mimbarumum.co.id – Meningkatkan kualitas sumber daya pelaku usaha pariwisata di Samosir, 40 pengusaha homestay mendapatkan pelatihan.
Mewakili Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, Kadis Pariwisata Kabupaten Samosir Dumosch Pandiangan mengatakan, perlu peningkatan kualitas bagi para pelaku pariwisata.
“Pelatihan pengelolaan usaha homestay ini bertujuan meningkatkan pengetahuan. Motivasi dan kompetensi,” sebutnya.
Dumosch bilang, pengusaha homestay harus lebih profesional dan berkualitas dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.
“Ada 40 calon potensial Pengelola Homestay di 2 KTA (Key Tourism Area). Yaitu Pangururan dan Simanindo, yang mendapat bantuan fasilitas revitalisasi homestay. Yakni dari Kementerian PUPR RI,” ujarnya.
Menurutnya, Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay terlaksana selama 3 hari. Mulai 26-28 Oktober 2021, dengan metode 50% penyampaian materi. Kemudian 20% diskusi dan kerja kelompok serta 30% kunjungan lapangan.
Pelatihan pengusaha homestay menghadirkan 3 narasumber dari unsur pemerintah. Yakni Kepala Bappeda Rudi SM Siahaan; Kabid Kebudayaan pada Dinas Budpora Samosir Tetti Naibaho; sekaligus Pengelola Homestay Hutatinggi.
Kemudian, praktisi pengelola homestay dan akademisi di bidang kepariwisataan Ellyta E. Tambunan Dosen Akpar Medan.
Kadis Pariwisata Dumosch Pandiangan menyampaikan, pengelolaan homestay merupakan salah satu strategi pemerintah untuk menggalakkan pariwisata berbasis masyarakat.
“Pengelola homestay harus mendapat perhatian dan prioritas utama dalam membangun citra kepariwisataan serta kepercayaan wisatawan,” pungkasnya.
Ia membeberkan, pengembangan pariwisata tidak dapat berdiri sendiri, namun bersinggungan dengan aspek lainnya, seperti hotel dan homestay.
“Karena itu melalui pelatihan ini, para pelaku usaha homestay dapat merubah mindset pada aspek hospitality atau pelayanan dan keramahan sebagai tuan rumah,” tuturnya lagi.
Ditekankan juga, para pelaku pariwisata harus menjadi pelaku (be the doers), kreatif (be creative) dan konsisten (be consistent), untuk pengembangan yang lebih signifikan.
Reporter : Robin Nainggolan
Editor : Siti Murni
