mimbarumum.co.id – Toge Panyabungan sudah tak asing lagi bagi warga yang tinggal di Alaman Bolak, Padangsidimpuan.
Sejak Ramadhan pertama masyarakat disana tak lupa membeli minuman khas ini sebagai menu berbuka puasa. Minuman segar dipadu lupis, cenil, pulut hitam, tapai, cendol lalu disiram santan dan gula aren menjadikan minuman ini punya cita rasa tersendiri.
Sejak Kamis (9/5/2019) sore Pasar Alaman Bolak, Padangsidimpuam sudah dikerumuni pembeli. Nurhayani Hasibuan (60) salah seorang penjual toge Panyabungan ini mengakui minuman khas Mandailing Natal (Madina) masih tetap terfavorit disini.
“Minuman ini enggak hanya dijual disini saja. Di Medan pun banyak yang menjual bahkan disana masih diminati banyak pembeli,” ungkap Nurhayani pada mimbarumum.co.id.
Ia masih bersyukur karena di usianya yang tua masih diberi kekuatan dan umur panjang menyajikan minuman khas ini.
“Berjualan toge Panyabungan ini sudah puluhan tahun saya tekuni. Bahkan sejak saya masih anak-anak,” ujar ibu yang sudah memiliki cucu ini.
Dikatakannya, berjualan toge Panyabungan merupakan warisan dari orangtuanya dan rasanya yang khas tetap lestari sampai sekarang ini.
“Rasanya yang khas inilah mungkin orang masih ramai membeli toge ke sini,” katanya.
Pedagang toge Panyabungan di Bazar Pasar Tumpah Alaman Bolak banyak ditemukan. Hampir semua pedagang toge Panyabungan ini ramai didatangi pengunjung.
Pada Ramadhan pertama, penjualan Nurhanyani lumanyan banyak. Keuntungan tergantung pembeli. Karena pedagang toge di pasar ini bukan hanya dirinya saja.
Harga minuman khas ini tidak terlalu merogoh kocek yang dalam. Pembeli bisa mengeluarkan Rp8 ribu untuk bisa menikmati cita rasanya.
Salah seorang pengunjung Nurlan Siregar (65) mengatakan, sangat menyukai minuman toge Panyabungan. Rasa minuman ini cukup khas. Manin dan selalu bikin lidah bergoyang sampai tegukan terakhir.
“Ke Pasar Alaman Bolak ini enggak lengkap rasanya kalau membeli toge. Setiap pengunjung pasti membawa pulang minuman ini sebagai menu berbuka puasa,” tutur Nurlan. (zal)
