Tiang Ini Milik Siapa?

Berita Terkait


Pagi Medan!

Sepekan terakhir di kampong kami  tampak sejumlah orang sibuk mendirikan tiang baru. Tiang didirikan bersebelahan dan ada yang dempet tiang telepon yang sudah puluhan tahun berdiri.

Di simpang sudut rumah awak kini jadi bagai ladang tiang. Selain tiang listrik PLN dan Telkom, tiang baru itu mempersempit area putar kendaraan yang akan berbelok di simpang yang sempit itu. Semakin tak elok saat ditambah pulak bekas pengerjaan yang berserakan begitu saja.

Awak pon bertanya-tanya siapa laaa kiranya yang punya tiang itu? Kalok laaa yang ada sebelumnya, awak dah tau nya.

- Advertisement -

Yaaaa, belakangan ini, awak paham laaa kalau ada sejumlah perusahaan penyedia jasa internet yang membangun jaringan kabel hingga ke kampung-kampung.

Tak heran, di satu titik, bisa terdapat 5 sampe 6 tiang kabel. Hal ini kian menimbulkan kesemrawutan yang kurang sedap dipandang mata. Untung di kampong kami belum sebanyak itu.

Anehnya, pemilik tiang tidak minta izin sama awak laaa, padahal kalok tiangnya tumbang, bisa saja jatuhnya mengenai pagar awak.

Awak jadi tepiker, apa memang sebebas itu sekarang medirikan tiang untuk usaha komunikasi?

Atau mereka nekad medirikan tiang karena masyarakat sering abai dan tak tau kalau itu bukan milik perusahaan dan penggunaan usaha baru. Bukan penambahan jaringan yang sudah lebih dulu mendirikan tiang di sana.

Aaahhh maken banyak yang tak jelas laaaa. Makin beserak laaa kabel-kabel bentar lagi keknya. Hehehe, iya laaa pulak, pembangunan jaringan kabel atas lebih murah ketimbang bawah tanah (ditanam).

Jadi umumnya yang dilakukan provider telekomunikasi yang sejenis saat ini, lebih kepada jaringan kabel atas. Tak heran, di setiap titik, akan ditemui banyak tiang kabel bergerombol dari berbagai perusahaan penyedia jasanya.

Alaaaaamaaak, apa gadak lagi kesempatan bagi pengelola kampong, kota dan negeri ini untuk menatanya demi kemaslahatan rakyat semaksimal mungkin?

Bole laaa membangun dengan kemudahan investasi dan regulasi, tapi kalok ada yang #LebihManusiawi dan caranya baik, benar dan elegan, kenapa tidak?

Karena pembangunan apa pon, piker awak, selain akan berguna bagi manusia, juga besar manfaatnya bagi lingkungan, bukan malah bikin semrawut apalagi membahayakan. Cocok klen rasa?

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Ayo Belajar

Oleh : Rizanul Arifin Awak kok jadinya rada-rada cemana gitu memulai pagi Senin ini. Keknya ada betolnya kalok The Boomtown...