mimbarumum.co.id – Unjukrasa di Padangsidimpuan menjadi anarkis lantaran para mahasiswa tidak diperbolehkan masuk ke gedung DPRD Padangsidimpuan, Jumat (27/9/2019).
Unjukrasa mulai anarkis ketika ada lemparan batu yang diduga dari oknum tak bertanggung jawab ke arah para mahasiswa. Untuk membubarkan aksi massa mahasiswa aparat kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata. Unjuk rasa berubah menjadi semakin anarkis.
Baca Juga : Mahasiswa Tolak Ajakan Bertemu dengan Jokowi dengan Alasan
Endri salah seorang mahasiswa Tabagsel
mengatakan aksi unjukrasa mulanya berjalan aman dan lancar. Namun berselang satu jam kemudian ada pelemparan batu dari luar. Is juga yakin bahwa lemparan batu itu bukan dari mahasiswa.
“Sebelum orasi kami semua pakai almamater. Diluar almamater itu bukan bagian dari kami. Kami pun enggak tahu kenapa bisa sampai ricuh,” kata Endri.
Akibat lemparan batu itu, anggota Satpol PP menjadi korban dan sejumlah mahasiswa terkena gas air mata. Mereka dibawa ke RS Padangsidimpuan.
Setelah kericuhan dapat diatasi, massa mahasiswa diizinkan masuk ke kantor DPRD Padangsidimpuan. (zal)