Rabu, Juni 26, 2024

Vaksinasi Harus Didukung Penerapan 3M

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Vaksinolog dan Spesialis Penyakit Dalam dr Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menanggapi dinamika di masyarakat yang sudah tidak sabar menunggu tahapan selanjutnya dari program vaksinasi Covid-19.

“Saya melihat kecenderungan banyak orang berspekulasi padahal ini masih berproses, Badan POM masih melakukan kajian-kajian dan tidak akan ada vaksinasi apapun sebelum izin dari Badan POM keluar,” kata Dirga.

“Ini adalah upaya pemerintah untuk memastikan, vaksin yang kita gunakan betul-betul aman dan efektif,” terangnya dalam acara Dialog Produktif bertema Vaksin Fakta dan Hoaks, yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (15/12/2020).

“Tidak benar, jika virus Covid-19 akan hilang dengan sendirinya, ada jutaan kematian akibat virus di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kita tidak bisa berdiam diri, ekonomi kita terpukul, bekerja juga menjadi sulit,” sebutnya.

Baca Juga : 440 Ribu Nakes dan 23 Ribu Vaksinator Persiapkan Vaksinasi

Oleh karena itu, sambungnya perlu ada upaya-upaya ekstra, yaitu protokol kesehatan harus dijalankan secara konsisten, dengan adanya vaksinasi nanti diharapkan akan membantu, karena vaksin memberi proteksi yang bersifat spesifik.

Penyintas Covid-19, Cherryl Hatumesen yang hadir dalam dialog tersebut menambahkan sambil menunggu vaksin nanti, protokol 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) harus dijalankan.

Selain itu dalam menghadapi pandemi memang perlu kedewasaan diri, untuk tidak takut mengakui apabila tertular agar bisa melindungi orang-orang di sekitar.

Dirga mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan protokol Kesehatan 3M. Protokol kesehatan ini jangan sampai jadi slogan saja, sampai nanti setelah divaksinasi. Karena setiap upaya pencegahan tidak ada yang sempurna, jadi kita harus betul-betul melakukan semuanya.

Sebelum pandemi upaya-upaya pencegahan dari penularan penyakit memang diremehkan oleh sebagian masyarakat.

“Kita selalu meremehkan masalah kesehatan karena menganggap diri kuat. Sekarang setelah dirawat karena Covid-19, saya mengikuti dokter paru saya yang menyarankan mengurangi karbohidrat dan memperbanyak protein. Masker selalu saya pakai, hand sanitizer juga tidak pernah lepas,” timpal Cherryl.

Karena terbukti dengan menjalankan protokol 3M, kata dia, teman-teman disekitar tak tertular olehnya.

Kembali Dirga mengatakan penerintah memprioritaskan tenaga kesehatan terlebih dahulu di vaksin.

Vaksin diberikan pada orang sehat
sebagai upaya pencegahan. Dalam konteks pandemi ini, bagi pasien yang sudah sembuh tidak menjadi sasaran prioritas karena dianggap sudah memiliki kekebalan. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Fraksi Demokrat Minta Pemko Medan Persiapkan Generasi Emas 2045

mimbarumum.co.id - Guna melahirkan generasi emas di Tahun 2045, Fraksi Demokrat DPRD Medan memberikan sejumlah masukan ke Pemko Medan...

Baca Artikel lainya