-PKK Sergai Ny. Hj. Rosmaida Saragih Darma Wijaya, Ketua GOPTKI Ny. Aini Zetara Adlin Tambunan, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, Kepala OPD serta ASN yang mengikuti kegiatan Grebek Dahsyat.

Reporter : Ngatirin/rel

Polisi Gerebek Kampung Narkoba Kawasan Ladang Bambu Medan, 1 Pria Diboyong

mimbarumum.co.id – Personil Gabungan Sat Res Narkoba Polrestabes Medan dan Polsek Medan Tuntungan melaksanakan Gerebek Kampung Narkoba (GKN) pada Jumat (8/4/2022).

Kegiatan Gerebek Kampung Narkoba (GKN) tersebut bertitik di Jalan Bunga Kardiol Pasar I, Lingkungan IV, Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan.

Hal tersebut disampaikan Ps. Kanit 3 Sat Res Narkoba Polrestabes Medan, Iptu Marvel Stevanus Arantes Ansanay, S.T.K, S.I.K, M.Si didampingi Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Christin Malahayati Simanjuntak, S.S.

Iptu Marvel menjelaskan usai melaksanakan apel di Mako Polsek Medan Tuntungan pada pukul 15.20 wib, seluruh personil pelaksana menuju lokasi GKN yang telah ditentukan dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, dengan cara bertindak personil dibagi menjadi dua tim.

“Pukul 15.34 wib, personil tiba di TKP, kemudian langsung melakukan penggrebekan gubuk. Selanjutnya tim mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku narkoba dan melakukan penggeledahan pada badan pelaku dan gubuk tempat pelaku,” tuturnya.

“Sekitar pukul 16.00 wib, penggrebekan selesai, selanjutnya tim memboyong pelaku dan barang bukti ke Mako Polsek Medan Tuntungan,” lanjutnya.

Disebutkannya, adapun identitas pelaku yang diamankan tersebut yakni Muhammad Khaidir (56), warga Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan.

“Barang bukti yang diamankan yaitu dua buah mancis yang sudah dimodifikasi menjadi kompor, satu buah kertas aluminium foil yang telah digulung, satu buah kaca, tujuh buah plastik klip ukuran sedang bekas tempat narkoba jenis sabu-sabu, dan satu buah pipet yang telah dibengkokkan dan dua buah pipet,” paparnya.

Ia menegaskan dalam kegiatan GKN ini hanya diamankan satu orang pelaku yang diduga terkait dengan narkoba berikut barng bukti hasil penggeledahan.

“Selama kegiatan GKN ini berlangsung, semua berjalan aman dan kondusif,” tandasnya.

Adapun yang turut melaksanakan GKN tersebut yakni Kanit Reskrim Polsek Medan Tuntungan, Ipda E Karo-karo, PS. Kanit 5 Sat Res Narkoba, Ipda Andik Wiratika, S.Tr.K, Kasubnit 6 Sat Res Narkoba, Ipda Haryono, Personil Sat Res Narkoba sebanyak 13 orang, dan Personil Polsek Medan Tuntungan sebanyak 21 orang.

Reporter : Rasyid Hasibuan

Penggerebekan Perjudian di Komplek Asia Mega Mas Masih Misteri

mimbarumum.co.id- Praktik perjudian diduga bebas beroperasi kembali setelah digerebek oleh pihak kepolisian pada Kamis (7/4/2022) malam.

Lokasi praktik perjudian tersebut terletak di Komplek Asia Mega Mas Blok DD, Kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area.

Pasalnya penggerebekan tersebut menimbulkan asumsi-asumsi miring di tengah masyarakat dan masih misteri.

Ironisnya, setelah dilakukan penggrebekan, praktik perjudian tersebut diduga bebas beroperasi kembali. Hal itu terlihat pada Jumat (8/4/2022) sekira pukul 15.30 wib.

Seorang warga berinisial SG (32), mengatakan lokasi perjudian itu diketahuinya sudah lama beroperasi sekitar enam bulan. SG (32) yang berprofesi sebagai ojek online itu sering mangkal atau menunggu orderan di sekitar lokasi perjudian tersebut.

“Saya heran juga kenapa tadi malam ada keramaian di lokasi perjudiannya. Infonya digerebek polisi. Menurut saya selama enam bulan mangkal belum pernah digerebek,” kata SG singkat sembari menunggu masuk orderan.

Sementara itu, Kapolsek Medan Area, Kompol Sawangin, saat dikonfirmasi awak media via selular pada Jumat (8/4/2022) terkait diduga penggerebekan pada hari Kamis (7/4/2021) malam dan bebas beroperasi kembali pada Jumat (8/4/2022) sekira 15.30 wib mengatakan sudah tutup dan belum ingin berkomentar terkait penggerebekan tersebut.

“Sudah didatangi anggota tutup,” ungkap Kompol Sawangin singkat.

Miris, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Dr M Firdaus, SH, SIK, MH dikonfirmasi awak media via selular pada Jumat (8/4/2022) terkait diduga adanya penggerebekan yang dilakukan oleh pihak kepolisian pada hari Kamis (7/4/2022) sekira 21.30 wib dan bebas beroperasi kembali perjudian di Komplek Asia Mega Mas belum berkomentar atau bungkam hingga berita ini dilayangkan ke meja redaksi.

Reporter : Rasyid Hasibuan

Komnas HAM Apresiasi Langkah Polda Sumut Dalam Penegakkan Hukum Terkait Kasus Kerangkeng

mimbarumum.co.id – Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) mengapresiasi langkah Polda Sumut menahan delapan tersangka kasus kerangkeng.

Apresiasi itu disampaikan Ketua Bidang Bagian Hukum Komnas HAM, Gatot Ristanto, saat menggelar rapat koordinasi kasus kerangkeng di Mapolda Sumut, Jumat (8/4/2022).

“Mengapresiasi langkah-langkah penegakan hukum yang sudah dilakukan terkait kasus ini. Karenanya dia berharap, kasus yang berkaitan dengan TPPO dan lainnya dalam kasus kerangkeng ini dapat diusut sampai tuntas,” katanya.

Gatot menyebutkan, ditahannya kedelapan tersangka kasus kerangkeng itu sudah memenuhi rasa keadilan dalam Hak Asasi Manusia (HAM).

“Tentunya Komnas HAM berharap kepada masyarakat daapt memberikan informasi bila ada hal baru (dalam kasus ini). Tidak perlu takut, dan kami bersama Polda akan berkoordinasi untuk melengkapi penyelesaian penanganan ini,” sebutnya.

Diketahui, kedelapan tersangka kasus kerangkeng berinisial HS, IS, TS, RG, JS, DP, HG dan SP, resmi ditahan di Rumah Tahanan Polda Sumut selama 20 hari.

“Penahanan terhadap kedelapan tersangka itu setelah penyidik Dit Reskrimum Polda Sumut berkoordinasi dengan LPSK, Komnas HAM, Kompolnas dan Kejati Sumut,” terang Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.

Reporter : R/ Jafar Sidik