mimbarumum.co.id – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara melansir pada Februari 2020 penyaluran kredit perbankan tumbuh meningkat dibandingkan tahun 2019 terutama bersumber dari peningkatan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Konsumsi (KK). Sementara Kredit Investasi melambat (KI).
Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat menuturkan pada jenis KMK, sektor pertanian, industri pengolahan PBE, dan Transportasi menjadi sumber kenaikan.
“Sementara, tingkat investasi pelaku usaha pertanian dan PBE terlihat menurun tercermin dari perlambatan kredit pada periode berjalan,” jelasnya, Selasa (21/4/2020).
Penyaluran kredit di Sumut Februari 2020, tuturnya, tercatat sebesar Rp 60 triliun (20% total kredit) dengan penyaluran terbesar pada sektor perdagangan dan pertanian (80%).
Baca Juga : Medan Raih Penghargaan Terbaik Penyaluran Kredit Ultra Mikro Terbanyak
Kinerja kredit UMKM terlihat sedikit menurun dibandingkan tahun 2019, terutama karena penurunan penyaluran kredit di sektor PBE dan Pertanian. Mayoritas debitur UMKM berskala mikro (85%).
“Meski melambat, NPL (Non Performing Loan) kredit UMKM terlihat sedikit menurun namun berada sedikit diatas threshold 5%, berisiko meningkat apabila cashflow pelaku usaha terganggu akibat Covid-19,” terangnya.
Pada Februari 2020, lanjutnya, kredit korporasi mulai meningkat meski masih dalam tren yang menurun. Faktor tekanan eksternal yang tinggi seiring dengan berlangsungnya perang dagang AS-Tiongkok disinyalir menjadi penyebab perlambatan di tahun 2019. Meski membaik, penyaluran kredit korporasi ini berisiko akan melambat karena mewabahnya Covid-19 yang dimulai pada awal Maret 2020.
Sementara, DPK perbankan tumbuh meningkat dibandingkan tahun 2019 didorong oleh akselerasi pada jenis giro dan deposito sementara tabungan relatif stabil. Berdasarkan kepemilikannya, DPK pemerintah dan perseorangan tumbuh meningkat.
“Peningkatan dana dari pemerintah sejalan dengan pola seasonal penganggaran di awal tahun, sementara kenaikan pendanaan dari perseorangan diindikasi terkait dengan preferensi masyarakat untuk lebih berjaga-jaga,” tukasnya.
Dari sisi risiko, NPL terlihat meningkat terutama didorong oleh risiko kredit pada jenis KK.
Reporter : Siti Murni
Editor : Dody Ferdy