Beranda blog

Wakil Ketua DPRD Sumut Minta Pemerintah Harus Memperkuat Kebijakan Mendorong Industri Beralih ke Teknologi Hijau

0

mimbarumum.co.id – Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, Dr. Sutarto, M.Si mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) untuk lebih serius dalam mengembangkan strategi pembangunan rendah karbon sebagai respons terhadap perubahan iklim. Hal ini ia sampaikan kepada awak media kemarin, saat berada di ruang kantor Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumut, Medan.

Menurut Dr. Sutarto, langkah nyata diperlukan agar konsep pembangunan rendah karbon dapat diimplementasikan secara efektif di berbagai sektor, termasuk energi, transportasi, dan industri. Ia menekankan pentingnya transisi ke sumber energi terbarukan, sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan, serta praktik industri yang berorientasi pada keberlanjutan.

“Pemprov Sumut harus mengambil tindakan konkrit dalam mengurangi emisi karbon sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Pak Gubernur dengan mengacu pada target penurunan emisi nasional. Tentunya diperlukan berbagai inovasi yang berkelanjutan agar target itu dapat tercapai,” ujar Dr Sutarto, M.Si.

Lebih jauh, ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih hijau. Kebijakan yang mendukung investasi ramah lingkungan serta insentif bagi industri yang menerapkan prinsip keberlanjutan perlu segera diterapkan.

“Tanpa sinergi, langkah ini sulit diwujudkan. Oleh karena itu, regulasi yang memudahkan investasi hijau menjadi sangat penting,” imbuh wakil ketua DPRD Sumut yang juga seorang akademisi ini.

Selain kebijakan dan regulasi, edukasi kepada masyarakat juga dianggap sebagai elemen kunci dalam menghadapi perubahan iklim. Ia menekankan perlunya meningkatkan kesadaran publik mengenai dampak negatif emisi karbon serta pentingnya menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.

“Ketika masyarakat memahami dan ikut berkontribusi, perubahan besar dapat terwujud, Dan ini bisa mulai dari diri kita dan keluarga” jelasnya.

Dr. Sutarto M.Si menyadari adanya tantangan besar dalam pengembangan pembangunan rendah karbon, termasuk keterbatasan infrastruktur, pendanaan, dan rendahnya kesadaran masyarakat. Ia mendesak Pemprov Sumut untuk mencari solusi konkret, seperti memperluas investasi di sektor energi terbarukan dan memperbaiki sistem transportasi publik agar lebih efisien serta ramah lingkungan.

“Pemerintah harus memperkuat kebijakan yang mendorong industri beralih ke teknologi hijau, sekaligus menerapkan regulasi yang lebih tegas bagi perusahaan dengan metode produksi yang merusak lingkungan,” tegasnya.

Reporter: Djamaluddin

Minilokakarya Lintas Sektor: Polsek Tanjung Beringin dan Koramil Dukung Sinergi Kesehatan Masyarakat

0

mimbarumum.co.id – Wakapolsek Tanjung Beringin, Ipda Brimen, mewakili Kapolsek Tanjung Beringin Akp Pamilu H Hutagaol, S.H, M.H, menghadiri minilokakarya lintas sektor di UPTD Puskesmas Tanjung Beringin pada Jumat (13/6/2025).

Kegiatan forum interaktif yang berlangsung di Aula Puskesmas Tanjung Beringin ini bertujuan memperkuat koordinasi dan sinergi antarlembaga dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kecamatan Tanjung Beringin.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Camat Tanjung Beringin Nur Chinta Defi Tambunan, Serda Peris Panggabean dari Babinsa Koramil 11 Tanjung Beringin, Kanit IK Bripka Syafruddin, para Kepala Desa se-Kecamatan Tanjung Beringin, serta para Bidan Desa se-Kecamatan Tanjung Beringin dan kader posyandu.

