UINSU Teken MoU dengan E-Dev, Mahasiswa Magister di Sumut Bicara Isu Penundaan Pemilu

mimbarumum.co.id – Sejumlah mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Sumatra Utara terlibat diskusi hangat tentang isu penundaan Pemilu. Mereka terlibat aktif membahas isu kekinian dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada para narasumber.

Forum akademisi itu digagas oleh Program  Magister Studi Pemikiran Politik Islam Fak. Ushuludin UIN Sumut berkerjasama dengan The Electoral Institute for Development Quality (E-Dev).

Tampil sebagai pembicara pada acara yang berlangsung pada Selasa (4/4/23) di Aula Fakultas Dakwah UIN Sumut itu, antara lain Agus Salam Nasution Komisioner Bawaslu Sumut.  Lalu Prof. Dr. Katimin MAg selaku Guru Besar Politik Islam.

Pemateri laiannya Warjio Phd., selaku Direktur Eksekutif E-Dev, dan Dr. Elly Warnisah Harahap MAg yang menjabat sebagai Ketua Program  Magister Studi Pemikiran Politik Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut.

Hadir sebagai peserta dalam dialog kebangsaan itu antara lain sejumlah mahasiswa program sarjana dan magister dari beberapa perguruan tinggi di Medan.

Penundaan Pemilu, kata Warjio PhD saat menjawab pertanyaan peserta diskusi, akan memberikan keuntungan bagi para incumbent atau mereka yang sedang menjabat baik pada lembaga eksekutif maupun legislative.

“Setidaknya mereka menikmati masa perpanjangan itu,” ucapnya. Dosen Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara (USU) ini juga menyebut orang-orang yang tidak mempunya kapasistas dan kapabilitas dalam memegang kekuasaan juga sangat diuntungkan.

Hal senada disampaikan Prof. Dr. Katimin, M.Ag Guru Besar Politik Islam UIN Sumatera Utara. Dia sepakat bahwa penundaan pemilu akan memberikan keuntungan bagi para petahana.

Sebelumnya, Agus Salam Nasution  yang merupakan Komisioner Bawaslu Sumut menyebutkan sesungguhnya saat ini sudah tidak ada lagi celah untuk melakukan penundaan pemilu.

Wacana penundaan Pemilu, katanya tidak akan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Jika hal itu dipaksakan maka bisa terjadi kekacauan yang dapat menjurus pada upaya pengambilalihan kekuasaan oleh militer.

Teken MoU

Sebelum pelaksanaan diskusi itu, secara seremonial telah dilakukan penandatanganan kerjasama antara Program  Magister Studi Pemikiran Politik Islam Fak. Ushuludin (FUSI) UINSU dengan The Electoral Institute for Development Quality (E-Dev).

Dekan Fakultas Ushuluddin Prof. Dr. Amroeni Drajat M.Ag menyaksikan langsung penandatanganan kerjasama yang diteken Ketua Program  Magister Studi Pemikiran Politik Islam Fak. Ushuludin UINSU Dr. Elly Warnisah Harahap MAg  dengan Ketua Direktur Eksekutif, Warjio, PhD.

“Adanya dialog ini paling tidak mereka mahasiswa itu bis amengetahui perkembangan politik yang masa sekarang ini,” ucap Prof. Drajat mengapresiasi kerjasama tersebut sehingga acara dialog kebangsaan itu dapat berlangsung.

Sementara itu Dr. Elly Warnisah Harahap menyebut kerjasama dengan E-Dev dilakukan semata untuk mengimplementasikan program tri dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan pengajaran. Penelitian dan program pengabdian masyarakat.

“Kalau secara khusus kan Pak Warjio ini dosen juga di PPI S2, jadi itu bisa diklaim sebagai bentuk kerjasama di bidang pendidikan dan pengajaran,” paparnya.

Sedangkan kerjasama di bidang penelitian, Dr Elly menjelaskan pihaknya sudah memiliki rancangan penilitian terutama di bidang politik yang menjadi konser E-Dev  khususnya tentang politik Islam.

“Selama ini E-Dev kita tahu sangat konsen dalam bidang kepemiluan dan pembangunan untuk melihat  sejauh mana kualitas pelaksanaan demokrasi dan pembangunan secara umum,” ucapnya.

Pada bidang pengabdian masyarakat, kerjasama yang terjalin itu diharapkan bisa lebih konkrit misalnya melakukan sosiliasi ke daerah-daerah dalam rangka sosialisasi bagaimana Pemilu dan berdemokrasi yang baik dan berkualitas.

Reporter : Ngatirin