Virus Merebak, Harga Saham Kian Anjlok

spot_img

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan perdagangan hari ini jebol dibawah level 6.000. IHSG terpuruk di level 5.940,04, dimana IHSG turun 1.94 persen atau anjlok 117,54 poin.

“Secara teknikal IHSG sudah turun dibawah level psikologis 6.000. Sulit buat IHSG menutupi kerugian selama tidak ada sentimen positif yang kuat yang bisa mendorongnya,” ungkap Analisis Keuangan, Gunawan Benjamin, Jumat (31/1/2020).

Akhir pekan ini, jelas dia, menjadi akhir pekan kelam bagi indeks saham. Pelaku pasar kian ketakutan dengan merebaknya virus yang menjangkiti banyak negara belakangan ini. Jumlah angka kematian yang sudah melewati angka 200 jiwa juga dikhawatirkan akan memberikan pukulan berat bagi investor di pasar keuangan.

Baca Juga : Saham BUMI Mayoritas Dikuasai Investror Asing

- Advertisement -

“Kondisi sangat mengkhawatirkan kita semua. Saya menilai investor saat ini cenderung lebih bersikap fragmatis dan benar-benar tidak mau ikut mengambil resiko. Dua hari libur akhir pekan sekalipun seolah menjadi ancaman bagi investor karena kekhawatiran virus yang bisa saja menyebar dengan ragam berita baru yang bisa membuat pasar kian takut,” terang dia.

Kata Gunawan, virus bukan satu-satunya faktor pemicu melemahnya pasar keuangan kita. Ada bagitu banyak masalah eksternal diantaranya adalah Inggris yang sudah keluar dari Uni Eropa, konflik AS Iran yang bisa saja meledak kapan saja, da nada banyak masalah geo politik lainnya.

Dan khusus untuk masalah virus ini jika tidak teratasi, maka ketidakpastian ekonomi global akan kembali mencuat dan bisa saja memicu terjadinya pukulan bagi pasar keuangan di belahan dunia manapun.

Dari dalam negeri, pemblokiran sejumlah rekening efek yang jumlah sekitar 800 dinilai menjadi pemicu melemahnya indeks saham.

Disisi lain, mata uang rupiah pada perdagangan hari ini relatif stabil dikisaran 13.655 per US Dolar. Rupiah masih dalam tren penguatan meskipun belakangan penguatannya tertahan dikisaran 13.600-an per US Dolar.

Secara keseluruhan pasar keuangan kita masih dihantui oleh sentiment eksternal yang tak kunjung usai. Dan belum bisa dipastikan sampai kapan akan berakhir. (siti)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan

Wakil Presiden Direktur PT AR : Pentingnya Komitmen Sektor Industri Bertransformasi Menuju Keberlanjutan

mimbarumum.co.id – PT Agincourt Resources (AR), selaku pengelola Tambang Emas Martabe, menyampaikan pandangan tentang tantangan dan peluang menuju praktik...