Dalam paparannya, Kepala Puskesmas Tanjung Beringin, drg. Sherlyta Mutia Hutabarat menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Pembahasan mencakup ILP (Indeks Lingkungan Produktif) dan program kesehatan lingkungan seperti ODF (Stop Buang Air Besar Sembarangan) serta pencegahan malaria.

Camat Nur Chinta Defi Tambunan, S.Si memberikan arahan strategis, menggarisbawahi peran aktif setiap elemen masyarakat dan instansi dalam mendukung program kesehatan. Sesi tanggapan dan saran dari peserta juga mewarnai rapat, menunjukkan antusiasme aktif dalam mencari solusi bersama.

Wakapolsek Tanjung Beringin, Ipda Brimen turut memberikan saran masukan dan apresiasi kehadiran lintas sektoral bersama-sama mendukung program kesehatan yang dicanangkan pemerintah dan perlunya aksi nyata peningkatan kesehatan masyarakat.

Kehadiran berbagai pihak, termasuk kepolisian, TNI, pemerintah daerah, dan tenaga kesehatan, diharapkan dapat memperkuat sinergi untuk peningkatan kesehatan masyarakat. Kolaborasi ini menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan masyarakat yang lebih sejahtera.

Reporter: Jafar Sidik

Disinyalir Merusak Infrastruktur Jalan Deliserdang ke Karo, Legislator Golkar Minta Tertibkan Tempat Cuci Kendaraan di Pinggir

0

mimbarumum.co.id – Anggota DPRD Sumatera Utara Frans Dante Ginting, meminta pemerintah kabupaten di kawasan Deliserdang, Karo, hingga Dairi untuk segera melakukan penertiban terhadap praktik pencucian kendaraan di pinggir jalan yang tidak memiliki sistem drainase atau saluran pembuangan air yang memadai.

Permintaan itu disampaikan Frans menyusul maraknya praktik pencucian kendaraan yang dilakukan secara sembarangan di tepi jalan raya, di mana air bekas cucian dibiarkan mengalir ke badan jalan. Menurutnya, kebiasaan ini tidak hanya membahayakan pengguna jalan, tetapi juga mengancam ketahanan infrastruktur jalan yang dibangun dengan anggaran besar.

“Kalau kita perhatikan, banyak warung atau tempat-tempat kecil di pinggir jalan yang menyediakan selang air, dan sopir kendaraan berat maupun pribadi mencuci kendaraannya di situ. Sayangnya, air bekas cucian itu langsung mengalir ke jalan tanpa saluran pembuangan khusus. Ini bisa merusak permukaan jalan dalam waktu singkat,” kata Frans Dante Ginting saat ditemui di ruang kerjanya di DPRD Sumut, Kamis (12/6/2025).

Politisi Partai Golkar itu menegaskan bahwa praktik seperti itu harus segera dihentikan dan ditertibkan oleh pemerintah daerah. Ia menyarankan agar pemerintah kabupaten bersama jajaran di bawahnya, mulai dari kecamatan hingga desa, mengambil peran aktif dalam pengawasan dan penataan fasilitas pencucian kendaraan.

“Kalau memang ingin membuka usaha cuci kendaraan, ya harus ada saluran air khusus. Jangan buang air bekas cucian ke jalan umum. Kalau tidak bisa menyediakan itu, sebaiknya tidak diberi izin beroperasi. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keamanan dan ketahanan infrastruktur jalan,” jelasnya.

Frans mengingatkan bahwa kerusakan jalan akibat air cucian kendaraan bisa berdampak panjang. Jalan yang berlubang atau cepat rusak bukan hanya membahayakan pengendara, tetapi juga membutuhkan anggaran besar untuk perbaikan. Sementara, proses penganggaran dan pelaksanaan perbaikan jalan, terutama jalan nasional, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.

“Bayangkan saja kalau jalan sudah rusak, bisa bertahun-tahun baru diperbaiki karena menunggu anggaran. Sementara masyarakat setiap hari melewati jalan itu, aktivitas mereka terganggu, termasuk pengangkutan barang dan jasa,” imbuhnya.

