Oleh Dr A Rasyid, MA
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah : 208)
Syaitan tetaplah tugasnya sebagai penggoda anak manusia agar sama-sama terjerumus dalam kesesatan nyata. Manusia sebagai hamba Tuhan harus menyadari betul bahwa hidup di dunia ini senantiasa dihadapkan dengan banyak cobaan yang mampu memengaruhi keimanan. Ini adalah tugas dan janji syaitan yang senantiasa mengoda manusia.
Syaitan bisa menggoda manusia dalam berbagai bentuk kegiatan yang memengaruhi aktivitas keseharian. Penegak hukum dengan tipu daya memandang yang benar jadi salah dan salah menjadi benar. Artinya hukum bisa saja dibuat tajam ke bawah tumpul ke atas. Dalam kontek sebagai pedagang juga bisa menghalalkan berbagai cara untuk meraup keuntungan meskipun hal itu akan membahayakan bagi kehidupan orang lain. Bagi politikus juga bisa memainkan peran dengan menghalalkan berbagai cara guna memuluskan jalan politiknya.
Bagi orang beriman, QS Albaqarah 208 adalah peringatan yang harus diberi perhatian penuh. Sebab, ibarat sebuah peperangan maka harus selalu waspada dan hati-hati jika ada serangan dari musuh bernama syaitan yang ujudnya tidak tampak. Karena itu senantiasalah mendekatkan diri kepada Allah. Sesungguhnya apabila anak Adam bersujud maka setan akan menjauhinya. Ia menangis seraya berkata, ‘Alangkah malangnya aku, anak Adam diperintahkan untuk bersujud, lalu ia bersujud maka ia pun memperoleh surga. Sedangkan aku diperintahkan bersujud, namun aku menolak maka aku pun mendapat neraka’ (HR Muslim)