Ia juga menekankan pentingnya kesadaran bersama, baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat, untuk menjaga kualitas jalan yang sudah dibangun. Menurutnya, jika jalan dalam kondisi baik, maka manfaatnya akan kembali ke masyarakat, terutama dalam memperlancar arus transportasi dan meningkatkan aktivitas ekonomi.

“Kalau jalan bagus, masyarakat juga yang untung. Lalu lintas lancar, distribusi barang lebih cepat, dan ekonomi bisa tumbuh lebih baik. Ini adalah tanggung jawab bersama, tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah pusat atau Kementerian PUPR saja,” terangnya.

Frans berharap upaya penertiban ini bisa menjadi perhatian serius seluruh pemerintah kabupaten yang wilayahnya dilintasi jalan utama. Ia menilai, menjaga jalan agar tetap dalam kondisi baik adalah bentuk partisipasi aktif daerah dalam menjaga fasilitas publik yang manfaatnya dirasakan luas oleh masyarakat.

Reporter : Djamaluddin

Polrestabes Medan Gelar Jumat Curhat di Patumbak

0

mimbarumum.co.id – Polrestabes Medan kembali menggelar Jumat Curhat di Balai Desa Marendal, Kecamatan Patumbak, Sumatera Utara, Jumat (13/5/2025).

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Dr. Gidion Arif Setyawan mengatakan jika Patumbak ini karakternya adalah satu lingkungan atau satu ekosistem yang menuju perkotaan, karena sebagai daerah penyangga dari ibu kota Provinsi di Medan.

“Oleh karna itu banyak persoalan, karena mulai banyak orang dan kepentingan. Kita harus berbesar hati, berati kota saya akan menuju statusnya lebih tinggi lagi menjadi Kota,” kata Gidion dalam curhatnya.

Ia menuturkan, begitu juga dengan kota, pastinya akan berbenah menjadi kota yang layak.

“Untuk persoalan soaial di Kota Medan ini penyelesaiannya atau solusinya ada di kita masing-masing,” tegasnya.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu menuturkan, Kota yang layak, madani, nyaman, dan aman itu terwujud karena peran serta semua pihak.

“Bergerak bersama demi mencapai impian dan cita-cita,” tukasnya.

Dia tidak memungkiri, seiring berjalannya waktu, dalam lingkungan timbul persoalan kenakalan remaja. Genk motor, penyalahgunaan narkoba, dan tawuran.

“Oleh karena itu, alangkah baiknya jika ada Kepala Lingkungan (Kepling) yang mengenal siapa perseorangan nya. Maka akan mengurangi atau mengeleminir kesempatan untuk melakukan perbuatan pidana,” ucapnya.

Ia menambahkan, persoalan-persoalan sosial, baik itu narkoba dan tawuran semuanya berawa dari keluarga.

“Yakinlah bahwa kehidupan ke depan akan semakin baik, maka persiapkan diri kita dan keluarga kita. Agar tak menjadi bagian dalam persoalan sosial,” pungkasnya.

Reporter: Rasyid Hasibuan/R

Tindaklanjuti Dumas, Polsek Medan Timur Gercep Temukan Judi Mesin Tembak Ikan Dekat Sabhara Polrestabes Medan

mimbarumum.co.id – Polsek Medan Timur gerak cepat (gercep) menindaklanjuti pengaduan masyarakat (dumas) adanya praktik perjudian mesin tembak Ikan nelalui berita viral di Media Sosial (Medsos), pada Jumat (13/6/2025).

Kepada wartawan, Kapolsek Medan Timur, Kompol Agus Manimbul Butar-butar mengatakan bahwa mendapatkan informasi dari pemberitaan online yang berisi ” Ada Apa Dengan Polsek Medan Timur ? Judi Tembak Ikan Dibiain, Masyarakat Geram”, sekira pukul 11.00 WIB.

Selanjutnya Piket Reskrim Polsek Medan Timur langsung menuju ke TKP yang dimaksud yaitu di Jalan Putri Merak Jingga Kelurahan Kesawan Kecamatan Medan Barat, berdekatan dengan Sat Sabhara Polrestabes Medan.

“Setelah sampai di TKP, personel kita menemukan bahwasanya ada 1 unit mesin judi tembak ikan yang ada di lokasi tersebut, namun TKP yang diberitakan adalah masuk wilayah hukum Polsek Medan Barat,” kata Kompol Agus.

“Atas kejadian tersebut, kami tetap melaksanakan patroli dan tetap memantau di wilayah hukum Polsek Medan Timur, apabila adanya ditemukan lokasi judi mesin tembak ikan akan menindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan berkoirdinasi dengan pihak Kepling setempat,” pungkasnya.

Reporter: Rasyid Hasibuan

Hasil Musyawarah, Tison Sembiring Didapuk Ketua Forwatun 2025

0

mimbarumum.co.id – Forum Wartawan Tuntungan (Forwatun) kembali menggelar acara silatutahmi dan musyawarah pembentukan pengurus yang baru.

Hal itu menunjukkan eksistensinya, dimana sebelumnya ‘mati suri’, kini Forwatun lahir kembali dengan tampilan baru.

Dalam musyawarah yang dilangsungkan di Warkop Cempaka, Jalan Jamin Ginting KM 8,5 Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.

Tison Sembiring kembali didapuk Ketua Forwatun.

Pemilihan itu dilakukan secara aklamasi oleh seluruh anggota Forwatun yang berjumlah 15 orang.

Tison mengungkapkan, berdirinya Forwatun sebagai wadah komunikasi, silaturrahmi, penguatan kapasitas dan kepentingan lainnya dalam tugas-tugas wartawan di Kecamatan Medan Tuntungan.

“Ini penting, agar tidak salah persepsi. Kita berdiri di Forwatun ada tujuannya. Ke depan kita akan melakukan hal-hal yang positif, khususnya di kecamatan Medan Tuntungan. Terlebih khusus terkait pemberitaan,” ucap Tison.

Dijelaskannya, Forwatun akan menjalankan organisasi sesuai AD/ART. Para anggota yang berada di dalam merupakan wartawan yang aktif. Setiap anggota akan menjalankan tugas-tugas jurnalistik sesuai kode etik.

“Jadi kita akan tetap bekerja secara profesional dan independen,” tuturnya.

Terpilihnya Tison sebagai ketua Forwatun, Sekretaris Harry Handoyo selama satu periode, yakni tiga tahun.

Ke depan, Tison akan melakukan gebrakan dengan berupaya melakukan audiensi-audiensi ke Muspika Medan Tuntungan.

“Saya berharap setiap anggota akan solid. Kita bekerja profesional sebagai wartawan,” ujarnya

Untuk diketahui, Forwatun sebelumnya telah berdiri, 8 Agustus 2022. Kantor sekretariat saat ini berada di Jalan Bunga Turi III, Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan.

Reporter: Rasyid Hasibuan/R

Wali Kota Komitmen Wujudkan Medan Bertuah

0

mimbarumum.co.id – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas berkomitmen untuk mengimplementasikan transformasi menuju Medan Satu Data. Komitmen tersebut bertujuan untuk menjadikan Medan bertuah yang inklusif, maju dan berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Rico Waas saat menyampaikan penjelasannya dalam rapat paripurna DPRD Kota Medan dengan agenda Penjelasan Kepala Daerah Terhadap Ranperda Kota Medan Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2025-2029 yang berlangsung di Gedung DPRD Medan, Selasa (10/6/2025).

Rapat paripurna di pimpin langsung oleh Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen. Selain itu hadir juga Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, para wakil Ketua dan anggota DPRD Kota Medan, pimpinan Perangkat Daerah di lingkungan Pemko Medan serta para Camat.

Dalam penjelasanya, Rico Waas menjelaskan bahwa visi Medan Bertuah  memiliki beberapa aspek penting, yaitu mewujudkan kota Medan yang penuh berkah dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh warganya, mendorong keberagaman dan toleransi, menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua, serta mengembangkan kota yang berkelanjutan dan berdayasaing tinggi.

Selanjutnya Maju yang berarti menciptakan kota Medan yang berkembang secara ekonomi, sosial dan infrastruktur dengan memanfaatkan inovasi serta teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

“Berkelanjutan memiliki makna berkembang secara ekonomi , sosial dan lingkungan dengan memepertimbangkan keseimbangan jangka panjang agar manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi saat ini dan yang akan datang,”kata Rico Waas.

Sedangkan Transformasi, lanjut Rico Waas yang berarti perubahan mendasar dan progresif di berbagai aspek guna menciptakan kota yang lebih modern, efisien, dan berdayasaing tinggi. 

“Dan yang terakhir Medan Satu Data yang berarti mengintegrasikan seluruh data administrasi dan layanan publik di Kota Medan dalam satu sistem terpusat guna meningkatkan efisiensi, transparansi dan akurasi pengambilan keputusan,” lanjut Rico Waas.

Untuk mencapai visi tersebut, bilang Rico Waas, Pemko Medan telah merancang tujuh misi pembangunan, yaitu misi berbudaya, misi energik, misi ramah, misi tertib, misi unggul, misi aman, dan misi humanis.

“Masing-masing misi ini memiliki tujuan dan sasaran yang jelas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Medan,” tukasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Buka Pelatihan Berbasis Kompetensi, Rico Waas: Sarana Menambah Skill Pencari Kerja

0

mimbarumum.co.id – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPPVP) Medan menggelar pelatihan berbasis kompetensi durasi singkat bagi pencari kerja.

Pelatihan berbasis kompetensi ini dibuka Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di Gedung Serbaguna BBPVP Kementerian Ketenagakerjaan RI – Medan, Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal, Rabu (11/6/2025).

Pelatihan yang diikuti 230 pencari kerja asal Kota Medan ini meliputi tata busana, tata kecantikan, teknik mesin pendingin dan teknik kendaraan ringan.

Dalam sambutannya, Rico Waas menjelaskan dapat dipahami bersama bahwa saat ini tingkat persaingan dalam mencari pekerjaan itu sangat tinggi dan begitu sengit.

Hal ini terjadi apakah karena lowongan pekerjaan yang kurang atau memang permintaan dari perusahaan yang semakin tinggi. Artinya perusahaan tidak hanya meminta lulusan terakhir namun juga meminta skill yang dimiliki oleh pencari kerja.

“Skiil ini tentunya dapat diperoleh melalui pelatihan seperti ini. Oleh karenanya saya mengapresiasi pelatihan berbasis kompetensi yang digelar hari ini. Tentunya pelatihan ini dapat menjadi sarana untuk menambah skill bagi pencari kerja dan mereduksi permasalahan pengganguran di Kota Medan,” Wali Kota.

Selain menambah skill, lanjut Rico Waas, pelatihan ini juga dapat membentuk karakter dan integritas para pencari kerja. Karena karakter dan integritas juga menjadi penilaian tertinggi oleh perusahaan atau pelaku usaha.

“Pelatihan ini juga dapat menambah value bagi pencari kerja. Sebab karakter dan integritas juga akan menjadi penilaian bagi pemberi kerja,” pungkasnya.

Reporter : Jepri Zebua

INALUM Kembali Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Ajang TOP CSR Awards 2025

0

mimbarumum.co.id – PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang TOP CSR Awards 2025, yaitu TOP CSR Awards 2025 #STAR 5 dan TOP Leader on CSR Commitment 2025. Penghargaan ini diterima oleh INALUM dalam acara puncak yang diselenggarakan di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (11/6/2025).

TOP CSR Awards merupakan ajang penghargaan CSR paling prestisius di Indonesia yang diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness, bekerja sama dengan berbagai lembaga dan pakar independen. Tahun ini, tema yang diusung adalah “CSR for Sustainable Business Growth and Asta Cita Government Programs”, yang menekankan pentingnya integrasi CSR dalam strategi bisnis yang berkelanjutan, sejalan dengan program pembangunan nasional.

Penghargaan TOP CSR Awards #STAR 5 menunjukkan bahwa INALUM telah menjalankan program CSR secara strategis, selaras dengan ISO 26000 SR (Social Responsibility) sebagai panduan global bagi perusahaan dalam menjalan CSR, serta berdampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan disekitar bisnis INALUM beroperasi. Sementara penghargaan TOP Leader on CSR Commitment 2025 diberikan kepada pemimpin perusahaan yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung sistem, tata kelola, dan efektivitas implementasi CSR.

“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan upaya berkelanjutan INALUM dalam menjalankan tanggung jawab sosial yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan,” ujar Daniel Hutahuruk selaku Kepala Group Layanan Strategis INALUM sekaligus perwakilan INALUM dalam ajang penghargaan tersebut. “Kami percaya bahwa keberhasilan bisnis jangka panjang hanya dapat tercapai jika perusahaan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, lingkungan, dan perekonomian secara berkelanjutan” tutup Daniel.

Ajang ini bukan hanya seremonial penghargaan, tetapi juga merupakan platform pembelajaran bersama. Tahun ini, lebih dari 1.000 perusahaan mengikuti proses awal seleksi, dengan 238 mendaftar dan 218 perusahaan mengikuti penilaian lengkap—angka ini meningkat 20,2% dari tahun sebelumnya. Dewan juri yang diketuai oleh Dr. Mas Achmad Daniri menekankan bahwa CSR saat ini bukan sekadar kegiatan filantropi, melainkan bagian dari strategi bisnis perusahaan modern yang mampu mengelola risiko, meningkatkan reputasi, dan memperkuat engagement pemangku kepentingan.

INALUM berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas program CSR-nya melalui pendekatan Creating Shared Value (CSV) dan prinsip-prinsip keberlanjutan, termasuk mendukung transisi energi dan upaya mitigasi perubahan iklim. Melalui roadmap keberlanjutan dan kolaborasi lintas sektor, INALUM akan terus hadir sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan berdampak nyata bagi kemajuan bangsa.

Reporter : Siti Amelia

Menyemai Ilmu di Balik Dinding Lusuh: Asa Anak Desa Ujung Teran Mengejar Pendidikan

0

Oleh Harji Sehatdo Nauli*

Pagi baru saja merekah di lereng perbukitan Kabupaten Karo. Embun masih menggantung di ujung dedaunan ketika langkah-langkah kecil mulai menapaki jalan berbatu, menembus kabut, menuju sebuah sekolah sederhana di Desa Ujung Teran. Tak ada angkutan umum, tak ada sepatu bermerk, hanya kaki-kaki mungil yang terbiasa menyusuri tanah becek atau jalan setapak yang curam.

Di balik dinding sekolah yang mulai mengelupas, dengan cat pudar dan atap yang kadang bocor, semangat belajar justru tak ikut luntur. Ruang kelas tampak bersahaja. Meja kayu penuh coretan, papan tulis berdebu, dan bendera merah putih yang tergantung setia di sudut ruangan, seolah menjadi saksi bisu keteguhan para pelajar kecil ini.

Mereka duduk rapi, berseragam lusuh namun dengan wajah yang bersinar. Setiap penjelasan guru mereka simak dengan mata berbinar. Tangan-tangan kecil terangkat tinggi, berlomba menjawab soal. Di tengah keterbatasan, tawa dan semangat tetap mengisi ruangan. Mereka tidak hanya belajar membaca dan berhitung, tetapi juga memupuk harapan.

“Kami ingin terus sekolah, supaya bisa jadi orang pintar dan bantu orangtua,” ujar Rina (10), salah satu siswi kelas empat, dengan senyum malu-malu.

Antara Dinding Retak dan Mimpi Besar

Sekolah ini tak punya perpustakaan. Tak ada laboratorium, apalagi akses internet. Namun, bagi anak-anak Ujung Teran, ruang kecil ini adalah jendela dunia. Di sinilah mereka menyemai mimpi menjadi guru, perawat, bahkan presiden.

“Setiap hari saya melihat mereka datang dengan semangat, walau jalannya jauh dan sepatu kadang tak lengkap. Itu yang membuat saya tetap bertahan di sini,” kata Ibu Rani, seorang guru muda yang memilih mengajar di desa ini sejak tiga tahun lalu.

Ia bukan hanya pengajar, tetapi juga motivator, pendengar, bahkan terkadang ibu kedua bagi murid-muridnya. “Kami tak hanya mengajar pelajaran, tapi juga menanamkan keyakinan bahwa mereka bisa punya masa depan lebih baik.”

Perjuangan yang Tak Terlihat

Perjalanan menuju sekolah adalah kisah lain yang tak kalah menggugah. Anak-anak ini harus berjalan sejauh 3 hingga 5 kilometer setiap hari. Tak sedikit yang harus melewati sungai kecil atau menyeberang ladang. Di musim hujan, jalanan menjadi licin dan berbahaya. Namun, tak satu pun dari mereka menyerah.

“Kadang kalau hujan besar, kami tunggu reda dulu di pondok, tapi tetap ke sekolah,” kata Dodi, siswa kelas enam.

Sepatu basah, buku-buku dibungkus plastik bekas belanja, dan tubuh yang menggigil tak menghalangi mereka. Bagi anak-anak ini, setiap pagi adalah perjuangan, setiap langkah adalah bentuk kesetiaan mereka pada mimpi.

Di balik semangat anak-anak ini, ada sosok orang tua yang tak kalah kuat. Hidup sebagai petani atau buruh harian, mereka mungkin tak bisa memberi fasilitas terbaik, namun mereka memberikan restu dan doa terbaik.

“Kalau anak kami bisa sekolah tinggi, mungkin hidupnya tak seberat kami,” ujar Lasma, seorang ibu yang setiap pagi menyiapkan nasi goreng dan air putih sebagai bekal anaknya.

Harapan itu tumbuh dalam kesederhanaan. Tidak ada ambisi muluk, hanya satu keyakinan: pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan yang mereka warisi.

Asa dari Ruang Kecil

Sekolah ini memang kecil, namun perannya besar. Di sinilah benih-benih masa depan bangsa disemai. Setiap coretan di meja, setiap lubang di atap, adalah jejak perjuangan yang nyata. Mereka tidak butuh belas kasihan, yang mereka butuhkan adalah kesempatan.

Pemerintah memang telah menyalurkan beberapa bantuan, namun belum cukup. Sekolah-sekolah di pelosok seperti Ujung Teran membutuhkan lebih dari sekadar bangunan baru: mereka membutuhkan pelatihan guru, bahan ajar yang layak, dan program pendampingan jangka panjang.

Cahaya Kecil di Ujung Negeri

Semangat belajar anak-anak Desa Ujung Teran adalah pengingat bahwa makna pendidikan tidak terletak pada kecanggihan teknologi atau kemewahan gedung. Ia tumbuh dari tekad, ketulusan, dan pengorbanan.

Dari balik dinding yang lusuh, dari meja yang penuh coretan, mereka sedang menulis masa depan. Mereka adalah cahaya kecil yang bisa menyinari Indonesia, jika kita semua mau menyalakan lilin harapan di sekitar mereka.

Karena sejatinya, pendidikan bukanlah hak istimewa — melainkan hak setiap anak negeri, di manapun mereka dilahirkan.

*Penulis adalah mahasiswa FIS UIN Sumut